karena aku takuti khalayak ramai<x id="y" /> dan penghinaan kaum keluarga mengagetkan aku, sehingga aku berdiam<x id="z" /> diri dan tidak keluar dari pintu!

yang telah membuat dunia seperti padang gurun,<x id="b" /> dan menghancurkan<x id="c" /> kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang<x id="d" /> ke rumah?

Aku akan menaruh kunci<x id="k" /> rumah Daud<x id="l" /> ke atas bahunya:<x id="m" /> apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.<x id="n" />

Tuhan ALLAH<x id="j" /> telah membuka telingaku,<x id="k" /> dan aku tidak memberontak,<x id="l" /> tidak berpaling ke belakang.

Kota-kota tanah Negeb sudah ditutup gerbangnya, dan tidak ada seorangpun yang membukanya. Segenap Yehuda<x id="a" /> sudah diangkut ke dalam pembuangan, diangkut ke dalam pembuangan seluruhnya.

Dan dibawa-Nya aku ke pintu pelataran, aku melihat, sungguh, ada sebuah lobang di dalam temboknya.

Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, perbesarlah lobang yang di tembok itu!" Sesudah aku memperbesar lobang itu, lihat, ada sebuah pintu.

Lalu ia mengukur lobang pintu gerbang itu: lebarnya sebelah dalam adalah sepuluh hasta, dan lebarnya sebelah luar tiga belas hasta.

Panjang bangunan bilik-bilik itu di sebelah utara ialah seratus hasta dan lebarnya lima puluh hasta.

Penduduk negeri juga harus turut sujud menyembah di hadapan TUHAN di pintu gerbang<x id="z" /> itu pada hari Sabat<x id="a" /> dan hari bulan baru.

Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan<x id="v" /> mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.<x id="w" />" Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.

Dan mereka membutakan<x id="c" /> mata orang-orang yang di depan pintu rumah itu, dari yang kecil sampai yang besar, sehingga percumalah orang-orang itu mencari-cari pintu.

Haruslah Harun dan anak-anaknya memakan daging domba jantan itu serta roti<x id="n" /> yang ada di dalam bakul di depan pintu Kemah Pertemuan.

suatu korban bakaran yang tetap<x id="a" /> di antara kamu turun-temurun,<x id="b" /> di depan pintu Kemah Pertemuan<x id="c" /> di hadapan TUHAN. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman kepadamu.<x id="d" />

Apabila Musa keluar pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa itu dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya,<x id="q" /> dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah.

Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan<x id="r" /> dan berhenti di pintu kemah dan berbicaralah<x id="s" /> TUHAN dengan Musa di sana.

Dibuatnyalah bejana<x id="t" /> pembasuhan dan juga alasnya dari tembaga, dari cermin-cermin para pelayan perempuan<x id="u" /> yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.

mezbah<x id="a" /> dari emas, minyak urapan,<x id="b" /> ukupan<x id="c" /> dari wangi-wangian, tirai<x id="d" /> pintu kemah,

Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran<n id="1" /><x id="e" /> dari lembu,<x id="f" /> haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela.<x id="g" /> Ia harus membawanya ke pintu Kemah<x id="h" /> Pertemuan, supaya TUHAN berkenan<x id="i" /> akan dia.

Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala<x id="x" /> persembahannya itu, dan menyembelihnya<x id="y" /> di depan pintu Kemah Pertemuan,<x id="z" /> lalu anak-anak Harun, imam-imam itu haruslah menyiramkan<x id="a" /> darahnya pada mezbah<x id="b" /> sekelilingnya.<x id="c" />