(0.33190888888889) | (Rut 4:6) | (jerusalem: aku tidak dapat menebusnya) Boas mengaitkan pada pembelian ladang (kewajiban dan hak seorang go'el) yang disetujui orang itu, kewajiban untuk memperisteri Rut (hukum Levirat). Anak yang akan lahir menurut hukum menjadi anak dan waris Makhlon dan Elimelekh, sehingga iapun menjadi pemilik ladang yang mesti dibeli kembali. Karena itu "penebus" itu tidak mau kawin dengan Rut dan menyerahkan haknya kepada Boas. |
(0.33190888888889) | (1Sam 18:17) | (jerusalem) Ayat-ayat ini tidak sesuai dengan kisah selanjutnya. Dalam 1Sa 18:20-27 (kecuali sebuah sisipan dalam 1Sa 18:21) yang berceritera tentang hal serupa sehubungan dengan Mikhal, sekali-kali tidak tersinggung bahwa Daud sudah diberi janji bahwa dapat kawin dengan Merab, walaupun tidak terjadi juga. |
(0.33190888888889) | (1Sam 18:25) | (jerusalem: mas kawin) Ibraninya mohar ialah apa yang dibayar oleh bakal kepada ayah bakal isterinya |
(0.29042028395062) | (1Kor 7:15) |
(ende: Terpanggil untuk hidup berdamai) Kalau pihak takberiman tidak setudju dengan bertobatnja suami atau isterinja, dan mau bertjerai, atau tidak mau hidup berdamai dengan dia, atau tidak mau hidup dalam perkawinan "tanpa penghinaan terhadap Pentjipta", seperti bunjinja rumusan resmi dalam hukum Geredja, maka pihak beriman berhak bertjerai dan bebas untuk kawin dengan seorang lain, asalkan dia seorang beriman. Ketetapan itu masih berlaku dan dalam hukum Geredja disebut "privilegium Paulinum", artinja keluasan menurut adjaran Paulus. |
(0.29042028395062) | (1Tim 2:15) |
(ende: Dengan melahirkan anak-anak) Panggilan sutji dan tugas luhur wanita, ialah mendjadi ibu dan mendidik anak-anak. Dengan memenuhi panggilan dan tugas itu, mereka benar-benar beribadat dan mengabdi kepada Allah serta memuliakanNja. Mungkin djuga Paulus dengan ungkapan itu hendak menentang pangadjar-pengadjar palsu jang melarang orang kawin, atau sekurang-kurangnja memandang hal perkawinan sebagai taksutji dan berlawanan dengan tjita-tjita Indjil. Lihatlah 1Ti 4:3 tentang hal itu. |
(0.29042028395062) | (Ul 7:3) |
(full: JANGANLAH ... KAWIN-MENGAWIN DENGAN MEREKA.
) Nas : Ul 7:3 Hubungan yang intim dengan orang dunia pada akhirnya akan menghancurkan pemisahan dan kekudusan umat Allah. Masalah-masalah seperti pernikahan campuran dari umat Allah dengan orang tidak percaya atau persahabatan akrab dengan mereka dapat menyebabkan orang percaya berbalik dari mengikut Allah (ayat Ul 7:4; lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA). |
(0.29042028395062) | (Yes 7:8) |
(full: DALAM ENAM PULUH LIMA TAHUN.
) Nas : Yes 7:8 Israel (juga disebut Efraim) dikalahkan pada tahun 722 oleh Asyur, yang membawa orang asing ke negeri itu untuk kawin-mengawini dengan sedikit orang Israel yang tertinggal; keturunan campuran itu kemudian disebut orang Samaria (lih. 2Raj 17:24-34; bd. Yoh 4:7-42). |
(0.29042028395062) | (Bil 36:1) | (jerusalem) Peraturan ini melengkapi hukum yang tercantum dalam Bil 27:1-11 dengan bertitik tolak "kasus" yang sama. Hak waris anak-anak perempuan di beri syarat bahwa mereka harus kawin dengan orang sesuku. Maksudnya ialah: tanah milik suku tidak boleh berkurang, Bil 36:4 berupa sebuah sisipan yang menyinggung tahun Yobel. Tetapi hukum Tahun Yobel, Ima 25:1+, tidak mengenai tanah warisan, tetapi tanah yang dijual. |
(0.29042028395062) | (1Sam 18:6) | (jerusalem) Dalam bagian ini terdapat pelbagai tampahan, yaitu: sebagian dari 1Sa 18:6; usaha pertama untuk membunuh Daud, 1Sa 18:10-11; usaha yang gagal untuk kawin dengan puteri Saul Merab, 1Sa 18:17-19; keberhasilan Daud, 1Sa 18:30 yang hanya mengulang 1Sa 18:14-16. Terjemahan Yunani tidak memuat bagian-bagian itu. Bdk 1Sa 16:14+. |
(0.28744154320988) | (Mat 19:9) | (jerusalem: kecuali karena zinah) Ini hanya terdapat dalam Matius dan tidak dalam Markus (atau Lukas). Bukan maksudnya bahwa Yesus mengizinkan perceraian kalau ada zinah (dapat kawin lagi dengan orang lain). Sebab kalau demikian maka Yesus menyesuaikan diri saja dengan apa yang diizinkan hukum Musa yang justru dikecam oleh Yesus. Ada orang yang berpendapat bahwa dengan "zinah" dimaksudkan perkawinan tidak sah; tetapi kalau demikian perpisahan suami istri memang wajib, sehingga tak perlu dipersoalkan. Rupanya Matius berpendapat bahwa dalam hal zinah harus dicari suatu pemecahan khusus, tetapi ia tidak berkata bagaimana pemecahan itu. Pemecahan yang tidak perlu dicari selama perceraian masih diizinkan itu kemudian dalam gereja diketemukan dengan memisahkan suami isteri, tetapi tanpa izin kawin lagi (bdk 1Ko 7:11). Oleh karena bagian kalimat itu tidak terdapat dalam Markus, (Luk dan 1Ko) dan juga tidak pernah dikutip oleh pujangga-pujangga Gereja sebelum konsili Nisea (th. 325 Masehi) maka ada kemungkinan bahwa bagian kalimat itu berupa sebuah sisipan ke dalam injil Matius yang asli. "Perkecualian" itu (izin bercerai dan kawin lagi) karena zinah diperbolehkan hukum negara. Teks injil agaknya disesuaikan dengan hukum negara itu. Atas dasar Mat 19:19 Gereja Yunani Ortodoks dan Gereja-gereja reformasi mengizinkan perceraian karena zinah. |
(0.25151134567901) | (Luk 20:27) |
(sh: Yesus membentangkan kebenaran Allah (Kamis, 25 Maret 2004)) Yesus membentangkan kebenaran AllahYesus membentangkan kebenaran Allah. Setelah para pemimpin agama Yahudi dibungkamkan oleh Yesus dengan jawaban-Nya (ayat 20-26), tampillah orang Saduki yang lebih dikenal sebagai kelompok yang berpemahaman rasional. Perikop ini mengisahkan bagaimana Yesus menjawab pertanyaan yang rasional dari kelompok orang Saduki. Mereka mengenal tradisi kawin mawin di antara orang Yahudi. Seorang janda yang tujuh kali kawin dan semua suaminya meninggal, maka siapakah kelak yang berhak menjadi suaminya pada kebangkitan orang mati nanti? (ayat 27-33). Mereka bertanya untuk semata-mata menjerat Yesus. Kemampuan Yesus menjawab pertanyaan kaum rasionalis bukan saja mempertunjukkan pengetahuan-Nya akan Taurat dan semua peraturan dalam masyarakat Yahudi, tetapi juga otoritas ilahi-Nya. Jawaban Yesus membentangkan kebenaran Allah yang hidup (ayat 38). Yesus menegaskan bahwa hal kawin mawin itu hanya terjadi dalam hidup yang sementara ini. Yesus mengetahui bahwa kaum Saduki tidak percaya akan kebangkitan orang mati. Jawaban Yesus itu sekaligus merupakan ajakan bagi kaum Saduki untuk percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang mati. Bahkan dengan cara itu Yesus hendak menuntun mereka untuk percaya kepada-Nya, sebagai Allah yang hidup yang hadir di tengah-tengah mereka (ayat 34-37). Lalu bagaimana reaksi mereka terhadap jawaban Yesus itu? Sebenarnya tidak beralasan manusia menguji kebenaran Allah berdasarkan pikiran manusia belaka. Para ahli Taurat memuji Yesus bukan karena percaya kepada-Nya, tetapi mereka hendak merendahkan ketidakmampuan orang Saduki menjebak dan menjerat Yesus (ayat 39-40). Renungkan: Setiap Kristen perlu mawas diri untuk tidak terjatuh ke dalam pandangan kelompok Saduki yang tidak percaya akan kuasa dan kedaulatan Allah dalam hidup kita kini dan yang akan datang. |
(0.24893167901235) | (Mat 19:1) |
(ende) Beralasan soal chusus jang diadjukan oleh parisi tentang pertjeraian perkawinan, maka Jesus membitjarakan soal itu tertindjau hanja dari segi chusus itu pula. Berdasarkan wahju lama dalam I Mos. (Kej 2:24) Jesus menerangkan, bahwa tiap-tiap pertjeraian perkawinan jang sah adalah bertentangan dengan maksud Pentjipta. Dan dengan kewibawaanNja sendiri Ia menafsirkan dan menetapkan, bahwa orang jang telah bertjerai, lalu kawin dengan seorang lain, berbuat zinah. Djadi hal itu terlarang setjara mutlak. Dari penetapan Jesus ini pula harus disimpulkan, bahwa perkawinan dimaksudkan Allah sebagai monogam, artinja seorang laki-laki boleh beristeri hanja seorang sadja. |
(0.24893167901235) | (Mat 19:5) |
(ende: Sedaging) Laki-laki dan wanita ditjiptakan demikian rupa, sehingga saling melengkapi, mendjadi oleh perkawinan suatu kesatuan erat dan mesra serta utuh pula, dan saling membutuhkan baik dilapangan djasmani, maupun dilapangan rohani dalam arti seluas-luasnja. Dari wahju Allah dalam I Mo. Kej 2:24 itu dan dari keterangan Jesus, djelas Pula, bahwa dorongan untuk kawin, tjinta itu, berasal dari Allah dan sebab itu sutji sekali, dan demikian Pula pelaksanaan tjinta itu dalam perkawinan jang sah. Tentang keluhuran perkawinan antara anggota-anggota Tubuh mistik Kristus, Paulus memberi tanggapan jang indah sekali dalam Efe 5:21-33. |
(0.24893167901235) | (Luk 1:34) |
(ende: Tidak mengenal seorang suami) Maria memang bertunangan dengan Josep dan akan kawin setjara resmi dengannja, malah sebagai tunangan Josep sudah disebut suaminja (bdl. Mat 1:19 dan Mat 1:20); djadi "mengenal" disini mempunjai makna jang istimewa. "Mengenal" adalah terdjemahan lurus dari kata asli, jang digunakan oleh orang Jahudi sebagai ungkapan halus untuk menjatakan hubungan daging. Sebab itu dari utjapan Maria itu harus disimpulkan, bahwa Maria telah mengambil keputusan mau hidup tetap sebagai perawan nirmala, dan bahwa tentang hal itu ia sudah sepakat dengan Josep. |
(0.24893167901235) | (1Kor 7:12) |
(ende: Orang lain itu) (jang djuga diadjukan persoalannja dalam surat umat kepada Paulus itu), ialah saudara atau saudari, jang sudah kawin sebelum bertobat dan sesudah bertobat pihak lain tetap takberiman. Rupanja ada didalam umat jang ragu-ragu, kalau-kalau perkawinan tjampuran jang demikian mentjemarkan pihak beriman, sehingga patut ia bertjerai sadja. Paulus sebagai rasul jang penuh berwenang menerangkan, bahwa perkawinan jang demikian tidak mentjemarkan, kalau pihak tak beriman suka hidup terus bersama dengan pihak beriman dalam damai, artinja dengan mengindahkan kepentingan-kepentingan keagamaannja. |
(0.24893167901235) | (1Kor 7:1) |
(full: ADALAH BAIK BAGI LAKI-LAKI, KALAU IA TIDAK KAWIN.
) Nas : 1Kor 7:1 Seluruh pasal 1Kor 7:1-40 adalah tanggapan Paulus terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh jemaat di Korintus berkenaan dengan hubungan pernikahan. Petunjuknya harus dibaca dengan mengingat ayat 1Kor 7:26, "Mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik ...". Waktu darurat dan penganiayaan akan datang bagi orang Kristen yang mula-mula, dan dalam keadaan ini, hal mempertahankan hubungan pernikahan agaknya menjadi sukar. |
(0.24893167901235) | (Rut 2:20) | (jerusalem: yang wajib menebus kita) Harafiah: seorang penebus (Ibraninya: go'el, bdk Bil 35:19+) kita. Di sini kewajiban kerabat yang paling dekat pada Elimelekh atau Makhlon, mencakup dua hukum adat yang berbeda: 1. Kewajiban seorang go'el, bdk Ima 25:23-25,47-49, yaitu mencegah tanah milik keluarga dari dialihtangankan; jadi di sini ladang kepunyaan Rut perlu dibelinya kembali, Rut 4:4,2, kewajiban kerabat yang paling dekat untuk kawin dengan janda sanak saudara yang meninggal dengan tidak beranak, hukum Levirat, Ula 25:5-10+. Boas memang bukan kerabat yang paling dekat, bdk Rut 3:12. |
(0.24893167901235) | (Mzm 19:14) | (jerusalem: ucapan mulutku) Yaitu kidung ini yang oleh pesajak dipersembahkan kepada Tuhan |
(0.24893167901235) | (1Kor 7:8) | (jerusalem: orang-orang yang tidak kawin) Dalam golongan itu termasuklah semua orang yang tidak mempunyai teman hidup, juga suami-isteri yang bercerai, bdk 1Ko 7:11, di mana dalam naskah Yunani dipakai kata yang sama (agamos, terjemahan; hidup tanpa suami) |
(0.23469503703704) | (Mal 2:10) |
(sh: Peranan Pernikahan. (Sabtu, 12 Desember 1998)) Peranan Pernikahan.Peranan Pernikahan. Keadaan terjepit. Dalam situasi ekonomi bangsa yang "serba sulit" sekarang ini, banyak orang bertindak gegabah dan tak mau tahu aturan. Orang menggunakan cara pintas untuk keluar dari kesulitan. Dalam memilih teman hidup, mereka melirik dari kondisi ekonomi, sekalipun berbeda iman kepercayaan. Lebih baik meninggalkan isteri pertama dalam kondisi sulit, daripada harus kehilangan kesempatan menjadi kaya. Dan, Tuhan menentangnya; karena pernikahan Kristen adalah gambaran perjanjian Tuhan dengan umat. Hidup pernikahan yang dikasihi dan diberkati Tuhan adalah pernikahan yang diisi dengan kasih Tuhan dan harus dipertahankan kelanggengannya di dalam firman Tuhan. Dalam kehidupan pernikahan Kristen firman Tuhan melebihi pertimbangan psikologis, ekonomi, dlsb. |