Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai<x id="w" /> musim dingin, sementara di depannya api menyala di perapian.

Yoyakhin boleh mengganti pakaian penjaranya dan boleh selalu makan roti di hadapan<x id="n" /> raja selama hidupnya.

sehingga raja yang menyerangnya akan berbuat sekehendak hati,<x id="w" /> dan tidak ada seorangpun yang dapat bertahan menghadapinya;<x id="x" /> ia akan menduduki Tanah Permai<n id="1" /> dan seluruhnya akan ada dalam kekuasaannya.<x id="y" />

Di depannya bumi gemetar,<x id="y" /> langit bergoncang;<x id="z" /> matahari dan bulan menjadi gelap,<x id="a" /> dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.<x id="b" />

Dan Haman menceritakan kepada Zeresh,<x id="k" /> isterinya, dan kepada semua sahabatnya apa yang dialaminya. Maka kata para orang arif bijaksana dan Zeresh, isterinya, kepadanya: "Jikalau Mordekhai, yang di depannya engkau sudah mulai jatuh,<x id="l" /> adalah keturunan Yahudi, maka engkau tidak akan sanggup melawan dia, malahan engkau akan jatuh<x id="m" /> benar-benar di depannya."

Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi,<x id="b" /> kepada Koresh<n id="1" /><x id="c" /> yang tangan kanannya Kupegang<x id="d" /> supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa<x id="e" /> di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup:

Tetapi katanya kepadaku: TUHAN, yang di hadapan-Nya aku hidup,<x id="d" /> akan mengutus malaikat-Nya menyertai engkau,<x id="e" /> dan akan membuat perjalananmu berhasil<n id="1" />,<x id="f" /> sehingga engkau akan mengambil bagi anakku seorang isteri dari kaumku dan dari rumah ayahku.<x id="g" />

Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya<x id="n" /> yang kedua,<x id="o" /> dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!<x id="p" />" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.<x id="q" />

Sesudah itu diberkatinyalah<x id="z" /> Yusuf, katanya: "Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup<x id="a" /> di hadapan Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku<x id="b" /> selama hidupku<n id="1" /> sampai sekarang,

Dan haruslah kamu memberikannya kepada imam Eleazar,<x id="z" /> maka lembu itu harus dibawa ke luar tempat perkemahan,<x id="a" /> lalu disembelih di depan imam.

TUHAN akan membiarkan engkau terpukul kalah<x id="a" /> oleh musuhmu. Bersatu jalan engkau akan keluar menyerang mereka, tetapi bertujuh<x id="b" /> jalan engkau akan lari dari depan mereka, sehingga engkau menjadi kengerian<x id="c" /> bagi segala kerajaan di bumi.<x id="d" />

Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang<x id="a" /> untuk orang Israel ialah TUHAN.

Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh<x id="u" /> dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya.

Gagang tombaknya seperti pesa<x id="k" /> tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai<x id="l" /> berjalan di depannya.

Daud memanggil dia untuk makan dan minum dengan dia, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring tidur di tempat tidurnya, bersama-sama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.

Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: "Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan<x id="e" /> aku." Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia.

Lalu Adonia,<x id="c" /> anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta<x id="d" /> dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.

Tetapi ia mengabaikan<x id="t" /> nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya,

Abiam hidup dalam segala dosa yang telah dilakukan ayahnya sebelumnya, dan ia tidak dengan sepenuh hati berpaut<x id="g" /> kepada TUHAN<n id="1" />, Allahnya, seperti Daud, moyangnya.

Sesudah itu Ahab membuat patung<x id="z" /> Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih<x id="a" /> dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.