Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 721 - 740 dari 1441 ayat untuk waktu [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.14736846153846) (Mzm 22:1) (ende)

Lagu ratap ini diutjapkan seorang jang amat bersengsara, tjara rohani maupun badani, karena musuh2nja (Maz 22:2-22). Namun ia tetap pertjaja pada Jahwe, hingga tentu achirnja akan membajar nadarnja, jang diikrarkannja waktu deritanja. banjak orang akan ikut serta dalam kurban sjukurnja dan dalam perdjamuan jang berikut (Maz 22:23-30). Keturunannja akan terus mewartakan keadjaiban Allah itu (Maz 22:30-31).

Barangkali mazmur ini dipergunakan sebagai lagu jang menjertai kurban sjukur. Kristus mengenakan pada diri sendiri mazmur ini dan di-mana2 dalam Perdjandjian baru sebagai ramalan sengsara Kristus serta hasil sengsara itu. Se-kurang2nja setjara termasuk dan rochani demikianpun pikiran pengarang.

(0.14736846153846) (Mzm 68:1) (ende)

Mazmur ini amat sukar untuk dimengerti dan untuk diartikan. Keadaan naskah Hibranipun djelek sekali. Rupanja lagu ini dinjanjikan dalam salah satu arak2an menudju Bait-allah untuk memuliakan Jahwe sebagai radja.

Dengan singkat seluruh sedjarah Israil dikenangkan: pengungsian dari Mesir (Maz 68:2-5), perdjalanan umat dipadang gurun (Maz 68:6-11), peperangan2 untuk merebut negeri Kena'an (Maz 68:12-15), disebutnja Jerusjalem pada masa Dawud, jang lalu mendjadi tempat Bait-Allah (Maz 68:17-19), tampilnja nabi Elia dan Elisja (Maz 68:21-22), kebinasaan keluarga Ahab (Maz 68:23-24) dan pembaharuan agama, jang diadakan radja Hizkia (Maz 68:25-28). Achirnja pandangan pengarang menudju kemasa depan, waktu seluruh bumi akan bersudjud didepan Jahwe (Maz 68:28-35). Seluruh sedjarah Israil itu merupakan suatu arak2an kemenangan Jahwe.

(0.14736846153846) (Yer 30:1) (ende)

Kedua fasal ini merupakan suatu kesatuan tersendiri, jang memperbintjangkan masa depan umat Jahwe (baik Israil maupun Juda) jakni pemulihan nasibnja jang mulai dengan pulangnja dari pembuangan. Disana sini salah satu ajat merupakan tambahan. Beberapa ahli berpendapat, bahwa nubuat2 ini diutjap Jeremia antara th.621 dan 609, djadi waktu pembaharuan agama jang dilaksanakan radja Josjijahu, jang meluaskan kekuasaannja djuga atas bekas keradjaan Israil (sedjak 721 dalam pembuangan). Pembaharuan agama itu mendjadi dasar pengharapan jang ketara dalam fasal2 ini. Menurut ahli2 itu semua jang mengenai Juda kemudian ditambahkan. Ahli2 lain berpendapat - kiranja dengan lebih tepat djuga - bahwa nubuat2 ini diutjapkan Jeremia sesudah pembuangan Juda jang pertama (th. 598). Meskipun Jeremia biasanja mengantjam sadja,tapi ia toh menaruh harapan djuga dan kepastian mengenai masa depan jang bahagia (Yer 29:10-14). Pengharapan itu tidak diutjapkan didepan umum, tapi ditulis (Yer 30:1) dan dimaklumkan kepada beberapa orang sadja.

(0.14736846153846) (Dan 5:28) (ende)

Tulisan itu masih djuga suatu teka-teki untuk para ahli Kitab. Keterangan jang lebih laku: Huruf mati (mn',mn',tkl,uprsn) dapat dibubuhi dengan huruf jang dikehendaki, sehingga kata2 jang muntjul berlainan artinja. Ahli Babel tidak tahu huruf hidup mana harus dibubuhi. Daniel membubuhi huruf2 hidup tertentu hingga kata2 itu menundjuk tiga matjam mata uang atau mata timbangan: mina, misjkal, persin, jang turun harga dan beratnja. Dalam urutan itu ia melihat keruntuhan Babel dan karenanja ia membatja kata itu djuga sebagai kata kerdja, jakni: membilang, menimbang, mentjeraikan. Itu lalu dikenakannja pada radja Belsjasar jang sudah dibilang waktu keradjaannja sampai achir, jang sudah ditimbang dan tidak tjotjok dengan mata timbangan, hingga dibuang, jang keradjaannja sudah ditjeraikan serta di-bagi2 antara orang Media dan Parsi (parsin -- Parsi!).

(0.14736846153846) (Dan 9:25) (ende: sedjak sabda itu keluar)

Kurang terang sabda mana dimaksud, entah sabda jang diutjap Jeremia (Yer 25:1,11) dalam tahun 605, entah sabda Jeremia (Yer 29:10) dalam tahun 587 mengenai waktu pembuangan, entah penetapan Cyrus dalam tahun 538, jang mengidjinkan orang2 Jahudi kembali (Ezr 1:1-4), ataupun penetapan Darios (Ezr 6:1-12) jang memperbolehkan membangun baitullah kembali. Agaknja: sabda Allah jang dikutip Dan 9:3, djadi nubuat Jeremia mengenai pembuangan.

(0.14736846153846) (Mat 27:62) (ende: Hari persediaan)

Itulah hari Djumat sampai ketika matahari terbenam.Waktu itu digunakan keluarga-keluarga masing-masing untuk menjediakan segala jang perlu untuk perajaan Paska. Setelah matahari terbenam mereka mulai menjembelih domba paska.

Perihal kebangkitan Jesus, keempat karangan Indjil masing-masing memberikan, bahwa peristiwa itu terdjadi pada hari jang ketiga sesudah wafatnja Jesus, jaitu pada hari Minggu, lagi pula bahwa pada hari itu kubur terdapat kosong dan Malaekat-malaekat memberitahukan kepada beberapa wanita, bahwa Jesus telah bangkit dan menjuruh mereka memberitahukan hal itu kepada murid-murid di Jerusalem. Tentang peristiwa penampakan Jesus tak satupun karangan jang lengkap riwajatnja. Pengarang-pengarang masing-masing memilih sadja jang terasa penting dan tjukup untuk tudjuan karangannja. Mt. dan Mk. dalam hal itu ringkas sekali. Ada pula dua peristiwa penampakan jang diberitakan oleh Paulus dan tidak terdapat dalam karangan-karangan Indjil, satu penampakan kepada Jakobus dan satu kepada lebih dari 500 orang bersama-sama.

(0.14736846153846) (Mat 28:18) (ende)

Mengenai amanat Jesus ini, baik kalau diperhatikan pula, bahwa Mt. kurang mengindahkan waktu dan tempat terdjadinja peristiwa-peristiwa atau diberikan suatu pengadjaran, melainkan lebih isi dan tudjuannja. Sebab itu sama sekali tidak pasti, bahwa amanat ini diberikan diatas gunung di Galilea itu. Mungkin sekali sabda inipun termasuk amanat Jesus terachir jang diberikannja di Bukit Zaiton, sebelum naik kesurga. Bdl. Mar 16:15-19; Luk 24:46-51 dan Kis 1:8-12.

Mengingat gagasan Mt. dalam menjusun karangannja, mudah dimengerti, bahwa mengambil amanat ini sebagai penutup jang tepat sekali bagi karangannja. Ia memang merupakan pengachiran tugas Jesus sebagai Mesias jang nampak didunia, untuk menjerahkannja sekarang kepada para rasul. Lagi pula amanat ini merupakan penutup wadjar, sebagai kesimpulan jang tepat seluruh isi dan tudjuan Indjil, sebagaimana Indjil dinjatakan Jesus sepandjang seluruh hidupnja.

(0.14736846153846) (Ibr 10:20) (ende: Djalan baru)

Bahasa kiasan jang padat dalam ajat ini sukar untuk ditafsirkan agak tepat. Dari beberapa tafsiran kami pilih jang berikut.

Djalan itu disebut baru dalam perbandingan dengan djalan Perdjandjian Lama. Lagi baru sebab dahulu tidak dikenal, malahan tidak ada.

(0.14736846153846) (Kej 1:5) (full: JADILAH PETANG DAN JADILAH PAGI, ITULAH HARI PERTAMA. )

Nas : Kej 1:5

Sebutan ini diulang enam kali dalam pasal ini (Kej 1:5,8,13,19,23,31). Kata Ibrani untuk hari adalah _yom_. Biasanya kata ini artinya suatu hari sepanjang 24 jam (bd. Kej 7:17; Mat 17:1), atau bagian siang dari suatu hari ("hari" sebagai lawan dari "malam"). Tetapi kata ini bisa juga dipakai untuk jangka waktu yang tidak tentu (mis: "musim panen," Ams 25:13). Banyak orang percaya bahwa hari-hari penciptaan merupakan hari dalam arti 24 jam karena digambarkan sebagai terdiri atas "petang" dan "pagi" (ayat Kej 1:5; bd. Kel 20:11). Yang lain percaya bahwa "petang" dan "pagi" hanya berarti bahwa suatu petang mengakhiri tahap penciptaan tersebut dan keesokan paginya merupakan awal yang baru lagi.

(0.14736846153846) (Kej 8:1) (full: MAKA ALLAH MENGINGAT NUH. )

Nas : Kej 8:1

Nuh tidak mendengar dari Allah selama 150 hari (bd. Kej 7:24). Imannya sedang diuji, karena ia tidak tahu kapan air akan surut atau kapan Allah akan turun tangan lagi. Lalu Allah bertindak karena perhatian dan kasih-Nya kepada Nuh sekeluarga. Perlakuan Allah terhadap Nuh dicatat untuk memberikan kepada semua umat Allah yang setia harapan dan keyakinan terhadap cara-cara-Nya. Jikalau Allah tidak bertindak selama waktu yang lama di dalam hidup saudara, saudara bisa yakin bahwa Dia akan bertindak lagi dan menunjukkan perhatian-Nya yang penuh kasih kepada saudara. Saat ini tugas saudara adalah menghampiri Tuhan dan tetap taat dengan setia kepada Firman dan Roh-Nya (Ams 3:5-6; 16:3; Fili 2:13).

(0.14736846153846) (Kel 1:8) (full: YANG TIDAK MENGENAL YUSUF. )

Nas : Kel 1:8

Kitab Keluaran melanjutkan kisah hubungan Allah dengan orang Israel yang dimulai dalam Kejadian.

  1. 1) Jangka waktu di antara kematian Yusuf (Kej 50:26) dan awal penganiayaan Israel oleh orang Mesir (bd. ayat Kel 1:11) adalah sekitar 220 tahun.
  2. 2) Jikalau peristiwa keluaran diperkirakan sekitar tahun 1440 SM, maka Firaun "yang tidak mengenal Yusuf" mungkin adalah Thutmose I (1539-1514 SM) (lih. Kis 7:18); dan Firaun pada saat keluaran adalah Amenhotep II (1447-1421 SM). Orang Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun (Kel 12:40).
(0.14736846153846) (Bil 1:1) (full: )

Penulis : Musa

Tema : Pengembaraan di Padang Gurun

Tanggal Penulisan: + 1405 SM

Latar Belakang

Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."

Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat -- bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari Yeriko dan tanah perjanjian.

Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.

  1. (1) Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,
  2. (2) tradisi Yahudi,
  3. (3) oleh Yesus dan para penulis PB,
  4. (4) para penulis Kristen kuno,
  5. (5) para cendekiawan konservatif zaman modern dan
  6. (6) bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).

Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.

Tujuan

Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.

Survai

Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ. Akan tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena ketidakpercayaan mereka. Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman, memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. Umat itu mulai bersungut-sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35); Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak orang Lewi membangkang terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah Baal (pasal 25; Bil 25:1-18). Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1--36:13).

Ciri-ciri Khas

Enam ciri utama menandai Bilangan.

  1. (1) Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa tujuan selama 39 tahun lebih.
  2. (2) Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.
  3. (3) Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6). Sepanjang kitab ini kita dapat melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya dengan iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan mereka.
  4. (4) Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu angkatan gagal, Allah akan membangkitkan angkatan lain untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.
  5. (5) Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1--4:49) dan sensus kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan (pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak memadai dari tentara Israel yang membuat mereka tidak bisa masuk Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.
  6. (6) Bilangan merupakan "Kitab Disiplin Ilahi," yang menunjukkan bahwa Allah memang mendisiplin dan menghukum umat-Nya sendiri ketika mereka terus mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1--14:45).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Keluhan dan ketidakpercayaan Israel disebutkan sebagai peringatan bagi orang percaya di bawah perjanjian yang baru (1Kor 10:5-11; Ibr 3:16--4:6). Hebatnya dosa Bileam (pasal 22-24; Bil 22:1--24:25) dan pemberontakan Korah (pasal 16; Bil 16:1-50) juga disebutkan (2Pet 2:15-16; Yud 1:11; Wahy 2:14). Yesus mengacu kepada ular tembaga (Bil 21:7-9) sebagai ilustrasi dari diri-Nya yang diangkat sehingga mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:14-16); juga Kristus dibandingkan dengan batu karang di mana orang Israel minum air di padang gurun (1Kor 10:4) dan dengan manna surgawi yang mereka makan (Yoh 6:31-33).

(0.14736846153846) (Bil 6:2) (full: ORANG NAZIR. )

Nas : Bil 6:2

Kata "_nazir_" (dari bah. Ibr. _nazar_ "memisahkan"), menandakan seorang yang sepenuhnya dipisahkan dan dikhususkan untuk Tuhan. Penyerahan itu dapat berlangsung selama waktu tertentu atau untuk seumur hidup (Hak 13:5; 1Sam 1:11).

  1. 1) Kaum Nazir dibangkitkan oleh Allah sendiri agar melalui gaya hidupnya mereka dapat menunjukkan standar tertinggi dari kekudusan, kemurnian, dan penyerahan kepada-Nya di tengah-tengah umat (bd. Am 2:11-12).
  2. 2) Nazar orang Nazir sepenuhnya bersifat sukarela dan dimaksudkan untuk mengajar Israel bahwa penyerahan penuh kepada Allah harus berawal dalam hati seseorang dan kemudian terungkap dalam penyangkalan diri (ayat Bil 6:3-4), perilaku yang tampak (ayat Bil 6:5), dan kemurnian pribadi (ayat Bil 6:6-8). Penyerahan penuh kaum Nazir menjadi teladan dari keadaan yang seharusnya dimiliki orang Kristen.
(0.14736846153846) (Bil 14:11) (full: TIDAK MAU PERCAYA KEPADA-KU. )

Nas : Bil 14:11

Inti pemberontakan Israel ialah ketidakpercayaan yang tumbuh dari kegagalan mereka untuk mengingat kesetiaan Allah pada waktu lalu, mempercayainya sebagai Tuhan dan mempercayai firman-Nya. Menurut cara berpikir mereka, mereka tidak bisa lagi bersandar kepada Tuhan dalam segala keadaan.

  1. 1) Percaya kepada Allah artinya menerima segala sesuatu yang dikatakan oleh-Nya sebagai benar dan bertindak sesuai dengannya, menambatkan hidup kita pada janji-janji-Nya, dan hidup menurut jalan-Nya, serta mengasihi Dia dengan segenap hati dan jiwa kita (Ul 10:12;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  2. 2) Adanya iman membuat kita diterima oleh Allah dan diperhitungkan benar di hadapan-Nya

    (lihat cat. --> Kej 15:6);

    [atau ref. Kej 15:6]

    ketiadaan iman menghukum kita (Yoh 3:36).
(0.14736846153846) (2Sam 11:1) (full: DAUD SENDIRI TINGGAL DI YERUSALEM. )

Nas : 2Sam 11:1

Pasal 2Sam 11:1-27 mengisahkan dosa dan kejatuhan Daud yang tragis. Ganti memimpin pasukannya dalam peperangan sebagaimana yang dilakukan sebelumnya, Daud kini tinggal di Yerusalem. Daud sudah menjadi lembek dan sikap ini kemudian mengakibatkan kehancuran rohani dan moralnya. Hidupnya yang serba enak dan mewah sebagai raja membuatnya percaya diri dan menuruti keinginan sendiri. Sekitar waktu inilah dia berhenti menjadi orang yang berkenan di hati Allah (lih. 1Sam 13:14). Kejatuhan Daud dari kasih karunia (bd. Gal 5:4) merupakan peringatan bagi semua orang percaya, "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1Kor 10:12).

(0.14736846153846) (1Raj 5:5) (full: MENDIRIKAN SEBUAH RUMAH BAGI NAMA TUHAN. )

Nas : 1Raj 5:5

Pasal 1Raj 5:1-8:66 mencatat langkah-langkah yang telah diambil oleh Salomo untuk membangun Bait Suci di mana Allah senantiasa dapat menyatakan kehadiran dan kemuliaan-Nya. Bait Suci menjadi tempat kediaman bagi Allah, dan tempat bagi umat untuk berkumpul menyembah Dia (bd. 1Raj 8:15-21; 2Sam 7:12-13). Bait tersebut didirikan di Yerusalem di Gunung Muria (2Taw 3:1; bd. Kej 22:2) dan memakan waktu tujuh tahun lamanya untuk selesai (1Raj 6:38;

lihat cat. --> 1Raj 6:2).

[atau ref. 1Raj 6:2]

Allah memberikan kepada Daud rencana untuk Bait Suci melalui penyataan Roh Kudus (1Taw 28:12), dan Daud mempersiapkan banyak bahan yang diperlukan sebelum ia meninggal dunia.

(0.14736846153846) (1Raj 17:15) (full: MENDAPAT MAKAN BEBERAPA WAKTU LAMANYA )

Nas : 1Raj 17:15

(versi Inggris NIV -- mendapat makan setiap hari). Kebutuhan dan kesusahan seorang janda miskin itu tidak diremehkan oleh Allah; ia mengutus Elia untuk memperkuat imannya dan memberikan berkat-berkat jasmani ketika janda itu sudah nyaris putus asa (ayat 1Raj 17:12). Iman janda itu kepada Allah dan firman-Nya melalui nabi Elia membuatnya menukarkan hal yang pasti untuk yang tidak pasti; yang tampak untuk yang tidak tampak (ayat 1Raj 17:10-16; bd. Ibr 11:27). Janda yang percaya ini bukan hanya menerima berkat jasmani dari nabi Allah, ia juga menerima berkat rohani.

(0.14736846153846) (1Raj 19:16) (full: ELISA ... HARUSLAH KAUURAPI ... MENGGANTIKAN ENGKAU. )

Nas : 1Raj 19:16

Allah menyuruh Elia mengurapi Elisa untuk menjadi penggantinya. Perhatikan bahwa yang diurapi untuk jabatannya bukan hanya raja dan imam, tetapi juga nabi. Elisa bertugas untuk

  1. (1) melayani Elia,
  2. (2) menolong Hazael (raja Aram) dan Yehu (raja Israel) untuk mengalahkan musuh-musuh Allah (ayat 1Raj 19:16-17), dan
  3. (3) memberitakan firman Allah kepada kaum sisa yang benar (ayat 1Raj 19:18). Pelayanan Elia dan Elisa meliputi jangka waktu 75 tahun (875-800 SM, sepanjang masa pemerintahan Ahab, Ahazia, Yoram, Yehu, Yoahas, dan Yoas). Elisa menjadi hamba yang setia kepada nabi atasannya dan dikenal sebagai "yang dahulu melayani Elia" (2Raj 3:11).
(0.14736846153846) (2Raj 22:13) (full: PERGILAH, MINTALAH PETUNJUK TUHAN. )

Nas : 2Raj 22:13

Yosia ingin tahu apakah dosa-dosa Yehuda telah mencapai titik yang mengakibatkan hukuman ilahi tak terelakkan lagi.

  1. 1) Melalui Hulda, seorang nabi wanita, Allah mengatakan bahwa umat-Nya pada suatu hari pasti akan diserahkan ke tangan musuh (ayat 2Raj 22:14-17). Dengan kata lain, ketika umat Allah bersikeras berbuat dosa, tibalah waktunya hukuman Allah tidak dapat ditunda lagi.
  2. 2) Untuk jangka waktu yang terlalu lama umat Allah telah "mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan" (2Taw 36:16). Kebangunan rohani yang diadakan Yosia hanya sekedar menunda kehancuran Yehuda, tetapi tidak bisa membatalkannya (ayat 2Raj 22:18-20; 23:24-27).
(0.14736846153846) (Mzm 3:2) (full: SELA. )

Nas : Mazm 3:3

Arti istilah ini tidak jelas; bisa diartikan sebagai tanda perhentian, sisipan musik atau puncak musik.



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA