Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 681 - 700 dari 1887 ayat untuk besar [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.1788078) (Mat 2:1) (sh: Herodes dan orang Majus (Selasa, 26 Desember 2000))
Herodes dan orang Majus

Herodes dan orang Majus. Kisah orang majus yang sangat terkenal - kaum filsuf dari Persia - dimaksudkan untuk menyatakan lebih jauh siapa Yesus. Dikejutkan oleh penampakan bintang besar yang luar biasa, orang-orang majus menuju ke Yudea untuk menghormati bayi yang kelak akan menjadi raja besar. Kedatangan mereka membuat ketakutan yang besar karena itu Herodes mencari informasi dimanakah Mesias akan dilahirkan. Jawaban atas pertanyaan Herodes terdapat dalam Mikha 5:2: Penguasa yang dijanjikan akan lahir di Betlehem.

Pernyataan Herodes bahwa dia pun akan pergi dan menyembah bayi jika lokasi kelahirannya sudah dipastikan, adalah pernyataan dusta. Itu adalah kebohongan sebab Herodes yang tua ini bermaksud membunuh bayi Yesus. Ini merupakan contoh respons negatif terhadap Yesus.Respons yang positf dapat dilihat dalam diri orang majus. Sebagai orang asing mereka dengan penuh suka cita mendatangi rumah dimana keluarga Yesus tinggal. Di sana mereka menyembah bayi Yesus, membuka tempat harta bendanya, dan memberikan persembahan kepada-Nya. Secara tradisi, persembahan yang diberikan kepada Yesus adalah persembahan yang biasanya ditujukan kepada seorang raja yaitu mas, kemenyan, dan mur. Yang lebih bermakna adalah pola yang kita lihat.Mereka menyembah Yesus lalu membuka harta bendanya, kemudian memberikan persembahan kepada-Nya.

Seringkali kita sebagai manusia hanya menyembah harta benda. Uang atau benda-benda yang dapat dibeli dengan uang menjadi fokus hidup kita. Ketika kita menyembah harta benda, kita tidak akan mempunyai hati untuk Yesus atau orang lain. Menyembah Yesus membebaskan kita terfokus pada materi. Harta benda duniawi tidak lagi mencengkeram hati kita. Ketika kita menemukan kesukacitaan dalam melayani Kristus, dengan sukarela kita akan memberikan harta benda kita kepada-Nya sebagai persembahan.

Renungkan: Hanya mengenal Yesus saja tidak cukup. Mereka yang mengakui keajaiban kelahiran-Nya namun tidak mau menyerahkan hidup kepada- Nya adalah seperti Herodes. Hendaklah dengan penuh sukacita kita merendahkan diri, menyembah, dan menyambut Dia bukan hanya sebagai Juruselamat namun juga sebagai Tuhan atas hidup dan segala yang kita miliki.

(0.1788078) (Mat 12:15) (sh: Mesias sejati (Rabu, 30 Januari 2013))
Mesias sejati

Judul: Mesias sejati
Usai perdebatan dengan orang Farisi, Yesus pergi menyingkir (15a). Yesus menghindari konfrontasi yang lebih terbuka dengan orang Farisi guna melanjutkan pelayanan-Nya kepada orang banyak yang mengikuti Dia. Namun, Ia melarang mereka untuk bercerita tentang diri-Nya, karena mereka salah mengerti tentang misi-Nya yang bukan hanya melakukan mukjizat.

Matius mengutip Yesaya 42:1-4 untuk menjelaskan misi Yesus. Nubuat Mesianis tentang sosok Hamba Tuhan digenapi dengan sempurna dalam diri Yesus. Pertama, Ia adalah Hamba yang terpilih dengan urapan Roh Kudus, tepat seperti penyataan Bapa dalam peristiwa pembaptisan-Nya (18; lih. Mat. 3:16-17). Kedua, Yesus bekerja bukan untuk popularitas (19). Ketiga, di dalam pribadi-Nya, orang-orang yang lemah akan menemukan kekuatan, sebab Ia tidak akan membiarkan "buluh yang patah terkulai" atau "sumbu yang pudar nyalanya menjadi padam" (20). Keempat, Ia akan menjadi poros pengharapan bagi semua bangsa (21).

Gambaran Mesias ini berbeda jauh dengan yang diharapkan orang Israel pada saat itu. Sebab itu Yesus menyingkir guna menghindari harapan yang berlebihan terhadap diri-Nya. Di sinilah kesejatian sebuah pelayanan tergambar jelas; tidak ada upaya menonjolkan diri. Pengutusan datang dari Bapa, maka kehendak Bapalah yang terutama. Sekalipun memiliki kuasa yang mampu melakukan berbagai hal, Yesus memilih taat pada misi kemesiasan-Nya.

Kekuasaan cenderung korup adalah pemeo yang terbukti benar di dunia ini. Bukan hanya berlaku untuk pemimpin politik, tetapi juga pemimpin masyarakat bahkan pemimpin agama. Banyak fakta yang menunjukkan penyelewengan dari misi mula-mula sebuah kepemimpinan. Kita bersyukur memiliki Yesus yang setia pada misi-Nya. Bagaimana dengan kesetiaan kita mengikut dan melayani Dia? Apakah kita akan seperti orang banyak dalam cerita ini yang hanya menjadikan Dia sebagai pembuat mukjizat? Atau kita menyalahgunakan kepercayaan Yesus kepada kita untuk melayani-Nya dengan mengkorupsi kemuliaan dan berkat Tuhan?

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/01/30/

(0.1788078) (Luk 1:57) (sh: Mengapa bersukacita dan memuji? (Selasa, 24 Desember 2002))
Mengapa bersukacita dan memuji?

Mengapa bersukacita dan memuji?
Bagi sanak keluarga Zakharia dan Elisabet, jelas karena kelahiran anak bagi pasangan tersebut yang menunjukkan rahmat Tuhan yang besar kepada mereka (ayat 57-58). Namun, alasan mereka tidak hanya itu. Zakharia dan Elisabet punya alasan yang lebih besar lagi. Alasan dari sukacita dan pujian itu lah yang telah menyebabkan mereka melakukan dan mengalami hal-hal yang membuat para sanak keluarganya heran (ayat 62), dan banyak orang geger (ayat 65). Alasan itu tampak jelas melalui himne yang dinyatakan oleh Zakharia. Himne Zakharia yang didasari oleh kuasa Roh Kudus, di samping berfungsi sebagai pujian kepada Tuhan (terutama 68-75, juga 78-79), juga merupakan nubuat tentang Yohanes Pembaptis (ayat 76-77). Himne ini menunjukkan karya penyelamatan Allah bagi Israel. Allah tidak pernah melupakan umat-Nya, dan telah menjanjikan kepada Abraham dan mereka yang bertahan kedamaian yang diisi dengan ibadah; kelepasan dari musuh tanpa rasa takut.

Saat untuk ini telah mendekat, ditandai dengan kelahiran anak Zakharia, Yohanes yang kemudian disebut Pembaptis. Karena itu, sumber sukacita Zakharia tidaklah hanya kelahiran anaknya, tetapi juga kedatangan Dia, yang jalan-Nya akan dipersiapkan oleh Yohanes. Kedatangan-Nya, dan karya penyelamatan yang dilakukan-Nya, sudah cukup untuk memicu pujian dan ucapan syukur dari Zakharia ini (ayat 64, 68). Bagian ini ditutup dengan catatan bagaimana Yohanes Pembaptis menjadi besar, dan tinggal di padang gurun sampai saatnya ia mulai melayani Israel. Dengan demikian, narasi Injil ini seakan-akan menahan nafas, menanti kemunculan sang Mesias, Juruselamat, yang tinggal beberapa saat lagi. Kedatangan Mesias adalah dasar lebih kuat lagi bagi sukacita sejati kita.

Renungkan:
Apa yang sedang Anda siapkan menjadi dasar kegembiraan pada hari Natal besok? Ada dua pilihan: semata karena Anda akan berlibur? Atau karena Anda akan merenungkan kembali kebenaran kabar baik Natal, lalu bergembira ria dan bersukacita bersama keluarga dan teman?

(0.1788078) (Luk 13:10) (sh: Kerajaan Allah vs kemunafikan (Senin, 1 Maret 2004))
Kerajaan Allah vs kemunafikan

Kerajaan Allah vs kemunafikan. Tanda-tanda kehadiran Allah tidak selalu terwujud dalam hal yang besar dan menakjubkan. Seperti misalnya, dua orang yang sehati berdoa memohon urapan Tuhan atas pelayanan pemberitaan Injil mereka. Setelah bertahun-tahun berdoa dan ber-PI, kini mereka telah menghimpun lebih dari seribu orang petobat dan murid Kristus yang dengan doa dan semangat yang sama mengabarkan Injil.

Di sisi lainnya kita melihat orang yang berpengetahuan banyak akan firman Tuhan, sehingga merasa berkompeten untuk bisa menegur orang yang tidak mematuhinya, tetapi ia sendiri melanggarnya. Kemunafikan seperti itu jelas tidak bermanfaat, sebaliknya menghambat orang lain maupun dirinya untuk bertumbuh. Sikap munafik ditunjukkan oleh kepala rumah ibadat pada hari Sabat ketika ia memarahi orang-orang yang datang untuk disembuhkan Yesus (ayat 14). Ia melarang Yesus 'bekerja' pada hari Sabat, padahal ia sendiri 'bekerja' dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin di rumahnya (ayat 15).

Namun, dalam hal ini, persoalan yang lebih utama adalah sikap ketidakpeduliannya terhadap kebutuhan orang lain (ayat 16) sementara ia sibuk untuk mengurus kepentingan diri sendiri. Tindakan Yesus melakukan mukjizat penyembuhan pada hari Sabat merupakan suatu demonstrasi kehadiran Kerajaan Allah di dunia.

Memang kehadiran Kerajaan Allah tidak selalu terlihat besar dan megah. Ia mulai dari kecil seperti biji sesawi, namun, kemudian bertumbuh menjadi pohon yang besar. Atau, seperti sedikit ragi yang mengkhamirkan adonan roti. Kerajaan Allah hadir secara diam-diam, tetapi pengaruh yang dihasilkannya memberkati banyak orang.

Renungkan: Orang Kristen sejati tidak perlu gembar gembor menyatakan kekristenannya, namun ia akan menjadi berkat bagi banyak orang, dan Injil Tuhan disebarluaskan.

(0.1788078) (Kis 11:19) (sh: Injil tidak bisa dimatikan (Senin, 7 Juli 2003))
Injil tidak bisa dimatikan

Injil tidak bisa dimatikan. Kekristenan di Yerusalem tidak dimatikan seiring dengan kematian Stefanus. Walau peristiwa kematian Stefanus sangat tragis, tetapi juatru telah menjadi titik berangkat bagi tersebarnya Injil. Di dalam kehidupan kita sekarang, banyak sekali nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan yang kelihatannya sedang dihancurkan secara teratur dan sistematis. Tetapi teks ini menyiratkan kepada kita bahwa nilai-nilai kebenaran tidak pernah bisa dimatikan. Peristiwa tragis itu telah membuat Kekristenan keluar dari padang gembalaan lokal dan mulai menjangkau dunia secara utuh sebagai ladang Injil. Dengan demikian Kekristenan keluar dari cobaan untuk selalu mempersempit ruang gerak atau membatasi karya pelayanan hanya di satu kawasan tertentu. Hasil yang diperoleh? Jumlah orang Kristen semakin bertambah. Firman Tuhan mengatakan: "Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan." Tidak saja terjadi perubahan secara kuantitas, tetapi juga perubahan secara kualitas.

Barnabas, seorang pemimpin yang baik dan berkualitas. Seorang dermawan, berkarakter baik, dan beriman kepada Tuhan. Hal pertama yang dilakukan ketika sampai di Antiokia ialah mengingat Paulus. Ia bisa melihat sebuah potensi yang luar biasa di dalam diri Paulus, akan sangat disesalkan jika potensi itu ditelantarkan. Bukankah banyak sekali pemimpin yang tidak bisa bekerja sama dengan orang lain? Akibatnya banyak sekali kesempatan-kesempatan yang menentukan berlalu begitu saja. Banyak sekali masalah besar di dalam gereja, karena kepemimpinan yang sangat menyedihkan.

Renungkan: Ketika tantangan datang baik dari dalam dan dari luar menerpa kehidupan kekristenan, kita membutuhkan seorang pemimpin seperti Barnabas. Pemimpin seperti inilah yang mampu membuat suatu perubahan besar.

(0.1788078) (Kis 22:30) (sh: Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda (Senin, 3 Juli 2000))
Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda

Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda. Paulus yang telah melalui saat-saat yang sulit dan genting, mengalami kemerosotan fisik dan psikis. Karena itulah ia sempat kehilangan kontrol emosi setelah mendapat tamparan pada mulutnya, sehingga ia membalas tamparan itu dengan kutukan. Pernyataan Paulus (1) adalah hujatan kepada Allah, karena menurut Yudaisme, jika seorang yang mengaku Yahudi namun mengikuti ajaran Yesus, ia adalah seorang pendosa besar di hadapan Allah.

Hanya sesaat Paulus kehilangan kontrol. Begitu menyadari bahwa ia berhadapan dengan Imam Besar, ia pun mengakui kesalahannya. Tindakan ini mempunyai dua implikasi sebab-akibat yang dalam. Pertama, Paulus masih mentaati tradisi Yahudi yang begitu menghormati seorang pemimpin bangsanya. Kedua, ini merupakan penegasan tidak langsung dari Paulus bahwa persengketaan yang terjadi antara dia dan orang-orang Yahudi bukanlah permasalahan tradisi, kebudayaan, ataupun etnis. Ada persoalan yang lebih hakiki. Karena itulah, tanpa membuang waktu, Paulus segera mengungkapkan alasan utama penangkapan dirinya. Paulus hanya melihat bahwa hadirnya 2 partai besar (Farisi dan Saduki) ditambah dengan wakil pemerintah Romawi dalam satu sidang merupakan kesempatan berharga bagi Paulus untuk menyatakan kebenaran fundamental Kekristenan yaitu kebangkitan Kristus yang menjadi dasar bagi kebangkitan orang mati. Sebab Saduki mempunyai pengaruh yang cukup dominan di dalam Mahkamah Agama. Sedangkan Farisi mempunyai suara yang lebih dominan di masyarakat.

Bahkan bagi Paulus kebangkitan Kristus bukan sekadar kebenaran yang ia yakini namun kebenaran yang ia alami sebab kuasa kebangkitan Kristus senantiasa hadir dan menguatkannya. Setelah diselamatkan untuk yang kedua kalinya oleh tentara Romawi, adalah wajar jika dia cemas dan bertanya-tanya tentang masa depannya. Harapan untuk meninggalkan Yerusalem hidup-hidup apalagi kesempatan untuk pergi ke Roma sangat kecil.

Renungkan: Kristen berbeda dengan orang lain bukan karena perbedaan etnis, ras, ataupun latar belakang budaya. Kristen beda karena Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya yang senantiasa hadir di dalam kita, apa yang perlu kita takutkan?

(0.1788078) (Ibr 2:10) (sh: Imam Besar yang menang dan berhasil (Rabu, 20 Juli 2005))
Imam Besar yang menang dan berhasil

Imam Besar yang menang dan berhasil Apakah salah satu hal yang paling ditakuti manusia? Kematian. Manusia takut mati karena dosa-dosanya menghantuinya. Manusia takut mati karena ia menyadari bahwa kematian fisik bukan akhir segala-galanya. Sebagai makhluk rohani, manusia sadar rohnya yang kekal masih menghadapi kemungkinan maut kekal, yaitu hukuman kekal yang diberikan Allah atas semua perbuatan dosanya selama hidupnya di dunia ini.

Oleh kehendak Allah, Tuhan Yesus menderita untuk membebaskan manusia dari hukuman kekal tersebut. Ia menderita bahkan sampai mati, supaya melalui kematian-Nya Ia mengalahkan dan memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut (ayat 14-15). Tuhan Yesus datang sebagai manusia supaya Ia boleh mewakili manusia dalam menghadapi maut. Kemanusiaan Tuhan Yesus adalah riil. Ia benar-benar menghayati kemanusiaan-Nya sehingga Ia bisa menyebut manusia sebagai sesama-Nya, sebagai saudara-Nya (ayat 11-13). Oleh sebab itu, Tuhan Yesus dapat mengerti dan menghayati pergumulan manusia melawan dosa. Bahkan Ia telah menghadapi pencobaan yang membawa-Nya mengalami penderitaan. Hanya satu yang membedakan diri-Nya dari manusia lain. Ia tidak berbuat dosa. Dengan demikian, Tuhan Yesus bisa menjadi Imam Besar yang mewakili umat manusia memohonkan belas kasih dan pengampunan Allah (ayat 16-18). Inilah dua kemenangan Tuhan Yesus: menang terhadap kuasa maut dan menang dalam mendamaikan manusia dengan Allah.

Di dalam Tuhan Yesus, setiap orang percaya tidak lagi menghadapi maut kekal. Orang Kristen tidak perlu lagi takut menghadapi kematian fisik karena ia sudah diperdamaikan dengan Allah. Bahkan kita bisa dengan bebas dan berani menghampiri Allah di dalam Tuhan Yesus untuk segala keluhan dan pergumulan kita karena Dia mengerti dan peduli akan penderitaan kita.

Renungkan: Bersama Tuhan Yesus kita berani menjalani hidup ini dan siap menghadapi kematian.

(0.1788078) (Ibr 9:1) (sh: Yang terutama dalam hidup (Sabtu, 29 April 2000))
Yang terutama dalam hidup

Yang terutama dalam hidup. Kemah pertemuan yang dibangun Musa adalah sebuah kemah yang dirancang oleh Allah sendiri. Tidak ada satu katedral atau gedung gereja yang termegah sekalipun yang dapat menandinginya. Semua yang ada dalam kemah pertemuan itu tidak diadakan dan diletakkan secara serampangan. Semuanya mempunyai makna dan kepentingan yang berhubungan dengan yang terpenting dalam kehidupan bangsa Israel, yaitu hubungan pribadi mereka dengan Allah.

Kita bisa melihat bahwa rancangan kemah pertemuan memiliki tujuan menggambarkan tahapan-tahapan untuk menghadap ke hadirat Allah (ayat 7-10). Seorang Israel dapat masuk sampai ruangan paling luar dari kemah pertemuan untuk memberikan persembahan mereka kepada para imam. Seorang imam biasa dapat masuk hingga ruang depan yaitu ruang kudus. Sedangkan yang dapat masuk ke ruang Maha Kudus tempat dimana Allah berkenan hadir, hanya seorang Imam Besar. Itupun hanya sekali dalam setahun.

Tahapan-tahapan ini menyatakan suatu makna yang dalam.Walaupun bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan, mereka tidak terbebas dari dosa. Bahkan seorang Imam Besar pun tidak dapat masuk ke ruang Maha Kudus tanpa membawa darah persembahan (ayat 7), sebagai lambang penyucian dosa yang sementara bagi dirinya maupun bangsa Israel. Karena tahun depan jika ia akan masuk lagi ke ruang Maha Kudus ia harus membawa lagi darah sebagai persembahan.

Melalui Kristus, sebagai Imam Besar, kita dapat langsung menghadap Allah kapan saja. Setiap saat kita dapat mengarahkan hati kita kepada Allah dan dengan penuh keyakinan kita tahu bahwa pada saat itu juga Allah memberikan perhatian kepada kita secara penuh dan segera.Sungguh ini merupakan hak istimewa yang kita miliki, yaitu kita dapat bergegas datang kepada-Nya dan yakin bahwa Ia akan menyambut kita dengan hangatnya.

Renungkan: Karena itu yang terpenting di dalam hidup kita, adalah persekutuan pribadi dengan Allah. Membangun persekutuan pribadi dengan Allah haruslah merupakan pusat dari seluruh aktifitas hidup kita, seperti rancangan kemah pertemuan yang berpusat pada hubungan dengan Allah.

(0.17697382978723) (Kej 1:2) (ende)

Dahulu kala, djuga di Israel, dunia ini dilukiskan bagaikan tjakram jang terapung-apung diatas samudera purba, membentang dibawah tjakrawala, jakni lengkungan besar dari bahan amat keras, tempat peredaran matahari, bulan, serta bintang-bintang. Djuga diatas tjakrawala ini terdapat air, jang kadang-kadang masuk melalui lubang-lubang: air hudjan jang turun diatas bumi. (ajat 6-7) (Kej 1:6-7). Dalam melukiskan alam-semesta pengarang sutji tentu sadja menggunakan gambaran ini djuga.

(0.17697382978723) (Kej 1:14) (ende)

Pentjiptaan terang ditempatkan pada hari pertama (a.3)(Kej 1:3). Karena itulah pemerintjian selandjutnja dalam hari-hari djadi mungkin. Selain itu menurut pandangan orang djaman itu terang adalah sematjam zat jang tidak tergantung pada matahari. Dalam ajat ini disebut-sebutlah matahari, bulan serta bintang-bintang bukannja pertama-tama selaku sumber-sumber terang, melainkan dalam fungsi mereka akan penentuan hari-raja-raja ibadat, jang amat penting peranannja dalam masjarakat Israel.

Disebut terang besar dan terang ketjil, karena pada suku-suku atau bangsa-bangsa disekitarnja "matahari" dan "bulan" adalah nama-sebutan berhala-berhala.

(0.17697382978723) (Kej 3:1) (ende)

Ular adalah pengatjau keadaan bahagia manusia jang baru ditjiptakan, dan melambangkan kekuasaan kedjahatan.

Lambang ular dipilih, karena ular itu binatang jang berbahaja bagi manusia. Selain itu djuga karena ibadat kafir terhadap ular merupakan godaan besar bagi umat Israel untuk mengchianati Tuhan. Bagi suku-suku Kanaan dan lain-lain ular melambangkan kehidupan, kesuburan, dan pengetahuan magis.

Perhatikan penggunaan kata carum dengan arti jang berlainan: Kej 2:25: telandjang; disini: litjin, litjik; Kej 3:7,10,11: telandjang = kehilangan kesutjian dan kehormatan.

(0.17697382978723) (Kej 6:2) (ende)

Menurut chajalan populer, segala-sesuatu jang hidup didjaman purbakala adalah lebih besar daripada sekarang. Begitu misalnja badan manusia dan binatang, dan umurnja. Orang mentjari keterangannja dalam hubungan antara manusia dan machluk-machluk tingkat lebih tinggi, jang disini disebut "putera-putera Allah". Mungkin djuga orang berpikir tentang malaikat-malaikat, tetapi berpendapat bahwa malaikat bukanlah roh semata-mata.

Pengarang menggunakan tjerita-tjerita rakjat ini untuk melukiskan makin meluasnja kedjahatan. Datanglah masa merosotnja achlak dan masa kebuasan. Gambaran ini merupakan persiapan tjerita air bah.

(0.17697382978723) (Kej 17:5) (ende)

Nama menundjukkan kodrat dan tugas seseorang. Perubahan nama mengandung arti, bahwa seseorang menerima tugas baru, peranan dalam sedjarah keselamatan; bahwa ia mendjadi manusia baru, manusia lain. (Lihat ajat Kej 15; 32:29; 35:10 (Jakub). Dalam Perdjandjian Baru perubahan nama Simon mendjadi Petrus mempunjai arti sematjam itu (Yoh 1:42; Mat 16:18).

Disini nama Abram diganti mendjadi Abraham (dalam bahasa Arab: Ibrahim).

Ditindjau dari sudut etimologi, Abraham sama sadja artinja dengan Abram, jakni: "bapa jang mulia", atau: "ia seseorang jang luhur dari pihak bapanja" (ia berasal dari keluarga terhormat). Tetapi disini Abraham diberi arti baru, jakni: "Ab-hamon" = "bapa suatu golongan besar".

(0.17697382978723) (Kej 46:8) (ende)

Silsilah jang berikut ini berasal dari tradisi P, dan menjebutkan keturunan-keturunan kedua-belas para Bapa bangsa menurut tradisi jang baru kemudian terudjudkan (perhatikan persamaan dengan Bil 26:5) dsl. Bilangan "tudjuhpuluh" adalah bilangan konvensionil, suatu istilah jang berarti: djumlah jang agak besar; seperti misalnja sekarang orang menggunakan istilah "ratusan" (Lihat Kel 1:5) dan Ula 10:22). Untuk mentjapai djumlah "tudjuhpuluh" ini, djuga Jusuf dan putera-puteranja ikut terhitung, meskipun mereka ini tidak termasuk golongan jang berpindah ketanah Mesir. Djuga terhitungnja kesepuluh putera Benjamim (ajat 21) (Kej 46:21) sebetulnja tidak sesuai dengan situasi ini; disini pengarang menggunakan daftar silsilah jang baru tersusun kemudian.

(0.17697382978723) (Ul 10:17) (ende)

Ajat ini memberikan polemik dengan dewa-dewa asing, jang samasekali tidak boleh dipandang sedjadjar dengan Jahwe. Disamping Dia tak ada dewa lain (bdk. #TB Ula 5:7). Dewa-dewa suku-suku bangsa adalah kekuatan-kekuatan jang penuh dengan kemauan sendiri-sendiri, penuh dengan perasaan nafsu dan murka jang dapat dipengaruhi dengan kurban dan persembahan Jahwe adalah Allah jang adil setjara mutlak, jang tertarik kepada nasib kaum miskin dan jang berkekurangan. Disini kita lihat adanja perkembangan kesadaran religius kearah perasaan jang makin besar terhadap kemanusiaan. Orang asing disini ialah orang jang bukan bangsa Israel, jang tinggal dengan tenteram diwilajah Israel.

(0.17697382978723) (Ul 21:1) (ende)

Pembunuhan mendatangkan kesalahan dan kutuk bagi umat: sehingga tidak pantas lagi melakukan ibadat karenanja. Kutuk ini akan hilang kalau jang bersalah telah dihukum mati. Akan tetapi apabila sipembunuh tidak dikenal: maka diadakan upatjara pembersihan seperti jang dilukiskan disini. Upatjara itu rupanja sudah sangat kuno dan dikenal pula diluar Israel.

Disini hukum-pengganti itu dilaksanakan ditempat jang sunji-senjap. Barangkali air jang mengalir menggambarkan pembersihan. Pada bangsa Israel upatjara itu sendiri tidak memberikan pengampunan: melainkan merupakan sematjam upatjara tobat: jang dimaksudkan untuk mohon dan mengharapkan agar Jahwe memulihkan keadaan jang besar dan membersihkan umat lagi (aj.8)(Ula 21:8).

(0.17697382978723) (Ul 32:1) (ende)

Djaman dari njanjian ini sukar ditentukan. Didalamnja telah dapat dilihat tehnik penjair-penjair kebidjaksanaan seperti tampak djuga dalam beberapa mazmur. Selandjutnja didalamnja muntjul pula tema dan ungkapan-ungkapan jang kita djumpai dalam kesusasteraan nabi-nabi dalam djaman pembuangan.

Isinja mengenai kebaikan hati Allah: misteri ketidak-taatan umat dan bagaimana Allah achirnja toh menjelamatkan umat tersebut. Sebagai perbandingan lihatlah mis. Maz 78. Aj.1-3(Ula 32:1-3) merupakan undangan pengantar dari penjair. Ketjenderungan umum untuk mengakui njanjian-njanjian kepada para pemimpin dan nabi-nabi besar djuga nampak disini.

(0.17697382978723) (Yos 4:9) (ende: batu2 jang masih ada disana hingga dewasa ini)

ialah batu2 dari ajat 8(Yos 4:8). Ajat 9(Yos 4:9) agak sulit untuk diartikan. Dipaluh Jarden tidak ada batu2 besar! Rupa2nja, batu2, jang ditegakkan didalam Jarden itu, diambil dahulu dari tempat lain (Yos 3:12!), lalu ditaruh disana. Selesai penjeberangan batu2 itu diangkut lagi dan ditaruh ditempat bermalam sebagai tugu peringatan. Djadi, tidak ada dua tugu peringatan - satu didalam dan satu diluar Jarden - melainkan hanja satu sadja.

(0.17697382978723) (Yos 11:20) (ende)

Disini (dan berulang kali) pembinasaan mutlak penduduk kena'an dihubungkan dengan takdir (kehendak) dan perintah Allah. Menurut pandangan susila si pengarang itupun sudah sewadjarnja. Sebab bangsa2 itu menentang Israil dan dengan demikian mereka menentang Allah, tidak menuruti dan tidak memudja Jahwe, Tuhan semesta alam.

Karenanja mereka mesti dihukum. Keadilan Allah dan kekuasaanNja jang mutlak atas segala sesuatu ditekan dengan djalan ini. Selain dari pada itu agama kafir bangsa2 itu merupakan antjaman besar untuk agama Jahwe jang harus dilindungi. Achirnja: membunuh dan membinasakan segala sesuatu termasuk kedalam adat perang djaman itu. Sebenarnja Israil tidak berhasil membinasakan semua penduduk Kena'an.

(0.17697382978723) (1Taw 25:4) (ende)

Mulai dengan Hananja nama2 jang terdaftar disini, bila disusun berturut2, mendjadi ajat mazmur. Meskipun para ahli tidak seanggapan, tetapi ajat itu lalu kira2 berarti: Kasihanilah, Jahwe (Hananja), kasihanilah aku (Hanani), Allahkulah Engkau (Eliata), aku memudji (Gidalti), aku membuat besar dan kuat pertolongan (Romanti-Ezer), waktu aku kesesakan (Josjbekasja), aku berkata (Maloti), berikanlah penglihatan (Hotir) dengan berlimpah (Mahaziot). Jang sama diulang 1Ta 25:23-31. Maka itu beberapa ahli berpendapat, bahwasanja nama2 itu adalah buatan si pengarang untuk sampai kepada duapuluh empat puak penjanji.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA