Pada waktu raja lewat, ia mengadukan halnya kepada raja, katanya: "Ketika hambamu ini maju ke tengah pertempuran, tiba-tiba ada seorang meninggalkan barisan dan membawa seorang kepadaku sambil berkata: Jagalah orang ini, jika ia hilang dengan cara bagaimanapun juga, maka nyawamu adalah ganti nyawanya,<x id="r" /> atau engkau harus membayar setalenta perak.

Oleh sebab itu berbicaralah kepada mereka dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Setiap orang dari kaum Israel yang menjunjung berhala-berhalanya dalam hatinya dan menempatkan di hadapannya batu sandungan yang menjatuhkannya ke dalam kesalahan, lalu datang menemui nabi--Aku, TUHAN sendiri akan menjawab dia oleh karena berhala-berhalanya yang banyak itu,

Karena setiap orang, baik dari kaum Israel maupun dari orang-orang asing<x id="g" /> yang tinggal di tengah-tengah Israel, yang menyimpang dari pada-Ku<n id="1" /> dan menjunjung berhala-berhalanya dalam hatinya dan menempatkan di hadapannya batu sandungan,<x id="h" /> yang menjatuhkannya ke dalam kesalahan, lalu datang menemui nabi untuk meminta petunjuk<x id="i" /> dari pada-Ku baginya--Aku, TUHAN sendiri akan menjawab dia.

Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan<n id="1" /> yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku.<x id="y" />"

"Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung<x id="g" /> di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu."

Yakubpun melayangkan pandangnya, lalu dilihatnyalah Esau datang dengan diiringi oleh empat ratus orang.<x id="w" /> Maka diserahkannyalah sebagian dari anak-anak itu kepada Lea dan sebagian kepada Rahel serta kepada kedua budak perempuan itu.<x id="x" />

Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan,<x id="y" /> datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon<x id="z" /> dan Lewi,<x id="a" /> kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya,<x id="b" /> menyerang kota<x id="c" /> itu<n id="1" /> dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki.<x id="d" />

dipanggilnyalah seisi rumah<x id="a" /> itu, lalu katanya kepada mereka: "Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani,<x id="b" /> supaya orang ini dapat mempermainkan kita.<x id="c" /> Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak-teriak<x id="d" /> dengan suara keras.

Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita<n id="1" /> terhadap adik kita<x id="d" /> itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan<x id="e" /> ini menimpa kita."

Katanya kepada saudara-saudaranya: "Uangku dikembalikan; lihat, ada dalam karungku!" Lalu hati mereka menjadi tawar<x id="t" /> dan mereka berpandang-pandangan dengan gemetar<x id="u" /> serta berkata: "Apakah juga yang diperbuat Allah terhadap kita!<x id="v" />"

Sesudah itu diperintahkannyalah kepada kepala rumahnya:<x id="p" /> "Isilah karung orang-orang itu dengan gandum, seberapa yang dapat dibawa mereka, dan letakkanlah uang masing-masing di dalam mulut karungnya.<x id="q" />

Lalu Yusuf membeli segala tanah orang Mesir untuk Firaun, sebab orang Mesir itu masing-masing menjual ladangnya, karena berat<x id="r" /> kelaparan itu menimpa mereka. Demikianlah negeri itu menjadi milik Firaun.

Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara<n id="1" />, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.<x id="z" />"

Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.

Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop<x id="c" /> dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah<x id="d" /> itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu<x id="j" /> apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti<x id="k" /> yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.

Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari<x id="b" /> dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala<x id="c" /> berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung<x id="d" /> itu."

Apabila seekor lembu menanduk seorang laki-laki atau perempuan, sehingga mati, maka pastilah lembu itu dilempari mati<x id="q" /> dengan batu dan dagingnya tidak boleh dimakan, tetapi pemilik lembu itu bebas dari hukuman.

Tetapi jika lembu itu sejak dahulu telah sering menanduk dan pemiliknya telah diperingatkan, tetapi tidak mau menjaganya,<x id="r" /> kemudian lembu itu menanduk mati seorang laki-laki atau perempuan, maka lembu itu harus dilempari mati dengan batu, tetapi pemiliknyapun harus dihukum mati.

Apabila lembu seseorang menanduk lembu orang lain, sehingga mati, maka lembu yang hidup itu harus dijual, uangnya dibagi dan binatang yang mati itupun harus dibagi juga.