(0.124730496) | (Yoh 4:27) |
(sh: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Bapa." (Senin, 04 Januari 1999)) "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Bapa.""Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Bapa." Pada episode kedua, pasal 4 ini menjelaskan saat para murid Yesus kembali dan mengajak Yesus makan (ayat 31). Tetapi pandangan para murid tentang makanan berbeda dengan pandangan Yesus. Bagi Yesus, selain bersifat jasmani, makanan itu adalah melakukan kehendak Allah, memenangkan jiwa yang terhilang. Para murid diutus bukan untuk memetik apa yang ada di bumi ini saja tetapi "memetik jiwa." Satu untuk semua. Pertemuan perempuan Samaria dengan Sang Mesias membawa sukacita besar baginya. Ia bagaikan sebuah dinamit yang meletus di dalam sanubari, letupan bahagia yang mendorong kepada suatu tindakan baru. "Kini aku telah puas dan aku ingin agar orang lain pun mengalami apa yang telah aku alami." Tindakan baru yang dilakukan perempuan Samaria ini disebut penginjilan. Spurgeon, seorang pengkhotbah terkenal dari Inggris, pernah menyebutkan bahwa penginjilan itu bagaikan sebuah aksi seorang pengemis, yang pergi memberitahukan teman-teman seprofesinya, di mana untuk pertama kalinya ia menemukan roti. Wanita ini, walaupun cuma satu orang, akhirnya membawa orang sekampungnya untuk menemui Yesus. Renungkan: Saudara, yang cuma satu orang sebenarnya dapat berbuat banyak untuk banyak orang. Mengapa tidak? |
(0.124730496) | (Yoh 4:43) |
(sh: Ditolak di negeri sendiri (Selasa, 05 Januari 1999)) Ditolak di negeri sendiriDitolak di negeri sendiri. Peristiwa yang terjadi di Samaria sangat bertolak belakang dengan peristiwa di Yudea. Dapat kita bayangkan, di negeri-Nya sendiri Ia ditolak, sebaliknya di Samaria, yang penduduknya dianggap kafir oleh orang-orang Yahudi, Yesus disambut dengan spontan dan semarak. Menakjubkan sekali, karena justru di Samaria Yesus diterima, diperlakukan layak dan memenangkan jiwa. Percaya karena mukjizat. Kedatangan Yesus di Galilea, tepatnya di Kana (ayat 46), pasti mengundang minat orang banyak oleh karena mukjizat pertama yang dibuat-Nya (Yoh. 2). Kali ini mukjizat kesembuhan terjadi pada keluarga salah seorang pegawai istana (ayat 47-52). Yang menarik kita gali dari pengalaman pegawai istana ini adalah: a). menaruh harapan pada Yesus (ayat 47); b). mengikuti perkembangan dan membuktikan tindakan Yesus (ayat 52-53a); dan c). seluruh keluarganya percaya pada Yesus (ayat 53b). Renungkan: Sewaktu kita meminta sesuatu pada Yesus, apakah kita mengikuti perkembangan tindakan Yesus? Kadang-kadang kita telah menerima apa yang kita minta tapi tidak menyadarinya. Orang ini percaya kepada mukjizat, masihkah kita bisa percaya akan campur tangan Allah walaupun tidak melihat mukjizat apa-apa? Doa: Tuhan Yesus ampunilah kami, karena kami sering mengabaikan Engkau dalam kehidupan kami. |
(0.124730496) | (Yoh 5:1) |
(sh: Yesus dan Hukum Taurat (Rabu, 06 Januari 1999)) Yesus dan Hukum TauratYesus dan Hukum Taurat. Hari ini kita melihat sebuah adegan baru. Bukan melulu mukjizat yang dibuat Yesus, namun dampak dari perbuatan-Nya. Yesus kini harus berhadapan dengan orrang Yahudi. Tuduhan yang keliru. Di kalangan orang Yahudi, melakukan pekerjaan di hari sabat tidak dibenarkan. Lepas dari apa yang dipersoalkan, kita melihat bahwa tuduhan mereka terhadap Yesus ternyata keliru. Yesus tidak pernah bermaksud untuk meniadakan hari Sabat seperti yang dituduhkan kepada-Nya (ayat 18). Pemahaman keliru tentang Sabat. Sabat diadakan bukan untuk menyusahkan, tetapi agar menjadi berkat. Orang Yahudi menambahkan banyak peraturan tentang Sabat yang pada awalnya tidak demikian, lalu akhirnya menyusahkan mereka sendiri. Yesus adalah Tuhan atas Sabat. Di sini kita melihat bahwa Yesus bebas untuk melakukan aksi-Nya (ayat 17), apalagi yang diperbuat-Nya itu adalah perbuatan yang baik. Dia bukan pelanggar hukum Sabat. Di mana wewenang-Nya? Wewenang-Nya ada pada diri-Nya sendiri, sebab Ia adalah Tuhan atas segalanya termasuk Sabat. Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk setiap hari yang Engkau beri untuk kami lalui. |
(0.124730496) | (Yoh 5:30) |
(sh: Bapa mengutus putra-Nya (Jumat, 8 Januari 1999)) Bapa mengutus putra-NyaBapa mengutus putra-Nya. Setiap hasil pekerjaan membutuhkan pengakuan yang sah agar pekerjaan tersebut layak dinyatakan sempurna. Siapa yang akan mensahkan kebenaran tentang Kristus? Banyak yang mengatakan bahwa pernyataan sah atau tidak kebenaran tentang Kristus, didasarkan pada banyaknya pengikut Kristus (kuantitas), semua yang tertulis dalam Alkitab dapat diterima akal, dlsb. Sebenarnya, apapun pendapat manusia, Kristus tidak memerlukan semua itu. Satu-satunya yang dapat mensahkan keabsahan siapa Kristus hanya Bapa-Nya, bukan manusia, bukan pula kesaksian Yohanes; sebab pekerjaan Kristus adalah pekerjaan Ilahi yang berotoritas. Menerima Kristus. Benarkah ada orang yang percaya kepada Kristus tetapi tidak dapat menerima kebenaran pekerjaan-Nya? Ada yang percaya pada Kristus karena keturunan, kenyamanan, kekenyangan, dlsb. Orang-orang yang berciri demikian tidak jauh berbeda dengan orang pada zaman Kristus. Secara fisik mereka telah melihat Dia yang Mahatinggi, Mesias, telah hadir di tengah-tengah mereka, namun mereka tetap mengeraskan hati. Hanya orang-orang yang rindu mengenal Allah yang akan tiba pada pengenalan akan Kristus sebagai kebenaran yang paling tinggi. Doa: Terima kasih Tuhan, Engkau sendiri menyatakan keabsahan Yesus. |
(0.124730496) | (Yoh 7:53) |
(sh: Adakah orang yang tidak berdosa? (Senin, 18 Januari 1999)) Adakah orang yang tidak berdosa?Adakah orang yang tidak berdosa? Usaha orang Farisi untuk mencelakakan Tuhan Yesus terus dilakukan tanpa henti. Bahkan demi menjerat Dia, mereka melakukan tindakan yang sangat memalukan, dengan maksud menguji-Nya, dan tanpa belas kasihan (8:3), menyeret perempuan yang tertangkap basah berzinah (dan membiarkan yang laki-laki pergi!) ke hadapan-Nya. Mata hati mereka yang buta hanya melihat satu hal: menghukum orang berdosa. Pedih hati Tuhan Yesus menyaksikannya. Dia yang Suci, terdiam! Sementara mereka, ahli Kitab Suci, menyangka diri tidak bernoda, terus menantikan tindakan Yesus (8:7). Akhirnya, Tuhan Yesus menantang mereka: "Siapa tidak berdosa, yang pertama menghukum!" Sunyi. Seorang demi seorang pergi. Adakah yang tidak berdosa? Tidak ada yang suci selain Dia! Hanya Dia satu-satunya yang suci, yang hati-Nya penuh cinta dan pengampunan. Dengan kasih yang kudus, Dia berkata: "Pergilah dan janganlah berbuat dosa lagi." Sepanjang abad dan masa, Dia tetap penuh kasih, pengampunan dan kekudusan. Ketika kita terjatuh, tersesat dalam dosa, dan tidak setia, Dia tetap setia (2Tim. 2:13). Kesetiaan-Nya telah mendahului kesetiaan umat. Doa: Tuhan, apabila menyadari keberadaan kami di hadapan-Mu yang suci, tak ada kata lain yang terucapkan selain puji syukur kepada-Mu. |
(0.124730496) | (Yoh 8:12) |
(sh: Terang dunia (Selasa, 19 Januari 1999)) Terang duniaTerang dunia. Kebanyakan orang telah mengenal arti kata "terang." Tanpa "terang" manusia tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya. Para petani menggarap sawahnya dari matahari terbit sampai matahari terbenam, dlsb. Namun "Terang" yang disampaikan disini, bukan terang lampu, bukan terang matahari, dan bukan pula terang bulan tetapi "Terang Dunia." Terang itulah yang akan diam di dalam hati manusia. Itu berarti bahwa orang tersebut tidak akan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kegelapan, seperti menyeleweng, menipu, mencuri, membunuh, dll. Tuhan Yesus bukan dari dunia. Ia menegaskan hal itu kepada orang banyak, yang sedang mendengarkan-Nya. Dalam keberadaan-Nya sebagai Manusia Sejati, Dia tetap memiliki keunikan karena tidak berasal dari dunia ini, sehingga Dia tidak akan mati karena dosa. Kekekalan-Nya membuktikan pada dunia bahwa Ia adalah Terang Dunia yang akan tetap menerangi dunia. Keyakinan ini harus menjadi dasar keyakinan Kristen. Dengan demikian, kita telah memiliki Tuhan yang hidup kekal dan yang dapat mendengar keluh kesah kita, serta yang dapat memberikan pertolongan tepat pada waktu-Nya. Doa: Ya Tuhan jadilah terang dalam hatiku, supaya aku dapat berjalan dalam terang hidup itu. |
(0.124730496) | (Yoh 8:48) |
(sh: Yesus ada sebelum Abraham (Jumat, 22 Januari 1999)) Yesus ada sebelum AbrahamYesus ada sebelum Abraham.
Perdebatan makin seru antara Tuhan Yesus dan orang-orang Yahudi.
Mereka merendahkan Yesus dengan mengatakan bahwa Tuhan Yesus
"kerasukan setan." Sikap mereka ini merupakan respons terhadap
ucapan Tuhan Yesus yang tidak dapat mereka terima. Sebaliknya
mereka menunjukkan sikap bermusuhan karena dituduh sebagai
anak-anak Iblis (44). Yesus menegaskan bahwa sebelum Abraham ada,
Dia sudah ada. Pernyataan ini membuktikan bahwa Yesus tidak
gentar sama sekali menghadapi mereka. "Aku adalah Aku" ( Keagungan Yesus. Dengan kewibawaan Ilahi, Yesus terus memberikan jawaban dan penjelesan-penjelasan jitu tentang diri-Nya. Tidak jarang jawaban-jawaban tersebut menusuk sampai ke jantung hati orang-orang Yahudi. Jawaban-jawaban Yesus ini, kiranya dapat menambah keyakinan kita terhadap diri Yesus. Walau dunia menolak, Kristen justru harus memancarkan terang firman dan kuasa-Nya. Renungkan: Bagaimana wujud nyata kasih Anda kepada-Nya di tengah dunia yang menolak-Nya dan menolak Anda? Doa: Ya, Tuhan Yesus, Allah yang kekal, mampukan kami untuk makin mengasihi-Mu, walau masih banyak orang tetap menolak-Mu. |
(0.124730496) | (Yoh 9:1) |
(sh: Sehat adalah berkat, sakit adalah kutuk? (Sabtu, 23 Januari 1999)) Sehat adalah berkat, sakit adalah kutuk?Sehat adalah berkat, sakit adalah kutuk? Perdebatan dan penolakan yang terjadi tampaknya tidak membuat Yesus diam dan tak berbuat apa-apa. Tatkala Ia dan murid-murid-Nya berjumpa dengan seorang buta sejak lahir, Ia bertindak mengadakan mukjizat, menyembuhkan si buta. Halangan apapun tidak melunturkan kasih-Nya untuk menolong orang yang menderita. Secara ajaib setelah mata si buta dijamah Yesus, orang itu taat dan segera membasuh dirinya di kolam Siloam. Seketika itu ia pun dapat melihat. Tidak dapat dibayangkan betapa luapan gembira dan sukacita yang dialami si buta yang sekarang dapat melihat. Ketaatan dan mukjizat. Tanpa membasuh mata di kolam Siloam pun sebenarnya Tuhan Yesus bisa mencelikkan mata si buta. Yang Yesus pentingkan dalam peristiwa ini adalah ketaatan. Ketaatan yang dibarengi rasa syukur kepada Tuhan memegang peranan penting, tidak hanya di saat kita membutuhkan pertolongan-Nya, tetapi di setiap saat. Mukjizat terjadi karena ketaatan terhadap firman Tuhan. Si buta yang celik matanya, mensyukuri pertolongan Tuhan. Ia tidak takut menghadapi orang-orang yang meragukan kesembuhan yang telah dialaminya. Renungkan: Berbahagialah orang yang mempertahankan ketaatan karena percaya. Doa: Ya, Tuhan, celikkanlah mata rohaniku untuk dapat setiap saat mensyukuri kasih-Mu kepadaku. |
(0.124730496) | (Yoh 10:11) |
(sh: Bukan upahan (Rabu, 27 Januari 1999)) Bukan upahanBukan upahan. Gembala yang baik rela berkorban bagi kawanan domba-Nya tanpa pamrih, tanpa upah. Berbeda dengan gembala upahan yang melakukan tugas bukan karena tanggung jawab tetapi karena upah yang diterima. Ia tidak segan-segan lari meninggalkan kawanan domba yang dipercayakan kepadanya, bila kesulitan muncul tiba-tiba. Para gembala yang dimaksud Yesus mungkin sekali adalah para ahli Taurat dan orang Farisi yang menentang Dia, yang tidak memimpin umat kepada hidup. Mereka bukan menjamin keselamatan para domba tetapi justru mencelakakan. Bukan sekandang tapi sekawan. Hal-hal yang Tuhan Yesus utarakan sebenarnya sangat sederhana dan sangat menentukan nasib manusia. Namun kesederhanaan pesan ini ternyata juga tak dipahami pendengarNya. Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia pun menerima domba lain yang ingin dituntun-Nya dan bergambung bersama domba milik-Nya, terjadi pertentangan dan penolakan. Pernyataan Yesus: "Akulah Gembala yang baik, sebenarnya menegaskan bahwa banyak para pemimpin agama zaman itu, dan kini banyak gembala seperti Dia. Serahkanlah diri pada tuntunan kasih Yesus Kristus, Gembala yang baik, yang di dalam-Nya kita mendapatkan kebutuhan hidup masa kini dan kelak. Doa: Tuhan terima kasih, bahwa Engkau bukanlah gembala upahan. |
(0.124730496) | (Yoh 11:45) |
(sh: Percaya karena mukjizat (Senin, 01 Februari 1999)) Percaya karena mukjizatPercaya karena mukjizat. Banyak orang percaya kepada Yesus karena Dia melakukan banyak mukjizat. Lebih lagi ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian setelah empat hari dikubur. Namun, di antara orang yang percaya, masih ada orang yang tidak percaya. Tidak hanya sampai pada tidak percaya saja, melainkan juga menghasut orang lain untuk tidak ikut-ikutan percaya. Ironisnya, tindakan ini justru dilakukan oleh orang-orang yang menyebut dirinya para imam dan orang Farisi. Sebagai pemimpin rohani umat, seharusnya mereka mengajak pengikutnya untuk memahami fakta kebenaran yang nampak dengan kasat mata, bukan sebaliknya menghasut untuk tidak percaya. Nubuat Imam Besar. Sikap tidak percaya akan karya Allah bagi bangsa-Nya ini mengakibatkan para imam tiba pada kesepakatan untuk membunuh-Nya. Karena saat-Nya belum tiba, Ia menyingkir dari tempat-tempat umum dan tinggal bersama murid-murid-Nya. Suatu kebenaran tidak secara otomatis dapat diterima baik oleh semua pihak. Segala sesuatu terletak pada tujuan kebenaran itu sendiri. Hanya mereka yang dicelikkan matanya sajalah yang sanggup menerima kebenaran dengan sukacita dan mau hidup menurut kebenaran itu. Doa: Tuhan Yesus, celikkanlah mata kami, agar dengan sukacita kami menerima dan hidup dalam kebenaran-Mu. |
(0.124730496) | (Yoh 13:31) |
(sh: Pesan di akhir pelayanan Yesus (Selasa, 02 Maret 1999)) Pesan di akhir pelayanan YesusPesan di akhir pelayanan Yesus. Masa pelayanan Tuhan Yesus di dunia akan segera berakhir. Pesan terakhir yang diberikan-Nya kepada murid-murid-Nya, yaitu agar mereka saling mengasihi. Tuhan Yesus sudah menjadi teladan bagi mereka, karena Ia telah terlebih dahulu mengasihi mereka. Kasih inilah yang menjadi ciri khas orang percaya, yaitu murid-murid Kristus, supaya orang lain yang melihatnya percaya bahwa kita adalah murid-murid-Nya. Sudahkah kasih menjadi ciri khas dalam Gereja Anda? Jaminan Kelak. Tuhan Yesus menyatakan bahwa ke tempat Dia akan pergi sekarang ini tidak dapat diikuti oleh siapa pun. Namun kelak ada jaminan bahwa kita akan mengikuti-Nya. Kepergian Tuhan Yesus ke sorga memiliki misi khusus; dan ini merupakan bagian dari penggenapan rencana keselamatan Allah yang sempurna. Harapan dan tekad Petrus yang kita pelajari dalam ayat ini, mungkin merupakan harapan dan tekad kita juga, di mana kelak kita pun akan dapat bersama-sama Yesus untuk selama-lamanya; bertemu muka dengan muka. Namun, sesungguhnya ada jaminan yang pasti bahwa selama kita, orang percaya masih hidup di dunia, kita pun mengalami persekutuan dengan Dia dalam roh dan kebenaran; dan kelak kita akan bertemu muka dengan muka dengan Dia selamanya di sorga. |
(0.124730496) | (Yoh 16:16) |
(sh: Tinggal sesaat saja ... (Selasa, 09 Maret 1999)) Tinggal sesaat saja ...Tinggal sesaat saja ..." Kepada murid-murid-Nya Yesus mengatakan tentang suatu keadaan "waktu" yang sama ("tinggal sesaat"), namun menunjukkan akhir yang bertolak belakang ("kamu tidak melihat Aku" dan "kamu akan melihat Aku"). Maksud dari perkataan Yesus ialah bahwa "sesaat" Dia akan mengalami penderitaan; dan ketika kematian menjemput, para murid tidak akan melihat-Nya lagi. Suatu keadaan waktu yang menunjuk pada kesementaraan. Di saat inilah dukacita melanda. Dan, "sesaat" setelah kematian-Nya, yaitu dalam kebangkitan-Nya para murid akan melihat-Nya kembali. Suatu waktu yang menunjuk pada kekekalan. Di saat inilah sukacita merebak dan melingkupi seluruh umat manusia. Sesaat namun kekal. "Sesaat" Yesus harus menderita dan mati. Namun dalam "sesaat" pula maut dikalahkan-Nya, dan Ia pun bangkit. "Sesaat" yang menciptakan kepercayaan utuh dan lengkap yang menghantar kita pada kekekalan abadi. Berhati-hatilah dengan "sesaat" yang dunia tawarkan. Memang dalam "sesaat" kita bisa memiliki kenikmatan dalam dunia, tetapi akan berakhir pada penyesalan bahkan kebinasaan kekal. Renungkan: Suatu kemenangan yang memberikan sukacita yang menetap dan kekal bagi manusia yang percaya, tidak bergantung pada keadaan dunia, tetapi bersumber pada karya penebusan Kristus. |
(0.124730496) | (Yoh 17:1) |
(sh: Doa Imam Besar (Kamis, 11 Maret 1999)) Doa Imam BesarDoa Imam Besar. Inilah saat yang paling menentukan bagi Yesus. Dia menghadapi saat akhir penggenapan misi-Nya, yakni sengsara dan kematian. Sungguh suatu keadaan yang berat yang harus Yesus hadapi. Itulah sebabnya Ia datang kepada Bapa-Nya dalam doa; yang dikenal dengan sebutan "Doa Imam Besar". Yesus minta dimuliakan kembali seperti kemuliaan-Nya semula sebelum Ia datang sebagai manusia. Permintaan-Nya ini menegaskan tentang siapa Dia. Ia akan merampungkan karya penyelamatan-Nya melalui kematian-Nya di kayu salib. Bukan hanya itu, bahkan dalam sengsara dan kematian-Nya itulah sebenarnya Ia tengah dimuliakan. Doa Yesus untuk murid-murid-Nya. Yesus mendoakan murid-murid-Nya agar mereka dipelihara dan menjadi satu (11), dilindungi dari segala yang jahat (15), dan dikuduskan di dalam kebenaran (17), supaya mereka mampu dan layak melaksanakan misi sebagai utusan-utusan Kristus. Mereka yang adalah milik Kristus dan juga milik Bapa, justru akan menjadi musuh dunia. Karena itu, mereka perlu ditopang oleh doa agar setia dalam tugas dan tekun dalam penderitaan. Renungkan: Di saat yang paling genting dalam hidup-Nya, Yesus masih mampu berdoa untuk orang lain. Bagaimana dengan kita, pernahkah tindakan Yesus ini kita hayati dan menjadikan bagian dalam hidup kita? |
(0.124730496) | (Yoh 19:16) |
(sh: Pergumulan salib (Jumat, 2 April 1999)) Pergumulan salibPergumulan salib. Di atas salib, Yesus berjuang antara hidup dan mati. Di atas salib, masa depan umat manusia dan dunia sedang dipertaruhkan. Namun, beberapa meter dari tempat itu, para prajurit sedang santai mengisi waktu senggang, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, hanya untuk mendapatkan sebuah jubah ungu. Apakah pergumulan salib tidak menyentuh hati mereka? Ataukah mereka tidak peduli terhadap apa yang terjadi di sekeliling mereka? Masa depan umat manusia dan dunia terletak pada pergumulan Yesus di atas salib! Apakah kita merasakan getaran pergumulan salib itu dalam hidup kita? "Aku haus" Tubuh yang mampu mengorbankan segala-galanya untuk orang lain, ternyata adalah tubuh yang rapuh, yang haus seperti juga manusia yang haus. Ia yang berkata "barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi" (Yoh. 6:35); Ia yang bersabda "barangsiapa yang minum air yang Ku berikan ini, ia tidak akan haus selama-lamanya"; sekarang Dia berteriak "Aku haus". Tahukah kita bahwa kita memiliki Tuhan dan Juruselamat yang dimensi-dimensi-Nya tak dapat dibandingkan dengan ukuran ruang seluas apapun dari alam raya ciptaan-Nya ini? Renungkan: Kita tak akan pernah dapat tuntas memahami penderitaan Yesus. Tetapi yang pasti, di balik peristiwa itu ada misteri kasih yang tak terselami. |
(0.124730496) | (Yoh 20:19) |
(sh: Iman seorang pencari fakta (Selasa, 6 April 1999)) Iman seorang pencari faktaIman seorang pencari fakta. Bagi Tomas, iman harus dapat dipegang dengan tangan, dilihat dengan mata, dirasakan dengan pancaindra; rasional dan bisa dimengerti oleh akal. Tetapi, sebenarnya iman berada di atas akal, walaupun tidak bertentangan dengan akal. Percaya kepada sesuatu yang bisa dilihat, dipegang dan dirasa, sebenarnya sulit sekali untuk dinamakan "percaya". Oleh sebab itu firman Allah mengatakan: "Karena engkau telah melihat Aku maka engkau percaya, berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya". Apakah kita percaya karena kita melihat, ataukah kita percaya walau tidak melihat? Mengabaikan persekutuan. Tomas tidak hadir dalam persekutuan, karena itu, ia tidak melihat Yesus ketika Ia menampakkan diri di tengah-tengah para murid. Arti Paskah dan pengalaman akan dampak Paskah, dibukakan Yesus dalam sebuah persekutuan. Itulah wadah para murid mengerti dan mendalami arti sebuah persekutuan yang sesungguhnya. Dalam persekutuan itu pulalah para murid menyaksikan penampakan Yesus setelah kebangkitan-Nya. Seperti halnya Tomas, bukankah kita seringkali mengabaikan persekutuan, sehingga kita juga tidak bertemu dengan Yesus yang menampakkan diri? Renungkan: Orang beriman yang berbahagia adalah orang yang mendapatkan kepastian iman dengan tidak bergantung pada tanda dan pengalaman indra. |
(0.124730496) | (Kis 2:14) |
(sh: Bersaksi dengan berani (Senin, 24 Mei 1999)) Bersaksi dengan beraniBersaksi dengan berani. Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dasar-dasar kesaksian. Kesaksian Petrus mengacu pada beberapa hal penting. Pertama, tentang apa yang difirmankan Tuhan. Kedua, tentang keMesiasan Yesus. Ketiga, berita Injil yang berpusat pada Yesus Kristus. Yang pertama dan kedua berkait dengan apa yang diketahuinya, yang ketiga, berhubungan dengan pangalamannya sendiri. Itu sebabnya Petrus berani berkata, bahwa "kami semua adalah saksi" (ay. 32). Dari Petrus, kita belajar tentang dasar-dasar kesaksian Kristen. Renungkan: Mempelajari firman-Nya penting; tetapi pengalaman pribadi bersama Yesus merupakan hal yang terpenting. |
(0.124730496) | (Kis 2:37) |
(sh: Menerima pengampunan dan karunia Roh Kudus (Selasa, 25 Mei 1999)) Menerima pengampunan dan karunia Roh KudusMenerima pengampunan dan karunia Roh Kudus. Setelah Petrus dengan panjang lebar menjelaskan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib dan KeMesiasan Yesus; maka pada kesempatan berikutnya ia mengimbau mereka untuk bertobat dan mengajak mereka untuk memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Melalui pertobatan dan baptisan dalam nama Tuhan Yesus, orang berdosa akan memperoleh pengampunan dan karunia Roh Kudus (ay. 38) Jadi, tanpa pertobatan tidak akan ada pengampunan dosa dan karunia Roh Kudus. Prinsip persekutuan. Khotbah dan imbauan Petrus begitu menyentuh hati sehingga mereka menyerahkan diri untuk dibaptis. Mereka inilah yang memulai persekutuan orang-orang percaya. Secara bergilir mereka berkumpul di rumah-rumah, memuji Allah, bertekun dalam pengajaran, dan berdoa. Tidak hanya itu, mereka juga membudayakan kebiasaan saling berbagi, perjamuan kasih dan menaikkan pujian kepada Allah. Kegiatan bersekutu ini menjadi berkat bagi semua orang hingga jumlah orang bertobat semakin hari semakin bertambah. Bagaimana dengan persekutuan kita? Apakah persekutuan yang kita adakan menjadi berkat bagi orang di sekitar kita? Renungkan: Semangat bersekutu akan menjadi berkat bagi banyak orang, bila diimbangi dengan sikap hidup Kristiani yang sungguh. |
(0.124730496) | (Kis 3:11) |
(sh: Kemuliaan hanya bagi Allah (Kamis, 27 Mei 1999)) Kemuliaan hanya bagi AllahKemuliaan hanya bagi Allah. Si lumpuh yang sudah mampu berjalan sendiri itu mengikuti Petrus dan Yohanes. Demikianlah orang yang sudah mengalami anugerah Allah tidak akan lagi menjauhkan diri dari persekutuan umat-Nya. Peristiwa ini mengundang keheranan dan rasa takjub banyak orang. Kemudian, Petrus dengan tegas mengatakan bahwa Yesus Kristus yang telah mereka tolak dan bunuh itulah yang telah memberikan kesembuhan kepada si lumpuh itu. Petrus tidak mau "mencuri" keharuman nama di balik kuasa Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati. Ajakan pertobatan. Ada dua kelompok orang di sekitar Kekristenan kita. Pertama, orang-orang yang bekerja untuk Allah tetapi demi kemuliaan dan kepentingan dirinya. Kedua, orang-orang yang buta matanya untuk melihat bahwa itu adalah pekerjaan Allah. Bagi kedua kelompok manusia inilah Petrus mengarahkan tudingan dan kesaksiannya tentang karya besar dan agung Allah. Petrus mengajak mereka untuk sadar dan bertobat. Selain merupakan suatu tindakan aktif manusia sebagai respons terhadap kebaikan Allah, pertobatan juga berarti kesadaran diri meninggalkan segala kejahatan. Renungkan: Hanya orang yang telah mengalami anugerah Allah yang tidak akan menjauhkan diri dari persekutuan umat-Nya. |
(0.124730496) | (Kis 4:23) |
(sh: Gereja yang berdoa (Sabtu, 29 Mei 1999)) Gereja yang berdoaGereja yang berdoa. Takut, panik dan segera mencari perlindungan adalah tindakan wajar yang akan dilakukan seseorang bila berada dalam tekanan dan ancaman. Namun reaksi dan tindakan ini tidak terjadi pada jemaat mula-mula ketika mendengar berita ancaman Sanhedrin -- berita yang dibawa oleh Petrus dan Yohanes. Hal pertama yang mereka lakukan ialah berdoa. Alkitab menggambarkan bahwa gereja mula-mula tidak hanya berperan sebagai gereja yang berani memberitakan firman Tuhan, tetapi juga tekun berdoa. Bagi jemaat mula-mula, ancaman penguasa dunia tidak ada artinya karena mereka memiliki Allah, Sang Pencipta yang kedaulatan-Nya mengatasi penguasa dunia. Bagaimana Gereja Berdoa? Gereja mula-mula dalam doa permohonannya tidak satu pun meminta keselamatan fisik atau meminta Allah menghukum mereka yang mengancam. Permohonan mereka adalah agar Allah melihat keadaan mereka (29a); agar Allah memberikan keberanian kepada mereka (29b); dan agar kuasa Allah semakin dinyatakan dengan mukjizat dan tanda-tanda (30). Allah menjawab doa mereka. Allah memenuhi mereka dengan Roh Kudus dan memberikan keberanian memberitakan firman dengan berani. Gereja yang berdoa adalah gereja yang mengarahkan jemaatnya pada misi Kristus. |
(0.124730496) | (Kis 5:26) |
(sh: Tekanan yang semakin berat (Rabu, 2 Juni 1999)) Tekanan yang semakin beratTekanan yang semakin berat. Para rasul kembali ditangkap, namun Petrus tetap memiliki keberanian untuk memberitakan Yesus : "yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh" (ay. 27-32). Setelah melalui perdebatan yang sengit, para rasul "hanya" disesah dan kemudian dilepaskan disertai perintah untuk tidak memberitakan tentang Yesus lagi (33-40). Namun keadaan ini tidak membuat para rasul "jera" bahkan mereka bergembira karena telah dianggap layak untuk menderita bagi nama Yesus (41-42). Semakin ditekan semakin hebat. Pertumbuhan gereja mula-mula disertai dengan tekanan yang dialaminya dalam dua gelombang. Gelombang pertama, mereka dilarang untuk memberitakan Injil dan diberi peringatan, respons para rasul seperti yang sudah pernah kita lihat (4:23-31). Gelombang kedua, mereka menerima larangan dan menerima siksaan. Hasilnya mereka bersukacita dan berani menentang kekuasaan Sanhedrin demi ketaatannya kepada Allah. Tekanan, penganiayaan bahkan pembunuhan sekalipun terhadap Kristen tidak akan menghancurkan Gereja Tuhan. Sebaliknya hal-hal demikian akan makin menyucikan dan menumbuhkan Gereja Tuhan. Renungkan: Iblis tidak pernah tinggal diam. Dengan berbagai cara ia berusaha menghadang dan menjegal perkembangan Gereja Tuhan. |