(0.2534500625) | (1Raj 4:1) |
(sh: Perkembangan yang menjadi bumerang (Senin, 31 Januari 2000)) Perkembangan yang menjadi bumerangPerkembangan yang menjadi bumerang. Di tengah masa pemerintahan Salomo, wilayah kerajaan Israel semakin luas. Bahkan pada masa itu juga janji kepada Abraham mengenai keturunannya yang banyaknya seperti pasir di laut sudah digenapi. Kerajaan yang luas dengan bangsa yang besar pasti memerlukan biaya yang tidak sedikit, khususnya yang berhubungan dengan biaya militer untuk menjaga dan mempertahankan wilayah kerajaannya. Untuk menutup biaya yang tinggi, Salomo membagi wilayah Israel menjadi dua belas distrik dan mengangkat seorang kepala daerah untuk masing-masing distrik. Tanggung jawab utama kepala daerah adalah memungut pajak untuk memenuhi biaya bagi Yerusalem dan menutup biaya rumah tangga istana. Pembagian wilayah yang diterapkan Salomo memiliki sedikit unsur baik tetapi banyak unsur buruknya. Distrik yang baru ini tidak sama dengan pembagian wilayah Israel menurut 12 suku seperti yang terjadi di zaman Yosua. Tampaknya Salomo sengaja melakukannya agar rasa sukuisme tidak terbangun dan menjadi eksklusif. Dengan melemahnya rasa sukuisme, pemerintahan pusat pun menjadi kuat. Sekali lagi tampak upaya Salomo untuk mempertahankan takhta dan pemerintahannya. Namun Salomo melupakan satu hal yang kelak menjadi bumerang bagi kerajaan Israel, yaitu, kaum Yehuda yang dibebaskan dari beban pajak yang berat. Ini merupakan keputusan Salomo tanpa perundingan dengan kepala distrik lainnya. Tampaknya hanya suatu kesalahan kecil, tetapi sesungguhnya hal itu mempunyai dampak yang sangat buruk. Strategi Salomo inilah yang akhirnya menjadi pemicu terpecahnya kerajaan Israel di masa mendatang. Salomo berhasil mencapai perkembangan dan perluasan wilayahnya secara luar biasa, namun ia gagal dalam mengatur dan memelihara perkembangan yang telah dicapai dengan cara yang sehat dan bijak. Akibatnya apa yang sudah dibangun justru menjadi bumerang yang fatal bagi kerajaan Israel. Renungkan: Mungkin saat ini kita sedang berjuang mencapai perkembangan dalam pelayanan dan kegiatan usaha kita, ingatlah jangan sampai perkembangan itu justru nantinya menjadi bumerang. Pikirkan strategi yang tepat, cara yang sehat dan bijak, serta ketelitian dan kematangan dalam berencana. |
(0.2534500625) | (1Raj 7:13) |
(sh: Bersiaplah sebelum hadir (Minggu, 6 Februari 2000)) Bersiaplah sebelum hadirBersiaplah sebelum hadir. Bangunan fisik Bait Allah Salomo mempunyai makna penting bagi Salomo dan Israel dari segi ibadah dan kehidupan rohani. Tempat ini merupakan pusat ibadah pribadi-pribadi Israel maupun Israel sebagai umat dan pusat segala perayaan agama. Karena itu dua pilar besar dan "laut" tuangan yang diletakkan di depan pintu gerbang sebelum masuk Bait Allah memiliki makna yang dalam. Masing-masing pilar mempunyai nama. Yang sebelah kanan namanya "Yakhin" yang berarti 'Ia yang membangun dan yang mendukung' dan yang kiri diberi nama "Boas" yang berarti 'oleh karena kekuatan-Nya'. Pilar itu mengingatkan kepada Salomo dan bangsa Israel, bahwa hanya karena anugerah-Nya, keturunan Daud dapat terus bertakhta dan memberikan kesaksian akan ketergantungan setiap raja Israel kepada Allah, jika mereka ingin terus memerintah dengan berhasil (ingat 2:2-4). "Laut tuangan" dipergunakan untuk upacara pembasuhan tubuh para imam sebelum masuk ke Bait Allah. Artinya setiap orang yang akan menghadap dan melayani Allah haruslah disucikan. Mereka harus selalu mengingat anugerah Allah atas hidupnya sehingga hidupnya bergantung kepada-Nya dan umat juga harus menguduskan diri-Nya. Seringkali Kristen tidak memiliki sikap seperti Israel ketika memasuki gedung gereja untuk beribadah. Atau sebelum ibadah dimulai, terlebih dahulu bersosialisasi dengan rekan-rekan yang lain. Sikap hati dan tindakan yang demikian tidak bisa dibenarkan. Renungkan: Walaupun tidak ada ornamen-ornamen seperti di atas, namun setiap Kristen yang sungguh-sungguh ingin beribadah, hendaklah mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan selalu mengingat akan ketiga hal di atas, yaitu anugerah, ketergantungan, dan kekudusan. Kehadiran saja tidaklah cukup tanpa persiapan hati sebelum menghadap Allah. Kesungguhan hati seorang yang ingin beribadah akan tampak melalui sikapnya. |
(0.2534500625) | (2Raj 6:1) |
(sh: Hikmat dalam melayani Tuhan (Senin, 9 Mei 2005)) Hikmat dalam melayani TuhanHikmat dalam melayani Tuhan
Bagi orang lain, kehilangan mata kapak mungkin perkara kecil yang seharusnya tidak memerlukan mukjizat dari nabi sebesar Elisa. Namun, Nabi Elisa oleh hikmat ilahi melihat rasa tanggung jawab si pengguna kapak tersebut baik terhadap pemilik kapak itu maupun terhadap pekerjaan yang sedang dilakukannya (ayat 5). Itulah sebabnya Elisa menolong orang tersebut (ayat 6-7). Hikmat ilahi kembali dinyatakan ketika Elisa menolong Israel dan Raja Yoram menghadapi musuh mereka, Aram. Pertama, Elisa membocorkan niat jahat dan strategi raja Aram menghadang pasukan Israel kepada raja Yoram (ayat 8-10). Dengan terbongkarnya tipu daya, musuh menjadi tidak berdaya. Kedua, Elisa meminta Tuhan membuka mata iman dari bujangnya yang ketakutan akan kepungan musuh yang dahsyat (ayat 15-17). Dengan iman, anak-anak Tuhan melihat bahwa Tuhan mereka jauh lebih dahsyat daripada musuh terhebat sekalipun. Ketiga, Elisa menaklukkan musuh Israel tanpa menggunakan kekerasan dan berhasil meredam usaha mereka mengganggu Israel (ayat 18-23). Dengan strategi jitu ia menggiring mereka masuk ke dalam pengepungan tentara Israel. Lalu Elisa membuat pasukan Aram ini berhutang nyawa dan budi kepada raja Israel. Fakta menyedihkan pada masa kini adalah kenyataan begitu banyak pelayanan dilakukan orang Kristen tanpa dasar dan tujuan yang benar. Mintalah hikmat ilahi agar pelayanan Anda selalu dilakukan sesuai dengan prinsip firman Tuhan dan tepat sasaran. Renungkan: Pelayanan yang benar dan tepat sasaran akan memenangkan lawan jadi kawan dan memberdayakan kawan menjadi mitra kerja Allah. |
(0.2534500625) | (2Raj 13:1) |
(sh: Kesempatan yang disia-siakan (Minggu, 26 Juni 2005)) Kesempatan yang disia-siakanKesempatan yang disia-siakan
Mereka tidak meninggalkan dosa penyembahan berhala yang telah menjadi dosa nasional Israel. Mungkin karena dosa ini dilakukan turun-temurun. Yoahas seharusnya bersyukur untuk kesempatan menjadi raja Israel selama 17 tahun. Namun, masa jabatannya itu disinya dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ayat 2). Kekuasaan memang dapat membutakan seseorang. Inilah yang terlihat dari sikap Yoahas. Mungkin ia berpikir, "Mengapa harus bersusah payah memotong dan mencabut dosa yang telah ditanamkan Yerobeam?" Mungkin pula ia seorang penganut falsafah "diam itu emas." Dengan berbuat demikian Yoahas telah mendukakan hati Allah. Akibatnya, Hazael diijinkan-Nya menekan Israel (ayat 3-4). Yoas, anaknya, juga tidak melakukan perubahan apa pun. Kekuasaan yang dimilikinya digunakan untuk tetap melakukan kejahatan "lama" yakni penyembahan berhala. Ia tidak juga peka melihat kuasa Allah Israel melebihi kuasa patung anak lembu itu. Padahal, pada zaman ayahnya memerintah, Allah telah memberikan seorang penolong (ayat 5-6). Meski demikian, Allah mengaruniakan kesempatan menjadi raja Israel selama 16 tahun dan keamanan sepanjang hidupnya. Anugerah-Nya sedalam ini tak juga dilihat oleh Yoas untuk berpaling pada Allah (ayat 10-13). Memang sulit keluar dari dosa yang telah berakar pada kebudayaan suatu bangsa, seperti dosa korupsi dan manipulasi. Apalagi jika dosa itu telah menjadi budaya di dalam keluarga bahkan gereja. Namun, jika akibat yang harus kita tanggung adalah hukuman Allah, untuk apa kita ikuti? Relakah kita binasa oleh karena dosa-dosa itu? Camkan: Jangan mengira karena dosa sudah menjadi biasa, Anda tidak akan dihukum oleh karenanya. |
(0.2534500625) | (2Raj 13:14) |
(sh: Perjalanan hidup yang tidak sia-sia (Senin, 27 Juni 2005)) Perjalanan hidup yang tidak sia-siaPerjalanan hidup yang tidak sia-sia
Bagian ini istimewa sebab mengisahkan akhir hidup Elisa yang
terkesan "diselipkan" di antara cerita para Raja Yehuda dan
Israel. Pelayanan Elisa dimulai ketika ia menggantikan Elia
(Lihat 2Raj. 2:1-18). Elisa dikenal di Israel sebab ia sering
menubuatkan jalannya politik negara Israel (Lihat Di akhir hidupnya, Elisa tidak menolak kedatangan Yoas meski ia tahu Yoas tidak takut pada Tuhan. Ia justru bernubuat sebab ia berharap agar dengan jalan ini Yoas berpaling pada Allah. Itu sebabnya, tindakan Yoas yang melakukan petunjuk Elisa dengan setengah hati membuatnya gusar (ayat 19,22,24-25). Kehidupan, integritas, kesetiaan, dan pelayanan Elisa kepada Allah Israel tak berubah sampai akhir hidupnya. Elisa mengakhiri hidupnya dengan baik dan benar sampai-sampai kuasa Allah tetap dinyatakan setelah kematiannya (ayat 20-21). Seumur hidupnya Nabi Elisa tetap melayani Israel sebab ia tahu Allah mengasihi mereka (ayat 23). Sayang sekali, sampai Elisa meninggal pun Raja Yoas tak kunjung berpaling kepada Allah Israel. Melayani mereka yang tersesat tidak selalu memberikan hasil seperti yang kita harapkan, yaitu melihat pertobatan mereka. Apakah hal ini berarti para hamba Tuhan tidak usah melayani umat-Nya lagi? Apakah berarti kita tidak perlu lagi menjaga integritas diri sesuai dengan firman-Nya? Jawabnya tidak! Sebab upah kita bukan dari manusia melainkan dari Allah yang melihat semua jerih-payah kita. Renungkan: Pertahankanlah panggilan Allah untuk melayani-Nya! Akhirilah perjuangan pelayanan dengan hati yang tetap tertuju pada-Nya. |
(0.2534500625) | (Neh 8:1) |
(sh: Hidup Baru (Senin, 10 Juli 2017)) Hidup BaruKehidupan baru umat Israel di tanah Yerusalem telah dimulai. Bersama dengan Ezra, Nehemia mengajar Taurat Allah kepada orang Israel, yaitu bagaimana mengalami hidup baru dan pengharapan bersama dalam Tuhan. Taurat Allah menjadi suatu keharusan karena mereka telah lama tidak melakukan kewajibannya sebagai umat Allah, yaitu Hari Raya Pondok Daun. Perintah untuk merayakan Hari Raya Pondok Daun (Ul. 6:13-15) dilakukan oleh umat Israel beserta aturannya selama tujuh hari lamanya. Pada bulan ketujuh, orang-orang Yahudi menetap di kota Yerusalem. Mereka berkumpul dan Ezra membacakan kitab Taurat di depan umat. Bersama Nehemia, ia mengajarkan pada umat Yahudi tentang tatanan hidup sesuai Taurat Allah. Ajaran itu merupakan hari yang kudus sehingga tidak boleh berduka (10), makan yang sedap dan minum yang manis, karena sukacita dalam nama Tuhan (11), sehingga tenang dan tidak bersusah hati (12). Mereka melakukan apa yang difirmankan Tuhan, termasuk tradisi pada bulan ketujuh dengan perayaan Hari Raya Pondok Daun. Mereka menghidupkan kembali tradisi yang dilakukan pada zaman Yosua. Mereka mengambil daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun untuk membuat pondok-pondok, masing-masing di atas atap rumahnya, di pekarangan mereka, juga di pelataran-pelataran rumah Allah, di lapangan pintu gerbang Air dan di lapangan pintu gerbang Efraim (16-18). Setiap hari Taurat Allah dibacakan dan pada hari kedelapan ada pertemuan raya. Kehidupan baru seharusnya membawa suasana baru pula. Tentu kehidupan yang dijalani adalah kehidupan yang penuh sukacita. Sukacita tersebut harus disertai komitmen dan tindakan yang baru. Karena itu, semua ajaran yang diwariskan kepada kita sepatutnya menjadi pedoman menuju hidup yang baru. Demikian halnya saat kita hidup baru dalam kuasa Tuhan untuk menjadi terang dan garam Allah bagi dunia. Marilah kita hidup seturut kehendak Allah dan senantiasa belajar bersukacita dalam Tuhan! [WLD] |
(0.2534500625) | (Mzm 79:1) |
(sh: Dengan Tuhan yang memulihkan (Senin, 29 Oktober 2001)) Dengan Tuhan yang memulihkanDengan Tuhan yang memulihkan. Tidak jarang kesalahan-kesalahan yang kita buat membawa dampak yang merusak dan menghancurkan. Namun ketika kita menyadari hal ini, maka ada satu kebutuhan bagi kita untuk mengalami pemulihan. Bagamanakah pemulihan itu dapat terjadi? Faktor-faktor apakah yang diperlukan agar pemulihan yang sejati itu dapat terjadi? Jawaban untuk hal ini dapat kita temukan dalam kisah kejatuhan Yerusalem dan Bait Allah ke dalam tangan bangsa Babilonia. Sebagai akibat dari dosa-dosa dan ketidaksetiaan Israel kepada Tuhan, maka Yerusalem dan Bait Allah yang menjadi kebanggaan dan identitas nasional mereka dihancurkan. Peristiwa ini merupakan tragedi dan kepedihan yang tidak tertahankan bagi Israel. Mereka sangat terhina dan menderita (ayat 1-4), sehingga membutuhkan kekuatan agar dapat kembali memuji-muji Tuhan selama-lamanya (ayat 13). Melalui mazmur ini bangsa Israel ditolong untuk memahami peristiwa tragis yang mereka alami, memohon pengampunan dan pertolongan Tuhan, serta dituntun untuk membuat janji setia kepada Tuhan. Pemazmur membimbing Israel masuk ke dalam beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya pemulihan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah: [1] menyadari dosa mereka. Keadaan tragis ini disebabkan karena api cemburu Tuhan atas Israel yang tidak setia (ayat 5); [2] memohon agar Tuhan melepaskan mereka dari kekangan yang menghambat pemulihan sesuai dengan keadilan-Nya. Memohon agar Tuhan menghukum bangsa yang dengan kekejaman dan penghujatannya telah menyalahgunakan wewenang yang telah dipercayakan Tuhan untuk menghukum Israel (ayat 5-7; 13); [3] menyadari bahwa mereka tidak berdaya menolong dirinya sendiri dan membutuhkan rahmat Tuhan yang menyelamatkan mereka (ayat 8-11). Kita dapat memiliki pengharapan agar pemulihan yang sejati terjadi, hanya di dalam Tuhan yang dengan lengan-Nya yang besar (ayat 11) memberikan rahmat-Nya kepada umat-Nya yang tak berdaya (ayat 8). Melalui inilah maka pemulihan dapat terjadi dan nama Tuhan dimuliakan (ayat 13). Renungkan: Adakah Anda ingin memuliakan Tuhan? Dosa-dosa dan kesalahan apakah yang menghambat Anda untuk merealisasikannya? Apakah pengharapan Anda untuk pemulihan-Nya? |
(0.2534500625) | (Mzm 99:1) |
(sh: Keadilan Tuhan (Kamis, 13 Oktober 2005)) Keadilan TuhanKeadilan Tuhan Hukum di Indonesia dapat dibeli dengan uang. Perbuatan yang salah bisa menjadi benar dan yang benar bisa menjadi salah. Adakah pemerintahan yang adil di dunia ini? Tentunya tidak ada. Akan tetapi, kita bisa berbesar hati karena Mazmur 99 mengajarkan kita tentang keadilan Tuhan. Mazmur 99 sangat gamblang berbicara mengenai hukum dan kebenaran Tuhan. Secara garis besar mazmur ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu ay. 1-5 dan ay. 6-9. Pada setiap akhir bagian terdapat kalimat yang sama, yaitu meninggikan dan menyembah Tuhan sebab Dia kudus (ayat 5,9). Apa yang menjadi isi dari kedua bagian tersebut? Bagian pertama adalah ajakan untuk menyatakan bahwa Tuhan adalah Raja sehingga Ia layak untuk disembah. Pemerintahan Tuhan dengan dunia sangat berbeda. Takhta Tuhan membuat seluruh bumi goyang (ayat 1) karena Dia mengatasi semua bangsa. Inti sari bagian pertama ini adalah Tuhan mencintai hukum dan menegakkan kebenaran (ayat 4). Kekuatan dan kekuasaan Tuhan dipakai untuk menyatakan hukum dan kebenaran, bukan untuk menindas. Umat Israel telah mengalaminya sepanjang sejarah mereka. Dalam bagian kedua, pemazmur mengingat para pemimpin Israel yang telah merespons Tuhan dengan benar. Musa, Harun, dan Samuel adalah orang-orang Israel yang dikenal karena doa mereka. Mereka mendengar suara Tuhan dan menaati setiap perintah Tuhan (ayat 7). Penyebutan ketiga tokoh ini juga mengingatkan pengalaman bangsa Israel di padang gurun. Dalam pengalaman tersebut, hukuman dan pengampunan selalu menyertai sejarah bangsa Israel (ayat 8). Sama seperti Israel, kita diingatkan kembali bahwa Raja yang sesungguhnya adalah Tuhan. Pengampunan dan penghukuman-Nya secara adil akan selalu menyertai umat Tuhan maka kita perlu belajar merespons Dia seperti para hamba Tuhan masa lampau. Doaku: Kiranya kerajaan-Mu datang dan ditegakkan di muka bumi. |
(0.2534500625) | (Yes 27:1) |
(sh: Kemenangan telak (Senin, 13 September 2004)) Kemenangan telakKemenangan telak. Di hari Tuhan yang dahsyat kelak, Allah akan bertindak dengan pedang-Nya yang ampuh (ayat 1), membuat Israel menjadi kebun anggur yang elok, memusnahkan semua ibadah palsu (ayat 9). Itulah masa ketika penuaian besar akan terjadi (ayat 12). Allah telah menjanjikan pemulihan total atas umat yang setia kepada-Nya sejak ps. 24. Dalam pasal inilah diceritakan bahwa kemenangan telak umat Allah atas musuh mereka dinyatakan. Kata "pada waktu itu" menjelaskan dua hal. Pertama, menunjuk kepada waktu yang pasti ketika semua musuh Allah dikalahkan dan umat-Nya merayakan kemenangan telak. Hal ini menyatakan bahwa Allah yang sesungguhnya berperang bagi Israel. Allah juga yang mengalahkan "ular naga" dari laut. Ular naga adalah lambang kejahatan dari bangsa-bangsa yang melawan Allah (ayat 1). Kedua, memberitahukan tentang hasil kebun anggur yang telah berubah. Kebun anggur ini bukan menghasilkan buah yang tidak berguna lagi melainkan buah anggur yang dapat dinikmati seluruh dunia. Pembalikan keadaan "kebun anggur" ini menyatakan Israel akan berkembang dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di dunia (ayat 2-6 band. 5:1-7). Perbuatan Allah yang memulihkan keadaan Israel ini menyebabkan hadirnya sukacita dan pujian dari umat-Nya (ayat 13). Pada saat itu Allah juga akan menghapuskan semua dosa dari Israel dan memberikan keselamatan kepada mereka (ayat 9). Nabi Yesaya juga menubuatkan bahwa Allah akan menyatukan kembali orang-orang Israel yang telah terserak ke wilayah lain akibat peperangan dan kekalahan yang mereka alami menjadi satu bangsa yang utuh (ayat 11-12). Kita dapat bersukacita karena Yesus telah menang atas maut ketika Ia mati dan bangkit dari kematian. Kemenangan Yesus inilah yang menjadi dasar kemenangan telak bagi kita yang kelak dinyatakan pada hari Yesus datang kembali kedua kali. Kenyataan ini menjadikan kita dapat bersukacita dan memuji Tuhan selama-lamanya (Wahyu 11:15). Camkan: Keikutsertaan dalam perayaan dan kemenangan telak atas maut ialah iman di dalam Yesus. |
(0.2534500625) | (Yes 51:1) |
(sh: Pentingnya mendengar (Selasa, 26 November 2013)) Pentingnya mendengarJudul: Pentingnya mendengar Tuhan telah menuduh Israel sebagai buta dan tuli (42:18-20). Akibatnya mereka terus berada dalam ketidakpercayaan pada maksud baik Tuhan, dan dengan sendirinya akan terus berada dalam penghukuman! Namun, di nas hari ini, tiga kali Tuhan melalui Yesaya menyerukan agar Israel mendengarkan Dia (1, 4, 7). Berarti, Tuhan tidak putus asa betapapun bebalnya Israel. Tuhan tetap berbelas kasih dan tetap menyatakan kasih setia-Nya kepada mereka. Israel dipanggil untuk mendengarkan sekali lagi janji Allah untuk menyelamatkan mereka. Kalau mereka dulu mencurigai niat baik Allah, sekarang ada Sang Hamba, yang sekaligus murid Tuhan, mengulang janji yang sama. Sang Hamba, di satu sisi berasal dari Tuhan, di sisi lain, telah mengidentifikasikan diri-Nya dengan mereka (49:3). Masakan mereka masih mencurigai niat baik Allah untuk menebus dan menyelamatkan mereka? Dengar yang pertama, mengajak umat mengingat akan bagaimana Allah dulu telah memanggil Abraham, cikal bakal mereka dengan janji berkat (2). Tuhan sekali lagi akan memberkati mereka, memulihkan Sion dan mengubah kegersangan hidup dalam pembuangan menjadi subur seperti taman Eden (3). Dengar yang kedua, janji keselamatan dari Allah juga untuk bangsa-bangsa (4-6). Keselamatan akan datang dalam sekejap. Tidak ada yang dapat menghalangi tindakan penyelamatan dari Allah. Ini senada dengan dengar yang ketiga (7-8). Keselamatan pasti datang walaupun ada orang-orang yang mencoba melawannya. Mereka justru akan dihancurkan. Firman Tuhan ini ditujukan lebih spesifik kepada mereka yang tetap memelihara hati yang takut akan Tuhan (7a) di tengah-tengah umat Israel yang tuli. Apakah kita orang yang menyimpan pengajaran Tuhan dalam hidup kita, atau yang masih berlagak tuli, tidak mau tunduk pada firman-Nya? Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.2534500625) | (Yes 54:1) |
(sh: Kasih setia Allah (Senin, 22 Agustus 2005)) Kasih setia AllahKasih setia Allah Jarang kita temui suami yang bersedia mengampuni dan menerima kembali istrinya yang sudah berselingkuh. Namun, jika hal tersebut terjadi maka hubungan suami istri itu akan dipulihkan. Inilah yang terjadi pada hubungan Allah dan Israel, istri yang tidak setia itu. Nas ini menegaskan ulang kasih setia Tuhan yang kekal. Dosa dan hukuman tidak membatalkan perjanjian kasih Allah kepada umat-Nya (ayat 7, 8, 10). Penolakan Allah atas umat-Nya hanya sesaat saja. Masa hukuman berupa kehilangan Tanah Perjanjian karena Israel dibuang ke Babel akan berakhir. Allah kembali menebus umat-Nya dan memulihkan mereka pada kedudukannya yang semula sebagai istri (ayat 4-9). Pemulihan itu berarti umat Israel memperoleh kembali hak dan kewajibannya sebagai umat Allah (ayat 1-3). Mereka akan kembali ke Tanah Perjanjian yang diduduki musuh. Israel akan berkembang kembali menjadi bangsa yang besar dan tidak akan mendapat malu lagi. Mereka akan bangga menyatakan diri sebagai umat Allah sebab Sang Penebus adalah Allah yang berkuasa atas bangsa-bangsa. Kedudukan mereka pun tidak akan goyah sebab Allah yang meneguhkannya. Kota Yerusalem akan dibangun kembali dengan batu-batu pilihan yang akan menjadikan kota itu indah dan kokoh (ayat 11-12). Kekokohannya itu dibuktikan dengan tidak satu senjata musuh pun yang berhasil menembusnya. Hasil pemulihan Allah bagi Israel adalah mereka mampu berdiri teguh. Hal ini bukan karena tembok-tembok kokoh dan indah itu, tetapi karena Israel dibangun dari kebenaran Allah (ayat 15-17). Oleh kasih setia Allah kita mendapatkan pengampunan dan pemulihan. Allah berjanji memelihara dan melindungi kita dari ancaman musuh yang mau menghancurkan iman kita. Kebenaran Allah menjadi benteng perlindungan yang kokoh. Tekadku: Oleh karena kasih setia Allah, aku akan sungguh-sungguh mengikut Dia dan menegakkan kebenaran-Nya dalam hidupku. |
(0.2534500625) | (Yeh 37:15) |
(sh: Kuasa anugerah Tuhan yang mempersatukan (Jumat, 16 November 2001)) Kuasa anugerah Tuhan yang mempersatukanKuasa anugerah Tuhan yang mempersatukan. Racun dosa yang menyebar ke seluruh kehidupan umat Allah tidaklah berdampak tunggal. Kuasanya merembes ke dalam setiap aspek kehidupan manusia dan menghasilkan berbagai kerusakan. Kerusakan yang diakibatkan oleh pengaruh dosa bagi Israel bukan hanya berdampak pada hancurnya harapan mereka sebagai suatu bangsa (ayat 37:1-14), melainkan terlebih dahulu telah menghancurkan sendi-sendi relasi yang membangun kesatuan umat Tuhan. Kehadiran dosa di tengah-tengah Israel telah merusak hubungan mereka dengan Tuhan dan menceraikan kerajaan mereka menjadi kerajaan Utara dan Selatan. Berita restorasi yang dikumandangkan Yehezkiel pada bagian ini mendengungkan dua janji pemulihan, yakni: [1] Janji bahwa Tuhan akan memulihkan hubungan antara Diri-Nya dengan Israel, yang diikat oleh perjanjian kekal Allah yang akan terus berlangsung selama-lamanya (ayat 21, 23-28); dan [2] Janji bahwa Israel akan kembali menjadi satu bangsa yang akan digembalakan oleh satu raja, sebagai satu umat di tangan Tuhan (ayat 17, 19, 22, 24). Di dalam kedua janji ini terkandung suatu penegasan bahwa kekuatan kuasa dosa yang menceraikan akan dikalahkan oleh kuasa Tuhan yang mempersatukan. Penggenapan janji pemulihan dalam nubuat Yehezkiel ini belum seutuhnya dialami oleh Israel. Hingga pada tahun-tahun penulisan Perjanjian Baru, orang-orang Yahudi tetap tidak bergaul dengan orang Samaria yang merupakan keturunan campuran dari kerajaan Utara (Yoh. 4:9). Melalui berita ini, Israel ditantang untuk melihat ke depan dan menantikan kuasa pemulihan Tuhan. Para penulis Perjanjian Baru menegaskan dan mengaitkan penggenapan janji ini dengan misi kedatangan Kristus ke dalam dunia, yang mempersatukan umat manusia di dalam Diri-Nya (Ef. 2:14-18). Kita semua yang telah tercerai- berai telah dihimpun sebagai satu kawanan domba dengan satu gembala (Yoh. 10:16). Renungkan: Pemulihan hubungan yang rusak merupakan bagian yang menyatu dengan agenda kekal Allah untuk merestorasi umat-Nya, dan seruan untuk "menjadi satu" merupakan tema penting yang menandai adanya restorasi itu. |
(0.2534500625) | (Hos 11:1) |
(sh: Iman padang gurun (Rabu, 11 Desember 2002)) Iman padang gurun
Iman padang gurun.
Renungkan: |
(0.2534500625) | (Am 3:1) |
(sh: Konsekuensi pemilihan Israel (Jumat, 18 Juli 2003)) Konsekuensi pemilihan IsraelKonsekuensi pemilihan Israel.
Amos kini menegaskan bahwa hukuman justru diberlakukan di dalam
keluarga sendiri. Justru karena Israel adalah satu-satunya yang
Tuhan kenal, maka Tuhan menuntutnya berperilaku sepadan (ayat Ada kemungkinan seperti yang juga dialami para nabi waktu itu, nubuat keras Amos ini pun dipertanyakan keasliannya. Soalnya, Israel lebih terbuka kepada pesan sesat para nabi palsu. Amos kini memberikan dukungan bagi suara kenabiannya yang bagaikan suara singa mengaum itu. Tak ada nabi dapat bernubuat (kecuali nabi palsu), kecuali Allah menggerakkannya (ayat 3-8). Contoh-contoh yang Amos berikan tidak saja berbicara tentang hubungan sebab- akibat (ayat 4-7), tetapi lebih penting adalah hubungan persekutuan akrab nabi dan Tuhan yang diumpamakan seperti hubungan persahabatan (ayat 3). Karena nabi dengar-dengaran suara Allah, maka nabi mengaumkan auman dahsyat amarah Allah (ayat 8). Auman singa nubuat penghakiman itu memang dahsyat. Tidak saja Tuhan tidak akan membuat perkecualian terhadap umat yang dikasihi-Nya, Tuhan pun tidak akan membuat hukuman-Nya sebagai urusan privat. Sebaliknya hukuman itu akan bersifat terbuka sehingga bangsa- bangsa kafir musuh Allah tahu bahwa umat-Nya sedang dihukum oleh Tuhan (ayat 9). Apabila dulu Allah menghancurkan Mesir demi menciptakan Israel, kini hukuman Tuhan akan membuat Israel mengalami kehancuran. Penjarahan (ayat 11), kehancuran (ayat 12), kehinaan (ayat 14-15) akan harus ditanggung oleh umat yang keras hati itu. Singa telah mengaum, seharusnyalah mereka takut dan bertobat! Renungkan: Kasih Tuhan tidak membuat Dia mengorbankan kesucian dan keadilan- Nya. Karena itu, selaku umat pilihan yang menerima kasih-Nya kita harus hidup serasi dengan sifat-sifat-Nya. |
(0.2534500625) | (Luk 2:21) |
(sh: Mengapa tidak belajar? (Senin, 27 Desember 2010)) Mengapa tidak belajar?Judul: Identitas Yesus Siapa Yesus? Bagaimana kita bisa yakin bahwa Dialah yang dijanjikan Allah untuk keselamatan umat manusia? Peristiwa-peristiwa yang dipaparkan Lukas di perikop kita hari ini adalah petunjuk yang mengarah kepada identitas Yesus sebagai Mesias yang berasal dari Israel. Pertama, Yesus adalah keturunan Israel sejati. Maka kita melihat bagaimana Yesus tunduk kepada tuntutan Taurat, melalui ketaatan orang tuanya sebagai umat Israel yang saleh (21-24, 39). Kelak kita melihat penegasan Yesus sendiri bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan Taurat, melainkan menggenapinya sepenuhnya (Mat. 5:17). Kedua, Yesus adalah Mesias, ini dikonfirmasi oleh dua orang saleh yang sudah berusia lanjut, Simeon (25-35) dan Hana (36-38). Mereka mendapatkan penyataan dari Allah sendiri bahwa Yesus adalah Mesias, yang akan menjadi "keselamatan yang dari pada-Mu ... di hadapan segala bangsa ..." (30) dan jawaban bagi "semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem" (38). Ketiga, Yesus sebagaimana dicatat oleh Lukas, "bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya" (40). Pernyataan ini adalah refleksi Lukas atas kisah Yesus yang didengar atau dibacanya (1:2), dan yang dalam penelitiannya mendapatkan keabsahan sebagai fakta sejarah. Apa tanda yang jelas bagi hidup kita bahwa Yesus adalah Mesias sejati? Sudahkah firman Tuhan yang kita baca-gali menyatakan dengan jelas bahwa Yesus adalah Mesias? Adakah konfirmasi akan kemesiasan Yesus yang tampak dalam kehidupan kita yang sudah diubah? Justru hal ini yang dilihat orang yang ada di sekitar kita sebagai kesaksian bahwa Yesus yang kita sembah sungguh adalah Mesias! |
(0.25085046875) | (Kej 32:30) |
(ende) Penuel dikenal bangsa Israel sebagai sebuah kota ditepi sungai Jabbok. Disini dihubungkan dengan penampakan kepada Jakub, karena Penuel berarti: "Wadjah Tuhan". Bangsa Israel mempunjai kejakinan, bahwa manusia tidak dapat melihat Tuhan tanpa mati. Andaikata manusia langsung melihat Tuhan, ia seakan-akan hantjur karena keAgungan Tuhan jang tidak terhingga (lihat Kel 19:22; 20:19; 33:20); Hak 6:22-23; 13:22; Yes 6:5). Kalau manusia masih hidup, ini menundjukkan perlindungan Tuhan serta tugas jang istimewa (Kel 3:1; Hak 13:22-25; 1Sa 3). |
(0.25085046875) | (Kel 2:10) |
(ende) Nama "Musa" (hibr: "Mosjeh") kiranja berasal dari bahasa Mesir, seperti dapat diperkirakan pula dari ajat ini. Artinja: anak, Putera (bandingkan dengan nama-nama radja Mesir: Tutmoses, Ahmoses). Selain itu teks memberikan arti hibrani berpangkal pada kata hibrani "masjak" = menarik (dari air). Ialah jang pertama-tama diselamatkan dari kekuasaan Mesir. Adalah tugasnja pula, menjelamatkan seluruh umat Israel dengan menjeberangi air-laut. Disini Musa masih nampak sebagai seseorang jang terdorong perasaan manusiawi belaskasihan dan kemarahan. Tetapi umat Israel sendiri sudah begitu lemah sikap-semangatnja, sehingga hanja takut sadja, kalau-kalau tindakan-tindakan Musa malahan mengakibatkan penindasan jang lebih kedjam lagi. |
(0.25085046875) | (Kel 18:13) |
(ende) Njatalah disini kegiatan Musa sebagai penjusun hukum dan hakim. Bagi umat Israel pengadilan merupakan tugas keagamaan, jang pada djaman keradjaan diserahkan kepada suku Levit (Ula 17:8-11). Hakim berbitjara atas nama Tuhan, Jang mendjadi tudjuan ialah damai dan kesedjahteraan umat (aj.23)(Kel 18:23), jang dalam segala-galanja bertindak selaras dengan kehendak Allah, dan semakin sempurna mendjadi umat Tuhan. Pengadilan ini membajangkan Pengadilan Tuhan jang terachir kelak, jang membenarkan mereka jang saleh. Terutama dalam mazmur-mazmur kerapkali Israel memohon keputusan Tuhan jang menjelamatkan (misalnja Maz 43). |