(0.25675661111111) | (Kej 25:34) |
(ende) Djuga disini Esau dilukiskan seperti orang jang kasar dan rakus. Ia sangat sedikit menghargai hak-hak istimewa anak sulung. Djadi ia tidak lajak menerima hak-hak itu. Dengan demikian perbuatan Jakub dibenarkan (lihat Ibr 12:16,17). |
(0.25675661111111) | (Kej 27:29) |
(ende) Jang disebut "saudara-saudara" disini bangsa Ammonit dan Moabit (lihat Kej 19:31-38); "putera-putera ibumu": bangsa Edom. Bandingkan berkat ini dengan berkat Ibrahim di Kej 12:3. |
(0.25675661111111) | (Kej 29:30) |
(ende) Banjak para Bapa Geredja kemudian menganggap Lea lambang bangsa jahudi, dan Rachel lambang Geredja. Geredja lebih ditjintai oleh Kristus daripada bangsa Jahudi. Geredja itulah tudjuan karja-penjelamatanNja. |
(0.25675661111111) | (Kej 30:27) |
(ende: Sekiranja aku mendapat kerelaanmu....) mengandung suatu permintaan, artinja kira-kira: "bolehkah saja memintanja kepadamu demi kebaikanmu?" |
(0.25675661111111) | (Kej 36:11) |
(ende) Disini disebutkan duabelas suku Edom. (Amalek, anak selir, tidak diikutsertakan). Bandingkan dengan duabelas suku Israel: Kej 35:22 dsl., dan Isjmael: Kej 25:13. Djumlah ini merupakan bentuk historis persekutuan suku-suku. |
(0.25675661111111) | (Kej 37:28) |
(ende) Midian terletak disebelah Selatan, disekitar semenandjung Sinai. Dengan disebutkannja orang-orang Isjmael dalam ajat ini, djalan tjerita disesuaikan dengan tradisi J (lihat ajat 25(Kej 37:25) dan bandingkan dengan ajat 36(Kej 37:36)). |
(0.25675661111111) | (Kej 38:10) |
(ende) Perbuatan ini adalah dosa berat, karena bertentangan dengan tudjuan langsung perkawinan, seperti telah diperintahkan oleh Tuhan kepada manusia. Ketjuali itu perbuatan ini timbul dari egoisme, tidak mau mementingkan nama dan keturunan kakaknja. |
(0.25675661111111) | (Kej 40:1) |
(ende) Tjerita ini dari tradisi E. Ternjatalah disini kebidjaksanaan Jusuf, jang diterimanja berkat patuh-setianja kepada Tuhan jang Mahaesa. (lihat ajat 8(Kej 40:8) dan Kej 41:16). |
(0.25675661111111) | (Kej 41:43) |
(ende) Pengangkatan resmi akan memangku djabatan tinggi dan menerima penghormatan besar ini pula adalah sesuai dengan adat-istiadat Mesir. |
(0.25675661111111) | (Kej 43:1) |
(ende) Fasal 43(#TB Kej 43) dan 44(Kej 44) termasuk tradisi Jahwistis. Dalam tradisi ini tidak disebutkan, bahwa Sjimeon ditinggalkan selaku tawanan djaminan. Saudara-saudara Jusuf baru kembali ketanah Mesir, sesudah agak lama, ketika simpanan makanan sudah habis. |
(0.25675661111111) | (Kel 3:8) |
(ende: Tanah jang berhiliran susu dan madu) dalam Kitab Sutji istilah lazim untuk: tanah jang didjandjikan. Bangsa-bangsa tersebut disini mendiami berbagai-bagai wilajah Palestina, sebelum lambat-laun diusir oleh umat Israel. |
(0.25675661111111) | (Kel 4:3) |
(ende) Selandjutnja Musa akan menggunakan tongkat-gembalanja untuk membimbing umat Israel. Pertolongan Tuhan sementara itu seakan-akan nampak dalam tongkat ini. Karena itu djuga disebut "tongkat Allah" (Kel 4:20). Tanda-tanda jang harus didjalankan Musa banjak persamaannja dengan perbuatan-perbuatan sihir di Mesir (Lihat Kel 7:11). Mungkin tanda-tanda, jang sudah barang tentu menjertai kepemimpinan Musa, dalam tjerita-tjerita rakjat dan tradisi-tradisi telah memperoleh bentuk konkrit ini, djustru untuk membandingkan keagungan dan kekuasaan Musa dengan kemampuan para ahli sihir di Mesir. Pokoknja ialah: Jahwe djauh-djauh lebih berkuasa dari orang-orang Mesir dengan segala dewa-dewa dan ilmu-sihir mereka, dan ini dibuktikanNja pada Musa. |
(0.25675661111111) | (Kel 5:6) |
(ende) Para mandur-mandur (atau menurut arti-kata jang pokok: para penulis) adalah orang-orang Israel jang mengerdjakan tata-usaha, dan menjampaikan perintah-perintah para pengawas Mesir kepada rakjat djelata (bandingkan aj. 14)(Kel 5). |
(0.25675661111111) | (Kel 5:22) |
(ende) Masih seringkali Musa akan merasa ditinggalkan oleh Tuhan dan oleh bangsanja sendiri. Namun doanja mentjerminkan kepertjajaannja jang tidak pernah gontjang, djuga kalau ia tidak memahami, mengapa Tuhan tidak djelas-djelas memperlihatkan kekuasaanNja. |
(0.25675661111111) | (Kel 12:3) |
(ende) Hibr. "edah" artinja: rapat resmi keagamaan rakjat Israel. Istilah ini terutama dipakai dalam tradisi P, dan mendjadi istilahnja jang lazim sedjak masa pembuangan. Keterangan-keterangan berikutnja sangat kuno. |
(0.25675661111111) | (Kel 13:3) |
(ende) Peraturan-peraturan ini berasal dari tradisi D, jang mementingkan pengadjaran jang menjertai perajaan ibadat (Lihat aj. 8,14-15(Kel 13:8,14-15) dan bandingkan Kel 12:26-27). |
(0.25675661111111) | (Kel 14:21) |
(ende) Di sini ada sedikit perbedaan antara tradisi-tradisi: menurut tradisi P Musa mengulurkan tangannja dan membelah air dengan tongkatnja. Menurut tradisi J Jahwe sendiri membendung air laut dengan angin kentjang (Bandingkan tjatatan sesudah Kel 11:10). |
(0.25675661111111) | (Kel 15:1) |
(ende) Menurut adat-kebiasaan sesudah menang dalam perang orang-orang perempuan merajakannja dengan njanjian serta tari-tarian (lih. Hak 11:34; 1Sa 18:6). Tidak mengherankan, bahwa ini terdjadi disini pula. Akan tetapi sjairnja sendiri dalam bentuk seni sastra ini, merupakan uraian motif aj. 1(Kel 15:1) dan Kel 15:21 jang baru disusun kemudian. Antara lain ini ternjata dari disebutkannja orang-orang Pilisti (aj.14)(Kel 15:14), dan dari ajat-ajat jang melukiskan masuknja umat Israel dalam tanah Kanaan, dan menggambarkan bagaimana mereka menduduki kota Jerusalem. Djadi Pengungsian dari Mesir dipandang sebagai permulaan kemenangan-kemenangan besar, dan dihubungkan dengan kedatangan mereka ditanah jang didjandjikan. Gaja- bahasanja: sjair kepahlawanan. Djadi isinja harus ditafsirkan sesuai dengan tjorak-sastra ini. |
(0.25675661111111) | (Kel 15:25) |
(ende) Bagian terachir ajat ini tertulis dalam bentuk sjair, dan ditambahkan dari sumber lain. Mungkin sekali maksudnja menerangkan nama "Massa" = pertjobaan (lihat Kel 17:7). Disini umat Israellah jang ditjoba Jahwe. |
(0.25675661111111) | (Kel 16:5) |
(ende) Tradisi P menghubungkan mukdjidjat manna ini dengan adjaran tentang perajaan hari ketudjuh sebagai hari istirahat (lihat djuga aj. 23-30(Kel 16:23-30) dan bandingkan dengan Kej 1: Sabbat digambarkan sebagai hukum jang ditepati oleh Tuhan sendiri). |