Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia,<x id="t" /> seorang sida-sida,<x id="u" /> pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.<x id="v" />

Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.

Firman Tuhan: <span class="red">"Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus<x id="p" /> yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa<n id="1" />,span>

Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini?<x id="g" /> Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?<x id="h" />"

Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid<x id="e" /> mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami."

Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar,<x id="g" /> lalu ia berlutut<x id="h" /> dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!<x id="i" />" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah<x id="q" /> dan Allah mengingat engkau<n id="1" />.<x id="r" />

Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya,<x id="f" /> supaya mereka diam, lalu ia menceriterakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara. Katanya: "Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus<x id="g" /> dan saudara-saudara<x id="h" /> kita." Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain.

Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia<x id="t" /> ada beberapa nabi<x id="u" /> dan pengajar,<x id="v" /> yaitu: Barnabas<x id="w" /> dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene,<x id="x" /> dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes,<x id="y" /> dan Saulus.

Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa<n id="1" />, berkatalah<x id="z" /> Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas<x id="a" /> yang telah Kutentukan bagi mereka<n id="2" />.<x id="b" />"

Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau,<x id="s" /> dan engkau menjadi buta<n id="1" />, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.<x id="t" />" Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.

Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu.<x id="d" />

Setelah Saul disingkirkan,<x id="o" /> Allah mengangkat Daud menjadi raja<x id="p" /> mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku<x id="q" /> dan yang melakukan segala kehendak-Ku<x id="r" />.

Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya,<x id="x" /> ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka,<x id="y" /> tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut<x id="z" /> dari kaki-Nyapun aku tidak layak.

Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus.<x id="d" /> Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi<x id="e" /> yang dibacakan setiap hari Sabat.

Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani,<x id="s" /> karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat<n id="1" />.<x id="t" />

Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat<x id="f" /> yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka<x id="g" /> di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.

Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota,<x id="g" /> di mana kita telah memberitakan firman Tuhan,<x id="h" /> untuk melihat, bagaimana keadaan mereka."

Sesudah ia dibaptis<x id="p" /> bersama-sama dengan seisi rumahnya,<x id="q" /> ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.

Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu,<x id="r" /> kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung<n id="1" />;<x id="s" /> dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.