Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.

Pada waktu itu<x id="p" /> tujuh orang perempuan<x id="q" /> akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan<x id="r" /> dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib<x id="s" /> yang ada pada kami!"

Maka dengarlah firman TUHAN, hai perempuan-perempuan, biarlah telingamu menerima firman dari mulut-Nya;<x id="z" /> ajarkanlah ratapan<x id="a" /> kepada anak-anakmu perempuan, dan oleh setiap perempuan nyanyian ratapan kepada temannya:

Lihatlah, TUHAN, dan tiliklah, kepada siapakah Engkau telah berbuat ini? Apakah perempuan harus makan anak kandungnya,<x id="a" /> anak-anak yang masih dibuai?<x id="b" /> Apakah dalam tempat kudus Tuhan<x id="c" /> harus dibunuh<x id="d" /> imam dan nabi?

Mereka akan membakar<x id="y" /> rumah-rumahmu dan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan banyak perempuan.<x id="z" /> Dengan demikian Aku membuat engkau berhenti<x id="a" /> bersundal dan upah sundal tidak akan kauberikan lagi.

Juga para allah nenek moyangnya tidak akan diindahkannya; baik pujaan orang-orang perempuan maupun allah manapun juga tidak akan diindahkannya, sebab terhadap semuanya itu ia akan membesarkan diri.

Abram dan Nahor<x id="t" /> kedua-duanya kawin; nama isteri Abram ialah Sarai,<x id="u" /> dan nama isteri Nahor ialah Milka,<x id="v" /> anak Haran ayah Milka dan Yiska.

Lalu kata Rahel kepada ayahnya: "Janganlah bapa marah, karena aku tidak dapat bangun berdiri di depanmu,<x id="t" /> sebab aku sedang haid.<x id="u" />" Dan Laban mencari dengan teliti, tetapi ia tidak menemui terafim itu.<x id="v" />

Jadi bani Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang menari-nari<x id="a" /> yang dirampas itu mereka mengambil perempuan, jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian pulanglah mereka ke milik pusakanya<x id="b" /> lalu membangun kota-kotanya kembali dan diam di sana.<x id="c" />

Sampailah Daud ke istananya di Yerusalem, lalu raja mengambil kesepuluh gundik<x id="e" /> yang ditinggalkannya untuk menunggui istana, kemudian dimasukkannya mereka dalam sebuah rumah di bawah penjagaan. Ia memelihara mereka, tetapi tidak dihampirinya. Mereka tetap terasing seperti janda sampai hari mati mereka.

Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya--ia mengambil delapan belas isteri<x id="b" /> dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.

Maka berbicaralah Sekhanya bin Yehiel, dari bani Elam,<x id="h" /> katanya kepada Ezra: "Kami telah melakukan perbuatan tidak setia<x id="i" /> terhadap Allah kita, oleh karena kami telah memperisteri perempuan asing dari antara penduduk negeri. Namun demikian sekarang juga masih ada harapan bagi Israel.<x id="j" />

Biarlah pemimpin-pemimpin kami bertindak mewakili jemaah seluruhnya, maka setiap orang di kota-kota kami yang memperisteri perempuan asing harus datang menghadap pada waktu-waktu tertentu, dan bersama-sama mereka para tua-tua dan para hakim<x id="t" /> di tiap-tiap kota, sampai murka<x id="u" /> Allah kami yang bernyala-nyala karena perkara ini dijauhkan dari kami."

Apabila ranting-rantingnya sudah kering, maka akan dipatahkan;<x id="t" /> perempuan-perempuan akan datang dan menyalakannya.<x id="u" /> Sebab inilah suatu bangsa yang tidak berakal budi,<x id="v" /> itulah sebabnya dia tidak disayangi oleh Dia yang menjadikannya dan tidak dikasihi<x id="w" /> oleh Dia yang membentuknya.<x id="x" />

Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung.<x id="x" /> Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.