(0.17739451923077) | (Kel 12:2) |
(full: BULAN PERTAMA BAGIMU TIAP-TIAP TAHUN.
) Nas : Kel 12:2 Pasal Kel 12:1-51 menerangkan Hari Raya Paskah (ayat Kel 12:1-14,21-28) dan Hari Raya Roti Tidak Beragi (ayat Kel 12:15-20). Perayaan-perayaan ini dilandaskan pada peristiwa-peristiwa bersejarah dari Paskah pertama pada saat terjadinya keluaran (pasal Kel 12:1-14:31). Karena Paskah menandai awal baru bagi Israel, bulan ketika hal itu terjadi (Maret-April dalam penanggalan kita) menjadi "bulan pertama" dari tahun baru bagi bangsa tersebut -- dimaksudkan untuk mengingatkan umat itu bahwa keberadaan mereka sebagai umat Allah adalah hasil pembebasan mereka dari Mesir oleh tindakan penebusan-Nya yang perkasa. |
(0.17739451923077) | (Kel 15:26) |
(full: AKU TUHANLAH YANG MENYEMBUHKAN ENGKAU.
) Nas : Kel 15:26 Jikalau orang Israel sungguh-sungguh mendengarkan dan menaati Allah, Ia tidak akan membiarkan salah satu penyakit atau tulah yang dikenakan-Nya kepada orang Mesir menimpa mereka. Janji ini menunjukkan bahwa Allah lebih ingin menyembuhkan umat-Nya daripada menimpakan penyakit dan kesusahan atas mereka (juga lih. Kel 23:25; Ul 7:15; Mazm 103:3; 107:20; Yeh 18:23,32; Yeh 33:11). Mengenai janji Allah untuk menyembuhkan di bawah perjanjian yang baru lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI. |
(0.17739451923077) | (Kel 19:6) |
(full: KERAJAAN IMAM DAN BANGSA YANG KUDUS.
) Nas : Kel 19:6 Sebagai bagian dari maksud Allah bagi Israel ketika mengeluarkan mereka dari Mesir, mereka harus menjadi "kerajaan imam" (yaitu, dipisahkan dan dikhususkan untuk pelayanan Allah) dan suatu "bangsa yang kudus." Demikian pula, orang percaya di bawah perjanjian yang baru harus menjadi kerajaan imam (1Pet 2:5-9; Wahy 1:6; 5:10; 20:6) dan bangsa yang kudus, yaitu bangsa yang terpisah dari cara-cara fasik dunia ini sambil berjalan di jalan kebenaran dan kehendak kudus Allah (lihat cat. --> Kis 9:13 [atau ref. Kis 9:13] mengenai arti orang kudus; lihat art. PENGUDUSAN). |
(0.17739451923077) | (Kel 20:8) |
(full: INGATLAH ... HARI SABAT.
) Nas : Kel 20:8 Sabat PL adalah hari ketujuh dalam setiap minggu. Menguduskan hari itu berarti memisahkannya sebagai berbeda dari hari lainnya dengan berhenti bekerja supaya dapat istirahat, melayani Allah, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang menyangkut keabadian, kehidupan rohani, dan kehormatan Allah (ayat Kel 20:9-11; bd. Kej 2:2-3; Yes 58:13-14).
|
(0.17739451923077) | (Bil 1:1) |
(full:
) Penulis : Musa Tema : Pengembaraan di Padang Gurun Tanggal Penulisan: + 1405 SM Latar Belakang Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun." Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat -- bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari Yeriko dan tanah perjanjian. Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.
Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan. Tujuan Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan. Survai Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ. Akan tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena ketidakpercayaan mereka. Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman, memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. Umat itu mulai bersungut-sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35); Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak orang Lewi membangkang terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah Baal (pasal 25; Bil 25:1-18). Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1--36:13). Ciri-ciri Khas Enam ciri utama menandai Bilangan.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Keluhan dan ketidakpercayaan Israel disebutkan sebagai peringatan bagi orang percaya di bawah perjanjian yang baru (1Kor 10:5-11; Ibr 3:16--4:6). Hebatnya dosa Bileam (pasal 22-24; Bil 22:1--24:25) dan pemberontakan Korah (pasal 16; Bil 16:1-50) juga disebutkan (2Pet 2:15-16; Yud 1:11; Wahy 2:14). Yesus mengacu kepada ular tembaga (Bil 21:7-9) sebagai ilustrasi dari diri-Nya yang diangkat sehingga mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:14-16); juga Kristus dibandingkan dengan batu karang di mana orang Israel minum air di padang gurun (1Kor 10:4) dan dengan manna surgawi yang mereka makan (Yoh 6:31-33). |
(0.17739451923077) | (2Raj 5:20) |
(full: AKU ... AKAN MENERIMA SESUATU DARI PADANYA.
) Nas : 2Raj 5:20 Hamba Elisa, Gehazi, memiliki hati yang serakah dan oleh karena itu berusaha untuk mencemarkan tindakan kemurahan Allah untuk keuntungan materiel. Pelanggaran Gehazi termasuk mengkhianati Elisa, berdusta kepada Naaman dan Elisa, dan mencemarkan nama Allah. Demikian pula, PB mengacu kepada orang-orang yang mencari keuntungan dari firman Allah (2Kor 2:17). Malangnya, ada hamba-hamba Tuhan yang berusaha untuk memperkaya diri dan mengumpulkan banyak harta dengan memberitakan darah Kristus yang tercurah, menawarkan keselamatan kepada yang terhilang, menyembuhkan orang sakit, atau memberi bimbingan kepada mereka yang sedang dalam kesusahan. Mereka ini menggunakan Firman Allah dan memperdagangkan kemurahan Allah; mereka mengubah "kekayaan Kristus" (Ef 3:8) menjadi "harta Mesir" (Ibr 11:26). |
(0.17739451923077) | (Pkh 11:1) |
(full: LEMPARKANLAH ROTIMU KE AIR.
) Nas : Pengkh 11:1 Salah satu arti dari kata Ibrani untuk "roti" adalah "butir-butir gandum" yang dapat dipakai untuk membuat roti. Gambaran yang dimaksudkan mungkin adalah orang Mesir yang menaburkan butir-butir gandum atas air yang menggenangi ladang-ladang mereka ketika sungai Nil banjir setiap tahun. Kelihatannya butir-butir itu tenggelam dan dilupakan, tetapi pada saatnya akan ada panen. Kita dapat menerapkan ini pada kesediaan kita untuk bersikap murah hati dan menolong orang lain (ayat Pengkh 11:2); kita harus memberi dengan dermawan karena pada suatu hari mungkin kita sendiri sangat memerlukan pertolongan (bd. 2Kor 8:10-15). |
(0.17739451923077) | (Why 11:7) |
(full: BINATANG ... MEMBUNUH MEREKA.
) Nas : Wahy 11:7 Dua saksi itu dibunuh karena mereka membawa kebenaran Injil dan dengan setia mengecam dosa umat itu. Yerusalem disebut "Sodom" karena kebejatannya dan "Mesir" karena keduniawiannya (ayat Wahy 11:8). Binatang tersebut adalah si antikristus (bd. Wahy 13:1; 14:9,11; 15:2; Wahy 16:2; 17:3,13; 19:20; 20:10) atau "manusia durhaka" itu (2Tes 2:3-10). Perhatikanlah bahwa kedua saksi itu tidak dapat dibunuh sebelum mereka menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini berlaku bagi semua hamba Allah yang tinggal setia kepada-Nya. |
(0.17739451923077) | (Why 17:10) |
(full: TUJUH RAJA.
) Nas : Wahy 17:10 Beberapa orang mempercayai bahwa tujuh raja ini melambangkan tujuh kerajaan dunia (rupanya lima kerajaan yang telah jatuh itu adalah Mesir, Asyur, Babel, Media-Persia, dan Yunani). Yohanes memberi tahu para pembacanya bahwa kekaisaran Roma menjadi bagian dari rentetan ini (yaitu, yang "ada"). Sedangkan yang akan datang menunjuk kepada kaki besi bercampur tanah liat dari patung yang digambarkan dalam pasal Dan 2:1-49 (lihat cat. --> Dan 2:41-43). [atau ref. Dan 2:41-43] Kerajaan ini melambangkan negara-negara nasionalistis yang muncul sesudah jatuhnya kekaisaran Romawi, sampai kepada dan termasuk waktu sekarang ini. Kerajaan yang berikutnya, kerajaan yang kedelapan (ayat Wahy 17:11), akan menjadi kerajaan antikristus. |
(0.17739451923077) | (Kel 3:1) | (jerusalem) Kedua bab ini memuat kisah pertama mengenai panggilan Musa. Ia memperpadukan beberapa unsur dari tradisi Yahwista, Kel 2:1-5,16-20 (penampakan Tuhan dan pengutusan Musa) dengan unsur-unsur dari tradisi Elohista, Kel 2:6,9-15 (penyataan nama Tuhan). Ada sebuah ceritera lain tentang penyataan nama Tuhan dan panggilan Musa - yang terjadi di negeri Mesir -, yaitu Kel 6:2-13 dan Kel 6:27-7:7. Ceritera kedua ini berasal dari tradisi Para Imam. |
(0.17739451923077) | (Kel 12:1) | (jerusalem) Kisah yang panjang ini mengenai Paskah mencakup berbagai unsur. Ada sebuah sumber kuno yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:21-23,27,29-39; ada beberapa tambahan yang bergaya bahasa tradisi Ulangan. Kel 12:24-27; 13:3-16, barangkali juga Kel 13:1-2; dan ada beberapa tambahan dari penggubah dari tradisi Para Imam yakni: peraturan mengenai ibadat dan keterangan tentang arti perayaan Paskah, Kel 12:1-20,28,40-51. Baik tambahan-tambahan tsb dibandingkan dengan Ima 23:5-8; Bil 28:16-25; Ula 16:1-8. - Sebenarnya perayaan Paskah dan perayaan Hari Raya Roti Tidak Beragi aslinya dua pesta yang berbeda. Hari Raya Roti Tidak beragi adalah sebuah pesta kaum tani. Pesta itu baru mulai dirayakan Israel setelah menetap di tanah Kanaan; baru sesudah pembaharuan agama yang dilancarkan raja Yosia pesta pertanian tsb disatukan dengan perayaan Paskah. Perayaan Paskah itu berasal dari zaman sebelum bangsa Israel terbentuk. Setiap tahun pesta itu dirayakan suku-suku Badui (peternak) hendak memohon perlindungan dewanya atas kawanan ternaknya. Kisah kuno yang berawal dengan Kel 12:21 menyebut pesta itu tanpa keterangan apapun. Ini mengandaikan bahwa Paskah sudah dikenal sebelumnya. Dapat diterima bahwa sewaktu Musa minta izin dari Firaun untuk mengadakan "perayaan TUHAN", bdk Kel 3:18; 5:1; 7:16; 8:1,8,20,27; 9:1,13; 10:4,24, apa yang dimaksudkan justru pesta Paskah tsb. kalau demikian duduknya perkara, maka hubungan antara perayaan Paskah dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari Mesir serba kebetulan: keluaran itu kebetulan bertepatan dengan perayaan Paskah kuno itu. Tetapi oleh karena kedua peristiwa tsb benar-benar bertepatan waktunya, maka dapat dibenarkan bahwa tambahan-tambahan yang disisipkan oleh tradisi Ulangan, Kel 12:24-27; 13:3-10 menerangkan perayaan Paskah (dan juga Hari Raya Roti Tidak Beragi) sebagai kenangan akan keluaran Israel dari negeri Mesir, bdk kitab Ulangan sendiri, Kel 16:1-3. Tradisi Para Imam menghubungkan seluruh tata upacara Paskah kuno dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari negeri Mesir, Kel 12:11-14,42. Tetapi sebelum tradisi Para Imam menghubungkannya sudah berhubungan juga. Sebab kisah yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:34-39, sudah menghubungkan upacara kuno dengan roti tidak beragi yang termasuk upacara Paskah dahulu, dengan keluaran dari negeri Mesir. Oleh karena dikaitkan pada peristiwa yang memutuskan dalam sejarah bangsa Israel, yaitu panggilannya oleh Tuhan, maka upacara kuno itu mendapat makna keagamaan yang serba baru: upacara-upacara itu sekarang merayakan keselamatan yang dikurniakan Allah kepada umatNya, sebagaimana diungkapkan dalam wejangan yang menurut Kel 12:26-27; 13:8 membarengi perayaan itu. Dengan demikian Paskah Yahudi merupakan persiapan bagi Paskah Kristen: Kristus, anak domba Allah, dikorbankan (salib), lalu disantap (perjamuan Tuhan) dalam rangka Paskah Yahudi (pekan suci). Kristus membawa keselamatan bagi seluruh dunia. Pembaharuan mistik dari tindakan penyelamatan itu menjadi poros ibadat Kristen yang berkisar pada Ekaristi, korban dan perjanjian suci serentak. |
(0.17739451923077) | (Kel 20:8) | (jerusalem: hari Sabat) Kata "Sabat" oleh Kitab suci langsung dihubungkan dengan kata dasar yang berarti: istirahat, Kel 16:29-30; 23:12; 34:21. Hari Sabat dimaksudkan sebagai hari istirahat mingguan yang dikuduskan bagi Tuhan yang telah beristirahat pada hari ketujuh karya penciptaanNya, Kel 20:11; bdk Kej 2:2-3. Pada pertimbangan keagamaan tsb ditambahkan suatu pertimbangan perikemanusiaan, Kel 23:12; Ula 5:14. Sabat sudah melembaga sejak dahulu kala, tetapi mendapat arti khusus sejak Israel keluar dari negeri Mesir dan kemudian menjadi salah satu tanda pengenal agama Yahudi, Neh 13:15-22; 1Ma 2:32-41. Kebiasaan menafsirkan hukum Sabat itu secara kaku dan secara harafiah saja menjadikan hari suka cita itu sebuah hari yang membawa tekanan batin dan beban melulu. Yesus membebaskan para pengikutNya dari beban dan tekanan itu, Mat 12:1 dst dsj; Luk 13:10 dst; Kel 14:1 dst. |
(0.17739451923077) | (Im 2:1) | (jerusalem) Korban sajian bersama dengan persembahan hasil bumi pertama yang dianggap korban sajian juga, Ima 2:14-15, ialah suatu korban yang bahannya terdiri atas hasil bumi. Maka jelaslah korban ini berasal dari suatu bangsa yang menetap dan bertani. Di Israel korban itu mulai dipersembahkan setelah suku-suku Israel menetap di negeri Kanaan - Persembahan ukupan yang menyertai korban sajian adalah lazim pada bangsa-bangsa di sekitar Israel, khususnya pada bangsa Mesir. Dan korban ini barangkali lebih tua dari pada korban sajian. Korban sajian disamakan dengan korban bakaran dengan jalan membakar segenggam tepung yang disirami dengan minyak (zaitun) sebagai "korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi Tuhan", Ima 1:9+. Biasanya korban sajian itu dipersembahkan sebagai pelengkap korban berdarah. Kalau demikian korban sajian dilengkapi dengan korban curahan air anggur, bdk Ima 23:13; Kel 29:40; Bil 15:5,7. |
(0.17739451923077) | (Bil 11:4) | (jerusalem) Dalam kisah ini tergabung dua tradisi. Ada sebuah tradisi mengenai manna dan burung puyuh, Bil 11:4-13; 18-24,31-34, dan sebuah tradisi mengenai Roh Allah yang dikurniakan kepada kaum tua-tua, Bil 11:14-17,24-30. Menurut kitab Keluaran peristiwa manna dan burung puyuh terjadi dalam perjalanan Israel dari Mesir ke gunung Sinai. Sebaliknya, menurut Bil 11 peristiwa itu terjadi waktu Israel dalam perjalanan dari gunung Sinai ke Kadesy, bdk Bil 13:26. Baik dalam ceritera Keluaran maupun dalam ceritera Bilangan berbagai unsur dari tradisi-tradisi yang berbeda-beda digabungkan dan diberi rangka geografis (tempat) yang dianggap sesuai. Bdk Kel 16:1+. |
(0.17739451923077) | (Bil 14:39) | (jerusalem) Ayat-ayat ini merupakan kesimpulan teologis dari seluruh kisah yang panjang ini: Umat Israel sudah dekat pada Tanah yang dijanjikan, tetapi kurang percaya dan mau kembali ke Mesir. Berlawanan dengan kehendak Allah dan tanpa disertai tabut perjanjian mereka menyerbu negeri Kanaan. Maka terbaliklah keluaran dan perang suci: Israel dipukul mundur dan dipaksa kembali ke gurun. Kejadian ini menerangkan mengapa mereka harus berputar-putar melalui daerah di seberang sungai Yordan. Ceritera ini sebenarnya mau mempersatukan sebuah tradisi khusus tentang kaum Kaleb (yang memasuki negeri Kanaan di bagian selatan) dengan tradisi yang menjadi umum mengenai seluruh Israel (yang memasuki negeri Kanaan di bagian timur). Tradisi khusus tsb memanfaatkan juga sebuah berita khusus mengenai Horma, Bil 14:45. |
(0.17739451923077) | (Bil 21:4) | (jerusalem) Ceritera ini bersangkutan dengan tambang-tambang tembaga di daerah Araba. Sejak abad ketiga belas seb Mas tambang-tambang itu menghasilkan logam itu. Di Meneiyeh (sekarang:Timna) ditemukan sejumlah besar arca ular kecil dari tembaga yang pasti dipakai sebagai jimat untuk melindungi diri terhadap ular berbisa, sama seperti ular yang dibuat Musa. daerah tambang-tambang di Araba itu terdapat sepanjang jalan dari Kadesy ke Akaba, bdk Bil 21:4+. |
(0.17739451923077) | (Ul 2:12) | (jerusalem: orang Hori) Tidak ada bukti bahwa orang Hori itu sama dengan orang Huri yang disebut dalam naskah-naskah yang berasal dari Mesopotamia dsb. Orang Huri baru tampil dari Palestina sekitar th 1500 seb Mas. Jumlah mereka hanya kecil saja dan segera mereka melebur ke dalam bangsa-bangsa setempat. Ada nama-nama diri yang membuktikan bahwa orang Huri itu terdapat di beberapa kota di sebelah barat sungai Yordan, tetapi tidak terdapat di daerah seberang sungai itu. Adapun nama Hori ia nampaknya hanya sebuah nama untuk menyebut daerah Edom-Seir, bdk Kej 36:20; kemudian nama itu dipakai untuk menyebut penduduk daerah itu juga. Karenanya Hori sebenarnya bukan nama sebuah bangsa khusus. Rupanya nama Hori itu sama dengan nama Huru yang dipakai orang Mesir untuk menyebut Palestina dan yang kemudian dipindahkan kepada daerah Edom-Seir. |
(0.17739451923077) | (Ul 26:5) | (jerusalem: Kemudian engkau harus menyatakan ....) Pengakuan iman yang tercantum dalam Ula 26:5-9 ini meringkaskan sejarah penyelamatan yang berpusatkan pembebasan Israel dari negeri Mesir. Unsur-unsur pengakuan ini dijumpai juga dalam "pengakuan-pengakuan iman" yang terdapat dalam Ula 6:20-23 dan (dengan beberapa tambahan) dalam Yos 24:1-13; Neh 9:7-25. Titik berat pengakuan-pengakuan iman itu terletak pada pemberian tanah yang berlimpah susu dan madunya, Ula 26:9. Ini sesuai dengan penyataan iman yang bersangkutan dengan persembahan hasil bumi pertama. Pengakuan iman itu sama sekali tidak sampai menyebut peristiwa-peristiwa yang terjadi di gunung Sinai. Tetapi ini tidak membuktikan bahwa pengakuan iman itu berasal dari sebuah-tradisi yang tidak tahu akan peristiwa-peristiwa itu. Nas ini tentu tidak terlalu tua usianya dan pengumuman hukum Taurat tidak menjadi pusat perhatiannya. |
(0.17739451923077) | (Ul 29:2) | (jerusalem: berkata kepada mereka) Dalam Ula 29-30 ditemukan semua unsur yang perlu untuk naskah perumusan sebuah perjanjian, bdk Ula 10:12+; Ula 28:1+. Wejangan ini mulai dengan meringkaskan sejarah keluaran Israel dari Mesir, Ula 29:2-8; bdk Ula 1:4; 4:46-47; 8:2-4; menyusullah upacara pengikatan perjanjian yang dikemukakan berupa ajakan, Ula 29:10-15; kemudian diberikan sebuah khotbah Ula 29:16-21, yang dilanjutkan dalam Ula 30:11-14. Kutuk dan berkat yang lazimnya menyertai sebuah perjanjian terdapat dalam Ula 30:15-20. Bagian Ula 29:22-30:10 mengumpulkan berbagai-bagai bahan dan merupakan sebuah sisipan. |