"Janganlah engkau menanam sesuatu pohon sebagai tiang<x id="e" /> berhala di samping mezbah TUHAN, Allahmu,<x id="f" /> mezbah yang akan kaubuat bagimu.

Hiram,<x id="l" /> raja negeri Tirus, mengirim utusan kepada Daud dan kayu alas, tukang-tukang kayu dan tukang-tukang batu; mereka mendirikan istana bagi Daud.

Sebab merekapun juga mendirikan tempat-tempat pengorbanan dan tugu-tugu berhala<x id="u" /> dan tiang-tiang berhala<x id="v" /> di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun.<x id="w" />

Tetapi berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya<x id="m" /> ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.

dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah,<x id="j" /> hanya buatan tangan manusia,<x id="k" /> kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.

Ruang besar dipapaninya dengan kayu sanobar. Kayu itu disaputnya dengan emas tua; kemudian dipasangnya pohon<x id="e" /> korma dan untaian rantai di atasnya.

Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama<x id="a" /> dari tanah kami dan buah sulung segala pohon.<x id="b" />

Perkara itu diperiksa dan ternyata benar, maka kedua orang itu disulakan<x id="u" /> pada tiang. Dan peristiwa itu dituliskan di dalam kitab sejarah,<x id="v" /> di hadapan raja.<x id="w" />

Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.

Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya?<x id="l" /> seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat<x id="m" /> mengangkat orangnya yang bukan kayu!

dan menaruh para allah mereka ke dalam api,<x id="i" /> sebab mereka bukanlah Allah,<x id="j" /> hanya buatan tangan<x id="k" /> manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan<x id="l" /> orang.

Orang yang mendirikan arca, memilih kayu<x id="a" /> yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung<x id="b" /> yang tidak lekas goyang.<x id="c" />

"Berhimpunlah<x id="n" /> dan datanglah, tampillah bersama-sama, hai kamu sekalian yang terluput di antara bangsa-bangsa! Tiada berpengetahuan<x id="o" /> orang-orang yang mengarak<x id="p" /> patung dari kayu dan yang berdoa kepada allah yang tidak dapat menyelamatkan.<x id="q" />

Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat<x id="s" /> oleh tangan tukang kayu?<x id="t" />

"Pergilah mengatakan kepada Hananya<n id="1" />: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!

Apakah orang mengambil kayunya untuk membuat sesuatu<x id="u" /> dari padanya ataukah membuat gantungan<x id="v" /> dari padanya untuk menggantungkan segala macam perkakas padanya?

Dan apa yang timbul dalam hatimu sama sekali tidak akan terjadi, yaitu yang kamu katakan: Kami ingin seperti bangsa-bangsa lain<n id="1" />, seperti segala kaum di negeri-negeri untuk berbakti kepada pohon dan batu.

Diasah untuk menumpahkan darah<x id="q" /> dan digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? --Tongkat anakku menghina segala macam kayu.<x id="r" /> --

ditutupi dengan papan dan sekeliling ketiga ruang itu ada jendela-jendela<x id="f" /> yang berbidai dan serambi-serambi. Di hadapan ambang itu seluruh Bait Suci ditutupi dengan papan, mulai dari lantai sampai ke jendela-jendelanya--sedang jendela-jendela ini terlindung<x id="g" />--

Pada pintu-pintu ini juga, yaitu pintu-pintu ruang besar, terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma, seperti pada dinding-dinding. Di muka balai Bait Suci itu, yaitu di luar, ada tangga kayu.