Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 6501 - 6520 dari 8718 ayat untuk di [Pencarian Tepat] (0.006 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.16607985652174) (2Sam 11:14) (sh: Hati-hati dengan kuasa. (Kamis, 25 Juni 1998))
Hati-hati dengan kuasa.

Hati-hati dengan kuasa.
Sebagai raja yang berkuasa, Daud merasa dapat melakukan apa saja. Ia memerintahkan Yoab untuk menempatkan Uria di tempat yang berbahaya di medan perang. Tujuannya adalah agar Uria terbunuh. Ini dilakukan Daud karena siasat liciknya tidak berjalan sesuai rencananya. Tetapi karena Daud sudah berbuat salah menggauli Betsyeba, maka apapun caranya Uria harus mati. Kemudian Daud menggunakan kuasanya sebagai raja, bukan untuk melindungi rakyatnya, tetapi untuk melindungi kejahatannya dengan membunuh rakyatnya.

Hati-hati dengan rekayasa. Uria sudah mati terbunuh, karena persekongkolan Daud dengan panglimanya, Yoab. Tetapi persekongkolan ini harus tidak boleh terbongkar. Maka dibuatlah rekayasa, yaitu dengan membuat cerita seolah-olah Uria mati dengan wajar karena musuh begitu hebatnya. Kematian yang direncanakan manusia ingin dibuat seolah-olah kehendak Tuhan. Bahaya rekayasa adalah manusia ingin menjadi sama dengan Tuhan, yang menentukan hidup mati seseorang. Daud kini terjerembab ke dalam dosa lebih besar: bertindak seolah Allah merekayasa dengan jalan menipu.

Renungkan: Kita dianugerahi potensi yang dapat digunakan untuk merekayasa. Ingatlah bahwa Tuhan akan menghakimi penggunaannya.

Doakan: Agar kuasa tidak dipakai untuk rekayasa pembunuhan.

(0.16607985652174) (2Sam 14:18) (sh: Sebab akibat. (Rabu, 01 Juli 1998))
Sebab akibat.

Sebab akibat.
Dalam peraturan yang ditetapkan di Israel, salah satunya adalah hukum yang mengatur tentang tindakan balas dendam terhadap pembunuh (Bil. 35:9-21). Yoab yang tahu pasti kondisi hati raja, berencana lewat seorang wanita untuk melindungi Absalom agar tidak menjadi korban balas dendam. Daud memang tidak membunuh Absalom sebab bagaimana pun juga dia anaknya, namun Absalom tetap harus menanggung akibatnya, dikucilkan dari lingkungan. Dalam keluarga yang beristri/bersuami lebih dari satu, ternyata kasih tidak dapat diterapkan dengan tulus dan benar.

Benih pemberontakan. Dua tahun dikucilkan, Absalom mulai menderita. Yoab yang pernah menolongnya diharapkan mampu menolongnya sekali lagi. Tetapi Yoab tahu batas. Ia menolak (ayat 29). Absalom pun mulai bertindak kasar (ayat 30,31). Bangga pada kelebihan jasmani, menjerumuskan Absalom pada tindakan tidak disiplin. Sebaliknya kasih yang kepalang tanggung dan diterapkan tidak pada tempatnya, membuat Daud melakukan kesalahan fatal.

Renungkan: Dosa berawal dari penilaian diri yang salah, dan tidak tunduk ke bawah standar Tuhan. Bila dosa kita remehkan, maka akibat lebih parah akan kita tanggung di kemudian hari.

Doa: Tolong kami mengenalMu akrab, agar sifat-sifatMu jadi prinsip hidup kami, Tuhan.

(0.16607985652174) (2Sam 15:1) (sh: Penguasa bayangan. (Kamis, 02 Juli 1998))
Penguasa bayangan.

Penguasa bayangan.
Pintu gerbang kota adalah pusat segala kegiatan di jaman dulu. Ke sanalah Absalom pergi setiap pagi. Dengan terencana rinci, Absalom mempersiapkan perebutan kekuasaan secara halus. Dia mulai menarik perhatian dan menggalang pengaruh dengan memamerkan sikap yang ramah, prihatin terhadap ketidakadilan. Dengan kemunafikannya dia mencuri hati banyak orang (ayat 3-6). Kita perlu waspada terhadap taktik orang yang membungkus haus kuasa dengan sikap manis.

Pemerintahan dalam pemerintahan. Strategi yang canggih pun mulai disusun Absalom, seiring bertambahnya jumlah pendukungnya. Hebron dipilihnya karena dianggap sebagai kota yang paling strategis, selain Hebron tempat dia dilahirkan, (ayat 3:2,3). Di sana pulalah Daud memulai karir sebagai raja. Absalom tentu akan mendapat banyak simpati dan dukungan lebih besar. Kelicikannya begitu sempurna, sehingga orang banyak tidak curiga terhadap rencananya yang jahat (ayat 11). Apalagi agama dijadikan kemasannya; bahkan mendapat restu ayahnya pula (ayat 8,9). Rencana jahat Absalom pun menjadi lengkap, setelah dia membujuk Ahitofel, sang penasihat raja (ayat 12).

Renungkan: Menghadapi aman ini memerlukan kepekaan hikmat Tuhan sendiri.

Doakan: Para pemimpin yang bertopeng keramahan dan keprihatinan demi ambisi tahta dan kuasa.

(0.16607985652174) (2Sam 16:1) (sh: Ada udang di balik batu. (Sabtu, 04 Juli 1998))
Ada udang di balik batu.

Ada udang di balik batu.
Mefiboset adalah cucu Saul yang telah ditolong Daud (ps.9). Ziba, hamba Mefiboset, menjumpai Daud dengan berbagai persembahan. Kebaikannya memang menghasilkan upah! Segala kepunyaanMefiboset kini diserahkan kepadanya oleh Daud! Dan pengabdiannya dinyatakan kepada Daud (ayat 4). Tetapi sungguhkah Ziba tulus dan jujur? 2Samuel 19:24-30, menyajikan kisah lain dari pihak Mefiboset! Berhati-hatilah terhadap kebaikan seseorang! Ujilah motivasinya dan jangan tergesa-gesa mengambil tindakan atau cepat tergoda.

Kepasrahan Daud dan kebesaran jiwanya. Dalam hidup, kita harus siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan (kebaikan semu, seperti yang ditampilkan Ziba, kejahatan karena dendam seperti tindakan Simei!). Selagi Daud jaya, Simei kecut dan takut; selagi Daud dalam posisi yang tersudut, Simei melancarkan keinginannya untuk membalas dendam! Celakanya, dendam telah membutakan akal warasnya. Daud tidak pernah menumpahkan darah Saul dan keluarganya, tetapi didakwa demikian (ayat 8). Menanggapi kebrutalan Simei, Daud tetap bersikap pasrah dalam kebesaran jiwanya. Dia berserah kepada Tuhan! Daud tidak membalas kekerasan dengan kekerasan.

Renungan: Seorang pemimpin perlu mendisiplin diri belajar sikap pasrah berserah kepada Tuhan dan berjiwa besar.

(0.16607985652174) (2Sam 18:1) (sh: Konsolidasi dan koordinasi. (Rabu, 08 Juli 1998))
Konsolidasi dan koordinasi.

Konsolidasi dan koordinasi.
Selama beberapa waktu Daud sempat menjadi tidak tegas dan mengalami kelesuan moral (dalam menghadapi masalah Amnon yang memperkosa Tamar, dan pembunuhan Amnon oleh Absalom). Kini dia bangkit, dan sebagaimana dahulu, dia mengambil alih pimpinan, mengadakan konsolidasi dan koordinasi secara rinci. Bahkan dia sendiri Siap ikut berperang, walau akhirnya dia bersedia juga mendengar usul para prajuritnya untuk tidak ikut berperang. Namun di sela-sela kerunyaman situasi, kelembutan hati Daud terhadap Absalom tetap nampak. Dia tidak menghendaki Absalom diperlakukan kasar, dan hal itu diperintahkannya di depan umum.

Hukum perang. Sebagai tentara profesional, Yoab hanya mengenal kaidah, membunuh atau dibunuh. Karenanya dia begitu antusias untuk menyelesaikan perang saudara ini dengan membunuh Absalom. Yoab melupakan kaidah hukum perang lainnya yaitu bahwa suka tidak suka, setuju atau tidak, perintah atasan haruslah dilaksanakan. Tindakan Yoab itu demi negara atau demi melampiaskan dendam? Memang peperangan acapkali dilihat sebagai kesempatan untuk melampiaskan dendam dan demi negara dijadikan dalih untuk membenarkan perbuatan tersebut.

Renungkan: Umat Tuhan tidak menganut etika "tujuan menghalalkan cara".

(0.16607985652174) (2Sam 18:19) (sh: Pilihan yang sukar. (Kamis, 09 Juli 1998))
Pilihan yang sukar.

Pilihan yang sukar.
Mengambil keputusan apalagi membuat pilihan yang paling tepat, tidaklah mudah. Tindakan Yoab membunuh Absalom di satu sisi telah mengakhiri peperangan, tetapi di sisi lain dia tidak mematuhi perintah atasan. Kini dia harus memilih utusan yang akan mengabarkan kedua hal ini, Ahimaaskah atau orang Etiopia? Pilihannya tidak pasti karena akhirnya ia membiarkan mereka berdua menyampaikan berita itu kepada Daud. Ia mendua mungkin karena bingung bagaimana menyampaikan kabar baik dan buruk akibat ketidaktaatannya itu.

Menyampaikan berita secara benar. Antara keinginan dan kenyataan itu terkadang tidak seirama. Banyak orang yang pada awalnya tersentuh hati nurani untuk menegakkan kebenaran, menjunjung tinggi kejujuran, tetapi hanya sampai pada keinginan saja tanpa berusaha untuk merealisasikannya.Itulah yang terjadi pada Ahimaas. Ketika dia berhadapan dengan Daud, semangat menyatakan yang benar menjadi luntur bahkan akhirnya dia berbohong (ayat 29). Berbeda dengan orang Etiopia, dia menyampaikan berita apa adanya, tanpa dikurang dan tanpa diberi bumbu penyedap. Menurut kita mana yang baik?

Doa: Oh, Tuhan, jauhkan kami dari keinginan berkata dusta. Memang seringkali kami tidak tahu bagaimana menyatakan kebenaran. Jangan biarkan kami sendiri tanpa bimbingan-Mu.

(0.16607985652174) (2Sam 22:21) (sh: Perjanjian dan Peraturan. (Sabtu, 18 Juli 1998))
Perjanjian dan Peraturan.

Perjanjian dan Peraturan.
Sepintas kita mendapat kesan Daud sedang membanggakan kesalehannya. Seolah kebenaran dan kesuciannya itu membuat Tuhan membalasnya dengan kebajikan dan pertolongan. Tetapi kita tahu jelas bahwa Daud adalah seorang berdosa juga. Daud amat memahami bahwa Tuhan tidak sekadar memberikan janji tetapi juga memberikan peraturan. Perjanjian dan peraturan itu bagai dua sisi dari sebuah mata uang. Tidak dapat dipisahkan. Siapa yang setia dan taat kepada peraturan Tuhan, akan mewarisi kegenapan janji-janji Tuhan.

"Pelita Israel". Pelita yang bersinar betapa besar perannya, di dalam gelap. Perjalanan hidup Daud sering bagai berjalan dalam gelap. Persoalan dan tantangan sering bagai awan gelap yang membuatnya tak mampu melangkah. Hanya karena Tuhanlah ia dapat terus melangkah, membedakan arah. Menarik jika kita amati saksama pasal 21:17, di situ Daud disebut "Pelita Israel". Ya, ia mampu menjadi pelita karena disinari oleh Tuhan Sang Pelita Sejati.

Renungkan: Hendaknya tekad Anda memenuhi tugas-tugas Anda sedemikian murni hingga Anda menolak dari tindakan Anda semua hal lain kecuali kemuliaan Allah dan keselamatan orang lain (Angela Merici).

Doa: Tuhan, tolonglah agar aku mampu terus menyala dalam kondisi apa pun.

(0.16607985652174) (2Taw 11:1) (sh: Benar ketika mendengarkan firman Allah (Minggu, 19 Mei 2002))
Benar ketika mendengarkan firman Allah

Benar ketika mendengarkan firman Allah. Satu-satunya cara yang terpikir oleh Rehabeam untuk menyelesaikan pemberontakan Yerobeam adalah dengan cara kekerasan militer. Seratus delapan puluh ribu pasukan khusus hendak ia kerahkan untuk memadamkan pemberontakan Yerobeam. Tetapi, intervensi kenabian mencegah perpecahan menjadi pertumpahan darah. Nabi Semaya menyampaikan firman yang datang dari Allah. Pertama, larangan kepada Rehabeam agar tidak melanjutkan rencananya mengerahkan kekuatan militer tersebut (ayat 4a). Kedua, penjelasan bahwa perpecahan yang dipimpin oleh Yerobeam adalah bagian dari kehendak Tuhan sendiri, yaitu seperti yang memang telah dinubuatkan sebelumnya terhadap Salomo.Keberpihakan Tawarikh pada garis keturunan Daud kembali terlihat dalam bagian ini dengan menyebut “segenap orang Israel di Yehuda dan di Benyamin” (ayat 3). Meskipun Israel terpecah dua, namun Tawarikh memahami Israel ya ng si sa yang dalam zaman pascapembuangan Tuhan pulihkan kembali menjadi Israel. Mereka itulah yang dipertahankan dan dipelihara Allah. Walau hanya dua suku, mereka kini disebut sebagai segenap orang Israel.

Seperti halnya Daud membangun kerajaan dan ibadah, demikian pun Rehabeam kini memberi perhatian pada kedua aspek tersebut. Karena dengar-dengaran pada suara Allah, Rehabeam mampu memusatkan kekuatan untuk kepentingan pembangunan, bukan untuk kepentingan penumpasan yang jelas tak akan pernah dapat menyelesaikan masalah.

Renungkan: Roh Allah memimpin melalui firman Allah, bertujuan menghasilkan hal yang baik bagi kehidupan itu, dan kerap menuntut kita untuk taat dengan cara menahan dan menyangkali diri.

(0.16607985652174) (2Taw 31:2) (sh: Melayani sambil mencari Allah (Minggu, 7 Juli 2002))
Melayani sambil mencari Allah

Melayani sambil mencari Allah. Sekarang, penulis Tawarikh mencatat tindakan Hizkia yang sama penting, walaupun bagi kita tidak terlihat seingar-bingar kedua peristiwa sebelumnya. Bagian ini menjelaskan bagaimana Hizkia mengusahakan suatu pengaturan agar kegiatan ibadah di Bait Allah dapat berlangsung permanen. Ada dua hal pokok yang menjadi perhatiannya. Pertama, tentang pengaturan tentang tugas dan sumbangan bagi para imam dan orang Lewi (ayat 2-8). Kedua, pengaturan yang permanen bagi penanganan berbagai jenis persembahan (ayat 9-21).

Hizkia tidak hanya mengatur, tetapi juga memberi teladan. Dari harta miliknya sendiri, raja memberikan sumbangan bagi kurban bakaran (ayat 3). Setelah itu, ia memerintahkan rakyat untuk membawa persembahan. Rakyat menyambut perintah ini dengan antusias, bahkan berlimpah-limpah (ayat 4-10). Kelimpahan ini adalah bukti dari berkat Allah kepada umat (ayat 10). Hizkia juga memperhatikan dengan saksama penyimpanan, pengaturan, dan pembagian persembahan-persembahan yang masuk ke Bait Allah. Ia mengaturnya dengan memperhatikan catatan silsilah (ayat 17). Penulis melakukan ini untuk memberikan contoh kepada orang-orang yang baru kembali dari pembuangan mengenai pengaturan Bait Allah yang baru mereka bangun. Hizkia telah membuktikan dirinya terus mencari Allah dengan segenap hati di dalam segala usahanya yang mulia itu. Tuhan pun memberkati segala tindakannya.

Renungkan: Kadang Kristen tergoda untuk melakukan panggilan pelayanan yang memang dari Tuhan dengan caranya sendiri. Teladan dari Hizkia adalah konsisten melayani Allah dengan terus mencari ketetapan dan kehendak Allah.

(0.16607985652174) (Ezr 6:1) (sh: Berdoa untuk raja (Senin, 6 Desember 1999))
Berdoa untuk raja

Berdoa untuk raja. Pada bagian firman Tuhan ini diceritakan mengenai perintah-perintah yang dikeluarkan dua raja Persia, yaitu Koresy dan Darius. Perintah Koresy ditemukan kembali oleh Ahmeta, sehingga kebenaran pernyataan para pemimpin Yahudi dibuktikan (3-5; 5:13-15). Lalu dikeluarkan perintah Darius yang mendukung maksud raja Koresy. Kedua peristiwa unik ini adalah keajaiban Tuhan. Dua pemimpin dari bangsa "kafir" dilibatkan dalam rencana Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya. Hal ini terbukti melalui perintah-perintah yang mereka keluarkan tidak hanya menyenangkan orang-orang Yahudi, tetapi juga memacu kesadaran akan pentingnya menyembah Allah (3, 9-10). Bahkan, dikeluarkannya perintah raja Darius semata-mata "menyenangkan Allah semesta langit dan mendoakan raja serta anak-anaknya" (10). Tuhan sanggup berkarya di hati siapa pun, termasuk di hati orang-orang yang belum mengenal-Nya. Allah Yahweh adalah Allah yang sungguh berdaulat. Manusia boleh merancang bencana dan ancaman bagi umat Allah, namun rencana Allah tetap akan dilaksanakan.

Renungkan: Orang beriman dapat menaikkan permohonan kepada Allah untuk menggerakkan hati seseorang demi kepentingan dan keutuhan masyarakat, bangsa, dan gereja-Nya.

(0.16607985652174) (Ezr 7:28) (sh: Bukan pemimpin "One man show" (bekerja sendiri) (Jumat, 10 Desember 1999))
Bukan pemimpin "One man show" (bekerja sendiri)

Bukan pemimpin "One man show" (bekerja sendiri). Ezra diberi wewenang yang besar dari raja Koresy, namun hal ini tidak membuat dia ingin mengungkungi semua bidang pelayanan yang ada. Ezra berpikir realistis, mengakui keterbatasan dirinya. Sebagai pemimpin, Ezra mengikuti peraturan yang ada dan berlaku yaitu "siapa" yang harus memimpin "apa". Karena itu ketika di antara orang-orang yang dipimpin kembali ke Yerusalem tidak ada orang Lewi, maka dia memutuskan untuk meminta didatangkan orang Lewi. Baginya tugas menyelenggarakan ibadah di rumah Allah adalah tugas orang Lewi.

Perlunya budaya malu. Malunya Ezra perlu diteladani. Ia sudah memproklamirkan siapa Allah dan apa yang akan dilakukan-Nya bagi bangsa Yehuda. Jika sekarang Ezra menghadapi masalah, ia hanya akan berpaling kepada Allah, bukan kepada raja Koresy yang secara lahiriah mampu memberikan pertolongan. Ia malu jika ia tidak menerapkan apa yang ia yakini dan imani. Kristen harus belajar dari sikap dan keyakinan iman Ezra. Apa artinya mengandalkan diri dan orang lain, bila hal yang sesungguhnya itu berasal dari Allah? Lebih tepat dan lebih terjamin apabila kita langsung berpaling kepada Allah!

Renungkan: Peliharalah budaya malu kepada Allah, hal itu akan mengontrol kemauan diri untuk bergantung kepada manusia.

(0.16607985652174) (Ezr 10:1) (sh: Sekali lagi, kekuatan doa! (Selasa, 14 Desember 1999))
Sekali lagi, kekuatan doa!

Sekali lagi, kekuatan doa! Ezra belum bertindak apa-apa terhadap orang-orang yang telah melanggar perintah Allah. Ia hanya mengandalkan doa dan pengakuan dosa yang sungguh-sungguh tulus. Hasilnya orang-orang yang telah berbuat dosa itu datang sendiri dan mengakui dosanya. Pengaruh yang diberikan sungguh luar biasa. Kristen di Indonesia harus meneladaninya, yaitu mengakui dosa bangsa ini, menangis di hadapan-Nya, dan mohon pengampunan-Nya. Jangan hanya menyesal! Menyesal adalah reaksi pertama. Reaksi selanjutnya yang harus dilakukan, yaitu tindakan untuk mengoreksi perbuatan dosa itu dan bertobat.

Rasa iba yang salah. Koreksi harus dilakukan oleh mereka yang telah melanggar firman Allah, yaitu dengan memisahkan diri dari perempuan asing yang sudah dinikahinya. Memang perpisahan itu pahit dan menimbulkan rasa sakit bagi para perempuan asing yang sudah dinikahinya dan anak-anak yang dilahirkan. Sudah pasti hal ini akan menimbulkan perasaan iba atau kasihan. Rasa pahit dan sakit seharusnya tidak terjadi kalau mereka tidak melanggar firman Allah.

Renungkan: Ketika kita berbuat dosa tanpa berpikir panjang bahwa akan ada risiko dosa, seringkali yang kita inginkan hanyalah kenikmatan sementara. Bertobatlah.

(0.16607985652174) (Ayb 40:1) (sh: Berdiam sejenak (Minggu, 18 Agustus 2002))
Berdiam sejenak

Berdiam sejenak. Kita teringat lagi perkataan Yahweh dalam 38:1 yang menyatakan bahwa Ia akan menanyai Ayub. Allah menuduh bahwa Ayub telah mengaburkan desain-Nya melalui ketidaktahuan Ayub. Situasinya sekarang berubah: Yahweh telah memberikan Ayub hak yang unik untuk belajar dari-Nya secara langsung tentang karya-Nya yang begitu luas cakupannya.

Tibalah waktunya bagi Yahweh untuk menanyakan pertanyaan itu lagi. Ia menyatakan-Nya dengan bahasa hukum, seperti istilah yang digunakan Ayub dalam 31:35, "surat tuduhan", suatu istilah hukum. Ayub telah berbantah dengan Allah dan telah membuat tuduhan hukum terhadap-Nya (istilah berbantah dalam ayat 35 seharusnya diterjemahkan dengan lebih keras: menegur, mengoreksi).

Ayub sekarang harus berespons kepada Allah setelah ia mendapatkan pengetahuan yang baru ini. Ayub memang menjawab (ayat 36-38), tetapi jawabannya tidak memuaskan. Ia tidak dapat menyangkali kebenaran yang telah diungkapkan Allah. Ayub tertegun di hadapan kehadiran Allah yang begitu blakblakan, sehingga ia harus mengakui kerendahannya secara tulus. Namun, ia tidak pernah meragukan kuasa Allah. Ayub hanya meragukan keadilan Allah. Sekarang pun Ayub tetap merasa tidak bersalah atau menjadi fasik seperti yang dituduhkan teman-temannya. Ayub juga tidak menarik kasusnya. Ia hanya mengatakan bahwa ia tidak tahu bagaimana harus menjawab Allah dan ia dengan demikian akan terus berdiam diri.

Renungkan: Mengakui ketidaktahuan kita dan sejenak berdiam diri di hadapan penderitaan akan lebih baik daripada merasa tahu dan terburu-buru menegur Allah.

(0.16607985652174) (Mzm 13:1) (sh: Tuhan tidak melupakan Anda (Minggu, 5 Januari 2003))
Tuhan tidak melupakan Anda

Tuhan tidak melupakan Anda. Pemazmur mengalami tekanan penderitaan begitu hebat, bagaikan seorang yang sedang sakit keras, hampir mati (ayat 4b). Penderitaan itu begitu berat bagi si pemazmur sampai seakan-akan Tuhan melupakan dia (ayat 2). Penderitaan yang dialami orang beriman menjadi teramat berat seolah lebih berat daripada yang ditanggung oleh orang tidak beriman, sebab kesungguhan imannya dan kenyataan yang diimaninya diuji kesejatiannya (ayat 3-5). Bagaimana memahami bahwa Allah mahakasih apabila orang yang beriman kepada-Nya dibiarkan menderita?

Namun, di tengah pergumulan itu, keyakinan si pemazmur tidak sampai goyah. Pemazmur percaya kepada kasih setia Tuhan, bahwa Tuhan menyelamatkan dan baik kepadanya (ayat 6). Di dalam penderitaan berkepanjangan itu, pemazmur belajar berseru bertalu-talu kepada Allah. Imannya dilatih untuk percaya teguh meski belum melihat (ayat 6). Pengharapannya dilatih agar mendoakan kepentingan kemuliaan Allah dan bukan kepentingan kenyamanannya sendiri (ayat 4,5). Melalui Mazmur ini kita sedikit beroleh kejelasan mengapa Tuhan tidak segera bertindak dalam kesempitan hidup kita. Justru karena ingin menyatakan kemuliaan-Nya lebih besar dan karena ingin kita mengenal Dia lebih dalam, Allah bertindak demikian.

Renungkan: Tatkala penderitaan membuat kita seolah ada dalam kesenjangan dari hadirat Allah, Allah sedang melatih iman dan harap kita untuk melihat dan melangkah lebih jauh.

(0.16607985652174) (Mzm 17:1) (sh: Doa mohon perlindungan (Minggu, 12 Januari 2003))
Doa mohon perlindungan

Doa mohon perlindungan. Dalam zaman yang chaos ini, apa yang dapat dilakukan orang benar? Mazmur ini memberikan kita model doa di tengah pergumulan sedemikian. Ada tiga inti kebenaran penting kita temukan dalam doa pemazmur.

Pertama, ia mendasari doanya atas pengujian Allah sendiri tentang ketidakbersalahannya (ayat 1-5). Memiliki hati nurani murni dan kesadaran tentang kehidupan kudus seperti yang disaksikan Roh dalam hati, tidak sama dengan merasa diri benar. Doa semacam ini lahir dari iman yang hidup yang kesungguhannya terwujud di dalam ketaatan kepada Allah.

Kedua, pemazmur memusatkan doanya kepada serangan pihak yang memusuhinya. Ia meminta tiga hal, agar Allah mendengar doanya, menyatakan diri-Nya untuk memberi pembebasan, dan melindungi pemazmur (ayat 6-8). Ia kini menggunakan lukisan mesra tentang sifat perlakuan yang diharapkannya dari Tuhan (ayat 8). Jelas bahwa ia mampu mengucapkan kata-kata demikian sebab ia memperhitungkan kasih setia Allah dan hubungan perjanjian Allah dengan umat-Nya.

Ketiga, ia meminta kelepasan bagi dirinya (umat Tuhan) dan penghukuman terhadap para pelaku kejahatan (ayat 13-15). Ada Tuhan yang akan menyatakan "hamba-Ku yang setia" kepada setiap orang yang bertahan dalam kehidupan yang benar, walaupun semua orang melawannya.

Renungkan: Manakah lebih berarti bagi Anda, sesuai dengan dunia meski melawan Tuhan atau serasi dengan Tuhan meski sedunia menentang?

(0.16607985652174) (Mzm 23:1) (sh: Gembala yang baik (Minggu, 23 Februari 2003))
Gembala yang baik

Gembala yang baik. Pemazmur menggambarkan hubungan dirinya dengan Tuhan bagaikan domba yang dipelihara oleh gembala yang baik. Gembala yang baik bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan domba-dombanya (ayat 1). Dia menyediakan kebutuhan untuk makanan yang hijau segar dan air yang menyejukkan (ayat 2). Dia menyertai mereka saat perjalanan sulit dan melindungi mereka atas musuh-musuh yang ganas (ayat 3,4). Pemazmur juga menggambarkan Tuhan sebagai tuan rumah yang menerimanya sebagai tamu kehormatan. Dia melindungi tamu itu dengan kehormatan dan mengurapinya dengan wewangian (ayat 5). Jaminan kebajikan dan kemurahan meneduhkan si pemazmur sehingga ia bertekad untuk hanya mengandalkan Tuhan seumur hidupnya (ayat 6).

Sungguh ini adalah suatu gambaran yang menyejukkan bagi setiap orang yang berada di tengah dunia yang kian panas dan membara. Manakala kita berpaling ke sekeliling kita, tidaklah kita temukan orang yang kepadanya kita dapat menaruh harap dan percaya kita, karena semua seperti penjaga-penjaga upahan, yang akan lari menyelamatkan diri bila ada bahaya. Namun, dengan berpaling kepada Tuhan dan mengalami perjalanan hidup bersama- Nya, kita tahu bahwa Dia adalah Gembala yang baik.

Renungkan: "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku..." (Yoh. 10:14). Tiada pemeliharaan dan kepastian hidup yang sejati di luar Gembala yang baik, Tuhan Yesus Kristus.

(0.16607985652174) (Mzm 55:1) (sh: Tempat berbagi perasaan. (Rabu, 04 Maret 1998))
Tempat berbagi perasaan.

Tempat berbagi perasaan.
Hidup ini sarat dengan berbagai masalah. Di bagian awal, Pemazmur mengungkapkan bahwa ada fakta yang tak dapat manusia sangkal, yaitu manusia tidak berdaya menghadapi dan mengatasi sendiri berbagai masalah dalam hidup ini (ayat 2-9). Dalam kehidupan iman ada tempat untuk mengungkapkan tawa dan tangis, tabah dan takut, kasih dan kecewa. Tuhan menciptakan manusia dengan perasaan. Itulah sebabnya Tuhan bersedia mengerti berbagai perasaan manusia yang timbul dalam beragam perjalanan pengalaman hidup.

Keputusan Allah. Dalam ayat 10-16, tampak bahwa Daud memohon agar Tuhan membalas musuh-musuhnya. Apa alasan Daud menaikkan permohonan tersebut dalam doanya? Kemarahan dan keinginan Daud untuk menegakkan kebenaran! Dalam ayat selanjutnya menjadi jelas, bahwa Daud tidak memaksakan kehendaknya tetapi menyerahkan masalahnya kepada Tuhan (ayat 23). Pada langkah ini, kita sering berbeda dari Daud. Kita harus meneladani sikap doa Daud, berdoa bukan atas dasar keinginan menghakimi sendiri tetapi mempercayakan setiap masalah dan pergumulan hidup kepada Hakim yang berhak menghakimi dan adil.

Doa: Ya Yesus, Engkaulah curahan hati kami di saat duka.

(0.16607985652174) (Mzm 58:1) (sh: Teguran kepada Penguasa. (Selasa, 21 April 1998))
Teguran kepada Penguasa.

Teguran kepada Penguasa.
Layakkah penguasa ditegur? Apakah penguasa perlu dikontrol? Pada masa kini, pertanyaan-pertanyaan ini jawabannya kelabu. Tetapi firman Allah berwibawa terhadap penguasa manapun, apalagi penguasa curang. Manusia berdosa dapat menjadi seorang penguasa yang tak adil. Pengaruh buruknya bisa meracuni generasi turun temurun. Kekerasan hati membuat mereka tidak peduli pada keluhan, doa, bahkan sumpah serapah orang yang mereka tindas. Apakah Allah akan membiarkan saja para pemimpin jahat itu tanpa bertindak setimpal menghukum mereka?

Tidak akan membiarkan. Kejahatan bersumber di hati. Berbagai kejahatan, termasuk kejahatan yang dibuat oleh para penguasa berasal dari hati yang tidak takut akan Tuhan. Karena itu masalah terdalam dari kejahatan bukan sekadar melanggar atau memutarbalikkan hukum, tetapi melawan dan berontak terhadap Allah. Bagi semua orang yang merindukan keadilan ditegakkan, ada Allah yang memberi keadilan di bumi (ayat 12). Kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Allah serius ingin menghapuskan kejahatan dari bumi ini dan sedang menciptakan suatu generasi baru yang benar dan adil melalui Kristus.

Peringatan: Jangan menyembah pembesar alim apalagi lalim, sembahlah Allah saja!

(0.16607985652174) (Mzm 63:1) (sh: Kerinduan kepada Allah. (Sabtu, 25 April 1998))
Kerinduan kepada Allah.

Kerinduan kepada Allah.
Daud berada di tempat pengasingan, di padang gurun Yehuda. Gurun biasanya kering kerontang, tandus, sulit air. Kawasan itu jauh dari Tabernakel atau tempat kudus atau Kemah Tuhan, tempat yang diyakini orang Israel sebagai tempat pertemuan dengan Allah. Itulah alamat Allah atau tempat kehadiran Allah. Daud sangat ingin kembali dan masuk ke tempat tersebut untuk melihat kekuatan dan kemuliaan Allah. Sekering padang gurun, begitulah kerontangnya jiwa Daud merindukan hadirat Allah. Saya dan Anda juga perlu persekutuan yang indah dengan Roh Kudus setiap hari.

Kepemilikan Allah. Perenungan manis jiwa Daud ialah: Jiwanya adalah milik Allah dan melekat pada-Nya (ayat 9). Hati Daud penuh dengan penghayatan dan pengakuan yang diungkapkannya dalam frase kunci: kekuatan-Mu, kasih setia-Mu, nama-Mu, sayap-Mu, tangan kanan-Mu. Dia yang haus, lapar dan rindu akan Allah ditolong dan dipuaskan. Segala hal yang menjadi milik Allah sungguh memuaskan Daud. Bukankah menjadi milik Allah menyebabkan Anda dan saya mantap? Bukankah segala hal ilahi yang Allah berikan menjadikan Anda dan saya puas dan bersuka?

Renungkan: Gaya hidup orang yang puas dalam Allah, pasti mempermuliakan-Nya.

(0.16607985652174) (Mzm 66:1) (sh: Memurnikan perak. (Selasa, 28 April 1998))
Memurnikan perak.

Memurnikan perak.
Untuk lebih terjurus, judul senada Mazmur ini diberikan dalam terjemahan lain yaitu Lagu Syukur atas pembebasan ilahi dari Sennacherib. Itu menunjukkan kemuliaan Allah yang menang atas musuh kejam. Allah yang berperang bagi umat-Nya. Pemazmur mengisyaratkan bahwa Allah pernah dengan sengaja menguji (bukan mencobai) umat-Nya. Apa maksud-Nya? Pastikanlah dari ayat 10. Anda kena jaring? (ayat 11). Kepala Anda dilangkahi orang? Anda dihanguskan atau ditenggelamkan? (ayat 12). Ia biarkan musuh Anda menghina Anda, lalu Ia bebaskan Anda. Supaya apa?

Sela, sela, sela. Ungkapan favorit ini dapat diartikan sebagai rehat, istirahat, berhenti sejenak dan renungkan kebenaran itu! Kata sela hampir selalu dipakai untuk menarik perhatian kita kepada ungkapan penting, keagungan kasih karunia Allah. Di sekujur tubuh mazmur ada perwujudan atau manifestasi Kekuatan Ilahi yang harus diakui manusia. Baca ayat 4, 7, dan 16, lalu bisikkan sela dengan jelas dan penuh penghayatan. Ketika di bagian sela, berhentilah sebentar! Ulangi pernyataan yang baru dibaca! Renungkan apakah terdapat informasi mengenai Allah, kemenangan dan pertolongan-Nya, sikap yang harus diambil sesuai dengan tuntutan kebenaran itu, apa yang harus Anda buat untuk melaksanakan tekad atau sikap itu! Bertindaklah maju!



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA