Ketika kulihat, bahwa tidak ada yang datang menyelamatkan aku, maka aku mempertaruhkan nyawaku<x id="h" /> dan aku pergi melawan bani Amon itu, dan TUHAN menyerahkan<x id="i" /> mereka ke dalam tanganku. Mengapa pada hari ini kamu mendatangi aku untuk berperang melawan aku?"

Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.

Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak<x id="g" /> itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."

Ketika Saul melihat Daud<x id="o" /> pergi menemui orang Filistin itu, berkatalah ia kepada Abner, panglima tentaranya: "Anak siapakah orang muda itu, Abner?<x id="p" />" Jawab Abner: "Demi tuanku hidup, ya raja, sesungguhnya aku tidak tahu."

Ia telah mempertaruhkan nyawanya<x id="u" /> dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan TUHAN telah memberikan kemenangan<x id="v" /> yang besar kepada seluruh Israel. Engkau sudah melihatnya dan bersukacita karenanya. Mengapa engkau hendak berbuat dosa terhadap darah orang yang tidak bersalah<x id="w" /> dengan membunuh Daud tanpa alasan?"

Kemudian Saul mengirim orang-orang suruhan ke rumah Daud untuk mengamat-amatinya<x id="b" /> dan untuk membunuh dia pada waktu pagi.<x id="c" /> Tetapi Mikhal, isteri Daud, memberitahukan kepadanya, demikian: "Jika engkau tidak dapat meluputkan dirimu malam ini, maka besok engkau akan dibunuh."

Maka larilah Daud dari Nayot, dekat Rama; sampailah ia kepada Yonatan, lalu berkata: "Apakah yang telah kuperbuat? Apakah kesalahanku<x id="o" /> dan apakah dosaku terhadap ayahmu, sehingga ia ingin mencabut nyawaku?<x id="p" />"

Tetapi Daud menjawab,<x id="q" /> katanya: "Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut."

Berhimpunlah<x id="w" /> juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.

berkatalah Daud kepada Abyatar: "Memang pada hari itu juga ketika Doeg,<x id="y" /> orang Edom itu, ada di sana, aku telah tahu, bahwa pasti ia akan memberitahukannya kepada Saul. Akulah sebab utama dari pada kematian seluruh keluargamu.

Oleh sebab itu, tuanku, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu yang dicegah TUHAN dari pada melakukan hutang darah<x id="g" /> dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan,<x id="h" /> biarlah menjadi sama seperti Nabal<x id="i" /> musuhmu dan orang yang bermaksud jahat terhadap tuanku!

Lalu berkatalah Saul: "Aku telah berbuat dosa,<x id="g" /> pulanglah, anakku Daud, sebab aku tidak akan berbuat jahat lagi kepadamu, karena nyawaku pada hari ini berharga<x id="h" /> di matamu. Sesungguhnya, perbuatanku itu bodoh dan aku sesat sama sekali."

Tetapi perempuan itu menjawabnya: "Tentu engkau mengetahui apa yang diperbuat Saul, bahwa ia telah melenyapkan<x id="s" /> dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal. Mengapa engkau memasang jerat<x id="t" /> terhadap nyawaku untuk membunuh aku?"

Perempuan itu mendekati Saul lalu melihat, bahwa Saul sangat terkejut. Kemudian berkatalah perempuan itu kepadanya: "Lihat, budakmu ini telah mendengarkan permintaanmu; aku telah mempertaruhkan nyawaku<x id="f" /> dan mendengarkan perkataan yang kaukatakan kepadaku.

Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu.<x id="c" /> Seluruh rakyat itu telah pedih hati,<x id="d" /> masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan<x id="e" /> kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Berkatalah Abner kepada Daud: "Baiklah aku bersiap untuk pergi mengumpulkan seluruh orang Israel kepada tuanku raja, supaya mereka mengadakan perjanjian<x id="a" /> dengan tuanku dan tuanku menjadi raja atas segala yang dikehendaki<x id="b" /> hatimu." Lalu Daud membiarkan Abner pergi dan berjalanlah ia dengan selamat.

Tetapi Daud menjawab Rekhab dan Baana, saudaranya, anak-anak Rimon, orang Beerot itu, katanya kepada mereka: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan<x id="k" /> nyawaku dari segala kesesakan!

Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air<x id="f" /> itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta.<x id="g" />" Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."

Sebab kita pasti mati,<x id="p" /> kita seperti air<x id="q" /> yang tercurah ke bumi, yang tidak terkumpulkan. Tetapi Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya seorang<x id="r" /> yang terbuang jangan tinggal terbuang dari pada-Nya.

Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya: "Sedangkan anak kandungku<x id="s" /> ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian.<x id="t" />