Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi.<x id="t" /> Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."

Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.<x id="u" />

Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.<x id="k" />

Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita<x id="e" /> dan bangkit dari antara orang mati,<x id="f" /> lalu ia berkata: "Inilah Mesias,<x id="g" /> yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu."

Tetapi ketika orang-orang Yahudi dari Tesalonika tahu, bahwa juga di Berea<x id="x" /> telah diberitakan firman Allah oleh Paulus, datang jugalah mereka ke sana menghasut dan menggelisahkan hati orang banyak.

Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya,<x id="l" /> itulah yang kuberitakan kepada kamu.

Ketika Silas<x id="k" /> dan Timotius<x id="l" /> datang dari Makedonia,<x id="m" /> Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias.<x id="n" />

Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat,<x id="o" /> ia mengebaskan debu dari pakaiannya<x id="p" /> dan berkata kepada mereka: "Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri;<x id="q" /> aku bersih, tidak bersalah.<x id="r" /> Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain.<x id="s" />"

Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara<x id="g" /> di situ, dan berlayar ke Siria,<x id="h" /> sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea,<x id="i" /> karena ia telah bernazar.<x id="j" /> Priskila dan Akwila<x id="k" /> menyertai dia.

Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya,<x id="x" /> saudara-saudara<x id="y" /> di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.

bahkan orang membawa saputangan atau kain<n id="1" /> yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit<x id="u" /> mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

Pada hari pertama dalam minggu itu,<x id="q" /> ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti,<x id="r" /> Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.

Paulus telah memutuskan untuk tidak singgah di Efesus,<x id="x" /> supaya jangan habis waktunya di Asia.<x id="y" /> Sebab ia buru-buru, agar jika mungkin, ia telah berada di Yerusalem<x id="z" /> pada hari raya Pentakosta.<x id="a" />

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan<x id="h" /> dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian<x id="i" /> yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.<x id="j" />

Kemudian tampak Siprus di sebelah kiri, tetapi kami melewatinya dan menuju ke Siria.<x id="s" /> Akhirnya tibalah kami di Tirus, sebab muatan kapal harus dibongkar di kota itu.

Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami berlutut dan berdoa.<x id="v" />

Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus<x id="h" /> dan menyeretnya<x id="i" /> keluar dari Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup.

Sesudah Paulus diperbolehkan oleh kepala pasukan, pergilah ia berdiri di tangga dan memberi isyarat<x id="w" /> dengan tangannya kepada rakyat itu; ketika suasana sudah tenang, mulailah ia berbicara kepada mereka dalam bahasa Ibrani,<x id="x" /> katanya:

Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua<x id="k" /> dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara<x id="l" /> di Damsyik<x id="m" /> dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.

Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: <span class="red">Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan<x id="r" /> kepadamu.span>