(0.20545096111111) | (Yer 32:25) |
(sh: Akulah TUHAN (Minggu, 29 April 2001)) Akulah TUHANAkulah TUHAN. Bagaimana jawaban Allah terhadap doa Yeremia yang memohon penjelasan tentang perintah-Nya? Allah memulai jawaban-Nya dengan penyataan bahwa Ialah TUHAN, Allah segala makhluk, adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Nya (26)? Kemudian Ia menjelaskan bahwa Ia akan menyerahkan Yehuda ke tangan Babel sebagai penghukuman karena dosa-dosa mereka (26-35). Namun suatu saat nanti Allah akan mengumpulkan mereka kembali, memulihkannya, dan memberkatinya dengan kelimpahan (35-44). Jadi perintah untuk membeli tanah itu merupakan simbol dari rencana Allah untuk memulihkan umat pilihan-Nya ke tanah perjanjian. Jawaban Allah ini mengungkapkan bahwa Allah tidak akan membiarkan Yeremia tinggal di dalam kebingungannya. Cepat atau lambat Allah pasti akan menjelaskan maksud dan rencana-Nya. Namun demikian Allah juga menuntut ketaatan mutlak dari Yeremia sebab Ialah TUHAN Allah segala makhluk. Pernyataan Allah di awal responsnya bermaksud menegaskan bahwa Ialah yang memegang kontrol atas semua peristiwa yang terjadi di dunia. Yeremia tidak perlu meragukan perintah Allah sebab perintah-Nya berasal dari hikmat-Nya yang menguasai jagad semesta ini. Jika demikian Yeremia tidak perlu mempertentangkan fakta yang ia hadapi dengan janji pengharapan masa yang akan datang. Betapa pun gelap kondisi Yehuda sekarang, karena Allah yang memegang kendali, maka masa depan tetaplah cerah. Renungkan: Apakah saat ini Anda sedang bergumul untuk tetap taat kepada-Nya dengan konsekuensi yang berat? Ingatlah bahwa Tuhan Allah adalah Allah dalam kehidupan Anda juga. Taatlah kepada-Nya, walaupun fakta yang ada sekarang tidak mendukung atau bahkan cenderung menuju kehancuran, sebab di tangan-Nya masa depan kita tetaplah cerah. Bacaan untuk Minggu Paskah 3 Kisah Para Rasul 3:13-15, 17-19 Lagu: Kidung Jemaat 84 |
(0.20545096111111) | (Mat 9:35) |
(sh: Komitmen untuk ikut Tuhan (Selasa, 26 Januari 2010)) Komitmen untuk ikut TuhanJudul: Komitmen untuk ikut Tuhan
Demonstrasi Yesus lewat pengajarannya yang berotoritas dan kuasa
penyembuhan-Nya yang luar biasa bukan hanya untuk menyatakan
bahwa Dialah Allah yang perkasa. Lebih dari itu, Dia adalah
Allah yang hadir ke dalam dunia untuk menyatakan kasih dan
pertolongan Allah atas manusia yang menderita dibelenggu dosa
dan berbagai kelemahan. Ungkapan "seperti domba yang tidak
bergembala" dikutip dari Perjanjian Lama (Bil. 27:17; Hanya milik Allah yang sudah ditebuslah yang bisa menjadi alat Allah yang kudus untuk memenangkan dunia yang dibelenggu dosa ini kembali kepada Allah. Yesus mempersiapkan para murid, yang kelak disebut gereja, untuk hal ini. Gereja perlu, pertama-tama memiliki hati Kristus yang peduli dan penuh kasih. Gereja harus bersumber dan bersandar pada kuasa-Nya yang dahyat untuk mendemonstrasikan kasih Allah tersebut lewat pemberitaan Injil dan uluran tangan kepedulian akan sakit penyakit dan berbagai penderitaan manusia berdosa. Maukah Anda dipersiapkan menjadi alat anugerah-Nya? |
(0.20545096111111) | (Mat 10:24) |
(sh: Murid Kristus: ciri dan hubungannya dengan Yesus (Minggu, 28 Januari 2001)) Murid Kristus: ciri dan hubungannya dengan Yesus
Murid Kristus: ciri dan hubungannya dengan Yesus.
Seperti orang Yahudi pada zaman Yesus, beberapa
gereja masa kini mempunyai pengharapan bahwa
kedatangan Yesus identik dengan kedamaian. Namun
pernyataan Yesus membalikkan harapan mereka karena
Ia datang justru membawa pemisahan dan 'konflik'
(ayat 34). Meskipun Dia adalah Sang Raja Damai,
dunia akan menolak Dia dan pemerintahan-Nya,
sehingga umat manusia akan terpecah-belah (ayat Namun Yesus mengingatkan bahwa pemahaman yang benar tentang misi Yesus tidak dimaksudkan untuk membuat para murid-Nya undur. Sebaliknya murid Kristus harus mutlak setia kepada-Nya, melebihi kesetiaan kepada orang-orang yang mempunyai hubungan darah paling dekat sekalipun (ayat 37). Tidak hanya itu murid Kristus dituntut untuk menundukkan kehendak pribadinya di bawah kehendak Allah (ayat 38). Yesus menuntut kesetiaan mutlak tanpa syarat, karena hubungan antara murid Yesus - Yesus - Allah Bapa sangat indah dan erat. Perlakuan yang diterima oleh murid karena imannya akan dirasakan juga oleh Yesus dan Allah Bapa. Berdasarkan perlakuan yang diterima murid Yesus, Allah Bapa dapat menghukum ataupun memberkati (ayat 40-42). Hubungan ini menunjukkan betapa istimewanya dan berharganya murid Kristus di hadapan Allah. Ia rela mengidentifikasikan diri-Nya dengan murid-Nya sehingga masalah dan penderitaan murid-Nya adalah masalah dan penderitaan Allah. Renungkan: Hai Kristen, janganlah gentar dan mundur, nyatakan kesetiaan kita kepada-Nya. Bagi Allah yang begitu setia dan menghargai kita, tidak ada persembahan yang lebih indah selain kesetiaan dan ketaatan Kristen yang mutlak kepada-Nya. Bacaan untuk Minggu Epifania 4 Mazmur1 Lagu: Kidung Jemaat 450 PA 4 Matius 8:28-34 Di dunia ekonomi manusia dikategorikan sebagai aset. Konsep ini bukan meninggikan manusia, justru merendahkan manusia. Karena di dalam neraca keuangan aset adalah harta perusahaan yang dapat diperlakukan semaunya oleh pemilik perusahaan untuk menghasilkan untung besar. Manusia adalah makhluk yang sangat berharga di hadapan Allah. Yesus melalui mukjizat di Gadara menegaskan hal itu. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1 Apa makna teriakan kedua orang yang mendatangi Yesus (ayat 29)? Berdasarkan teriakan mereka, apakah mereka bermaksud menantang-Nya ataukah untuk menyerahkan diri? Jelaskan! Kebenaran apakah yang Anda dapatkan yang berhubungan dengan Yesus? 2 Apakah Yesus menjawab teriakan mereka? Mengapa? Apakah permintaan mereka kepada Yesus (ayat 31)? Mengapa mereka meminta izin kepada Yesus untuk memasuki babi-babi? Berdasarkan permintaannya, apa yang diakui oleh setan-setan itu tentang Yesus? 3 Bandingkanlah dampak tindakan Yesus terhadap kedua orang itu dengan dampak perbuatan setan-setan itu terhadap mereka dan babi-babi! Berdasarkan perbandingan itu apa yang dapat Anda simpulkan tentang misi Yesus dan misi setan di dunia? 4 Bagaimana respons orang-orang setempat terhadap tindakan Yesus? Bagaimana penilaian mereka terhadap babi dan manusia? Salah satu berkat yang mereka terima dalam peristiwa keluarnya setan dari kedua orang itu adalah daerah mereka yang dulunya rawan sekarang menjadi aman (ayat 28), mengapa mereka nampaknya tidak melihat berkat ini? 5 Tak seorang pun di daerah itu yang melakukan usaha untuk menolong kedua orang itu, namun Yesus yang tidak mempunyai hubungan apa-apa dengannya justru memulihkannya. Kebenaran apa yang kita dapatkan tentang Yesus? 6 Ada manusia yang nampaknya lebih nyaman bila setan hidup bersama dengan mereka, walaupun mereka menyadari bahwa setan banyak melakukan tindakan yang merugikan. Setujukah Anda dengan pendapat ini? Jelaskan! Adakah contoh dalam masyarakat Anda yang mendukung kebenaran ini? 7 Bagaimanakah masyarakat sekarang menghargai sesamanya? Apa yang dapat kita lakukan untuk meneladani Tuhan Yesus? |
(0.20545096111111) | (Mat 26:30) |
(sh: Seharusnya keberanian hati (Jumat, 18 Maret 2005)) Seharusnya keberanian hatiSeharusnya keberanian hati
Menanggapi pernyataan mereka, Yesus memperingatkan bahwa Petrus yang merasa kuat justru yang akan menyangkal Yesus. Namun ungkapan Yesus ini pun balik ditanggapi keras oleh Petrus. Bahkan ia berani mempertaruhkan nyawanya sebagai perwujudan sikapnya yang benar kepada Yesus (ayat 35). Kadangkala sulit bagi seseorang mengambil sikap ketika mengetahui bahwa dirinya harus menghadapi situasi sulit dan kondisi yang sangat berat. Namun, dalam situasi Petrus hal tersebut tidak dapat dihindari. Artinya, informasi bahwa Yesus Sang Pemimpin akan dibunuh adalah informasi yang harus ditanggapi serius. Pemaparan Yesus jelas dan lugas mengenai apa yang bakal terjadi pada waktu dekat dan apa yang akan terjadi sesudah semuanya selesai. Sikap Yesus ini sebenarnya merupakan langkah-langkah yang dilakukan-Nya untuk mempersiapkan diri-Nya dan murid-murid-Nya menghadapi peristiwa keji yang tak lama lagi terjadi. Para murid dipersiapkan untuk tetap berpengharapan bahwa akan ada kebangkitan. Pengharapan inilah yang harus terus dipegang oleh orang-orang yang percaya kepada Kristus karena dengan pengharapan tersebut, kita dipersiapkan untuk menantikan kedatangan-Nya kedua kali yang akan membangkitkan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Renungkan: Jika kita menghadapi situasi dan kondisi yang mengguncangkan iman kita dan menghancurkan tekad untuk mengikut Yesus, kita harus hidup dalam pengharapan yaitu bahwa Yesus yang mati adalah Yesus yang bangkit. |
(0.20545096111111) | (Luk 12:35) |
(sh: Dapat dipercaya dan bertanggung jawab (Jumat, 27 Februari 2004)) Dapat dipercaya dan bertanggung jawabDapat dipercaya dan bertanggung jawab. Seperti istilah para politikus yang berujar, ‘tidak ada teman sejati yang ada adalah kepentingan.’ Demikian pula, ‘hari ini teman besok menjadi lawan’ sangat bergantung kepada kepentingan siapa yang hendak dituju. Kesetiaan memang sudah sangat menipis di masyarakat kita, apalagi untuk dapat dipercaya. Melalui dua perumpamaan pertama (ayat 35-38,39,40), Yesus mengingatkan para murid-Nya untuk berjaga-jaga setiap waktu karena kedatangan hari Tuhan tidak bisa ditentukan. Sungguh celaka jika saat Dia datang, anak-anak Tuhan hidup dalam dosa! Sebaliknya mereka yang didapati berjaga-jaga, mendapatkan penghargaan dari Tuhan sendiri. Tuhan sendiri akan melayani mereka (ayat 37). Pada perumpamaan berikut (ayat 41-46), Yesus mengingatkan para murid-Nya untuk setia dan bertanggungjawab atas segala tugas dan kepercayaan yang diberikan Allah kepada mereka. Apabila mereka setia dan bertanggungjawab, maka sebagai penghargaan, mereka akan mendapatkan kehormatan menerima tanggung jawab dan kepercayaan yang lebih besar (ayat 43,44). Sebaliknya, ketidaksetiaan atau penyalahgunaan kepercayaan yang diberikan berakibat fatal (ayat 45-46). Di satu sisi menerima tanggung jawab dan tugas yang lebih besar adalah kehormatan, di sisi lain hal tersebut merupakan tanggung jawab yang besar. Oleh karena tanggung jawab yang besar, maka risiko yang ditanggung pun besar. Perumpamaan terakhir (ayat 47-48) bukan memberikan alasan untuk mengelak tanggung jawab, misalnya dengan berkata bahwa saya tidak tahu kalau hal itu tidak benar. Perumpamaan ini justru menekankan sikap semakin mawas diri dan lebih setia oleh karena tanggung jawab yang diberikan Allah. Renungkan: Dalam dunia yang tipis kesetiaan dan rasa tanggung jawab, seharusnya anak-anak Tuhan menjadi saksi bahwa kesetiaan dan rasa tanggung jawab masih ada. Orang Kristen harus dapat dipercaya! |
(0.20545096111111) | (Luk 14:15) |
(sh: Paradoks keselamatan dan paradoks manusia (Kamis, 30 Maret 2000)) Paradoks keselamatan dan paradoks manusiaParadoks keselamatan dan paradoks manusia. Di dalam pengajaran Kristen, keselamatan juga diistilahkan sebagai "Perjamuan Dalam Kerajaan Allah" (ayat 15-24). Orang yang diundang dalam Perjamuan itu memang patut disebut berbahagia karena mereka diundang bukan berdasarkan perbuatan baik, atau penyangkalan diri, atau pun ketaatan mereka dalam menjalankan ajaran agama. Dengan kata lain Perjamuan itu gratis. Walaupun gratis, ini tidak berarti bahwa keselamatan itu murah. Justru sebaliknya karena keselamatan itu sedemikian berharga, sehingga setiap orang yang menerimanya harus rela melepaskan/mengalami kehilangan segala sesuatu. Menerima keselamatan di dalam Yesus mungkin akan membawa konsekuensi negatif terhadap kariernya, kehidupan sosialnya, atau kehidupan keluarga, bahkan nyawanya. Setiap Kristen harus siap untuk memberikan tempat kedua setelah Kristus bagi segala sesuatu atau bahkan kehilangan yang paling berharga (ayat 25-26). Di samping itu ia pun harus siap menderita seperti Kristus dan disita segala hak dan miliknya kecuali "Anugerah di dalam Kristus" (ayat 27). Setiap orang yang mau mengikut Kristus harus menghitung-hitung dan mempersiapkan diri (ayat 25-35). Karena itulah walaupun keselamatan itu gratis namun ada kondisi yang tidak terelakkan yang harus dijalani bagi setiap pengikut-Nya. Inilah paradoks keselamatan. Yesus mengungkapkan perumpamaan yang menggambarkan bagaimana orang yang diundang ke dalam Perjamuan itu menolak untuk datang dengan berbagai alasan (ayat 15-24). Ternyata kesempatan untuk menghadiri Perjamuan itu bisa dipandang sebagai suatu kebahagiaan dan hak istimewa atau sebagai sesuatu yang tidak bernilai. Bagaimanakah kita menggambarkan mereka yang menolak undangan? Mereka adalah yang menikmati anugerah Allah berupa ladang, lembu, dan perkawinan, namun memandang Pemberi Anugerah sebagai sesuatu yang membosankan. Mereka mengakui bahwa hidup di dunia bukan segala-galanya namun mereka mencari kepuasan di dalamnya. Mereka secara sengaja menolak keselamatan itu. Itulah paradoks manusia. Renungkan: Supaya mendapatkan anugerah-Nya berupa kehidupan kekal, manusia harus segera ke luar dari paradoksnya dan masuk ke dalam paradoks keselamatan. Tidak ada pilihan lain. |
(0.20545096111111) | (Luk 14:25) |
(sh: Mengikut Yesus sepenuh hati (Jumat, 5 Maret 2004)) Mengikut Yesus sepenuh hatiMengikut Yesus sepenuh hati. Setelah krismon melanda Indonesia tahun 1997, kita bisa melihat di mana-mana monumen kegagalan pembangunan. Misalnya, gedung seperempat atau setengah jadi yang ditinggal mangkrak oleh pemiliknya karena dana yang menciut gara-gara dolar membengkak. Ilustrasi seperti ini (lihat 28-30) dipakai oleh Yesus untuk mengajarkan bahwa mengikut Yesus harus penuh perhitungan. Mengikut Yesus tidak boleh setengah-setengah, harus sepenuh hati. Kata-kata Tuhan Yesus bahwa seorang pengikut Yesus harus membenci orang tua, suami-istri, dan saudara-saudaranya (ayat 26), sebenarnya bermaksud menegaskan prioritas hati lebih kepada Yesus daripada kepada hal-hal lain, termasuk kepada dirinya sendiri. Untuk itulah Yesus mengajukan dua perumpamaan yang menegaskan kesungguhan hati mengikut Dia. Seorang yang mau membangun menara (mungkin sekali menara pengawas kebun anggur) harus memperhitungkan anggarannya supaya jangan sampai hanya separuh jalan sudah defisit, akhirnya terbengkalai (ayat 28-29). Atau, seorang yang mau pergi berperang harus memperhitungkan kekuatan lawan dengan kekuatan pasukannya untuk memastikan kemenangannya (ayat 30-32). Kedua perumpamaan ini menyimpulkan satu hal, yaitu seseorang harus memperhitungkan sungguh-sungguh harga yang harus dibayar dalam mengikut Tuhan, baru dengan demikian ia layak disebut murid Tuhan (ayat 33). Mengikut Tuhan kalau separuh hati adalah ibarat garam yang berubah menjadi tidak asin. Garam yang kehilangan rasa asin berarti kehilangan fungsinya. Demikian juga menjadi murid Tuhan yang setengah-setengah sama saja dengan tidak berfungsi apa-apa. Tidak ada gunanya selain dibuang! (ayat 34-35) Untuk dilakukan: Anda sudah jalan sejauh ini sebagai anak Tuhan. Sekarang waktunya untuk memutuskan mau mengikut Dia sepenuh hati, dengan konsekuensi taat sepenuhnya, atau ...? |
(0.20545096111111) | (Luk 24:13) |
(sh: Pemahaman yang utuh (Senin, 30 Mei 2011)) Pemahaman yang utuhJudul: Pemahaman yang utuh Padahal semula murid-murid berharap bahwa Yesus datang untuk membebaskan Israel (21). Mereka memandang Dia sebagai sosok Mesias yang politis. Namun harapan mereka pupus. Tak heran muka mereka muram (17). Terutama bila membandingkan perkataan Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga (bdk. 21). Meski demikian, sebenarnya berita kebangkitan Yesus sudah sampai di telinga mereka (22-24). Namun mereka tidak bersukacita. Maka Tuhan yang sedang berjalan bersama kedua murid itu menghardik mereka karena lebih mengandalkan pemikiran (21) dan indra (24) daripada percaya Kitab Suci (25). Tuhan menyebut mereka bodoh dan lamban hati. Dalam Perjanjian Lama, orang disebut bodoh bila ia tidak membiarkan firman Tuhan mempengaruhi sikap hidup dan pemikirannya. Begitulah tampaknya para murid. Mereka sulit memercayai perkataan para nabi tentang Mesias yang menderita (24-25), karena telah memiliki gambaran sendiri. Mereka seolah tidak ingin membiarkan perkataan para nabi mengacaukan gambaran yang telah ada di dalam benak mereka sebelumnya. Jika saja para murid memahami dengan benar apa yang telah dikatakan oleh para nabi, mereka tentu tidak akan bermuram durja. Maka Yesus menerangkan firman tentang Sang Mesias secara utuh. Mereka sendiri kemudian memberikan kesaksian bahwa hati mereka berkobar-kobar (bdk. 32). Pemahaman yang benar akan Tuhan memang akan mempengaruhi cara pandang dan sikap hidup kita. Maka kita perlu pemahaman firman yang utuh. Jangan hanya mempelajari bagian firman yang kita sukai saja. Maka pupuklah kebiasaan membaca Alkitab setiap hari, agar pikiran kita dilengkapi oleh kebenaran firman yang utuh. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.20545096111111) | (Yoh 1:35) |
(sh: Maju tak gentar, menyaksikan yang benar (Kamis, 27 Desember 2001)) Maju tak gentar, menyaksikan yang benarMaju tak gentar, menyaksikan yang benar. Pada kesaksian sebelumnya, tidak ada yang menerima pemberitaan Yohanes. Apakah ia mundur dari tugas kesaksian? Tidak! Pada hari berikutnya, Yohanes kembali bersaksi (ayat 35-36). Ia mengulangi kesaksian yang sama, yakni Yesus adalah Anak Domba Allah. Yohanes terus bersaksi meski pada kesaksian-kesaksian sebelumnya tidak dijelaskan apakah ada yang percaya. Ternyata hasil bukanlah tujuannya. Meski tanpa hasil, Yohanes terus bersaksi. Ia tidak patah semangat atau putus asa. Tujuan hidupnya jelas. Ia adalah saksi bagi Kristus. Kesadaran inilah yang membuatnya tidak lekas patah semangat atau putus asa. Meskipun tidak ada yang percaya, Yohanes tetap merasa tidak perlu mengganti isi kesaksian yang berpusat pada Kristus. Apakah di kemudian waktu ada yang menerima kesaksiannya? Setelah mengulang kesaksian, barulah kelihatan ada murid-murid Yohanes yang mulai tertarik. Dua orang muridnya segera meninggalkannya dan mengikuti Yesus. Yohanes tidak berkecil hati atau protes saat ia kehilangan murid-murid. Pertemuan murid-murid Yohanes dengan Yesus mengakibatkan mereka menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka yang percaya ini segera bersaksi dan Andreas membawa Petrus ke Yesus (ayat 41). Yesus menyatakan pada Petrus bahwa Ia mengenal masa lalu dan masa depan Petrus (ayat 42). Rantai kesaksian tidak terputus. Filipus yang bertemu Yesus segera bersaksi kepada Natanael (ayat 45) dan juga mengajaknya bertemu Yesus (ayat 47). Kepada Natanael, Yesus mengungkapkan kemahatahuan-Nya (ayat 47-48). Natanael yang bertemu Yesus segera menyembah- Nya (ayat 49). Kepada mereka yang percaya, Yesus menjanjikan bahwa pengenalan mereka akan bertumbuh semakin dalam (ayat 50-51). Renungkan: Percaya pada Yesus dan menjadi saksi-Nya merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan. Percaya pada Yesus seharusnya secara alamiah menghasilkan kesaksian tentang Yesus. Tidak mungkin orang mengatakan percaya pada Yesus, tetapi tidak mau bersaksi tentang Yesus. Berdoalah agar Anda diberikan ketaatan untuk menjadi saksi Kristus! |
(0.20545096111111) | (Kis 4:32) |
(sh: Gereja yang dipenuhi Roh Kudus (Minggu, 30 Mei 1999)) Gereja yang dipenuhi Roh KudusGereja yang dipenuhi Roh Kudus Para rasul mengabaikan larangan Sanhedrin, dan mereka tetap bersaksi dengan keberanian dan semangat (31, 33). Kasih karunia Allah yang melimpah-limpah menguatkan mereka untuk tetap menyaksikan kebangkitan Yesus (33). Gereja mula-mula yang dipenuhi Roh Kudus, nyata melalui perkataan dan perbuatan; pelayanan dan kesaksian; kasih kepada sesama anggota dan kesaksian bagi dunia luar. Apa yang digambarkan dalam perikop ini merupakan kejadian kedua setelah kisah dalam pasal 2:42-47. Sumbernya sama yaitu Roh Kudus yang memenuhi, menguasai dan menggerakkan. Hal ini tampak pada keseimbangan kerja Roh Kudus di dalam gereja mula-mula. Komunisme Kristen? Ada sebagian pihak yang menggunakan perikop ini untuk mendukung paham komunisme Kristen. Apakah memang demikian? Kita bisa melihat tiga pokok penting dari bagian ini. Pertama, adanya sikap yang radikal terhadap harta yang dimiliki oleh mereka. Semua harta mereka dianggap milik bersama (32b). Secara hukum dan fakta mereka masih memiliki barang mereka, namun mereka memutuskan untuk menganggap bahwa harta-harta mereka bisa dipakai oleh saudara-saudara lain yang membutuhkan. Kedua, sikap radikal mereka telah memimpin mereka pada tindakan pengorbanan untuk orang lain (34b-35). Ketiga, sikap radikal dan pengorbanan ini berdasarkan prinsip persamaan sehingga terjaminnya distribusi yang merata (35b). Ketiga pokok pikiran di atas memberikan penekanan tentang dua hal yaitu tidak seorang pun kehilangan hak atas harta yang mereka miliki (paham komunis) dan setiap Kristen lebih mementingkan kebutuhan saudara mereka daripada harta mereka (paham Kristen). Barnabas sang teladan. Gereja terus bersatu dalam iman, kasih dan kesaksian yang luar biasa, sehingga dunia sekeliling dapat merasakannya. Barnabas adalah contoh seorang tokoh yang patut diteladani. Nilai-nilai yang sudah ditunjukkan oleh si anak penghiburan ini haruslah menjadi prinsip bagi gereja sekarang di dalam sikap mereka terhadap harta dan umat. |
(0.20545096111111) | (Kis 9:32) |
(sh: Pelawatan dimasa Damai (Minggu, 13 Juni 1999)) Pelawatan dimasa DamaiPelawatan dimasa Damai Ketika penganiayaan terjadi, para rasul memilih untuk tetap tinggal di Jerusalem (8:1b). Setelah keadaan damai tercipta (31), Petrus menggunakan waktu yang indah untuk berjalan keliling. Tujuannya tidak hanya untuk mengabarkan Injil, namun juga mengunjungi orang Kristen yang ada di Lida, serta mengajar dan menguatkan mereka. Ternyata kunjungan ini berdampak bagi pekabaran Injil yang lebih luas (35,42). Salah satu kegiatan pelayanan yang sering terabaikan adalah visitasi (pelawatan). Banyak alasan dapat dikemukakan untuk mendukung hal pernyataan tersebut. Petrus sebagai rasul dan pemimpin gereja saat itu memberikan contoh yang baik. Petrus memperlihatkan bahwa pelawatan adalah salah satu bentuk pelayanan yang efektif. Melalui efektifitas pelayanan pelawatan, gereja akan menjumpai jemaat yang membutuhkan bimbingan dan pertolongan. Berpusat pada Kristus. Pusat setiap gerak pelayanan Petrus adalah Yesus Kristus. Ada tiga bukti yang mendukung pemahaman ini: pertama, Petrus mencontoh apa yang pernah dilakukan Yesus dalam melakukan mukjizat (34; 40 ); kedua, semua mukjizat itu dilakukan dalam nama Yesus "Yesus Kristus menyembuhkan engkau" (34); lalu ia berlutut dan berdoa (40); ketiga, mukjizat yang dikerjakan oleh Petrus hanya untuk memuliakan Yesus (35, 42). Tanda-tanda mukjizat yang dilakukan oleh Petrus itu mempunyai tujuan untuk menguatkan dan mengilustrasikan berita keselamatan di dalam Yesus. Petrus juga ingin menunjukkan bahwa di dalam kematian dan kebangkitan-Nya, maut dan penyakit dipatahkan-Nya. Kesaksian keajaiban karya Kristus membawa orang mendengar berita Injil, melihat mukjizat dan menjadi percaya. Mungkin kita tidak mempunyai karunia seperti Petrus untuk melakukan banyak mukjizat, namun prinsip "pelayanan berpusat pada Kristus" harus selalu kita pegang teguh. Pola ini merupakan kunci mengapa Gereja mula-mula terus bertumbuh di tengah-tengah masa penderitaan dan di masa damai (ay. 31). |
(0.20545096111111) | (1Kor 15:35) |
(sh: Kebangkitan tubuh rohani (Jumat, 3 Oktober 2003)) Kebangkitan tubuh rohaniKebangkitan tubuh rohani. Masih ada orang yang belum memahami tentang arti kebangkitan orang mati. Persoalannya, apa substansi tubuh kebangkitan itu. Andai saja orang mati tenggelam di laut, jatuh dari pesawat terbang, atau terbakar api, bukankah tubuh mereka akan rusak, tak berbentuk bahkan terpecah-pecah? Akankah tubuh mereka dibangkitkan tidak sempurna? Mengerikan! Tetapi 'bodoh' orang yang berandai-andai demikian. Untuk menjawab kebingungan jemaat tentang kebangkitan, Paulus menjelaskan bahwa kebangkitan orang mati yang adalah kebangkitan tubuh rohaniah dari kematian tubuh alamiah, harus dipandang dari dua sudut yang berbeda. Pertama, Paulus menjelaskan dengan perumpamaan. Kebangkitan tubuh rohaniah diibaratkan seumpama menabur biji, tetapi yang tumbuh adalah tubuh tanaman. Tubuh duniawi, tubuh sorgawi, matahari, bulan, bintang-bintang mempunyai kemuliaan masing-masing yang berbeda. Daging manusia lain dari daging binatang. Kebangkitan orang mati ditabur dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan; ditabur dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditabur dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan; yang ditabur tubuh alamiah, yang dibangkitkan tubuh rohaniah (ayat 35-44). Kedua, Paulus menggunakan analogi. Tubuh alamiah analog dengan Adam pertama yang berasal dari debu tanah, bersifat jasmaniah, menjadi makhluk hidup. Tubuh rohaniah analog dengan Adam terakhir yang berasal dari sorga: bersifat rohaniah, menjadi roh yang menghidupkan. Kita telah memakai rupa dari yang alamiah, kita juga akan memakai rupa dari yang sorgawi, yaitu tubuh rohaniah (ayat 45-49). Memahami bahwa yang akan binasa, daging dan darah tidak mendapat bagian dalam yang tidak akan binasa yaitu Kerajaan Allah (ayat 50), seyogyanya kita menjadi manusia baru di dalam Kristus Yesus. Renungkan: Tak perlu takut karena meski tubuh alamiah akan mati, tetapi tubuh sorgawi akan dibangkitkan bersama Kristus. |
(0.17973215555556) | (1Kor 11:1) |
(full: MENJADI PENGIKUT KRISTUS.
) Nas : 1Kor 11:1 Orang percaya, seperti Paulus, dipanggil untuk mengikut teladan Kristus dan menjadi seorang yang seperti Kristus (bd. Rom 13:14; Gal 3:27). Apakah artinya menjadi serupa dengan Kristus?
|
(0.17610083333333) | (Kel 25:1) |
(ende) Israel tidak hanja merupakan kesatuan juridis dan sosial, tetapi sebagai masjarakat jang beriman tentu sadja djuga bersatu dalam ibadat. Dalam upatjara ibadat jang bersifat umum Israel setjara nampak menghajati hubungannja dengan Jahwe, Tuhan jang hadir. Sekaligus djuga kesatuan kebangsaan tiap-tiap kali diperbaharui dan diperteguh. Upatjara ibadat liturgis bukanlah improvisasi perseorangan, tetapi ibadat bersama jang selaras terhadap Tuhan. Maka dari itu mempunjai peraturan-peraturan dan hukum-hukumnja, serta menggunakan lambang-lambang jang sesuai. Musa sendiri telah menetapkan pedoman-pedoman konkrit untuk ibadat umat Israel dipadangpasir. Ibadat ini berlangsung disekitar kemah Perdjandjian, tempat perhubungan dengan Tuhan. Kemah sutji ini selalu serta dalam perdjalanan, dan mungkin sekali lama berada di Kadesj (Ula 2:14). Tetapi sesudah Sjilo, kemudian dikota Jerusalem dibawah pemerintahan radja Daud, hingga achirnja, pada djaman Salomon, ditempatkan didalam kenisah. Sesudah masa pembuangan kenisah jang telah hantjur dibangun kembali, tetapi Peti Perdjandjian ketika itu tidak ada lagi. Peraturan-peraturan Musa dari abad-keabad mengalami perkembangan dan disesuaikan dengan keadaan-keadaan baru. Dalam fasal-fasal berikutnja peraturan-peraturan berasal dari berbagai tahap dikumpulkan mendjadi satu, dan diolah lagi oleh para pengarang dari golongan imam sesudah pembuangan. Fasal-fasal 25-31(Kel 25:1-31:18) merupakan kesatuan dengan fasal-fasal 35-40(Kel 35:1- 40:38), dan banjak persamaannja dengan kitab Levitika dan Tjatjah-Djiwa. Maksudnja menghubungkan seluruh perkembangannja dengan Musa dan Perdjandjian. Sebab djuga peraturan-peraturan dari masa kemudian bertumbuh daripadanja, dan mempunjai kewibawaan ilahi jang sama dengan peraturan-peraturan pokok tjiptaan Musa sendiri. Upatjara-upatjara ibadat jang kuno ini, dan ketertiban dalam ibadat, menggambarkan iman-kepertjajaan serta djiwa keagamaan bangsa Israel, karena itu merupakan dorongan bagi masjarakat jahudi sesudah pembuangan, dan tetap lajak kita hargai pula. Seperti halnja pada Hukum, begitu pula disini kita menjaksikan dan semakin memahami adanja perkembangan dalam Perwahjuan Tuhan. Ibadat Perdjandjian Lama djuga harus dipandang sebagai pralambang dan persiapan Ibadat Perdjandjian Baru. Tetapi sekarang hubungan dengan Tuhan dan kesatuan umat jang beribadat disempurnakan dalam Kristus. Kristus adalah Kenisah baru (Mat 12:6; Yoh 1:14; 2:19-22; Kol 2:9), tempat pertemuan Tuhan, dan manusia. Kristus Korban persembahan diri kita kepada Tuhan, bukan hanja setjara simbolis, tetapi djuga sesungguh-sungguhnja; korban jang mempersatukan kita mendjadi satu Tubuh, kenisah jang hidup bagi Tuhan (1Ko 6:19; Efe 4:11-16; 1Pe 2:5). |
(0.17610083333333) | (Kis 8:21) |
(full: HATIMU TIDAK LURUS.
) Nas : Kis 8:21 Baptisan dalam Roh Kudus di seluruh Kisah Para Rasul terjadi hanya dalam keadaan kemuridan yang sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus.
|
(0.17610083333333) | (2Kor 11:13) |
(full: PEKERJA-PEKERJA CURANG, YANG MENYAMAR SEBAGAI RASUL-RASUL.
) Nas : 2Kor 11:13 Pendusta ulung, si Iblis (ayat 2Kor 11:3; Yoh 8:44) memakai orang jahat sebagai perantaranya, dengan menjadikan mereka "rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang".
|
(0.17610083333333) | (2Tim 4:3) |
(full: ORANG TIDAK DAPAT LAGI MENERIMA AJARAN SEHAT.
) Nas : 2Tim 4:3-4 Sepanjang sejarah gereja selalu ada orang yang tidak mau mengasihi ajaran sehat, namun ketika akhir zaman makin dekat, keadaan akan makin parah (bd. 2Tim 3:1-5; 1Tim 4:1).
|
(0.17610083333333) | (Why 2:7) |
(full: BARANGSIAPA MENANG.
) Nas : Wahy 2:7 Pemenang (Yun. _nikon_) adalah seorang yang, oleh kasih karunia Allah yang diterimanya melalui iman pada Kristus, telah mengalami kelahiran baru dan tinggal tetap dalam kemenangan atas dosa, dunia, dan Iblis.
|
(0.17610083333333) | (Yoh 3:11) | (jerusalem: Yang kami ketahui) Kristus tidak berkata atas namaNya sendiri, Yoh 7:17-18; Ia hanya mengatakan apa yang telah dilihatNya pada Bapa, Yoh 1:18; Yoh 3:11; Yoh 8:38; bdk Yoh 8:24+; Ia menyampaikan firman dan ajaran Bapa, Yoh 3:34; Yoh 8:28; Yoh 12:49,50; Yoh 14:24; Yoh 17:8,14; bahkan Dia sendiri adalah Firman, Yoh 1:1,14. Dan Firman itu sungguh berdaya; olehNya segala sesuatu dijadikan, Yoh 1:1+; olehNya orang mati keluar dari kuburnya, Yoh 11:43,44; Yoh 5:28-29; olehNya manusia dihidupkan, Yoh 5:24; Yoh 6:63; Yoh 8:51; olehNya manusia dijadikan Anak Allah, Yoh 10:35; Yoh 1:12; berkat pemberian Roh Kudus yang merupakan prinsip kebakaan, Yoh 1:33+; Yoh 20:22. Dari pihak manusia hanya ada satu syarat saja, yakni: percaya kepada Firman, Yoh 1:12, tinggal dalam Firman, Yoh 8:31, menuruti Firman itu berupa rahasia, Yoh 2:20+, sukar ditangkap, Yoh 6:60; Yoh 7:36; untuk dapat menerimanya orang memerlukan kerendahan hati: dengan mendengar firman itu manusia menjadi terpecah belah, Yoh 7:43; Yoh 10:19; ada yang percaya Yoh 4:41; Yoh 7:40 dst., Yoh 7:46; Yoh 8:30, ada juga yang dengan rasa kecewa mengundurkan diri, Yoh 6:66, kendati "tanda-tanda" yang dikerjakan Yesus, Yoh 2:11+. Tetapi Firman yang mereka tolak itu akan menghukum mereka pada hari terakhir, Yoh 12:48 |
(0.17610083333333) | (1Taw 9:35) |
(sh: Kematian Saul yang tragis (Sabtu, 2 Februari 2002)) Kematian Saul yang tragisKematian Saul yang tragis. Bagian pertama dari bacaan ini (ayat 9:35-44) sama isinya dengan 8:29-38, tetapi tujuan penulisannya berbeda. Pasal 8 menekankan tempat tinggal dari tiga puak (keluarga besar) keturunan Benyamin, sedangkan di sini silsilah Saul merupakan pengantar kisah kematiannya sebagai raja Israel (pasal 10). Kematian Saul dan ketiga anaknya yang sangat tragis dikisahkan dengan sangat mencekam. Kekalahan total dialami Saul: orang (tentara) Israel melarikan diri dan banyak yang mati terbunuh (ayat 1); Saul sendiri, serta seluruh keluarganya, juga mati (ayat 6); sesudah itu seluruh orang Israel melarikan diri (ayat 7). Semua kehormatan yang diterima Saul sebagai raja hilang lenyap dalam kekalahan dan kematiannya, terlebih lagi dalam perlakuan orang Filistin terhadap mayatnya (ayat 8-10).
Kepemimpinan Saul sebagai raja berakhir karena ketidaksetiaannya
terhadap Tuhan (ayat 13-14). Meminta petunjuk dari arwah adalah
salah satu perbuatan Saul yang merupakan kekejian bagi Tuhan ( Dalam konteks Israel pascapembuangan, tema "hukuman (retribusi) ilahi atas ketidaksetiaan umat" terdengar jelas dalam kitab Tawarikh. Penulisan sejarah masa lalu Israel dalam konteks ini dimaksudkan sebagai peringatan agar sejarah yang pahit itu tidak terulang kembali. Syukurlah, bagi Tuhan hukuman bukanlah kata akhir. Penulis Tawarikh juga memberitakan anugerah Allah yang melampaui hukuman yang paling keras sekalipun, dan yang diperoleh melalui pertobatan (bdk. 2Taw. 12:6-12; 15:4; 30:6-9; 32:26; 33:12-14). Umat Tuhan, senantiasa dipanggil untuk hidup dalam ketaatan dan kesetiaan terhadap firman-Nya. Kegagalan mereka bukan berarti gagalnya rencana keselamatan Tuhan bagi dunia ini. Tuhan mengangkat seorang pemimpin baru. Melalui Daud, Ia menjanjikan suatu kerajaan yang kekal, yang digenapi di dalam Yesus Kristus. Renungkan: Kita sering tidak setia kepada Tuhan. Tetapi, marilah kita bertindak seturut dengan I Yohanes 1:9. |