Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 7461 - 7480 dari 9318 ayat untuk tidak (0.009 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.15976804347826) (Yes 18:1) (sh: Bila Tuhan di pihak kita. (Jumat, 09 Oktober 1998))
Bila Tuhan di pihak kita.

Bila Tuhan di pihak kita.
Dalam keadaan terjepit orang bisa saja menerima bantuan tanpa memperhitungkan baik-buruknya. Etiopia memanfaatkan keberadaan mereka sebagai "kaum yang ditakuti dekat dan jauh ... bangsa yang berkekuatan ulet dan lalim" (ayat 2), dan menawarkan bantuan kepada Yehuda. Tawaran itu memang jalan keluar yang menarik, tetapi sangat tidak berarti karena Allah sanggup memberikan pertolongan. Setiap bantuan yang mengalihkan umat Tuhan dari Allah sumber pengharapan yang utama, adalah jerat dan harus ditolak!

Penyelamat bangsa-bangsa. Allah menyaksikan dari takhta kudus-Nya ulah bangsa-bangsa di muka bumi ini. Sepak terjang bangsa yang menjungkirbalikkan umat-Nya tak luput dari perhatian-Nya. Allah tidak berdiam diri berpangku tangan. Allah memberikan Firman-Nya untuk meneguhkan iman umat-Nya, meyakinkan akan kuasa dan pemeliharaan-Nya. Kebaikan dan pemeliharaan Allah juga tak hanya milik Israel sepenuhnya. Etiopia yang telah ditegur-Nya pun, suatu hari kelak menjadi bangsa yang termasuk dalam rencana penyelamatan-Nya. Janji Allah kepada Abraham pun dikukuhkan (Kej. 12:3b), dan telah digenapi di dalam Yesus Kristus.

Doa: Tolong kami mengenalMu dengan intim, agar tak ada hal lain kami jadikan andalan.

(0.15976804347826) (Yes 21:1) (sh: Kejatuhan Babel. (Senin, 12 Oktober 1998))
Kejatuhan Babel.

Kejatuhan Babel.
Pepatah mengatakan: "Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga". Bangsa Babel yang kuat dan berjaya itu akhirnya jatuh karena kesombongan dan kelengahan mereka. Nubuatan Yesaya menggambarkan bahwa keruntuhan itu akan berlangsung amat dahsyat dan kejam (ayat 2). Bahkan dinubuatkan pula bahwa Babel tidak siap melawan serangan yang datang atasnya (ayat 5). Ilah-ilah Babel yang menjadi lambang kejayaan bangsa, tidak lebih dari sekadar puing-puing yang serpihannya berserakan di tengah reruntuhan kota Babel (ayat 9-10).

Beban seorang Nabi. Nabi adalah penyambung lidah Allah. Dia harus memberitakan kebenaran-kebenaran Allah. Dia bukan seperti tukang pos, yang sekadar menyampaikan surat. Dia menyampaikan apa yang dilihatnya dari Tuhan (ayat 8,9). Dia menghayati benar setiap berita yang harus disampaikannya. Para hamba Tuhan bertanggungjawab kepada Tuhan dan sesamanya. Ia bertanggungjawab menyampaikan kebenaran Allah dengan setia dan menyoroti realita hidup ini dalam terang kebenaran firman Allah. Para hamba Tuhan yang efektif, berpegang kepada Allah dan kepada dunia pada saat bersamaan.

(0.15976804347826) (Yes 28:1) (sh: Efek negatif kemakmuran. (Kamis, 19 November 1998))
Efek negatif kemakmuran.

Efek negatif kemakmuran.
Akhir-akhir ini berita surat kabar dan media elektronik membuat hati cemas dan putus asa. Kemunafikan, dusta, mabuk harta, perkosaan, perampokan, pemutarbalikkan fakta, dll. mewarnai kehidupan bangsa kita. Menyedihkan! Dulu semua perbuatan itu dilarang, bahkan dibicarakan saja tabu! Namun, zaman berubah. Etika yang menjunjung tinggi moralitas, seolah tak mampu menghadang perubahan yang memporak-porandakan kualitas rohani manusia. Di katakan bahwa sekarang adalah zaman penuaian kemakmuran. Benarkah? Apa yang dituai? Kebobrokan moral? Perhatikanlah bahwa kondisi sekarang ini tidak jauh berbeda dari bangsa Samaria (Israel) di masa jayanya (ayat 1, 3-4). Dampaknya adalah kehancuran bangsa: kehidupan imoral dan berakhir pada penghukuman Tuhan.

Pemimpin gereja. Karena tak mengindahkan peringatan Yesaya, bangsa yang seharusnya menjadi berkat, akhirnya tertawan. Pemimpin yang seharusnya menjadi panutan, malah berperan sebaliknya. Karena itu Allah akan menghancurkan segala kebanggaan mereka. Belajar dari kepemimpinan di Samaria, sepatutnyalah pemimpin gereja sekarang tidak bersembunyi di balik kepentingan diri. Mereka adalah alat Tuhan yang dipercayai dan diberi wewenang untuk membina umat-Nya, dalam mengemban penggembalaan.

(0.15976804347826) (Yes 29:17) (sh: Tuhan menjanjikan keselamatan. (Senin, 23 November 1998))
Tuhan menjanjikan keselamatan.

Tuhan menjanjikan keselamatan.
"Orang tuli akan mendengar ... Yakub tidak akan mendapat malu" adalah bagian janji Tuhan Allah kepada umat-Nya. Melalui Yesaya, Tuhan menyatakan, bahwa di tengah kehidupan makmur Libanon, bangsa yang menjajah mereka (ayat 1), Tuhan sedang mempersiapkan keselamatan bagi umat-Nya. Mereka akan memperoleh kembali kesempatan untuk beribadah dan memanggil nama Tuhan (ayat 23). Bahkan Tuhan juga akan menyatakan keadilan-Nya, yaitu ketika yang sengsara bersukacita, dan yang berniat jahat dilenyapkan. Umat Tuhan akan kembali menikmati kebebasannya setelah sekian lama diterpa penderitaan.

Reformasi di dalam dan bersama Kristus. Reformasi total tidak akan pernah terjadi tanpa memusatkan perhatian kepada Tuhan, Sang Penguasa hidup. Sulit untuk memikirkan reformasi moral, tanpa mengikutsertakan Tuhan Yesus Kristus di dalamnya; sebab Dialah satu-satunya yang dapat memperbarui kehidupan seluruh ciptaan-Nya. Menerima Kristus, berarti mengakui bahwa hanya bersama dengan Kristuslah, hidup mengalami perubahan dan pembaruan.

Renungkan: "Tinggallah dalam Yesus, jadilah murid-Nya; belajarlah firman Tuhan, taatlah kepada-Nya; tinggallah di dalam-Nya dan andalkan kuasa-Nya; hidup berlimpah kurnia hanya pada Dia."

(0.15976804347826) (Yes 33:7) (sh: Mempengaruhi dan mengubah. (Senin, 30 November 1998))
Mempengaruhi dan mengubah.

Mempengaruhi dan mengubah.
Intervensi (campur tangan) Allah atas dunia ini tidak terbatas pada musuh-musuh umat-Nya, tetapi juga terhadap segala bentuk kejahatan. Api Tuhan menyeleksi yang murni dan yang palsu. Siapa yang tahan terhadap api Tuhan? (ayat 14) Bukan pemeras, penindas, koruptor, pembunuh, melainkan umat yang hidup dalam kebenaran, jujur, setia, taat dan bertanggung jawab (ayat 15, lihat Mat. 3:10-17). Kebenaran dan keadilan Allah ditegakkan, kelaliman, keculasan dimusnahkan! Kuasa dan kedaulatan-Nya tidak saja mampu mempengaruhi dunia, tetapi juga mampu mengubah dunia ini secara radikal.

Menjawab tantangan. Allah telah membumihanguskan segala bentuk kejahatan melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Kalaupun di zaman sekarang ini berbagai ragam kejahatan kembali hadir, berarti umat telah kembali mempersilakan kejahatan hadir dalam kehidupan mereka. Tak adakah respons aktif orang percaya menghadapi situasi ini? Ataukah justru mereka terlibat di dalamnya? Kejahatan telah mempecundangi harkat kemanusiaan orang percaya. Tidakkah kita tertantang untuk mengatasinya? Responilah secara terbuka, jujur dan penuh syukur uluran tangan Tuhan. Hanya dengan cara inilah, orang percaya mampu melahirkan karakter unggul dalam ungkapan-ungkapan kelakuan yang benar.

(0.15976804347826) (Yes 35:1) (sh: Pengharapan keselamatan. (Rabu, 2 Desember 1998))
Pengharapan keselamatan.

Pengharapan keselamatan.
Membaca ulang peristiwa demi peristiwa yang dilakonkan bangsa Israel di hadapan Allah, menghantar alur pikir kita pada dua hal: pertama, Israel adalah bangsa yang bebal, cenderung tak tahu berterima kasih; kedua, tidak ada sangkalan bahwa Allah itu pengasih dan setia. Kasih dan setia Allah itulah yang kembali menebar semarak pengharapan umat. Pengharapan yang sempat layu dan kering. Namun pengharapan keselamatan dari Allah berpihak pada mereka. "Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan ... menyelamatkan kamu".

Keselamatan kekal. Lihatlah jangkauan keselamatan yang Allah janjikan pada umat-Nya (ayat 5-9), bukankah itu merupakan ungkapan kerinduan jiwa terdalam semua umat Allah? Ada kesembuhan, pemulihan hubungan, perubahan alam, kedamaian, pembaruan kondisi hidup. Janji yang tidak dibatasi lingkup jasmani dan rohani, melainkan janji yang berdimensi kekal menembus batas-batas keberadaan manusia. Dan keselamatan kekal itu hanyalah berlaku bagi orang-orang yang berjalan, hidup dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Renungkan: "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu" (Mat. 11:28)

(0.15976804347826) (Yes 37:26) (sh: Kekudusan Allah. (Sabtu, 5 Desember 1998))
Kekudusan Allah.

Kekudusan Allah.
Permohonan raja Hizkia dan para stafnya, bukan sekadar agar mereka dibebaskan dari kepungan tentara Asyur, tetapi demi kekudusan nama Allah yang telah dicela dengan semena-mena oleh Sanherib, raja Asyur (ayat 14-20). Bila Allah sendiri tidak bertindak, mungkin sekali bangsa Israel akan meragukan keberadaan kedaulatan dan kekuasaan Allah yang mereka sembah. Melalui Yesaya, Allah mengingatkan kepada Hizkia tentang siapa diri-Nya, Allah yang kepada-Nya, Hizkia memohon pertolongan (ayat 26-29). Adalah kewajiban orang percaya untuk mendoakan dan menjaga kekudusan nama Allah (bdk. Mat. 6:9, Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu ...).

Allah mengubah sejarah. Realitas sejarah ada di tangan Allah. Allah berkuasa mengubah sesuai kehendak-Nya. Allah membelalakkan mata dunia dengan kuasa-Nya, tentang fakta bahwa kekuatan Asyur tidak akan pernah menandingi-Nya. Tentara Asyur dihambat-Nya, sehingga tak dapat memasuki kota Yerusalem. Allah memagari, dan mengirimkan bala tentara surga untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya. Dan Allah sendiri bertindak, menghajar mereka yang mencela kekudusan-Nya.

Renungkan: Allah mendengarkan dan mengabulkan permohonan orang percaya yang disampaikan dalam kekudusan nama-Nya.

(0.15976804347826) (Yes 38:9) (sh: Pertanggungjawaban hidup. (Senin, 7 Desember 1998))
Pertanggungjawaban hidup.

Pertanggungjawaban hidup.
Setelah sembuh dari penyakitnya, Hizkia menyusun karangan, sebagai perenungan atas kesempatan selamat (sementara) dari kematian. Bagi Hizkia kematian itu menakutkan, karena menghancurkan tubuh jasmaninya (ayat 12), bahkan memisahkan dari persekutuan dengan Tuhan untuk selama-lamanya (ayat 18). Ada sebagian orang menilai bahwa kematian itu merupakan bentuk ketidakmampuan mempertanggungjawabkan hidup kepada si Pemberi Hidup. Hanya mereka yang berpijak pada kejelasan iman, kemampuan mengaplikasikannya dan memiliki kepastian keselamatan (setelah kematian), dalam dirinyalah yang memberikan keberanian dan kesiapan menghadapi kematian.

Harapan dalam kematian. Ketika Hizkia berseru kepada Allah, dosanya diampuni, dan maut digantikan hidup. Hizkia diberi lagi kesempatan hidup selama 15 tahun. Itu berarti setelah 15 tahun, kematian akan datang menjemputnya. Namun, ia tidak lagi ketakutan karena itu adalah kesempatan bersekutu dengan Allah, memuji dan bersaksi bagi-Nya. Dalam Perjanjian Baru, tidak ada lagi ketakutan menghadapi maut, sebab maut telah dikalahkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Sebelum ajal datang menjemput, manfaatkanlah kesempatan hidup yang Allah berikan!

(0.15976804347826) (Yes 40:6) (sh: Hidup dalam firman-Nya. (Jumat, 18 Desember 1998))
Hidup dalam firman-Nya.

Hidup dalam firman-Nya.
Keterbatasan manusia membuatnya tidak mampu merencanakan hari esok. Bila dihayati benar, hidup ini begitu singkat, dan semaraknya begitu cepat berlalu. Tapi satu hal yang menjadikan hidup ini berharga dan jadi berarti ialah Firman Allah yang kekal. Diakui oleh Yesaya bahwa segala sesuatu boleh berlalu, tapi firman Allah yang memberi hidup, tetap untuk selama-lamanya. Sekali pun manusia sudah meninggalkan firman-Nya, Allah tidak pernah berhenti berfirman. Allah membangkitkan juru bicara yang mengingatkan umat-Nya kepada Sabda Allah yang hidup itu.

Pembawa kabar baik. Israel dipilih menjadi umat kesayangan Allah dengan satu tujuan, menjadi terang bagi bangsa sekitar mereka, dan memperkenalkan Allah yang sejati (bdk. Yes. 42:6), tetapi gagal! Kini kita yang sudah menerima kabar baik dari Allah, diutus untuk menjadi pekabar berita tentang Allah yang datang ke dunia menebus dosa kita. Umat Tuhan masa kini patut bersyukur. Allah dalam Kristus menggembalakan kita (bdk. Yoh. 3:16-20). Wajiblah kita menjadi domba setia. Kita pun wajib menjadi "pembawa Kabar Baik"

Doa: Ya Tuhan Yesus, terima kasih untuk penggembalaan-Mu atas hidup kami. Ajar kami, untuk selalu menjadi domba-domba-Mu yang setia dan yang rela pula menjadi "pewarta kabar" baik-Mu..

(0.15976804347826) (Yes 43:8) (sh: Saksi Tuhan (Sabtu, 06 Februari 1999))
Saksi Tuhan

Saksi Tuhan. Dalam sebuah proses persidangan, salah satu faktor penentu bersalah atau tidaknya seorang terdakwa adalah kesaksian para saksi. Karena itu sebelum bersaksi, seorang saksi diangkat sumpahnya agar mengatakan yang sebenarnya. Seorang saksi haruslah jujur mengatakan hal-hal yang didengar dan dilihatnya. Bangsa Israel dipilih Allah untuk menjadi saksi-Nya. Memberitakan tentang kemahakuasaan Allah sampai ke seluruh bumi. Dipilihnya Israel sebagai saksi mengandung pengertian bahwa bangsa Israel dipercaya sebagai saksi-Nya, dan suatu pernyataan kasih Allah kepada umat yang meskipun telah menyakiti hati-Nya, tetap memperoleh pengampunan-Nya.

Tuhan sudah mengampuni kita. Dia tidak mengingat-ingat dosa kita lagi. Karena itu seharusnyalah kita juga tidak terus menodai diri sendiri dengan berpaut pada dosa-dosa yang telah diampuni. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Yesus telah menjadikan kita ciptaan baru (2Kor. 5:17). Marilah kita hidup dalam pembaruan yang telah diadakan-Nya, hidup dalam terang kebenaran-Nya dan jadi saksi yang memberitakan kebenaran-Nya.

Renungkan: Sampai kapankah kita memberati dan menyusahkan Dia dengan dosa dan kesalahan kita?

Doa: Sesungguhnya hanya Engkaulah yang layak menerima hormat, kemuliaan dan puji-pujian. Haleluya.

(0.15976804347826) (Yes 48:12) (sh: Hubungan timbal balik (Rabu, 17 Februari 1999))
Hubungan timbal balik

Hubungan timbal balik. Ada bagian Allah dan ada bagian kita. Inilah hubungan dua arah yang timbal balik. Allah mengajar kita tentang apa yang memberi faedah dan menuntun kita di jalan yang harus kita tempuh (17). Bagian kita adalah memperhatikan perintah-perintah-Nya (18). Dengan demikian maka damai sejahtera akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti (18). Hubungan ini dimungkinkan karena Yesus Kristus, Penebus umat-Nya. Betapa mulia dan indahnya bila kita tetap dalam persekutuan dengan Allah, karena di dalamnya terpancar damai sejahtera dan kebahagiaan sejati.

Allah tetap membimbing umat-Nya. Allah tetap bekerja merobohkan perintang-perintang terhadap rencana-Nya (14-16) dan membimbing umat-Nya. Karena itu, barangsiapa merindukan kehidupan yang berbahagia, penuh damai sejahtera dan hidup berkelimpahan (17-19), patutlah setia kepada-Nya dan berpegang pada ajaran-ajaran-Nya. Kini kita mengenal Allah dalam Kristus dan firman-Nya. Marilah kita sepenuhnya bergantung pada kasih karunia Kristus dan sepenuhnya terbuka pada pengajaran firman-Nya.

Doa: Ya, Tuhan Engkaulah satu-satunya sumber damai sejahtera dan kebahagiaan dalam hidup kami.

(0.15976804347826) (Yes 51:1) (sh: Tuhan menghibur (Senin, 22 Februari 1999))
Tuhan menghibur

Tuhan menghibur. Masa lalu, masa kini, dan masa depan bukanlah sekadar urutan waktu, tetapi faktor-faktor yang saling berpengaruh dalam penghayatan hidup seseorang. Orang beriman khususnya harus mampu melihat dan menilai ketiganya secara tepat dan seimbang. Kekuatiran umat terhadap ancaman terusir, sebenarnya tidak beralasan; sebab mereka beriman pada Allah yang telah menyatakan perbuatan-perbuatan-Nya yang agung dan mulia. Namun untuk meneguhkan hati mereka, Tuhan mengingatkan bahwa berkat Abraham tetap berlaku. Itu berarti Tuhan setia pada janji-Nya.

Pandang masa depan dengan optimis. Dalam kekinian, oleh iman kita dapat memandang dan menantikan masa depan dengan sikap dan cara yang tak dapat dimiliki oleh orang tak beriman. Masa depan bukan rahasia yang gelap, tetapi penggenapan rencana-rencana Allah yang pasti. Jika kita memperhatikan suara-Nya dan menerima pengajaran serta hukum-hukum-Nya, maka masa depan cerah berada di pihak kita, tetapi bila tidak, penghukuman Tuhan menjadi bagian kita. Isilah masa kini kita dengan penuh kesungguhan karena kita tahu bahwa sejarah ada di tangan-Nya.

Doa: Ya Tuhan Yesus, sumber penghiburan kami, bukakanlah pintu hati kami bagi keteguhan iman kepada-Mu.

(0.15976804347826) (Yes 51:9) (sh: Tuhan membebaskan (Selasa, 23 Februari 1999))
Tuhan membebaskan

Tuhan membebaskan. Kehidupan bangsa Israel yang dijajah berbagai bangsa, pasti menempatkan mereka pada keadaan penuh dengan penderitaan, tekanan dan ketakutan. Bila tak berujung, maka hal ini bisa menimbulkan trauma berkepanjangan. Tetapi kini, keadaan sudah berubah. Betapa tidak! Tuhan berbicara, mengundang umat-Nya yang tertunduk di bawah hukuman-Nya, untuk menegakkan kepala. Tidak selamanya tangan-Nya terangkat dalam murka. Tuhan mencanangkan pembebasan, pengampunan dosa.

Konsekuensi pembebasan. Siapakah pada masa kini yang tak memikul beban? Anak muda yang harus menggalang masa depan dan hanya melihat kesuraman; orang tua yang oleh keadaan ekonomi menemui jalan buntu dalam usahanya; para pimpinan yang tak menemukan jalan keluar untuk mencegah terjadinya PHK, dlsb. Keadaan yang seolah tak berujung. Tetapi Tuhan angkat bicara. Kuasa yang telah membebaskan umat-Nya akan membebaskan kita pula. Percayakanlah keseluruhan hidup kita kepada-Nya, tentunya dengan konsekuensi, umat dituntut untuk berbicara, bersyukur dalam puji, memberitakan sukacita yang dari-Nya.

Renungkan: "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi".

(0.15976804347826) (Yes 56:1) (sh: Rumah doa bagi segala bangsa (Rabu, 17 Maret 1999))
Rumah doa bagi segala bangsa

Rumah doa bagi segala bangsa. Berita keselamatan dari Allah ternyata bukanlah milik bangsa Israel sendiri. Keselamatan itu juga diperuntukkan bagi segala bangsa. Orang asing tidak akan dibuang-Nya. Orang-orang kebiri pun tidak ditolak-Nya. Mengapa bangsa asing dilibatkan dalam rencana penyelamatan Allah? Adakah persyaratan yang harus mereka penuhi? Ada, yaitu memelihara hari Sabat, melakukan kehendak Allah, dan memegang perjanjian-Nya. Allah yang membawa mereka dan mengumpulkan semua bangsa ke dalam rumah-Nya yang kudus, sehingga rumah-Nya akan dikenal sebagai rumah doa bagi segala bangsa.

Menjangkau jiwa segala bangsa. Dalam penggenapan penetapan-Nya akan rumah doa bagi segala bangsa, Allah juga menghimpun semua orang pilihan-Nya. Dia menghimpun orang-orang Israel yang terbuang. Dan orang-orang dari segala bangsa juga akan ditambahkan pada kumpulan Israel tersebut. Untuk itulah Allah memilih dan mengutus orang-orang yang percaya pada-Nya pergi ke segala bangsa (Mat. 28:18-20). Pergi untuk membawa semua bangsa menjadi murid-murid Kristus yang hidup bagi kemuliaan-Nya. Itu pun merupakan tugas bagi semua umat percaya segala zaman. Masalahnya ialah: Apakah kita sudah melibatkan diri dalam pekerjaan membangun rumah doa bagi segala bangsa?

(0.15976804347826) (Yes 60:15) (sh: Masa depan yang terjamin (Kamis, 29 April 1999))
Masa depan yang terjamin

Masa depan yang terjamin. Nubuatan Yesaya mengandung visi dan misi yang jelas bagi masa depan umat Israel. Tuhan Allah adalah Juruselamat dan Penebus, yang mengaruniakan "syalom", yang berwujud: kemenangan, kemakmuran, kebahagiaan, damai sejahtera, keadilan, kebenaran, keamanan dan pengayoman, serta penataan sempurna kepada umat. Semua yang menggambarkan suasana sorgawi itu, merupakan suatu keadaan yang menjamin masa depan umat. Sebagai umat Perjanjian Baru, kita perlu menghayati bahwa peristiwa Paskah merupakan suatu titik awal pembaruan menuju penggenapan dan perwujudan jaminan masa depan kita.

Menyikapi tata hidup surgawi. Di dalam Kristus, Kerajaan Allah hadir di dunia ini. Dan, hanya Yesus Kristus yang mampu memberikan jaminan masa depan, bahwa kita kelak pasti akan berjumpa dalam kemuliaan-Nya yang kekal. Kemuliaan Allah itulah yang akan menjadi penerang abadi (19-20). Bagaimana kita bersikap terhadap kemuliaan Allah itu pada masa kini? Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang tidak mempedulikan jaminan kekekalan dari Allah dengan bertindak sembarangan.

Renungkan: Kristus telah menjamin masa depan hidup kekal kita. Sepatutnyalah kita melibatkan diri di dalam kemuliaan Allah yang besar dan abadi itu.

(0.15976804347826) (Yes 65:1) (sh: Tidak menghargai berkat (Rabu, 5 Mei 1999))
Tidak menghargai berkat

Tidak menghargai berkat. Seorang ibu bekerja keras untuk membiayai pendidikan anaknya. Sementara si anak, mahasiswa semester IV, mengisi hidupnya dengan sikap santai, main judi, dan untuk kesekian kalinya gagal dalam ujian. Saat uangnya habis, barulah ia teringat ibunya. Wajarkah bila si ibu mengeluh? Terlebih Tuhan yang begitu mengasihi umat-Nya: "Sepanjang hari Aku mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa ... yang menyakitkan hati-Ku" (ay. 2-3). Bangsa Israel menyakiti hati Tuhan dengan menyembah allah lain, melakukan perbuatan jahat dan dengan kesombongan menganggap diri lebih "religius" dari orang lain. Bagaimana dengan kita? Adakah sikap hidup kita yang menyakitkan hati Allah? Bagaimana respons kita, bila kita disadarkan akan dosa-dosa kita?

Keadilan Allah. Pada hari penghakiman manusia akan dipisahkan yaitu: "hamba-hamba-Ku" dan "kamu yang telah meninggalkan Tuhan". Para hamba akan makan, minum, dan bersukacita. Mereka dihargai Allah, diberikan identitas baru, dan diterima dengan baik oleh orang lain. Sebaliknya, "kamu yang telah meninggalkan Tuhan" akan haus, lapar, malu, dan menangis.

Renungkan: Apa yang perlu ditanggalkan agar Anda menjadi hamba-Nya yang setia?

(0.15976804347826) (Yes 65:17) (sh: Langit dan bumi baru (Kamis, 6 Mei 1999))
Langit dan bumi baru

Langit dan bumi baru. Seluruh ciptaan telah berdosa (Kej. 3), maka pembaharuan yang akan terjadi meliputi seluruh ciptaan, baik manusia maupun alam semesta. Ciri-ciri Yerusalem baru adalah: (1) sukacita, kegirangan dan kesukaan, dan tidak ada kebusukan; (2) kemakmuran, hasil buminya akan sangat tinggi karena manusia menikmati hasil pekerjaannya (ay. 21-24; bdk. Kej. 3:17: "dengan susah payah engkau akan mencari rezekimu"); (3) Damai sejahtera dalam diri dan dalam hubungan antar manusia. Persekutuan umat terwujud sempurna karena hak perseorangan dan penghayatan persekutuan tidak bertentangan, melainkan bertumbuh terpadu dan harmonis. Komunikasi spontan dan penuh terjadi antara Allah dan manusia.

Pemulihan yang akbar dan dahsyat. Langit dan bumi baru merupakan janji pemulihan dan pembaruan yang akbar dan dahsyat. Kepastiannya dijamin oleh Sang Pencipta yang Maha Besar dan Agung, melalui karya Yesus Kristus. Kini, kita sedang menantikan penggenapan sempurna. Sebelum masa itu tiba, nantikanlah langit dan bumi baru itu dengan penghayatan iman, pengharapan, dan kesetiaan penuh kepada Allah.

Renungkan: Isilah hari-hari penantian penggenapan dalam hidup kita dengan semangat dan gairah menatap ke depan yang penuh pengharapan dan cita-cita.

(0.15976804347826) (Dan 1:1) (sh: Disiplin dari Allah (Kamis, 15 April 1999))
Disiplin dari Allah

Disiplin dari Allah. Inilah tindakan disiplin dari Allah: Israel diserahkan pada bangsa Babel. Ketika peristiwa ini terjadi, Babel adalah kerajaan yang terbesar di dunia. Selain membawa tawanan, bangsa Babel juga mengangkut sebagian perkakas dalam rumah Allah untuk memperkaya perbendaharaan dewa Babel. Semua itu terjadi, akibat ketidaktaatan Israel kepada Allah. Allah bertindak menurut hikmat-Nya. Ia mengetahui dengan sempurna apa yang dilakukan-Nya. Dengan membiarkan Israel ditaklukkan Babel, maka orang Israel terpaksa belajar taat dan tunduk kepada bangsa lain.

Allah mengizinkan. Dalam sejarah gereja, hal seperti itu pernah terjadi, yaitu ketika gereja menyimpang dari ajaran Kristus, Allah membiarkan gereja diserbu oleh penindas-penindasnya. Orang-orang Kristen dianiaya dan rumah-rumah ibadah dihancurkan. Semua ini dalam sepengetahuan Allah. Allah sebenarnya berkuasa melindungi gereja, tetapi Allah mengizinkan hal itu terjadi. Allah mau supaya umat-Nya bertobat, sehingga tidak perlu dihukum. Tetapi jika umat-Nya terus berdosa, maka Allah akan menghukumnya, agar umat-Nya bertobat.

Renungkan: Penderitaan tidak selalu karena dosa kita, tetapi kita perlu terus-menerus memeriksa diri, apakah kita sedang berjalan sesuai dengan firman Allah atau menyimpang?

(0.15976804347826) (Dan 2:1) (sh: Apakah manusia mengetahui isi hati Allah? (Sabtu, 17 April 1999))
Apakah manusia mengetahui isi hati Allah?

Apakah manusia mengetahui isi hati Allah? Mimpi raja Nebukadnezar sangat menggelisahkan hatinya. Terlebih ketika tak satu pun orang berhikmat dan ahli nujum di istananya mampu menjelaskan dan mengartikan mimpinya. Mereka tak berdaya dan mati kutu menanggapi permintaan raja Nebukadnezar. Menurut mereka suatu permintaan yang sungguh tidak mungkin. Memang, manusia tidak akan mampu mengerti isi hati Allah, kecuali jika Allah sendiri yang menyatakannya kepada hamba-Nya.

Strategi Daniel. Sebenarnya, Daniel dkk. termasuk dalam kumpulan orang-orang berhikmat dan ahli nujum istana yang harus dihukum mati. Namun, ketika mendengarkan ketetapan raja melalui Ariokh, Daniel mulai mengatur taktik dan strategi. Daniel mengawali strateginya dengan menanyakan duduk perkara yang sebenarnya, kemudian dia mulai menawarkan dirinya untuk berbicara kepada raja. Suatu sikap yang sangat berani telah Daniel tempuh. Dengan hikmat, kemampuan dan kepandaian yang dianugerahkan Allah bagi kita, hendaknya kita berani tampil dan berperan di tengah-tengah kesukaran bangsa dan gereja masa kini.

Renungkan: Peristiwa yang dialami Nebukadnezar menunjukkan bahwa Allah berdaulat penuh atas semua penguasa di dunia ini, untuk mewujudkan kehendak-Nya.

(0.15976804347826) (Dan 3:1) (sh: Pengakuan semu (Selasa, 20 April 1999))
Pengakuan semu

Pengakuan semu. Pengakuan yang tercetus karena kekaguman bukanlah jaminan bahwa pengakuan itu akan terus diingat dan dilaksanakan. Kekaguman dan pengakuan Nebukadnezar akan kebesaran Allah Daniel, ternyata semu dan tak berakar. Buktinya, ia kemudian mendirikan patung yang harus disembah oleh semua orang pada waktu-waktu yang ditentukan. Jika melanggar, perapian yang menyala-nyala menunggu. Namun Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memilih binasa dalam api daripada harus melanggar hukum Allah.

Bertahan demi kebenaran. Banyak Kristen meninggalkan imannya karena terancam melarat, aniaya, tidak memiliki kedudukan, dlsb. Yang perlu kita ketahui ialah bahwa pengakuan kita, bukan keluar dari sekadar rasa kagum dan takjub, melainkan dari rasa malu, tak berdaya, hina, dan terbuang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini pun, tidak jarang mengubah perilaku manusia. Sebab itu, apa pun yang dunia tawarkan, jika kita harus melepaskan pengakuan iman Kristen kita Yesus Kristus adalah Juruselamat tinggalkan segera! Yang paling utama harus kita taati adalah kebenaran Allah.

Renungkan: Demi mempertahankan kebenaran, dan secara konsisten menjaga pengakuan akan kebesaran dan keagungan Allah, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego bersedia menanggung segala risiko. Bagaimana dengan Anda?



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA