(0.30055075925926) | (Kis 20:31) |
(full: SEBAB ITU BERJAGA-JAGALAH.
) Nas : Kis 20:31 Para penilik jemaat Allah harus senantiasa peka akan dan berwaspada terhadap orang-orang dalam jemaat yang tidak mempunyai komitmen sungguh-sungguh terhadap amanat Kristus dan para rasul yang asli. Mereka harus demikian bersatu dengan Roh Kudus sehingga mereka sangat mempedulikan umat mereka, tidak berhenti siang malam mengingatkan kawanannya mengenai bahaya yang mengancam serta senantiasa menunjukkan mereka kepada satu-satunya landasan yang teguh -- Kristus dan Firman-Nya. |
(0.30055075925926) | (Ibr 4:11) |
(full: BERUSAHA UNTUK MASUK.
) Nas : Ibr 4:11 Mengingat berkat yang mulia dari keadaan abadi itu serta nasib yang mengerikan dari mereka yang gagal memasukinya, maka orang-orang percaya harus dengan tekun berusaha untuk masuk rumah sorgawi umat Allah. Hal ini menuntut agar kita berlari-lari menuju tujuan sorgawi tersebut (Fili 3:13-14) dan berpegang teguh kepada Firman Allah (ayat Ibr 4:12) dengan tekun berdoa (ayat Ibr 4:16). |
(0.28336196296296) | (1Kor 15:2) |
(full: ASAL KAMU TEGUH BERPEGANG ... KUBERITAKAN KEPADAMU.
) Nas : 1Kor 15:2 Orang percaya bukanlah orang yang hanya memiliki iman dalam Yesus Kristus. Sebaliknya, orang percaya adalah orang yang beriman pada Yesus Kristus sebagaimana Dia dinyatakan dalam berita yang sepenuhnya dari Injil (ayat 1Kor 15:1-4). Iman mereka pada Kristus selalu terikat pada Firman Allah dan ajaran para rasul (ayat 1Kor 15:1,3; 11:2,23; Rom 6:17; Gal 1:12). Karena alasan inilah, orang percaya dapat dilukiskan sebagai umat yang tunduk kepada Kristus dari Alkitab sebagai Tuhan dan Juruselamat dan hidup menurut Firman Allah. Mereka tunduk tanpa ragu-ragu kepada kekuasaan Firman Allah, berpegang teguh pada ajarannya, percaya pada janjinya, mengindahkan peringatannya dan menuruti perintahnya. Mereka adalah orang yang ditawan oleh Firman Allah, menggunakan Alkitab untuk menguji semua gagasan manusia dan tidak menerima apa pun yang bertentangan dengan Alkitab. |
(0.28336196296296) | (Mzm 46:1) |
(sh: Perlindungan dan kekuatan. (Jumat, 19 Desember 1997)) Perlindungan dan kekuatan.Perlindungan dan kekuatan. Allah memusnahkan sumber ancaman. Perang adalah salah satu dari sekian banyak hal yang mengancam kelangsungan hidup manusia. Demikian juga segala macam kejahatan. Tuhan sendiri menciptakan kedamaian sejati; menghadirkan kasih, setia, persaudaraan, kesetiaan, dan saling hormat yang akan membuat masyarakat manusia mengalami kemanusiaan secara terhormat. Renungkan: Kota-kota kita masa kini makin disesaki oleh berbagai jenis kekerasan dan kejahatan. Bagaimana Kristus sebagai pemelihara hidup dapat kita saksikan bila gereja sendiri tidak memiliki kedamaian? |
(0.28336196296296) | (Yes 7:1) |
(sh: Teguh berpegang pada kuasa Allah. (Jumat, 25 September 1998)) Teguh berpegang pada kuasa Allah.Teguh berpegang pada kuasa Allah. Pertimbangan sendiri. Orang yang takut dan panik, tak mungkin berpikir jernih. Orang yang berpikir dalam iman yang didasarkan kebenaran firman saja yang mampu membuat pertimbangan yang benar dan jernih. Meski firman telah datang, Ahas tetap saja dalam pertimbangan-pertimbangannya yang tak beriman. Bahkan tawaran agar meminta tanda dari Tuhan pun ditolaknya (ayat 12). Oleh karena tawaran janji Allah ditolak, maka peringatan hukuman Allah pun harus ditanggung. Renungkan: Menolak firman Allah berarti menempatkan diri dalam jalan menuju kehancuran. Doa: Berilah kami hati yang selalu berharap dan memegang janji-Mu. |
(0.26028459259259) | (Mzm 37:26) |
(sh: Jaminan teguh di dalam Tuhan (Selasa, 7 Agustus 2001)) Jaminan teguh di dalam TuhanJaminan teguh di dalam Tuhan. Manusia membutuhkan rasa aman, baik untuk masa sekarang maupun masa depannya, baik di dunia ini maupun di balik kematiannya. Berbagai upaya dilakukannya untuk mendapatkan rasa aman ini, tidak terkecuali untuk motivasinya beragama. Tetapi apakah yang dapat menjadi jaminan yang pasti dan tidak berubah bagi kita untuk mendapatkannya? Terlebih lagi bagi kita yang berupaya untuk hidup dengan benar, tulus, dan jujur, di tengah dunia yang fasik ini, dimana justru orang-orang fasiklah yang nampaknya dapat bertumbuh dengan subur? Daud dalam Mazmur ini mengungkapkan rahasia masa depan orang benar, yang hidup dengan jujur, tulus, dan menyukai damai.
Rahasia jaminan yang teguh ini hanya ditemukan dalam relasi orang
benar dengan Tuhan. Relasi ini dapat terpelihara melalui menjauhi
kejahatan dan melakukan yang baik (ayat 27), serta menantikan
Tuhan dan mengikuti jalan-Nya (ayat 34). Alasan dari langkah-
langkah tersebut adalah karena Tuhan itu mencintai keadilan hukum
dan tidak meninggalkan orang yang dikasihi-Nya (ayat 28). Dialah
yang menjadi tempat perlindungan orang benar pada waktu kesesakan.
Ia tidak akan menyerahkan dan membiarkan orang benar yang
mengucapkan hikmat, mengatakan keadilan hukum dan memiliki Taurat
di dalam hatinya, ke dalam tangan orang fasik, ataupun
membiarkannya goyah dan dipersalahkan (ayat 30-33). Dialah yang
menyelamatkan, menolong, dan meluputkan orang benar dari tangan
orang fasik (ayat 39, 40). Jaminan ini berlaku senantiasa dan
selama-lamanya, melintasi hidup dan menembus kematian (ayat Renungkan: Apakah Anda menyadari bahwa relasi dengan Tuhan yang terwujud dalam sikap menjauhi kejahatan, melakukan yang baik, menantikan dan mengikuti jalan-Nya, merupakan sesuatu yang sangat penting, bahkan terlebih penting dari semua upaya Anda yang lain? |
(0.26028459259259) | (Yud 1:17) |
(sh: Membangun iman yang teguh di atas dasar yang benar (Rabu, 12 Desember 2001)) Membangun iman yang teguh di atas dasar yang benarMembangun iman yang teguh di atas dasar yang benar. Bagian terpenting di dalam surat Yudas ada pada ayat 17-25 yang memberikan nasihat sehubungan dengan maksud penulisannya, yaitu agar umat percaya membangun iman yang teguh di atas dasar yang benar. Yudas mengajak umat Tuhan untuk mengingat kembali mengenai pokok-pokok kepercayaan yang sudah diajarkan oleh rasul-rasul (ayat 17-19). Selain itu, umat Tuhan juga dituntut untuk memberikan kesaksian kehidupan yang suci (ayat 20-23), dengan penjabaran empat nasihat khusus yang berkaitan dengan membangun diri kita sendiri di atas dasar iman yang paling suci, dengan berdoa dalam Roh Kudus, dengan memelihara diri kita sendiri dalam kasih Allah, dan dengan menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hidup yang kekal. Dengan demikian, iman gereja tidak hanya terbina dan terpelihara, tetapi juga terus dibangun di atas dasar yang benar, yakni firman Tuhan. Selain hal-hal prinsipal di atas, Yudas juga menyerukan pentingnya kepedulian sosial yang dinyatakan dengan menunjukkan belas kasihan kepada tiga kelompok orang, yakni: mereka yang skeptis di dalam imannya, mereka yang terbakar oleh api dosa, dan mereka yang tetap bertekun di dalam dosa. Yudas menghendaki Kristen menjangkau mereka yang terancam kebinasaan dan tetap mengingatkan agar selalu berhati-hati di dalam usahanya. Kristen dituntut proaktif di dalam mengatasi setiap tantangan, baik dari luar maupun dari dalam. Di dalam menyikapi tantangan ini kita akan berperanan sejajar dengan pahlawan iman, bila kita mampu mengatasi dilema-dilema yang ada dengan cara yang dikehendaki Allah. Kondisi gereja yang ada di ujung tanduk penyesatan tidak seharusnya mengalah dan berserah dalam kelemahan iman. Kristen mungkin tidak dapat menghalangi hadirnya sang penyesat, tetapi Kristen dapat menjadikan kondisi ini sebagai batu loncatan untuk menumbuhkan iman agar semakin kuat di dalam Dia. Renungkan: Kepentingan membangun iman di atas dasar yang benar tidak melulu merupakan kebutuhan Kristen di zaman dahulu, tetapi juga zaman kini. Setiap Kristen yang sudah mendengar seruan dari pesan Yudas seharusnya juga bersedia menjadi corong estafet bagi sesama. |
(0.25045896296296) | (Mat 24:1) |
(ende) Dalam bab 24 Mat 24 ini Jesus mendjawab dua pertanjaan murid-muridnja, jang pertama bilamana kerobohan Jerusalem akan terdjadi, dan jang kedua, tanda-tanda manakah akan menundjuk achir zaman mendatang. Jesus memberi beberapa pemjataan, tetapi tidak selalu terang pernjataan mana mengenai kerobohan Jerusalem dan mana kedatangan Kristus sebagai hakim diachir zaman. Boleh dikatakan pula, bahwa Jesus mengambil kerobohan Jerusalem sebagai pelambang kerobohan dunia. Diantara nubuat-nubuat ada pula jang sangat umum, jaitu mengenai kesulitan-kesulitan dan kesengsaraan jang akan dialami umat Kristus sepandjang segala zaman. Djelas sekali bahwa Jesus bukan hendak membuka rahasia-rahasia supaja diketahui, melainkan hanja memberi peringatan-peringatan dan nasehat-nasehat bagi murid-murid dan seluruh umat untuk selama-lamanja, supaja tetap siap-sedia untuk menghadap pengadilan Ilahi. Dan tidak kurang supaja mereka selalu dengan teguh imannja dan tabah hati bertahan dalam segala kesukaran dan penganiajaan jang akan mereka hadapi karena agamanja. |
(0.25045896296296) | (1Kor 16:13) |
(ende) Dasar nasehat-nasehat didalam kesimpulan ini, ialah: Didalam umat meradjalela pengaruh-pengaruh jang sangat membahajakan kesatuan umat (1Ko 1:10-4:21) jang mengantjam kemurnian kesusilaan Indjil (1Ko 4:1-7 dan 1Ko 6:20), jang mengantjam keteguhan iman (seluruh bab 15 (1Ko 15)), maka haruslah umat waspada dan djaga diri. Djangan pula ada perselisihan (1Ko 3:1-5) setjara kekanak-kanakan karena hal-hal remeh sadja, seperti kegemilangan berpidato, keahlian duniawi dan kebidjaksanaan dunia (1Ko 1:19-21). Umat harus berpendirian teguh dalam kepertjajaan, berani terhadap segala pengaruh palsu, tetap mendjundjung tinggi dan berusaha mewudjudkan kebidjaksanaan Kristus jang tersalib (1Ko 1:18 dan 1Ko 2:1-5. |
(0.25045896296296) | (Flp 3:18) |
(ende: Musuh salib Kristus) Pengandjur-pengandjur palsu dan para penganutnja memandang penganutan hukum taurat dan hal bersunat suatu sjarat mutlak untuk dibenarkan. Dengan demikian mereka menjangkal bahwa salib Kristus adalah satu-satunja sumber penjelamatan. Bdl. Gal 5:11 dan Gal 6:12-14. Mereka dapat pula disebut musuh salib, sebab salib merupakan batu-sanduangan bagi mereka. (Gal 5:11 dan 1 Kor 1:23) Mereka berlaku sebagai musuh salib lagi, sebab menurut Gal 6:12-13 mereka tidak berani berpegang teguh dan semata-mata pada adjaran salib, sebab mereka takut dianiaja oleh orang Jahudi kolot, kalau mereka melepaskan diri dari hukum dan adat-istiadat Jahudi. |
(0.25045896296296) | (Ul 31:8) |
(full: TIDAK AKAN MEMBIARKAN ENGKAU DAN ... MENINGGALKAN ENGKAU.
) Nas : Ul 31:8 PB menerapkan janji ini kepada semua orang yang dengan sungguh-sungguh menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Ibr 13:5).
|
(0.25045896296296) | (Ul 33:9) |
(full: TIDAK MAU KENAL SAUDARA-SAUDARANYA.
) Nas : Ul 33:9 Setelah dosa Israel dengan anak lembu emas (lih. Kel 32:1-35), suku Lewi berdiri di pihak Allah bahkan menentang keluarga terdekat mereka. Mereka mempertahankan perjanjian dengan teguh dan menghukum mereka yang ambil bagian dalam penyembahan anak lembu emas. Allah memberi mereka upah atas semangat mereka membela-Nya dengan mengangkat mereka menjadi pelindung hukum (ayat Ul 33:10) dan sebagai yang bertugas mempersembahkan korban (ayat Ul 33:10). Kasih dan penyerahan kita kepada Allah dan firman-Nya harus selalu diutamakan dalam hidup kita dan mendahului sahabat, keluarga, atau gereja (Mat 10:37-38; Luk 14:26). |
(0.25045896296296) | (2Sam 11:1) |
(full: DAUD SENDIRI TINGGAL DI YERUSALEM.
) Nas : 2Sam 11:1 Pasal 2Sam 11:1-27 mengisahkan dosa dan kejatuhan Daud yang tragis. Ganti memimpin pasukannya dalam peperangan sebagaimana yang dilakukan sebelumnya, Daud kini tinggal di Yerusalem. Daud sudah menjadi lembek dan sikap ini kemudian mengakibatkan kehancuran rohani dan moralnya. Hidupnya yang serba enak dan mewah sebagai raja membuatnya percaya diri dan menuruti keinginan sendiri. Sekitar waktu inilah dia berhenti menjadi orang yang berkenan di hati Allah (lih. 1Sam 13:14). Kejatuhan Daud dari kasih karunia (bd. Gal 5:4) merupakan peringatan bagi semua orang percaya, "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1Kor 10:12). |
(0.25045896296296) | (1Raj 11:43) |
(full: KEMUDIAN SALOMO MENDAPAT PERHENTIAN.
) Nas : 1Raj 11:43 Pasal yang sama yang membicarakan kemurtadan Salomo, juga membicarakan kematiannya, tanpa petunjuk apakah ia pernah bertobat dan kembali kepada Allah. Penulis kitab Tawarikh mencatat peringatan Daud kepada Salomo, "Jika engkau meninggalkan Dia (Allah) maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya" (1Taw 28:9). Kebenaran alkitabiah yang terungkap di sini ialah bahwa Salomo yang pernah hidup dalam kasih karunia, tidak tinggal tetap dalam kasih karunia itu. Firman Allah mengingatkan kita di sini: Jikalau seorang raja yang telah mengalami kasih karunia, pelayanan dan karunia yang demikian besar dapat jatuh, maka "siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh" (1Kor 10:12). |
(0.25045896296296) | (2Raj 4:8) |
(full: SUNEM ... SEORANG PEREMPUAN KAYA.
) Nas : 2Raj 4:8 Kisah wanita Sunem yang kaya ini mengandung tiga episode penting.
|
(0.25045896296296) | (1Taw 4:10) |
(full: YABES BERSERU KEPADA ALLAH ISRAEL.
) Nas : 1Taw 4:10 Contoh Yabes yang benar menekankan kebenaran bahwa Allah memberkati orang yang dengan setia berseru kepada-Nya. Perhatikan bahwa Yabes "lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya" (ayat 1Taw 4:9). Yabes menujukkan bahwa berkat dan perlindungan dari Allah tidak datang dengan otomatis, tetapi terjadi sebagai hasil dari penyerahan kita kepada-Nya dan maksud-Nya di bumi dan sebagai hasil doa kita (lih. Mat 6:13; lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF). Sudut pandangan penulis terungkap dengan baik dalam 2Taw 20:20, "Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh!" Doa Yabes merupakan pola bagi semua orang percaya. |
(0.25045896296296) | (Ayb 16:9) |
(full: MURKA-NYA MENERKAM DAN MEMUSUHI AKU.
) Nas : Ayub 16:9 Penderitaan hebat yang dialami Ayub membuatnya merasa bahwa Allah seorang penguasa kejam dan bukan Tuhan yang pemurah. Keyakinannya bahwa kehidupannya benar dan bersih (ayat Ayub 16:17) membuatnya meragukan keadilan Allah (bd. Ayub 19:6). Namun, Ayub juga berpegang teguh pada kepercayaannya bahwa Allah itu memang adil; karena itu, seandainya dia dapat berhubungan langsung dengan Allah (Ayub 13:13-27; 23:1-7) atau menjumpai seorang untuk membela perkaranya (lihat cat. --> Ayub 9:33), [atau ref. Ayub 9:33] maka Allah selaku saksinya akan membenarkan ketidaksalahannya (ayat Ayub 16:19-21; lihat cat. --> Ayub 16:19 selanjutnya). [atau ref. Ayub 16:19] |
(0.25045896296296) | (Mzm 27:4) |
(full: SATU HAL TELAH KUMINTA.
) Nas : Mazm 27:4 Seperti dalam Mazmur Mazm 26:1-12, pemazmur mencari kehadiran Allah; hal itu paling berharga di dalam hidupnya dan dia mendoakannya tanpa mengenal lelah. Allah sendiri memanggil kita semua kepada tujuan yang sama: "mencari wajah-Nya" (ayat Mazm 27:8). Mereka yang melaksanakan hal ini, berusaha untuk tinggal di hadirat-Nya yang kudus, diberikan keyakinan teguh bahwa pencobaan apa pun yang menimpa mereka, Tuhan tidak akan meninggalkan mereka (ayat Mazm 27:9-10). Tidak ada alasan untuk putus asa; kemurahan Allah tersedia bagi mereka (ayat Mazm 27:13-14). |
(0.25045896296296) | (Mzm 27:13) |
(full: AKU PERCAYA.
) Nas : Mazm 27:13 Mengandalkan Allah dan mengalami kebaikan-Nya secara pribadi sangat diperlukan untuk ketekunan kita dalam iman. Selaku orang percaya kita mungkin mengalami pencobaan berat, namun tidak ada yang dapat membuat kita putus asa dan kalah selama kita terus memandang kepada Allah dengan iman dan pengharapan. Di tengah kegelapan, kita harus "menantikan Tuhan" (ayat Mazm 27:14; lih. Mazm 42:6,12; 43:5; 62:6; Yes 40:27-31; Mi 7:8), menghampiri Dia dan tetap teguh melalui Roh-Nya (lih. Ef 6:10; 2Tim 2:1; Yak 5:11). Kita dapat yakin bahwa, bila tiba waktu-Nya, Allah akan menyatakan kebaikan-Nya kepada kita. |
(0.25045896296296) | (Ams 4:23) |
(full: JAGALAH HATIMU.
) Nas : Ams 4:23 Hati adalah sumber keinginan dan keputusan (lihat art. HATI). Mengikut Allah dan mengenal jalan-jalan-Nya meliputi suatu keputusan teguh untuk tetap mengabdi kepada-Nya, mencari dahulu kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya (Mat 6:33). Jikalau kita menemukan bahwa dahaga dan lapar akan Allah dan kerajaan-Nya sedang menurun, kita harus menilai kembali prioritas kita, dengan jujur mengakui kesuaman kita, dan dengan sungguh-sungguh berdoa memohon kerinduan baru akan Allah dan perkenan-Nya. Lalai dalam menjaga hati kita akan mengakibatkan kita menyimpang dari jalan yang aman dan terjebak dalam jerat pembinasaan (bd. Ams 7:24-27); menjaga hati kita melebihi segala sesuatu menghasilkan hidup yang mantap pada jalan yang rata karena perkenan dan kasih karunia-Nya (ayat Ams 4:25-27). |