Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 701 - 720 dari 962 ayat untuk Sungguh [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.11748859) (Mzm 97:1) (sh: Tuhan adalah Raja! (Selasa, 10 November 1998))
Tuhan adalah Raja!

Tuhan adalah Raja!
Pemazmur menggambarkan betapa bumi bersorak, bila Allah datang memerintah. Kelaliman dimusnahkan, dan kesejahteraan ditegakkan. Suatu pemerintahan yang didambakan rakyat! Di dalam pemerintahan kerajaan Allah, Kristus duduk di atas takhta sebagai Raja. Bagi umat yang percaya dan setia, Dia Pembawa sukacita besar; tetapi bagi mereka yang menyelewengkan kekuasaan, menindas rakyat bahkan cenderung tidak mau mengakui kewibawaan Tuhan sebagai Raja, kedatangan-Nya merupakan suatu kengerian dan mereka akan dipermalukan. Syair Isaac Watts dalam sebuah kidung Natal sungguh menggambarkan hal ini:"Hai dunia gembiralah dan sambut Rajamu; ... Hai dunia elukanlah Rajamu Penebus; ... Dialah Raja semesta, benar dan mulia" (KJ 199).

Celakalah yang menjadi musuh Tuhan. Kuasa yang menegakkan hukum dan keadilan Allah tengah bekerja menuju puncak kemenangan-Nya. Cahaya kemenangan pun terbit atas umat-Nya. "Mari serukanlah kemenangan-Nya, bencilah kejahatan." Dan celakalah mereka yang tidak hanya menolak masuk kerajaan-Nya dan menyembah-Nya, tetapi juga merintangi orang lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah (Mat. 23:13). Kengerian dan malapetaka akan menimpa mereka.

Doa: Tuhan, terima kasih untuk sukacita di dalam Kristus.

(0.11748859) (Mzm 104:1) (sh: Kebesaran Allah (Sabtu, 27 Maret 1999))
Kebesaran Allah

Kebesaran Allah. Ketika kita menyaksikan keagungan karya ciptaan Allah, sungguh nyata kebesaran Allah, Sang Pencipta. Kali ini pemazmur mempersegar ingatan itu kembali, dengan memaparkan kepada kita bahwa kebesaran Allah tidak akan pudar, sekalipun waktu terus berputar. Hingga zaman pemazmur, dirasakan bahwa semua ciptaan-Nya dipelihara-Nya dengan setia: alam semesta, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Itu semua terpancar dari puji-pujiannya kepada Allah. Ada banyak alasan bagi kita untuk memelihara dan menghargai segala ciptaan-Nya.

Menghargai hidup. Kini kita hidup di tengah dunia yang semakin hari semakin dipenuhi dengan berbagai peristiwa yang mencengangkan: penindasan, penganiayaan, pembunuhan. Menyedihkan, karena tindakan-tindakan ini menunjukkan betapa sikap saling menghargai hidup sudah tidak ada lagi. Sejak Allah mencipta hingga saat ini, kita tahu bagaimana Allah begitu menghargai hidup setiap ciptaan-Nya. Sebagai ciptaan yang tetap berada dalam lingkaran pemeliharan Tuhan, bagaimana kita menghargai hidup? Sikap pemazmur yang begitu mengagungkan Tuhan dalam hidupnya merupakan wujud penghargaannya atas hidupnya.

Doa: Tuhan, ampunilah saya bila selama ini saya kurang menghargai hidup yang telah Engkau anugerahkan.Terima kasih karena Engkau tetap mengasihi dan menghargai hidup saya.

(0.11748859) (Mzm 107:1) (sh: Bersyukur kepada Tuhan (Jumat, 14 Mei 1999))
Bersyukur kepada Tuhan

Bersyukur kepada Tuhan. Dalam pasal ini pemazmur mempunyai misi khusus yaitu mengajak jemaat untuk bersyukur kepada Tuhan. Pemazmur meyakini bahwa bersyukur kepada Tuhan bukanlah hal yang dilakukan karena paksaan atau terpaksa, tetapi merupakan ungkapan yang tulus dari mereka yang telah ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, dikenyangkan oleh kasih karunia Tuhan, dan dibebaskan-Nya dari belenggu.

Kebaikan Tuhan dalam segala-Nya. Kebaikan Tuhan dinyatakan di segala tempat (bangsa) dan situasi. Kebaikan Tuhan dirasakan oleh mereka yang dari Timur, Barat, Utara, dan Selatan. Di dalam kehidupan mereka yang di bawah kuasa yang menyesakkan; mereka yang di padang belantara; mereka yang tersesat; mereka yang dalam kegelapan dan kekelaman; bahkan mereka yang mendekati kematian; kebaikan Tuhan pun nyata. Kebaikan Tuhan berkuasa mengatasi permasalahan kita. Lebih dari itu, kebaikan Tuhan juga menolong kita untuk tidak tenggelam dalam kehidupan dosa dan kejahatan kita.

Renungkan: "Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan, sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan" (KJ. 299).

Doa: Ya, Tuhan Yesus kami sungguh bersyukur akan setiap kebaikan yang senantiasa Kau nyatakan dalam hidup kami.

(0.11748859) (Mzm 108:1) (sh: Pujian kepada Tuhan semesta alam (Rabu, 12 Mei 1999))
Pujian kepada Tuhan semesta alam

Pujian kepada Tuhan semesta alam. Daud mengekspresikan pujiannya kepada Allah semesta alam dengan melibatkan hati dan jiwanya secara terbuka, utuh, dan tulus (ay. 1). Hal ini menunjukkan bahwa yang paling penting dalam memuji Tuhan adalah kesiapan hati dan jiwa -- bukan segala perlengkapan yang sifatnya jasmaniah (meskipun itu juga diperlukan). Selanjutnya Daud menyatakan bahwa pujian kepada Tuhan yang disertai dengan semangat itu juga digaungkan oleh bangsa-bangsa lain. Ungkapan pujian Daud ini didasarkan pada pengenalan dan keyakinannya akan kasih dan kekuasaan Tuhan yang mengatasi langit dan bumi.

Alasan memuji Tuhan. Daud memiliki alasan yang tepat untuk memuji Tuhan. Daud yakin bahwa di masa kepemimpinannya, Allah yang telah berfirman itu akan membawa suku-suku bangsa -- baik dalam lingkup keluarga besar Yakub maupun musuh-musuhnya -- untuk menjadi kesatuan yang harmonis di bawah kekuasan "tongkat kerajaan-Nya." (ay. 9). Daud sungguh percaya, bahwa Allah adalah sumber kekuatan kepemimpinannya. Dialah yang memberikan kemenangan kepadanya. Daud tahu benar mengapa ia harus memuji Tuhan, karena hanya Tuhan yang layak menerima segala pujian bangsa. Apakah Anda juga memiliki alasan untuk memuji Tuhan?

(0.11748859) (Mzm 119:49) (sh: Firman yang menghibur (Senin, 23 Agustus 1999))
Firman yang menghibur

Firman yang menghibur. Pernyataan pemazmur dalam perikop ini menyajikan tiga hal untuk direnungkan. Pertama, pemazmur mengungkapkan sikap hidupnya yang mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya sumber penghiburan dan pengharapan dalam kesengsaraan. Kedua, pemazmur mengingatkan orang-orang fasik yang melakukan penyimpangan terhadap Taurat Tuhan. Ketiga, pemazmur menjalin persekutuan yang baik dengan orang-orang yang takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya. Firman yang menyuarakan janji Tuhan adalah firman yang menghibur, meneguhkan dan menyelamatkan orang beriman sehingga mampu bertahan dalam penderitaan.

Bagianku ialah Tuhan. Kehidupan pemazmur yang dipenuhi dengan syukur dan bakti kepada Tuhan, sungguh menyadari bahwa yang terutama dan terpenting dalam hidupnya adalah Tuhan. Oleh karena itu tak ada janji yang lebih indah selain berpegang pada firman-Nya. Ia senantiasa memperhatikan jalan-jalan hidupnya, apakah sesuai dengan peringatan-peringatan-Nya. Seorang yang hidup sepenuhnya bagi Tuhan tak pernah berlambat-lambat meninggalkan dosa, dan bersegera melangkahkan kaki menuju jalan-jalan-Nya.

Renungkan: Dalam hidup Anda, siapa atau apa yang menjadi terutama dan terpenting?

(0.11748859) (Mzm 119:113) (sh: Bersukacita dalam ketetapan-Nya (Jumat, 27 Agustus 1999))
Bersukacita dalam ketetapan-Nya

Bersukacita dalam ketetapan-Nya. Hampir seluruh bacaan kita menggambarkan sikap pemazmur yang penuh cinta, sukacita, dan pengabdian kepada firman. Sikap "terpuji" ini dialaminya justru ketika ia berada dalam keadaan yang tertindas. Sungguh ironis bukan? Dapatkah kita memiliki sikap seperti pemazmur ketika berbagai penderitaan, ancaman, bencana, pergumulan, dan masalah mewarnai kehidupan kita? Belajar dari sikap dan tindakan pemazmur, Kristen pun akan menemukan bahwa dalam penindasan dan pergumulan tersimpan makna dan hikmah-Nya.

Bersikap terhadap penindasan. Ungkapan pengalaman pemazmur ini memiliki kesamaan pesan yang dituliskan Yakobus dalam pasal 1:2-4 "... anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan, ... menghasilkan ketekunan, ... tak kekurangan apa pun!" Semoga setiap penindasan yang terjadi dalam hidup kita membawa kita bertelut di depan Tuhan dalam doa, puji-pujian, dan ucapan syukur. Memandang kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Besar, yang mampu melakukan segala perkara, akan menguatkan kita secara khusus dalam menghadapi penindasan. Kiranya firman Tuhan yang bernilai itu meneguhkan kehidupan kita.

Doa: Tuhan ajarlah aku untuk melihat kebijaksanaan dan anugerah-Mu dalam tiap pencobaan dan penindasan.

(0.11748859) (Mzm 124:1) (sh: Ditindas namun tak binasa (Sabtu, 4 September 1999))
Ditindas namun tak binasa

Ditindas namun tak binasa. Sungguh luar biasa, karena anugerah Tuhan maka kita berada dalam perlindungan-Nya. Ia tidak mau milik-Nya rusak binasa. Pengalaman membuktikan bahwa ketika kita hidup dalam ancaman kebinasaan, kita tetap mengalami pertolongan tangan Tuhan tepat pada waktu-Nya. Sepanjang sejarah, manusia beriman tak henti-hentinya mengalami kemelut. Walaupun kita sadar akan keadaan ini, masih sering kita hanyut terbawa arus kemelut karena kecerobohan sendiri. Allah pemilik hidup ini, tak membiarkan buah tangan-Nya binasa begitu saja (ayat 1). Pemazmur yakin akan peranan tangan Tuhan yang ajaib itu. Ia memuji Tuhan karena pertolongan yang ajaib itu berasal dari Tuhan, Pencipta langit dan bumi (ayat 6-8).

"Pertolongan TUHAN". Penyataan "TUHAN" ingin menegaskan kedaulatan TUHAN sebagai Allah Israel yang telah mengikat perjanjian dengan umat-Nya Israel. Allah yang berdaulat bukan saja memberikan pertolongan tetapi menyatakan diri sebagai pemilik tunggal kehidupan umat-Nya. Totalitas keberadaan umat adalah dalam tangan-Nya, tidak dibiarkannya seorang pun atau kuasa mana pun merebut umat-Nya dari tangan-Nya. TUHAN menjamin keselamatan umat-Nya.

Doa: Tuhan, umat-Mu mengakui dan percaya akan perlindungan kekal-Mu sehari lepas sehari. Terima kasih Tuhan.

(0.11748859) (Mzm 130:1) (sh: Ketulusan luar biasa (Jumat, 10 September 1999))
Ketulusan luar biasa

Ketulusan luar biasa. Dengan penuh pengharapan dan kerendahan hati, pemazmur bergantung penuh pada pertolongan Tuhan. Sikap ini timbul karena kesadaran bahwa di hadapan Tuhan, manusia tidak berdaya dan tak mampu berbuat apa-apa. Sungguh suatu hubungan yang intim dan hangat antara pemazmur dengan Allah. Pemazmur juga mengingatkan bahwa pengampunan hanya ada di dalam Dia; maka kita harus takut pada-Nya. Pengampunan Tuhan membuat kita takut berbuat dosa semaunya; dan kebaikan Tuhan membuat kita merindukan terpeliharanya hubungan dengan Dia.

Keadaan yang dirindukan umat Tuhan. Ketenangan dan kedamaian yang digambarkan bagai seorang anak yang disapih berbaring dekat ibunya (ayat 131:2) adalah keadaan yang seharusnya dialami oleh umat-Nya. Keadaan sekeliling anak tidak terlalu mempengaruhinya, bila ia berada dekat ibunya, karena baginya ibunya sanggup menjamin keamanan, ketenangan, kedamaian, dan perlindungan. Demikian pula halnya apabila umat berada dekat Tuhan Allahnya. Tidak ada suatu apa pun yang sanggup menggoyahkan dan merebut ketenangan dan kedamaian yang terjamin di dalam Tuhan. Kita pun akan mengalami ketenangan dan kedamaian, apabila kita hanya menyerahkan hidup kita seluruhnya kepada Tuhan.

(0.11748859) (Mzm 146:1) (sh: Allah adalah satu-satunya yang patut disembah (Sabtu, 25 September 1999))
Allah adalah satu-satunya yang patut disembah

Allah adalah satu-satunya yang patut disembah. Hanya Allah yang patut dipuji dan disembah selama-lamanya. Tidak ada suatu kuasa pun yang dapat menandingi Allah. Bahkan kekuasaan para bangsawan dan penguasa mana pun bukan tandingan. Bagi pemazmur, setinggi apa pun kedudukan dan kuasa yang dimiliki seseorang, ia tetap manusia biasa dan tidak akan pernah menjadi Allah (ayat 2, 3), karena kekuasaan manusia tidak pernah memberi hidup. Dialah yang memberi kita hidup dengan segala kemungkinan di dalamnya.

Perbuatan penyelamatan Allah. Perbuatan penyelamatan Allah yang dikatakan pemazmur pada pasal ini adalah wujud kepedulian Allah terhadap mereka yang tertindas karena ketidakadilan, yang lemah seperti anak-anak yatim, janda-janda dan orang-orang asing (ayat 6-9). Pemazmur sungguh memahami bahwa Allah menolong penderitaan fisik dan mental manusia. Ia membela orang benar yang kesepian dan tertindas serta mendukung yang lemah.

Renungkan: Kita telah menerima pengampunan dan karya penyelamatan Allah dalam kasih Kristus. Hal ini berarti bahwa Allah telah memulihkan hubungan kita dengan Allah. Hubungan tersebut akan mewarnai hubungan kita dengan sesama dalam berbagai aspek kehidupan.

(0.11748859) (Pkh 1:1) (sh: Kesia-siaan dalam dunia. (Senin, 25 Mei 1998))
Kesia-siaan dalam dunia.

Kesia-siaan dalam dunia.
Pengkhotbah adalah seorang yang merenungkan secara mendalam arti hidup manusia dari mengamati berbagai peristiwa yang terjadi di bawah matahari (ayat 14). Ia tiba pada kesimpulan yang mengejutkan. Semuanya sia-sia. Kata yang digunakannya berarti hampa, sesuatu yang tanpa bobot seperti angin. Dengan menyebut kata itu dua kali (ayat 2) ia sungguh menegaskan bahwa hidup ini amat sangat sia-sia. Manusia lahir lalu mati, demikian seterusnya. Hari lepas hari lewat, berbagai peristiwa alam bergulir rutin. Semuanya berulang tanpa makna.

Sia-siakah hidup kita? Segala sesuatu yang ada di dunia ini, yang mungkin kita bangga-banggakan, kita agungkan, dan usahakan serta pertahankan adalah sia-sia. Bukan saja rutinitas peristiwa alam membuatnya menyimpulkan kesia-siaan hidup, semua kerja, kekayaan, hikmat yang boleh manusia alami pun sia-sia saja. Apa maksud pengkhotbah sebenarnya? Pengkhotbah bukan meremehkan arti penciptaan Allah, akan tetapi ingin menghancurkan semua harapan palsu manusia pada dunia ini atau diri sendiri. Ia ingin menyadarkan kita bahwa segala sesuatu hanya akan berarti bila dalam iman kepada Allah.

Renungkan: Semua yang ada dalam alam dan hidup ini berasal dari Tuhan dan terkandung maksud Tuhan dalam masing-masingnya. Hanya bila ada kesadaran ini, hidup bermakna.

(0.11748859) (Yes 2:1) (sh: Maksud Allah bagi umat-Nya. (Rabu, 16 September 1998))
Maksud Allah bagi umat-Nya.

Maksud Allah bagi umat-Nya.
Allah ingin Yerusalem menjadi kota yang mulia. Allah hadir di dalamnya, pengajaran-Nya mengalir, sekalian bangsa datang untuk diajar oleh-Nya di sana (ayat 1-2). Yerusalem tidak sekadar kota simbolis, tetapi sungguh berperan sebagai sumber pengajaran kebenaran firman Tuhan (ayat 3). Memang yang dipaparkan Yesaya di sini bersifat eskatologis (berhubungan dengan zaman akhir), tetapi kita tidak perlu menanti secara pasif sampai gambaran itu kelak Tuhan Allah genapi. Umat Tuhan, Gereja Tuhan sepanjang zaman harus berdoa, berusaha agar diri dan zamannya boleh menjadi bagian dari rangkaian tahap-tahap penggenapan nubuat ini.

Pedang jadi mata bajak. Logam yang dibuat menjadi alat pembunuh diubah menjadi mata bajak untuk mengolah sawah (ayat 4). Tuhan menjadi wasit yang mengawasi manusia agar menjalankan aturan main yang benar. Ia menghentikan pelanggaran, menghindarkan kehancuran dari penyalahgunaan teknologi, wewenang, harta kekayaan, dll. Sebaliknya semua itu diarahkan untuk menjadi alat membangun kesejahteraan manusia dan alam sekitarnya. Semua manusia mendambakan kedamaian. Tidakkah Gereja Tuhan yang memiliki berita pendamaian itu, tega untuk menyembunyikan Injil hanya untuk dirinya saja?

Renungkan: Gerejakukah yang dari dalamnya mengalir pengajaran dan firman Tuhan?

(0.11748859) (Yes 12:1) (sh: Kesabaran Allah. (Jumat, 02 Oktober 1998))
Kesabaran Allah.

Kesabaran Allah.
Orang-tua yang baik bukan yang tidak pernah marah kepada anak-anaknya yang nakal, bukan juga yang hanya memarahi anaknya yang nakal, sehingga menimbulkan luka yang membekas, dan tidak tersembuhkan. Orang-tua yang baik mampu memberi penghiburan, supaya luka-luka yang timbul dapat sembuh. Allah, sebagai orang tua yang sejati, juga marah bila kita melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya. Namun bila kita menyesal dan bertobat, Dia tidak hanya mengampuni, tetapi juga menghibur kita. Allah sabar dan sumber penghiburan (Rm. 15:5). Tidak ada dosa sebesar apa pun yang tidak diampuni-Nya, bila kita sungguh menyesal dan mohon ampun (ayat 1:18).

Bersyukur kepada Allah. Ungkapan syukur kepada Allah tidak hanya diucapkan dalam doa, tetapi patut disaksikan kepada semua orang. Berita sukacita yang kita terima karena anugerah-Nya itu tidak mungkin kita simpan dalam hati dan dinikmati sendiri. Itu akan menjadi luapan syukur tak terbendung. Apakah Saudara benar-benar mengalami kesabaran dan penghiburan Allah tersebut?

Renungkan: Datanglah kepada-Nya, akui semua dosa dan nikmatilah kuasa pengampunan-Nya, agar dapat bersaksi dengan sukacita!

Renungkan: Bagi orang percaya, Hari Tuhan adalah pembebasan yang dinanti-nantikan.

(0.11748859) (Yes 24:1) (sh: Nubuatan penghakiman Allah. (Sabtu, 14 November 1998))
Nubuatan penghakiman Allah.

Nubuatan penghakiman Allah.
Kota selalu dipenuhi karakter kebejatan moral manusia. Banyak di antara pembesar, pedagang berjiwa amanusiawi. Mata Tuhan memandang kota-kota, termasuk Tirus dan Sidon, yang dilihat sebagai manifestasi penyembahan berhala. Tindakan penyelewengan dan ketidaksetiaan terhadap Allah berjalan mulus. Sebagai akibat dari tindakan tidak menghargai hukum dan ketetapan Allah, semua orang, tanpa terkecuali akan menerima ganjaran. Bumi akan gagal menghasilkan tanaman (ayat 7, 8), tiap kota dunia akan runtuh (ayat 3, 4, 10-13). Hingga pada akhirnya kelak, Allah akan menyatakan diri-Nya sebagai satu-satunya yang berkuasa atas dunia dan seluruh alam semesta.

Sikap pelaku firman. Nubuatan penghakiman itu tepat dan benar. Sebaliknya kalau tidak menangkap peringatan Tuhan, kita akan terjerat dalam kesia-siaan hidup. Di balik nubuatan penghakiman itu, ada kabar kesukaan yang menyertai. Hakikat pemberitaan firman Allah, apapun bentuknya adalah Injil. Pada puncak penghakiman, Allah akan bertakhta, menyatakan kemuliaan-Nya di tengah manusia yang percaya sungguh dan taat penuh kepada-Nya. Tidak ada pilihan yang diberikan buat kita. Yang harus kita sadari ialah bahwa sekalipun kita hidup di sekitar berhala-berhala modern, firman Tuhan tidak pernah mengakui keberadaan dan kuasa mereka.

Doa: Ampunilah kesalahan dan ketidaktaatan kami. Amin.

(0.11748859) (Yes 28:23) (sh: Allah mengambil alih. (Sabtu, 21 November 1998))
Allah mengambil alih.

Allah mengambil alih.
Setelah para pemimpin tak lagi mampu menjadi teladan, siapakah yang akan membawa umat Tuhan untuk hidup taat? Di tengah kemelut kurangnya teladan para pemimpin, Allah berbicara melalui Yesaya, bahwa Dia sendiri yang akan menjadi Pemimpin Israel. Ia akan menaruh segala hukum-Nya dalam hati seluruh umat. Ia akan mengingatkan melalui firman yang Ia taruh dalam hati umat-Nya itu. Bangsa kita kini pun menghadapi masalah yang sama. Sangat sulit menemukan pemimpin yang patut diteladani dalam ketaatan pada hukum Allah. Karena sekadar memenuhi kebutuhan, dipilihlah pemimpin "asal jadi". Percayalah, di tengah situasi seperti ini, Allah akan tampil, mengambil-alih pimpinan (ayat 26, 29). Sungguh suatu penghiburan!

Firman yang menjadi daging. Krisis kepemimpinan, kurangnya pembinaan dalam jemaat, dll., dapat dijadikan alasan untuk mengambil keputusan salah. Gereja membutuhkan pemimpin yang mampu mempolakan dan mempertanggungjawabkan kehidupan rohaninya di hadapan Allah. Firman yang menjadi daging itu menopang dan memberi hikmat. Roh Kudus dicurahkan kepada setiap orang percaya untuk menolong mengerti tentang Kristus. Yang terpenting sekarang adalah bahwa setiap orang percaya perlu aktif membaca Alkitab dan merenungkan firman Tuhan sebagai bukti Roh ada dalam dirinya.

(0.11748859) (Yes 30:27) (sh: Murka Allah! (Kamis, 26 November 1998))
Murka Allah!

Murka Allah!
Tidak selamanya Allah berdiam diri dan membiarkan umat-Nya ditindas oleh bangsa yang tidak mengenal-Nya. Allah sendiri akan bangkit membela umat-Nya. Asyur ditimpa murka yang keluar dari keadilan dan kesucian Allah (ayat 27-28). Ketika Allah menghukum Asyur, bangsa fasik yang menindas umat-Nya dan berkeras berontak melawan-Nya, ketika itu pula bangsa Israel menyanyikan pujian karena anugerah pembebasan dari Allah. Dua segi sifat Allah adalah menghukum sekaligus membebaskan. Bila keduanya dihayati benar dan ditempatkan pada porsi penghayatan sungguh maka selalu bersikap hormat, takut, taat, bergantung penuh kepada-Nya menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita.

Nyanyian umat. Firman Tuhan menyatakan bahwa kita memiliki Allah yang sekaligus jauh dan dekat. Di satu pihak, Dia tak terhampiri karena kemuliaan-Nya, di pihak lain, Allah yang sama itu datang melawat umat-Nya, hadir dan diam bersama, menyertai umat-Nya. Tidak ada lagi lintasan pertanyaan: "Di manakah Allah?"; karena Allah ada di tengah-tengah kita, memperhatikan kita dan membebaskan kita. Bibir kelu kaku, yang tadinya tidak mampu berucap, kini mampu bernyanyi: "Terpujilah Allah, sebab kasih setia-Nya untuk selama-lamanya!"

(0.11748859) (Yes 36:1) (sh: Allah tak berkuasa? (Kamis, 3 Desember 1998))
Allah tak berkuasa?

Allah tak berkuasa?
Pesan yang diungkapkan raja Asyur kepada bangsa Israel melalui juru minuman agungnya, sungguh memalukan! Bayangkan, karena perbuatan bangsa Israel yang lebih percaya pada kekuatan militer Mesir daripada Allah, raja Asyur merendahkan kuasa dan kedaulatan Allah yang selama ini disembah bangsa Israel. Apa sebenarnya yang Hizkia harapkan dan banggakan dari Mesir? Kekuatan militer, ekonomi, atau budaya? Bangsa Israel lebih percaya kepada kekuatan yang tampak mata. Tak berkuasakah Allah karena Ia tak tampak? Pertolongan Allah tak akan ada, bila kita mempertanyakan dan memperhitungkan kuasa Allah. Sebab Allah berkuasa atas keberadaan kita seutuhnya.

Dengarkanlah Allah! Setelah juru minuman agung mempertanyakan: "Benarkah Allah yang Israel sembah itu memang patut dipercayai?", kini dia mulai menghasut rakyat agar tidak mempercayai perkataan Hizkia. Dalam keadaan genting dan susah, Hizkia berusaha mengembalikan kepercayaan umat kepada Allah, bahwa Allah yang mereka sembah itu mampu melepaskan, membebaskan dan menggenapi perjanjian-Nya. Demikianlah Allah, sekalipun umat telah mempermalukan Allah di hadapan raja Asyur karena bergantung pada Mesir, tapi Allah tetap pada kesetiaan-Nya dan perjanjian-Nya.

(0.11748859) (Yes 40:12) (sh: Allah, dasyat dan hebat. (Sabtu, 19 Desember 1998))
Allah, dasyat dan hebat.

Allah, dasyat dan hebat.
Ketika Yesaya menggambarkan kedahsyatan dan kehebatan Allah di atas segala ilah-ilah, itu bukan karena fanatik yang buta. Yesaya ingin mengingatkan Yehuda yang telah menjadi sesat, dan bahwa patung-patung allah mereka itu sia-sia. Kedahsyatan Allah dan kehebatan-Nya, yang sudah terbukti dalam sejarah, peristiwa demi peristiwa jatuh bangun Israel kini ditawarkan kembali kepada mereka "Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah?" (ayat 18) Pertanyaan ini merupakan suatu pernyataan, jika kembali kepada Dia, menyerahkan pengharapan pada kedahsyatan kuasa-Nya, tak ada lagi keraguan!

Di dalam kendali Allah. Siapa yang berani berkata bahwa hidup ini senantiasa lancar dan mulus? Realitas kehidupan membuktikan, hidup ini penuh dengan kesulitan, penderitaan dan penyakit. Saat-saat yang menyenangkan dapat secepat kilat hilang menjadi dukacita. Kuasa, jabatan, kemapanan yang sekarang dialami bisa hilang jika Tuhan tidak berkenan. Marilah kita mengoreksi hidup yang kita jalani. Bila sudah menyimpang, segeralah minta ampun dan koreksi diri. Jangan permainkan kesabaran Tuhan.

Doa: Ya Tuhan, kedahsyatan dan kehebatan-Mu yang sungguh mengagumkan; membuat kami sadar, betapa kecilnya diri kami.

(0.11748859) (Yes 42:18) (sh: Buta dan tuli (Kamis, 04 Februari 1999))
Buta dan tuli

Buta dan tuli. Sekalipun bangsa Israel adalah umat Allah, namun banyak di antara mereka yang menutup mata dan telinga mereka terhadap firman Tuhan. Ketidakpercayaan dan kekerasan hati telah mengaburkan iman mereka. "Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan tuli seperti hamba Tuhan?" (19c, d). Sungguh sangat menyedihkan bila hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan namun mereka sendiri tidak melihat perbuatan Tuhan.

Awal penolakan terhadap Tuhan. Buta dan tuli rohani merupakan awal penolakan terhadap Tuhan. Akibatnya sangat fatal. Hukuman yang dialami Israel merupakan tindakan Tuhan agar mereka mau menyadari kesalahannya. Mereka harus mengakui bahwa mereka telah berdosa, tidak mengikuti jalan yang ditunjukkan-Nya dan tidak mendengarkan pengajaran-Nya. Bagaimana keadaan mata dan telinga rohani kita? Perhatikanlah bahwa Tuhan marah karena ketidaktaatan. Adakah perbuatan kita yang akan membuat Tuhan murka? Seberapa jauh kita mengindahkan atau menyepelekan tindakan Tuhan dalam hidup kita? Bukalah mata dan telinga, agar nyata penyelamatan Tuhan dalam hidup Anda.

Doa: Tuhan, ampunilah aku bila selama ini kurang memperhatikan Engkau. Tolonglah agar telinga, mata serta hatiku selalu terbuka pada-Mu.

(0.11748859) (Yes 54:1) (sh: Pemeliharaan yang pasti (Senin, 15 Maret 1999))
Pemeliharaan yang pasti

Pemeliharaan yang pasti. Tempat macam apakah yang Anda inginkan sebagai tempat berteduh dan berlindung? Jawabannya, pasti adalah tempat yang memberikan rasa aman dan nyaman. Di bawah naungan yang memberikan keamanan, kenyamanan, keteduhan, dan perlindungan inilah kita dapat merasakan ketenangan, di tengah badai gelombang kehidupan. Janda yang ditinggalkan suaminya tidak akan selamanya berkabung; wanita yang tidak memiliki anak, tidak akan seterusnya menderita. Pemeliharaan, perlindungan dan rasa aman yang Allah berikan adalah jaminan yang pasti, bahwa tidak ada kuasa apa pun yang sanggup menghancurkan umat-Nya. Dialah satu-satunya tempat perlindungan yang kokoh.

Janji yang pasti. Memang diakui bahwa sungguh tidak mudah berbicara tentang pemeliharaan, perlindungan dan rasa aman yang Allah berikan kepada mereka yang berada dalam kesempitan. Mereka tidak akan mudah percaya. Tugas kita sebagai orang percaya yang meyakini sepenuhnya kebenaran janji Allah itu, kita harus menyaksikan kepada mereka bahwa Allah yang maha kuasa itu, yang memberikan janji perlindungan yang pasti. Dialah Allah yang penuh kasih sayang, yang tetap memegang teguh perjanjian damai dengan umat tebusan-Nya. Pegang teguhlah janji-Nya!

(0.11748859) (Yes 56:9) (sh: Pemimpin-pemimpin yang mencari untung (Kamis, 18 Maret 1999))
Pemimpin-pemimpin yang mencari untung

Pemimpin-pemimpin yang mencari untung. Sungguh celaka para pengawal yang tidak mengawal, para gembala yang tidak menggembala. Mereka dipercayakan tugas, tetapi hanya mencari untung bagi diri mereka sendiri. Mereka seumpama anjing-anjing bisu, yang tidak menyalak ketika bahaya datang mengancam. Inilah gambaran para pemimpin umat Israel yang dicela oleh Tuhan. Mereka berbaring, melamun dan suka tidur saja. Mereka hanya tahu bersuka ria dan tidak takut pada hukuman Tuhan. Tuhan bukannya tidak memperhatikan keadaan tersebut. Tuhan menegaskan bahwa Dia tidak berkenan pada orang-orang seperti itu (57:3-5).

Pemimpin gereja. Pemimpin gereja yang berhasil bukan saja pemimpin yang hanya mampu memberikan penghiburan kepada jemaat, tetapi pemimpin yang juga mampu melakukan hal-hal yang berkenan kepada Allah. Namun, belakangan ini kerap kita temui pemimpin gereja yang berlebihan, yang mengutamakan kepentingan pribadi. Akibatnya, jemaat kecewa, dan meninggalkan gereja. Terhadap umat-Nya yang dilupakan oleh para pemimpin, Allah menyatakan penghiburan-Nya. Dia tidak membiarkan umat-Nya ini hilang binasa dengan sia-sia.

Doa: Tuhan, ajar kami untuk menjadi gembala kepercayaan-Mu, yang penuh tanggung jawab atas domba-domba yang Kau percayakan.



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA