Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 641 - 660 dari 955 ayat untuk bersama [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.14421144897959) (Yes 52:1) (sh: Kemerdekaan tanpa bayar (Sabtu, 13 Maret 1999))
Kemerdekaan tanpa bayar

Kemerdekaan tanpa bayar. Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat didambakan setiap orang maupun bangsa yang berada dalam keadaan tertindas. Bagi mereka tidak ada yang paling diharapkan kecuali bebas, merdeka. Sukacita ini dirasakan oleh bangsa Israel ketika Allah memerdekakan mereka dari penjajahan, karena dosa-dosa mereka bahkan mereka tidak harus membayar apa-apa untuk kemerdekaan itu. Allah membawa umat-Nya yang suci untuk kembali ke Yerusalem, kota Allah yang kudus. Wajarlah jika mereka menikmati suatu sukacita karena karya besar pembebasan Allah.

Kemerdekaan dari dosa. Sejarah membuktikan bahwa ketika manusia tidak sanggup menolak keinginan berbuat dosa, ketika itu pula manusia masuk dalam perbudakan dosa. Tetapi Allah yang maha mulia, melalui Putra-Nya Yesus Kristus memerdekakan manusia dari kuasa dosa. Seperti halnya Israel yang dibebaskan tanpa membayar apa pun, demikian juga orang yang percaya kepada Kristus. Kini kita hidup dalam masa-masa penuh kemerdekaan. Sukacita menikmati anugerah keselamatan Allah sepatutnyalah mewarnai kehidupan setiap orang percaya. Karena itu janganlah sia-siakan anugerah yang begitu agung dan mulia itu, melainkan hiduplah sebagai orang percaya yang benar-benar merdeka dari perbudakan dosa.

Doa: Bapa ajarlah kami mengisi hari-hari kami dalam perjalanan bersama dengan Engkau dengan sukacita dan ketaatan yang penuh. Amin.

(0.14421144897959) (Yes 57:6) (sh: Penyembahan berhala = penyakit rohani (Jumat, 19 Maret 1999))
Penyembahan berhala = penyakit rohani

Penyembahan berhala = penyakit rohani. Untuk memperoleh penggenapan janji keselamatan, Allah menyampaikan syarat yang harus dipenuhi umat-Nya. Salah satu syarat utama adalah umat-Nya tidak mendua hati. "Jangan ada ilah lain di hadapan-Ku" merupakan hukum yang pertama dari Dasa Titah. Allah ingin mengingatkan kembali, bahwa menyembah berhala adalah dosa besar yang dilakukan umat-Nya. Bahkan hal itu dianggap zinah karena tidak setia. Sebagai orang-orang yang telah memiliki ikatan perjanjian dengan Allah, umat Allah harus tetap setia kepada-Nya.

Allah tetap setia. Tindakan tidak setia dan berpaling dari hadapan Allah, sering Israel lakukan. Namun, sekalipun akhir dari ketidaksetiaan itu adalah kehancuran, Allah tetap mengasihi umat-Nya yang remuk redam itu. Bahkan, selain Allah berkenan menyembuhkan segala penyakitnya, Allah juga berkenan mengampuni kesalahan umat-Nya. Pengampunan itulah yang memberikan penghiburan luar biasa bagi manusia; sehingga suasana perkabungan pun diubah menjadi suasana penuh pujian dan ungkapan syukur, penuh damai sejahtera (19).

Renungkan: Karena kita diperkenankan kembali berjalan bersama Dia di jalan lurus yang ditunjukkan-Nya kepada kita, bertindaklah setia kepada-Nya.

(0.14421144897959) (Yes 64:1) (sh: Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah (Selasa, 4 Mei 1999))
Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah

Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah. Umat Israel telah berdosa di hadapan Allah, mereka tidak setia pada ikatan perjanjian dengan Allah. Mereka telah memberontak sejak dahulu kala, tidak seorang pun yang memanggil nama Allah. Sesungguhnya dosa membuat umat najis di hadapan Allah, sehingga mereka terpisah dari anugerah Allah. Yesaya sebagai hamba Allah mengakui dosa umat-Nya di hadapan Allah yang Maha Dahsyat, yang tidak dapat disamakan dengan allah mana pun. Yesaya melibatkan dirinya bersama umat-Nya dengan mengatakan: "'kami sekalian' seperti seorang najis, kesalehan kami seperti kain kotor, kami sekalian menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami" (ay.6). Demikianlah dosa telah membuat manusia hina, kotor, layu, dan sia-sia

Doa bagi pemulihan bangsa. Yesaya mengajak umat-Nya mengingat Allah yang Maha Dahsyat yang telah memimpin sejarah perjalanan umat-Nya dan mengajak mereka untuk merendahkan diri. Berdasarkan pengenalan ini, Yesaya meyakini bahwa Allah segera akan memulihkan keadaan umat-Nya yang sedang menderita dalam pembuangan. Pengenalan dan persekutuan kita dengan Allah memberikan kepekaan rohani untuk meyakini rencana dan tindakan Allah dalam dunia. Bagaimana dengan Anda? Teladanilah Yesaya!

(0.14421144897959) (Dan 2:31) (sh: Kuasa yang mengubah (Senin, 19 April 1999))
Kuasa yang mengubah

Kuasa yang mengubah. Dengan hikmat dari Tuhan, Daniel mulai memaparkan mimpi raja Nebukadnezar. Secara keseluruhan mimpi itu menunjuk kepada keadaan sejarah sejak dari pemerintahan Nebukadnezar sampai kedatangan Kerajaan Allah. Ada rasa takut dan takjub luar biasa pada kebesaran Allah dalam diri Nebukadnezar ketika Daniel memaparkan mimpi dan menjelaskan maknanya. Begitu besarnya rasa takut itu sampai-sampai ia merendahkan dirinya menyembah Daniel. Dan, dalam penyembahannya itu keluar suatu pengakuan dari mulutnya bahwa Allah yang Daniel sembah adalah Allah yang mengatasi segala allah, Allah yang berkuasa atas segala raja, dan Allah yang mampu menyingkapkan segala yang tersembunyi. Bukankah Allah Daniel, Allah kita juga?

Rendah hati dan tidak mementingkan diri. Ketakjuban dan kekaguman raja terhadap Daniel, diwujudkan dengan mengangkat Daniel sebagai penguasa atas seluruh wilayah Babel dan kepala atas semua orang bijaksana di Babel. Suatu penghargaan yang luar biasa. Tetapi, Daniel bukanlah tipe orang yang suka mementingkan diri sendiri, sombong dan kemaruk harta. Ia mengingat juga peran teman-teman, yang telah bersama-sama berdoa, memohon pertolongan dan kasih sayang Tuhan.

Doa: Tuhan, tolong saya untuk dapat meneladani Daniel.

(0.14421144897959) (Hag 1:12) (sh: Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya (Jumat, 17 Desember 1999))
Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya

Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya. Itulah yang dilakukan oleh bangsa Yehuda setelah 18 tahun mempunyai iman dan prioritas yang salah sebelum mereka berada di jalur yang benar. Sikap dengar-dengaran dimulai dari pemimpin, yaitu bupati dan imam besar, kemudian diikuti oleh seluruh bangsa. Memang sudah menjadi budaya manusia dalam suatu masyarakat dan bangsa, bahwa perubahan dapat terjadi bila ada teladan pemimpin dan respons umat untuk meneladani. Tindakan seperti inilah yang harus ada juga di dalam jemaat masa kini: dengar-dengaran kepada Tuhan dan hamba-Nya yang dimulai dari para pemimpin umat.

Tuhan tahu kebutuhan umat-Nya. Setelah hal-hal rohani dan praktis diungkapkan dan umat Tuhan terbuka matanya untuk membangun Bait Allah, mereka masih memerlukan "sesuatu". "Sesuatu" ini memegang peranan penting dalam mengendalikan motivasi dan dorongan, serta mendukung keadaan umat di tengah-tengah situasi yang tidak mendukung yaitu semangat. Allah memberikan semangat kepada orang-orang yang tepat.

Renungkan: Perkembangan gereja Tuhan harus didukung oleh dua hal: (1) Kehidupan spiritualitas perorangan maupun spiritualitas bersama; (2) Prioritas dan keseimbangan.

(0.14421144897959) (Mat 1:18) (sh: Perawan hamil. (Rabu, 24 Desember 1997))
Perawan hamil.

Perawan hamil.
Seorang gadis hamil pada zaman ini dianggap biasa. Tetapi di zaman Maria, hal itu suatu aib besar yang dituntut hukum mati (Ul. 22:23,24). Kebudayaan Yahudi mengenal tiga tahap perkawinan. Pertama, kedua pihak keluarga setuju. Kedua, diumumkan kepada orang banyak. Kemudian terjadi pertunangan. Namun keduanya belum bergaul secara seksual. Sekalipun demikian, apabila batal harus dilangsungkan perceraian kecuali terjadi kematian. Ketiga, keduanya hidup bersama.

Yesus Manusia Allah. "Dilahirkan dari perawan Maria" menjadi sangat penting bagi iman Kristen. Yesus, Anak Allah, maka Ia bebas dari kodrat manusia yang berdosa yang diwariskan oleh Adam (Rm. 5:17). Karena dilahirkan Maria, Yesus sungguh manusia. Namun bukan hasil persetubuhan. Yesus manusia yang tidak dicemari dosa sedikit pun. Karena keberadaan-Nya itulah, Dia dapat memahami pencobaan yang kita derita dan pengalaman manusiawi kita tanpa harus ikut berdosa (Ibr. 4:15,16). Karena itu pula Dia menjadi korban yang berkuasa melepaskan kita dari dosa dan maut.

Renungkan: Bila Sang Pencipta sendiri rela menjadi ciptaan, pastilah keadaan ciptaan itu sangat serius dan penting di hadapan-Nya

Doa: Ya Yesus, Bebaskanlah aku dari dosa, dan hidup bagi-Mu.

(0.14421144897959) (Mat 4:12) (sh: Pelayanan pertama Tuhan Yesus. (Selasa, 30 Desember 1997))
Pelayanan pertama Tuhan Yesus.

Pelayanan pertama Tuhan Yesus.
Yesus akhirnya meninggalkan Nazaret. Mungkin Kapernaum adalah kota yang lebih besar. Di sana Ia dapat menjangkau dan melayani lebih banyak orang. Dengan demikian Injil-Nya akan tersebar secara lebih luas dan lebih cepat. Bagaimana persisnya alasan Yesus memang tidak jelas. Namun yang jelas kepindahan-Nya merupakan penggenapan nubuat Yesaya (ayat 8:23-9:1). Matius ingin menegaskan bahwa pelayanan Yesus berkesinambungan dengan Perjanjian Lama. Dalam nubuatan Yesaya sudah dinyatakan bahwa daerah-daerah yang disinari Terang besar itu adalah perbatasan wilayah orang kafir. Jadi kepindahan itu sekaligus menegaskan sifat penyelamatan Yesus yang internasional.

Memanggil murid. Simon dan Andreas telah berkenalan dengan Yesus (bdk. Yoh. 1:35-42). Mereka adalah penjala ikan bersama teman seusaha mereka, Yohanes dan Yakobus. Mereka dipanggil Tuhan. Kesibukan sering menjadi perintang untuk peka terhadap panggilan Tuhan; juga enggan menerima komitmen dan kesibukan tambahan. Apalagi jika panggilan itu akan mengubah kehidupan mereka ke dalam pekerjaan yang tidak mereka kuasai: penjala orang.

Renungkan: Layakkah menjadikan kesibukan yang bersifat semetara untuk menolak panggilan yang bersifat kekal?

(0.14421144897959) (Mat 7:1) (sh: Awas penilaian dan penghakiman. (Kamis, 8 Januari 1998))
Awas penilaian dan penghakiman.

Awas penilaian dan penghakiman.
Kita cenderung menilai dan menghakimi orang lain, tetapi membela diri sendiri. Sebagaimana kita memperlakukan orang lain, demikian Tuhan akan memperlakukan kita. Ukuran yang kita pakai kepada orang lain, akan diukurkan juga kepada kita. Tuhan ingin persekutuan orang beriman tumbuh dalam kesucian. Sikap yang diperlukan bukanlah saling menghakimi, tetapi saling mengoreksi untuk membangun bersama.

Memberi dan meminta. Pengikut Kristus dituntut untuk memberi seperti halnya Allah yang pemurah. Pemberian terindah yang dapat kita lakukan ialah membagikan Injil. Namun ada saatnya kita harus menahan diri dari membagikan harta Injil dan kebenaran firman, yaitu bila orang kita bagikan Injil itu terus menerus menolak dan menghina Kristus. Orang yang beriman adalah orang yang dalam iman tekun berdoa, meminta, mencari, mengetuk pintu anugerah Tuhan. Dengan jalan berdoalah kita beroleh segala yang terbaik.

Renungkan: Kristen adalah penatalayan harta Allah. Apakah cara hidup, doa, serta pelayanan kita mencerminkan penatalayan yang bertanggung jawab?

Doa: Tatkala hidup doaku tawar dan lesu, o Tuhan jenguklah aku, supaya aku boleh terus memandang kepada-Mu.

(0.14421144897959) (Yoh 1:14) (sh: Rahasia iman. (Sabtu, 26 Desember 1998))
Rahasia iman.

Rahasia iman.
"Firman" sebagai gelar penjelmaan-Nya dalam diri manusia; sempurna tanpa dosa, adalah salah satu rahasia iman Kristen. Sebagian orang, sulit menerima fakta bahwa Allah yang kudus dan mulia itu mau datang menjadi manusia dan hidup bersama dengan manusia berdosa. Di sinilah letak harapan satu-satunya bagi manusia berdosa untuk memperoleh kembali hubungan intim dengan Allah, Penciptanya. Rahasia iman yang ajaib yang melampaui logika keterbatasan berpikir manusia. Dia yang kekal dan tak terbatas, tetapi mau masuk ke dalam keterbatasan manusia agar rencana kekal-Nya tergenapi.

Kontras: Taurat dan kasih karunia. Apa yang dikatakan Yohanes merupakan jawaban atas pemaparan tuntutan Taurat yang digenapi di dalam Kristus. Kehadiran Kristus itu bukan meniadakan hukum Taurat atau pun mengesampingkan tuntutannya, sebaliknya kasih karunia Kristus itu meneguhkan, sehingga di dalam Dia kebenaran Allah yang dinyatakan berlaku kekal sepanjang masa.

Renungkan: Benarkah peristiwa yang ajaib ini menjadi bagian hidup untuk membuka diri terhadap kebenaran Allah yang terus disingkapkan kepada kita.

Doa: Tuhan, celikkanlah mata kami, agar dapat melihat hal-hal rohani yang telah Tuhan kerjakan dalam kehidupan kami.

(0.14421144897959) (Yoh 3:22) (sh: Dari Yohanes Pembaptis beralih kepada Yesus (Jumat, 01 Januari 1999))
Dari Yohanes Pembaptis beralih kepada Yesus

Dari Yohanes Pembaptis beralih kepada Yesus. Kuasa mengubahkan air jadi anggur di Kana dan penyucian Bait Allah di Yerusalem (Yoh. 2) sudah pasti mengundang perhatian orang banyak terhadap Yesus. Sekarang, ditemukan bahwa Yesus melakukan pembaptisan (ayat 22, 26) dan "semua orang pergi kepada-Nya" (ayat 26). Padahal, sebelumnya banyak orang yang terpikat pada Yohanes. Apa reaksi Yohanes?

Antara Yohanes dan Yesus. Reaksi Yohanes mengagumkan. Dia tidak merasa tersaingi, apalagi iri hati. Yohanes tahu posisinya dan berhasil menempatkan Yesus pada posisi yang sesungguhnya. Dibandingkan dengan Yesus: (a) Yesus adalah Mesias, sedang dia bukan (ayat 28); (b) Yesus pemimpin, sedangkan dia pengikut/pendamping (ayat 29); (c) Yesus datang dari atas, sedangkan dia dari bumi (ayat 31). Yohanes berkesimpulan bahwa Yesus harus makin besar, sedangkan dia harus makin kecil (ayat 30). Reaksi Yohanes juga tidak merasa rendah diri, karena baik Yesus maupun dirinya sendiri bersama-sama diutus Allah (ayat 34).

Renungkan: Di mana posisi kita dan posisi Yesus saat ini? Jika di tahun yang silam posisi kita ternyata lebih tinggi dari Yesus, di tahun yang baru ini posisi tersebut perlu di putar balik. Sepanjang tahun ini kita boleh berharap akan penyertaan Dia yang semakin jelas.

Doa: Tuhan Yesus, kami ingin Engkau yang ada di depan kami.

(0.14421144897959) (Yoh 5:19) (sh: Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya (Kamis, 7 Januari 1999))
Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya

Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya. Keberadaan diri seseorang dapat dikenali melalui perbuatannya. Demikian halnya Kristus. Orang banyak sebenarnya telah mengenal keberadaan-Nya melalui perbuatan-Nya menyembuhkan seseorang yang selama tiga puluh delapan tahun menderita lumpuh. Meskipun mereka mengenali perbuatan-Nya yang ajaib, hati mereka tidak tergugah oleh pengenalan itu untuk menerima kehadiran-Nya. Padahal, tidak ada yang patut diragukan dalam diri Tuhan Yesus. Bukankah dalam kesaksian-Nya ditekankan bahwa apa yang dilakukan-Nya juga adalah perbuatan Bapa-Nya? Karena Bapa-Nya mampu, maka Ia sebagai putra Allah pun mampu melakukan pekerjaan Ilahi-Nya.

Hidup di dalam Kristus. Apa tanda bahwa seseorang itu hidup dalam Kristus? Ia hidup, tidak lagi mati secara rohani. Rohaninya hidup karena Allah Bapa bersama Putra telah menyatakan diri kepadanya. Sekarang Ia mengenal Allah yang benar. Bapa telah memberikan kuasa kepada Putra-Nya untuk memilih siapa yang hidup dan siapa yang mati secara rohani (27). Yang jelas orang ini bercirikan pembaruan iman percaya kepada Yesus Kristus, Putra Allah.

Doa: Tuhan, terima kasih atas hidup yang telah Engkau berikan kepada kami. Baharuilah hidup rohani kami demi nama-Mu!

(0.14421144897959) (Yoh 10:1) (sh: Gembala vs pencuri (Sabtu, 18 Februari 2006))
Gembala vs pencuri

Judul: Gembala vs pencuri

Yehezkiel pernah menyampaikan khotbah keras yang menuding para pemimpin Israel sebagai gembala jahat karena berlaku zalim, bukan menjadi pelindung umat Tuhan (Yeh. 34:1-31). Pada saat itu, Allah menjanjikan akan membangkitkan gembala yang baik dari keturunan Daud yang akan menyelamatkan dan memelihara domba-domba Allah dari kejahatan para pemimpin mereka (ayat 23-24).

Tuhan Yesus adalah gembala yang baik itu. Dia datang kepada milik kepunyaan-Nya untuk melindungi dan memelihara mereka. Tuhan Yesus menjanjikan hidup yang berkelimpahan kepada setiap domba-Nya (Yoh. 10:10b). Ia mengenal setiap domba-Nya, demikian juga setiap domba mengenal Dia (ayat 3). Dia akan menuntun mereka menuju surga mulia (ayat 4). Siapakah pencuri dan perampok? Dari perikop-perikop sebelum ini, jelas para pemimpin agama Yahudi yang bertentangan dengan Tuhan Yesuslah yang disindir oleh perumpamaan ini. Mereka adalah gembala yang jahat, yang menguasai umat Tuhan bukan untuk kesejahteraan mereka melainkan untuk keuntungan dan kepentingan pribadi para pemimpin umat tersebut. Tuhan Yesus berkata, "Akulah pintu menuju domba-domba itu" (ayat 7). Semua pemimpin agama yang mengklaim diri sebagai gembala yang benar, namun tidak berasal atau tidak diutus Tuhan Yesus adalah pencuri dan perampok (ayat 8). Tujuan mereka hanya untuk menarik keuntungan dari umat Tuhan dan membinasakan mereka (ayat 10a). Ajaran mereka harus ditolak. Hanya ada satu pintu menuju pada keselamatan, yaitu melalui Tuhan Yesus (ayat 9).

Dengan menyebut diri gembala yang baik, Yesus mengklaim keilahian untuk diri-Nya. Dialah Sang Mesias, melalui siapa penyelamatan dan pemeliharaan Allah menjadi kenyataan. Oleh karena itu, Ia mengundang Anda untuk menjadi bagian dari kawanan domba-Nya. Sudahkan Anda menerima panggilan-Nya itu?

Responsku: _________________________________________________________________ _________________________________________________________________

(0.14421144897959) (Yoh 10:11) (sh: Bukan upahan (Rabu, 27 Januari 1999))
Bukan upahan

Bukan upahan. Gembala yang baik rela berkorban bagi kawanan domba-Nya tanpa pamrih, tanpa upah. Berbeda dengan gembala upahan yang melakukan tugas bukan karena tanggung jawab tetapi karena upah yang diterima. Ia tidak segan-segan lari meninggalkan kawanan domba yang dipercayakan kepadanya, bila kesulitan muncul tiba-tiba. Para gembala yang dimaksud Yesus mungkin sekali adalah para ahli Taurat dan orang Farisi yang menentang Dia, yang tidak memimpin umat kepada hidup. Mereka bukan menjamin keselamatan para domba tetapi justru mencelakakan.

Bukan sekandang tapi sekawan. Hal-hal yang Tuhan Yesus utarakan sebenarnya sangat sederhana dan sangat menentukan nasib manusia. Namun kesederhanaan pesan ini ternyata juga tak dipahami pendengarNya. Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia pun menerima domba lain yang ingin dituntun-Nya dan bergambung bersama domba milik-Nya, terjadi pertentangan dan penolakan. Pernyataan Yesus: "Akulah Gembala yang baik, sebenarnya menegaskan bahwa banyak para pemimpin agama zaman itu, dan kini banyak gembala seperti Dia. Serahkanlah diri pada tuntunan kasih Yesus Kristus, Gembala yang baik, yang di dalam-Nya kita mendapatkan kebutuhan hidup masa kini dan kelak.

Doa: Tuhan terima kasih, bahwa Engkau bukanlah gembala upahan.

(0.14421144897959) (Yoh 11:45) (sh: Percaya karena mukjizat (Senin, 01 Februari 1999))
Percaya karena mukjizat

Percaya karena mukjizat. Banyak orang percaya kepada Yesus karena Dia melakukan banyak mukjizat. Lebih lagi ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian setelah empat hari dikubur. Namun, di antara orang yang percaya, masih ada orang yang tidak percaya. Tidak hanya sampai pada tidak percaya saja, melainkan juga menghasut orang lain untuk tidak ikut-ikutan percaya. Ironisnya, tindakan ini justru dilakukan oleh orang-orang yang menyebut dirinya para imam dan orang Farisi. Sebagai pemimpin rohani umat, seharusnya mereka mengajak pengikutnya untuk memahami fakta kebenaran yang nampak dengan kasat mata, bukan sebaliknya menghasut untuk tidak percaya.

Nubuat Imam Besar. Sikap tidak percaya akan karya Allah bagi bangsa-Nya ini mengakibatkan para imam tiba pada kesepakatan untuk membunuh-Nya. Karena saat-Nya belum tiba, Ia menyingkir dari tempat-tempat umum dan tinggal bersama murid-murid-Nya. Suatu kebenaran tidak secara otomatis dapat diterima baik oleh semua pihak. Segala sesuatu terletak pada tujuan kebenaran itu sendiri. Hanya mereka yang dicelikkan matanya sajalah yang sanggup menerima kebenaran dengan sukacita dan mau hidup menurut kebenaran itu.

Doa: Tuhan Yesus, celikkanlah mata kami, agar dengan sukacita kami menerima dan hidup dalam kebenaran-Mu.

(0.14421144897959) (Yoh 12:20) (sh: Semua datang kepada-Nya (Jumat, 26 Februari 1999))
Semua datang kepada-Nya

Semua datang kepada-Nya. Kehadiran orang-orang Yunani, yang semula menolak Yesus, ternyata tidak mengganggu sukacita dan kegirangan yang telah tercipta. Bahkan para murid yang biasanya emosional, kali ini bersikap wajar. Justru kedatangan mereka melihat Yesus dan kemudian bergabung bersama-sama orang Yahudi yang juga percaya kepada Kristus, dianggap Yesus Kristus sebagai waktu yang paling tepat untuk mengabarkan berita kematian-Nya. Ketika semuanya datang kepada-Nya, ketika itu pula semua terlibat mendengarkan berita penggenapan rencana Allah dalam diri-Nya.

Waktunya sudah dekat. Mengapa Yesus tidak gentar menghadapi kematian-Nya meski Ia tahu bahwa waktunya sudah dekat? Pertama, Yesus mempercayakan diri kepada Allah dan menyadari bahwa tujuan kematian-Nya adalah untuk kepentingan keselamatan umat manusia (27). Kedua, melalui kematian-Nya hubungan manusia dan Allah dipulihkan. Peristiwa inilah yang nantinya akan menjadi puncak perwujudan rencana agung Allah.

Renungkan: Persiapkan diri Anda menyongsong waktu-Nya!

Doa: Tuhan, berikanlah kami kekuatan untuk selalu bergantung dan percaya kepada-Mu, walaupun kami berada dalam ketakutan dan situasi yang tidak pasti.

(0.14421144897959) (Yoh 13:31) (sh: Pesan di akhir pelayanan Yesus (Selasa, 02 Maret 1999))
Pesan di akhir pelayanan Yesus

Pesan di akhir pelayanan Yesus. Masa pelayanan Tuhan Yesus di dunia akan segera berakhir. Pesan terakhir yang diberikan-Nya kepada murid-murid-Nya, yaitu agar mereka saling mengasihi. Tuhan Yesus sudah menjadi teladan bagi mereka, karena Ia telah terlebih dahulu mengasihi mereka. Kasih inilah yang menjadi ciri khas orang percaya, yaitu murid-murid Kristus, supaya orang lain yang melihatnya percaya bahwa kita adalah murid-murid-Nya. Sudahkah kasih menjadi ciri khas dalam Gereja Anda?

Jaminan Kelak. Tuhan Yesus menyatakan bahwa ke tempat Dia akan pergi sekarang ini tidak dapat diikuti oleh siapa pun. Namun kelak ada jaminan bahwa kita akan mengikuti-Nya. Kepergian Tuhan Yesus ke sorga memiliki misi khusus; dan ini merupakan bagian dari penggenapan rencana keselamatan Allah yang sempurna. Harapan dan tekad Petrus yang kita pelajari dalam ayat ini, mungkin merupakan harapan dan tekad kita juga, di mana kelak kita pun akan dapat bersama-sama Yesus untuk selama-lamanya; bertemu muka dengan muka. Namun, sesungguhnya ada jaminan yang pasti bahwa selama kita, orang percaya masih hidup di dunia, kita pun mengalami persekutuan dengan Dia dalam roh dan kebenaran; dan kelak kita akan bertemu muka dengan muka dengan Dia selamanya di sorga.

(0.14421144897959) (Kis 2:14) (sh: Bersaksi dengan berani (Senin, 24 Mei 1999))
Bersaksi dengan berani

Bersaksi dengan berani. Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita.

Dasar-dasar kesaksian. Kesaksian Petrus mengacu pada beberapa hal penting. Pertama, tentang apa yang difirmankan Tuhan. Kedua, tentang keMesiasan Yesus. Ketiga, berita Injil yang berpusat pada Yesus Kristus. Yang pertama dan kedua berkait dengan apa yang diketahuinya, yang ketiga, berhubungan dengan pangalamannya sendiri. Itu sebabnya Petrus berani berkata, bahwa "kami semua adalah saksi" (ay. 32). Dari Petrus, kita belajar tentang dasar-dasar kesaksian Kristen.

Renungkan: Mempelajari firman-Nya penting; tetapi pengalaman pribadi bersama Yesus merupakan hal yang terpenting.

(0.14421144897959) (Kis 11:19) (sh: Injil tidak eksklusif (Minggu, 6 Juli 2003))
Injil tidak eksklusif

Injil tidak eksklusif. Apa yang dibuat Petrus di sebuah tempat yang jauh di Kaisarea, dalam waktu singkat tersebar di Yudea. Kekristenan telah menembus batas-batas suku, batas budaya atau batas wilayah. Injil telah diberitakan dan sama sekali tidak bisa dibendung. Tentu ini adalah kabar gembira yang seharusnya disambut dengan sukacita di Yerusalem. Tetapi anehnya berita itu disambut dengan protes dan kecaman di Yudea. Karena dianggap Petrus telah melanggar Hukum Taurat.

Injil tidak eksklusif tetapi merangkul semua orang. Bagaimana Kristus bisa menyelamatkan dunia, apabila duduk dan makan bersama sama orang lain saja dilarang oleh agama. Kekristenan bukan sebuah peraturan saja sehingga apabila melanggar peraturan itu berarti berhenti menjadi orang Kristen. Keyakinan bukan sekadar ceremoni, sehingga ketika seseorang melanggar ceremoni dapat bahwa ia Kristiani. Menjalankan ceremoni keagamaan dan melakukan peraturan-peraturan keagamaan tentu penting asal tidak legalistis, tetapi agama seharusnya lebih dari itu. Apa gunanya keindahan sebuah ceremoni tetapi kita menikmatinya sendiri, dan tidak mempunyai dampak buat orang lain? Injil tidak eksklusif, karena juga merangkul orang lain. Injil tidak boleh dipeluk erat- erat untuk diri sendiri seperti semangat Farisi, tetapi harus disebarkan dan menjangkau semakin banyak umat manusia.

Renungkan: Bersukacitalah jika orang di luar komunitas kita telah diwarnai Injil. Jangan berpikir bahwa hal itu berbahaya untuk kita sendiri.


Bacaan untuk Minggu ke-5 sesudah Pentakosta

Yeremia 20: 10-13; Roma 5:12-15; Matius 10:26-33; Mazmur 10:26-33

(0.14421144897959) (Rm 5:12) (sh: Kristus melebihi Adam. (Sabtu, 20 Mei 1998))
Kristus melebihi Adam.

Kristus melebihi Adam.
Asal muasal dosa di dunia ini bermula dari keinginan manusia pertama (Adam dan Hawa) menjadi sama dengan Allah (Kej. 3). Akibatnya mereka dan seluruh umat manusia masuk ke dalam arak-arakan para pemberontak melawan Allah. Bersama dengan Adam semua manusia terseret ke dalam dosa dan terancam maut dan kebinasaan kekal. Akan tetapi kasih dan kemurahan Allah tidak membiarkan manusia tetap dalam dosa dan maut. Tuhan Allah mengutus Adam terakhir yaitu Yesus Kristus (1Kor. 15:45) yang berlawanan dengan Adam justru merendahkan diri dan taat sempurna kepada Allah. Pengorbanan-Nya di kayu salib menjadi kekuatan yang menganugerahkan hidup bagi semua yang percaya kepada-Nya.

Kuasa dosa dan kuasa anugerah. Kristus telah mengalahkan kuasa iblis, dosa dan maut. Tetapi sehari-hari dalam kehidupan sebagai orang beriman, kita berada di antara pelanggaran Adam dan kasih karunia Allah. Kita benar-benar mengalami dasyatnya pergumulan, kita harus menentukan pilihan yang tepat. Dalam pergumulan sengit itu acap kali kita merasa tak kuat melawan dosa, ingin menyerah saja. Ingat betapa besar korban kasih Kristus dan betapa kuat dahsyat kuasa anugerah-Nya mengalahkan dosa!

Doa: Tuhan, bimbinglah kami untuk memilih jalan anugerah keselamatan-Mu, daripada memilih jalan menuju kebinasaan.

(0.14421144897959) (Rm 8:18) (sh: Penderitaan orang Kristen. (Senin, 1 Juni 1998))
Penderitaan orang Kristen.

Penderitaan orang Kristen.
Boleh dikata tiap hari kita mendengar berbagai berita tentang penderitaan yang dialami orang di dunia ini. Orang Kristen sendiri menderitakah? Ya. Seperti halnya Kristus sudah menderita, kita pun ikut menderita bersama-Nya dan karena Dia (ayat 17). Karena kita masih hidup dalam dua zaman, antara zaman lama dan zaman baru, kita sedang berjalan dari penderitaan menuju kemuliaan (ayat 18). Penderitaan itu dialami baik oleh anak-anak Allah maupun segenap isi ciptaan (ayat 21-22). Namun penderitaan yang sedang kita alami ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima kelak (ayat 18).

Sikap Kristen dalam penderitaan. Kristen tidak perlu hancur di dalam penderitaan. Ada beberapa prinsip yang memungkinkan kita menang. Pertama, kita telah menerima karunia sulung Roh yang tidak saja menguatkan kita tetapi juga menjamin bahwa kita akan tiba dalam kemuliaan kelak (ayat 23). Kedua, kita dapat berkeluh kesah kepada Allah tentang tubuh fana kita dan sifat daging dosa kita (ayat 23b). Ketiga, dalam iman dan harap kita menatap ke Hari Tuhan (ayat 24). Keempat, pengharapan itu memberi kita ketekunan, kemenangan dan keselamatan di dalam penderitaan kita.

Renungkan: Kristus yang telah menderita hadir dalam penderitaan kita melalui Roh-Nya untuk mengubah keluh kesah kita menjadi nyanyian syukur.

Doa: Kiranya kemuliaan yang Kau sediakan tidak tertutup oleh penderitaan yang hendak menghentikan ketekunan kami.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA