| (0.19335497014925) | (Mi 4:1) | (jerusalem) Kurang diketahui dari mana asalnya nubuat ini, yang terdapat dalam Yes 2:2-4+, juga Sama seperti Yes 60 demikianpun nubuat ini berkata tentang orang-orang bukan orang Israel yang bertobat dan datang ke kota Sion (Yerusalem), bdk Yes 45:14+. Mengingat nubuat-nubuat yang pasti berasal dari nabi Mikha, pikiran itu sebenarnya kurang sesuai dengan pandangan Mikha. |
| (0.19335497014925) | (Mi 4:8) | (jerusalem: Menara Kawanan) Ibraninya: Migdal-Eder Ini sebuah nama tempat yang kuno sekali, bdk Kej 35:21. Di sini nama itu dipakai untuk menyebut Yerusalem, kandang kawanan Israel |
| (0.19335497014925) | (Za 8:19) | (jerusalem) Pada puasa dalam bulan kelima dan ketujuh, bdk Zak 7:3 dan Zak 7:5, ditambah puasa dalam bulan keempat dan kesepuluh. Puasa itu menjadi peringatan akan didobraknya tembok Yerusalem dan awal pengepungan kota, 2Ra 25:1,4. |
| (0.19335497014925) | (Za 9:7) | (jerusalem: darah) Artinya: daging yang darahnya masih di dalam. Makanan itu haram menurut hukum Yahudi. Bdk Ima 1:5+ |
| (0.19335497014925) | (Mat 24:15) | (jerusalem: Pembinasa Keji) Rupanya dalam Kitab Daniel (Dan 9:27) kata ini berarti: sebuah berhala yang ditempatkan raja Antiokhus dalam Bait Allah di Yerusalem (dalam th. 168 seb. Mas.; bdk 1Ma 1:54). Yesus mengetrapkan nubuat itu pada pengepungan dan perebutan kota suci dan Bait Allah oleh tentara Roma, bdk Luk 21:20. |
| (0.19335497014925) | (Kis 13:43) | (jerusalem: penganut agama Yahudi) Di sini kata "proselit" mendapat makna yang luas, sehingga searti dengan "mereka yang takut akan Allah" |
| (0.19335497014925) | (Kis 17:16) | (jerusalem: Atena) Kota yang menjadi pusat rohani kebudayaan Yunani ini oleh Lukas dianggap sebagai sebuah lambang. Ini nampak dalam wejangan yang diucapkan Paulus. Wejangan ini satu-satunya contoh pewartaan Paulus kepada orang-orang kafir, yang tercantum dalam Kisah para rasul. Dan hanya dalam wejangan ini sajalah Paulus menggunakan "hikmat" (filsafat) keduniaan untuk menentang kekafiran. |
| (0.19335497014925) | (Kis 17:34) | (jerusalem: Dionisius) Sidang pembaca Lukas kiranya mengenal tokoh itu. Kemudian daya khayal umat menghias tokoh itu dengan berbagai cerita, terutama setelah dalam abad V seorang penulis (Pseudo-Dionisius) menggunakan nama tokoh itu untuk menyebar luaskan karyanya sendiri mengenai mistik. Dionisius, anggota majelis Areopagus itu juga disamakan dengan uskup pertama kota Paris (abad III). |
| (0.19335497014925) | (Kis 20:6) | (jerusalem: berlayar dari Filipi) Ialah melalui pelabuhan Neapolis, bdk Kis 16:11 |
| (0.19335497014925) | (Flp 1:13) | (jerusalem: istana) Yunaninya "praitorion", ialah istana Kaisar di Roma atau istana gubernur Romawi. Kalau surat ini ditulis di Roma, maka apa yang dimaksudkan ialah pasukan pengawal Kaisar yang berkediaman di dekat tembok kota Roma. Kalau Paulus menulis di Efesus, maka yang dimaksudkan ialah isi istana gubernur; dan kalau di Kaisarea isi istana gubernur di situ. |
| (0.19335497014925) | (1Ptr 2:12) | (jerusalem) Meskipun termasuk dalam kota lain, 1Pe 1:1+, orang-orang Kristen tidak lepas dari kewajiban-kewajiban terhadap dunia ini. Sebaliknya, sebagai anak-anak Allah dan warga negara sorga, mereka, mendapat berbagai kewajiban yang dikagumi oleh para pemfitnah mereka, 1Pe 1:12, 15 |
| (0.19335497014925) | (Why 14:20) | (jerusalem: di luar kota) Pemusnahan bangsa-bangsa yang tidak percaya harus terjadi di luar Yerusalem, sesuai dengan Zak 14:2 dst; Wah 14:12 dst; Yeh 38:1-39:29, bdk Ima 4:12; Ibr 13:11-12. |
| (0.19335497014925) | (Yes 24:1) |
(sh: Nubuatan penghakiman Allah. (Sabtu, 14 November 1998)) Nubuatan penghakiman Allah.Nubuatan penghakiman Allah. Sikap pelaku firman. Nubuatan penghakiman itu tepat dan benar. Sebaliknya kalau tidak menangkap peringatan Tuhan, kita akan terjerat dalam kesia-siaan hidup. Di balik nubuatan penghakiman itu, ada kabar kesukaan yang menyertai. Hakikat pemberitaan firman Allah, apapun bentuknya adalah Injil. Pada puncak penghakiman, Allah akan bertakhta, menyatakan kemuliaan-Nya di tengah manusia yang percaya sungguh dan taat penuh kepada-Nya. Tidak ada pilihan yang diberikan buat kita. Yang harus kita sadari ialah bahwa sekalipun kita hidup di sekitar berhala-berhala modern, firman Tuhan tidak pernah mengakui keberadaan dan kuasa mereka. Doa: Ampunilah kesalahan dan ketidaktaatan kami. Amin. |
| (0.19335497014925) | (Mat 20:29) |
(sh: Kasih Tuhan. (Rabu, 25 Maret 1998)) Kasih Tuhan.Kasih Tuhan. Raja Damai. Yerusalem adalah kota syalom atau kota damai. Kini Tuhan Yesus memasuki kota damai dengan menggunakan keledai. Sejak dari cara Tuhan menyuruh orang mencari binatang tunggangan sampai cara Ia memasuki kota itu, terlihat bahwa Ia bertindak dengan sikap penuh wibawa. Itulah yang membuat orang mengakui dan menyambut Dia dengan gembira sebagai Anak Daud. Namun Tuhan datang bukan sebagai raja yang mengobarkan semangat perang tetapi sebagai raja yang memberi kedamaian. Renungkan: Sebelum kita melepas damai semu, kita tak mungkin mengalami damai sejati dari Yesus. |
| (0.19335497014925) | (1Tes 4:1) |
(sh: Kudus itu indah. (Sabtu, 15 November 1997)) Kudus itu indah.Kudus itu indah. Kasih itu indah. Ciri lain dari umat Tuhan ialah hidup dalam persekutuan kasih yang hangat. Menurut Paulus, jemaat di Tesalonika telah belajar kasih dari Allah. Itu berarti kasih yang seharusnya ada di kalangan anak-anak Tuhan adalah akibat bekerjanya kasih karunia Allah dalam hidup mereka. Paulus ingin agar hal indah itu tidak sekadar ada tetapi dipraktekkan lebih sungguh dalam kehidupan jemaat Tesalonika. Renungkan: Tidak ada hal yang lebih memancarkan kemuliaan Allah dalam kehidupan orang percaya, selain hidup yang kudus dan penuh kasih. |
| (0.19183843283582) | (Yeh 30:1) |
(sh: Firaun merintih karena tangannya dipatahkan (Jumat, 21 September 2001)) Firaun merintih karena tangannya dipatahkanFiraun merintih karena tangannya dipatahkan. Pasal ini adalah satu-satunya kumpulan dari nubuatan melawan Mesir tanpa pencantuman tanggal penulisannya. Kemungkinan besar pasal ini ditulis tidak lama setelah Januari 585 SM. Namun demikian, hari keruntuhan Mesir yang sudah dekat patut diratapi dengan kata 'aduh, hari itu'. Allah mendaftarkan kota-kota sekutu Mesir yang akan turut dimusnahkan. Seluruh tanah Arab berikut bangsa imigrasi asing atau tentara sewaan yang dipakai untuk Mesir (Yer. 25:20), Israel (Kel. 12:38) dan Babel (Yer. 50:37), Libya, orang-orang dari negeri yang bersekutu dengan Mesir. Kejatuhan Mesir dilukiskan dengan sangat terperinci, kota-kota besar dibicarakan di dalam kelompoknya, berikut dewa-dewa pujaan mereka (ayat 13). Kota On, adalah kota yang termasyur karena memiliki kuil matahari, dan dari sanalah muncul nama Bet-Syemes (Rumah Matahari) dalam Yer. 43:13 dan nama Yunaninya Heliopolis (Kota Matahari). Di Pi-Beset disembah dewi Ubastet, yaitu dewi yang berkepala kucing (ayat 17). Kekuasaan Mesir telah berakhir, hal ini dikatakan di dalam nubuatan 587 SM (ayat 20) dilatarbelakangi dengan peristiwa Nebukadnezar mengalahkan Firaun Hofra, yang digambarkan sebagai pematahan tangan Firaun, atau melemahnya kekuasaannya (ayat 21). Kekalahan ini akan merembet dengan kekalahan lain, yang keseluruhannya akan meruntuhkan kejayaan Mesir (ayat 22-23). Keseluruhan perikop ini memuat berita bahwa Tuhan akan mematahkan kekuasaan, kekuatan, dan tangan Firaun sebanyak 4 kali (ayat 4, 18, 21, 22). Tangan yang memegang tampuk pemerintahan dan tangan yang teracung mengangkat pedang adalah lambang kekuatan dan kekuasaan seseorang. Mesir, di masa jayanya begitu congkak (ayat 18) sehingga Allah perlu turun tangan untuk mematahkan kekuatannya. Tangannya tidak dibalut menjadi sembuh, tidak ada yang memasang pembalut supaya kuat kembali untuk mengacungkan pedang (ayat 21). Firaun merintih seperti orang yang mendapat luka berat (ayat 24). Renungkan: Mungkin saat ini kita bukan penguasa di dalam sebuah kerajaan. Tapi yang pasti, kita memiliki wewenang di dalam hidup kita sendiri, di keluarga, di kampus, di kantor, di gereja, di yayasan, atau di dalam masyarakat. Hari ini firman Tuhan mengingatkan kita untuk berhati-hati ketika menggunakan otoritas kita. |
| (0.18915525373134) | (Mzm 48:1) |
(sh: Allah, Kota Bentengku (Kamis, 12 Februari 2004)) Allah, Kota BentengkuAllah, Kota Bentengku. Kebanggaan Israel adalah Yerusalem, ibu kota negara mereka, dan Bait Allah yang berdiri di Bukit Sion, di Yerusalem tersebut. Yerusalem dengan Bait Allahnya adalah lambang kehadiran Allah sebagai Raja mereka. Selama Yerusalem dan Bait Allahnya ada, maka mereka meyakini bahwa Allah juga hadir menyertai dan memberkati mereka (ayat 2-4). Pemazmur menggubah puisinya itu melalui pengalaman menyaksikan bagaimana bangsa-bangsa lain yang jauh lebih kuat daripada Israel tidak mampu mengalahkannya dalam peperangan demi peperangan karena Allah hadir di tengah-tengah Israel (ayat 5-9). Sebagai akibatnya kehadiran Allah di tengah-tengah Israel juga telah menimbulkan kemashyuran-Nya sampai ke seluruh bumi (ayat 11). Maka sekarang, pemazmur mengajak umat Tuhan untuk memuji dan membesarkan Allah yang senantiasa hadir di tengah-tengah mereka. Biarlah pengalaman di masa lampau akan kehadiran dan kesetiaan Allah menjadi pengharapan bagi generasi-generasi kemudian, yaitu bahwa Allah akan tetap hadir di tengah-tengah mereka sepasti kota yang berbenteng teguh itu berdiri (ayat 13-15). Memang, sekarang kita sebagai umat Perjanjian Baru tidak lagi melihat kehadiran kota Yerusalem dan Bait Allahnya sebagai kehadiran Allah atas umat-Nya masa kini. Kita diajak oleh Tuhan Yesus untuk mengimani Allah yang hadir tidak dibatasi ruang dan waktu (Yoh. 4:21), tetapi Allah yang menyatakan kehadiran-Nya sebagai Roh (ayat 24). Yang dibutuhkan untuk menyembah Allah sedemikian adalah roh kita sendiri dan hidup kita yang melakukan kebenaran. Dengan kata lain, Allah hadir dan memberkati setiap orang yang rohnya menyembah Dia, dan hidupnya mengamalkan kebenaran-Nya. Renungkan: Di mana saja, kapan saja, pada saat kita mengakui Allah dan melaksanakan kehendak-Nya, Dia hadir menyatakan perkenan dan pemeliharaan-Nya atas kita. |
| (0.18915525373134) | (Yeh 22:1) |
(sh: Kota berhutang darah (Sabtu, 8 September 2001)) Kota berhutang darahKota berhutang darah. Kota Yerusalem yang awalnya adalah sebuah kota kudus Allah, kini telah berubah menjadi kota yang banyak menginvestasi perbuatan haram. Tingkat kebejatan yang dilakukan oleh warganya sangat memalukan, sehingga kemesuman tersebut telah menjadi tontonan yang penuh ejekan dari negeri-negeri sekitarnya. Kemerosotan moral, etika, dan rohani masyarakat ini berawal dari kehidupan para pemimpinnya yang berlomba di dalam menumpahkan darah (ayat 6). Allah menjadi muak dengan kriminalitas umat-Nya. Di tengah kesemrawutan yang ditimbulkan oleh dosa, Allah tetap dapat mendaftarkan kejahatan yang telah dianggap sebagai sebuah kebenaran. Mereka tidak segan-segan menghina orang tua. Tanpa mendengarkan suara hati, mereka menindas anak yatim dan janda. Tidak ada lagi orang yang mengindahkan hari kudus-Nya. Pemfitnah dan pemerkosa berkeliaran tanpa ditindak. Pekerjaan menerima suap dan penyembahan berhala sudah dihalalkan di mana-mana. Umat-Nya yang kudus telah berubah menjadi umat bejat yang bersiap sedia menumpahkan darah. Allah tidak menahan hamburan murka-Nya lebih lama lagi. Tindakan pembersihan terhadap kenajisan ini bersifat transparans, sehingga orang yang tidak percaya pun dapat melihat disiplin yang dijalankan Allah atas umat-Nya. Melalui uraian ini kita dapat mempelajari : [1] Allah menghendaki kehidupan yang suci dari umat-Nya. [2] Allah dapat melihat benang kusut masalah manusia langsung pada fokusnya, sehingga membentuk suatu daftar dosa dan pelanggarannya. [3] Allah mengecam disintegritas kesaksian para pemimpin umat. [4] Allah menghendaki pembaharuan terjadi setelah umat-Nya membuka telinga terhadap teguran-Nya. Renungkan: Kristen yang hidup seharusnya adalah Kristen yang senantiasa berupaya menjalani hidup dengan integritas jati diri yang baru di dalam karunia Tuhan Yesus. Bila kita pernah berubah setia terhadap Tuhan sehingga hidup kita bejat, selagi matahari masih terbit dari ufuk timur, masih tersedia peluang bagi kita untuk membenahi diri. Namun tak seorang pun tahu kapan matahari tak terbit lagi, oleh karena itu jangan tunda lagi hari penyesalan dosa. Wahai Kristen, hiduplah sesuai identitas barumu di dalam Kristus! |
| (0.18915525373134) | (Yeh 27:1) |
(sh: Elegi untuk sebuah kapal yang maha indah (Minggu, 16 September 2001)) Elegi untuk sebuah kapal yang maha indahElegi untuk sebuah kapal yang maha indah. Sungguh ironis bila sebuah kapal yang maha indah diratapi. Namun kenyataannya memang demikian karena Yehezkiel mendapat mandat langsung dari Allah untuk menyanyikan sebuah elegi kepada Tirus. Kota yang terletak di pintu gerbang lautan ini telah dihadang oleh sebuah malapetaka yang dahsyat hingga layak untuk diratapi (ayat 1-3). Kota Tirus pasti tidak pernah menyangka bahwa riwayatnya akan berakhir mengenaskan. Dalam perspektif dirinya, ia adalah sebuah kapal yang bertubuh sempurna di dalam keindahan (ayat 4). Bahan dasarnya adalah kayu pilihan (ayat 5). Papan dayungnya pun disiapkan dengan baik (ayat 6). Layarnya dan tendanya indah berwarna-warni menggambarkan keagungan. Kru pendayung dan kelasinya adalah orang Sidon (kota pelabuhan 25 mil dari utara Tirus) dan Arwad (tanah orang Fenisia, pesisir mediterian dan utara Sidon) (ayat 8). Para montirnya adalah tua-tua Gebal (kota diantara Sidon dan Arwad) beserta segenap kapal yang berlabuh hendak menjadi mitra dagangnya (ayat 9). Para prajurit militernya adalah orang-orang pilihan dari Persia, Lud (Lidya, di Asia kecil), dan Put (Libya, di utara Afrika) yang mengenakan perisai serta ketopong yang menambah semarak penampilannya (ayat 10). Keindahan Tirus sebagai sebuah kota dilukiskan semakin sempurna ketika orang Arwad dan tentaranya memanjat di atas sekeliling temboknya dan orang Gamad (utara dari Asia kecil) di atas menara- menaranya (ayat 11). Renungkan: Allah Sang Pencipta setiap insan dan alam semesta ini tidak membenci kecantikan atau keindahan. Ia justru menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-Nya. Yang dibenci Allah adalah apabila kecantikan hanya penampilan luar padahal di dalam kebusukan semata. Ingatlah bahwa kecantikan dari dalamlah yang akan terpancar keluar. Bacaan untuk Minggu ke-15 sesudah Pentakosta Lagu: Kidung Jemaat 408 PA 2 Yehezkiel 22 Pembuangan yang dialami oleh bangsa Yehuda membuat kita bertanya mengapa Allah tega membuang umat-Nya sendiri? Tidak maukah Allah memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki kesalahannya? Memang bila kita tidak melihat secara seksama apa yang dilakukan oleh bangsa Yehuda, kita akan berpikir demikian. PA kita hari ini akan memperlihatkan kepada kita mengapa Allah harus membuang bangsa Yehuda sebagai bentuk penghukuman-Nya kepada umat- Nya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1. Apa 2 dosa kota Yerusalem yang dicela oleh Allah (ayat 1-3)? Apa dampak perbuatan mereka terhadap diri mereka di hadapan Allah dan terhadap kelangsungan hidup mereka sebagai bangsa (ayat 4)? Menurut Anda apakah 2 dosa itu saling memperburuk satu dengan yang lain? Jelaskan! 2. Dosa-dosa Yerusalem dijabarkan lebih detil oleh Allah. Bagaimana hubungan orang-tua dan anak dalam masyarakat Yehuda, apakah otoritas orang-tua masih ditaati oleh para anak (ayat 7a)? Bagaimanakah keadilan yang berlaku khususnya bagi orang-orang lemah (ayat 7b, 29)? Lalu bagaimana dengan para pemimpin, apa yang mereka lakukan dan yang mereka cari (ayat 8, 9-12, 25-28)? Bagaimanakah tindakan-tindakan di atas berhubungan dengan penyembahan berhala mereka? 3. Jika demikian halnya, apa pendapat Anda tentang tindakan Allah kepada mereka (ayat 13-16a, 17-22a, 30)? Namun apakah penghukuman Allah semata-mata dijatuhkan demi kepuasaan amarah Allah (ayat 16b, 22b)? Lalu sebenarnya apakah tujuan penghukuman Allah? Apa yang Anda pelajari tentang Allah? 4. Berdasarkan pertanyaan no 2, tepatkah bila dikatakan bahwa tatanan sosial masyarakat Yehuda sudah terjungkirbalik? Jelaskan! Evaluasilah tatanan sosial masyarakat kita saat ini berdasarkan kriteria Yehezkiel. Seberapa dekatkah masyarakat kita menuju akhir (ayat 4)? Apa yang dapat Anda dan gereja Anda lakukan untuk memulihkan tatanan masyarakat kita? Pikirkan tindakan konkrit yang tidak terlalu ideal, agar dapat dilakukan mulai sekarang! |
| (0.18915525373134) | (Kis 16:1) |
(sh: Visi dan pimpinan Roh Kudus (Rabu, 2 Juni 2010)) Visi dan pimpinan Roh KudusJudul: Visi dan pimpinan Roh Kudus Berdasarkan bagian Alkitab ini kita mendapatkan urut-urutan prinsip pelayanan Kristen, yaitu: visi, manusia, organisasi, dan seterusnya (fasilitas, dana). Seringkali kita membalik urutan perencanaan pekerjaan Tuhan, yaitu berdasarkan dana, fasilitas, atau organisasi lebih dulu. Padahal yang pertama harus ada adalah visi Tuhan. Roh Kudus memimpin pelayanan Paulus dan Silas dari kota ke kota. Di Listra Paulus merekrut Timotius (1-3) sebagai rekan kerjanya. Dalam perjalanannya, Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem, serta mendorong jemaat untuk menaatinya (4). Melalui ini semua, jemaat semakin diteguhkan dalam iman dan bertambah banyak jumlahnya (5). Ini semua disebabkan kepekaan dan ketaatan Paulus dan teman-temannya akan pimpinan Roh Kudus. Ketika Roh Kudus memberikan visi baru, mereka taat walaupun belum sepenuhnya mengerti. Roh Kudus mencegah mereka masuk ke Asia, sebaliknya mengarahkan mereka ke daratan Eropa (6-9). Oleh karena ketaatan mereka, maka Injil masuk ke daratan Eropa hingga sampai ke Roma, yang adalah pintu gerbang menuju ke seluruh dunia. Gereja masa kini harus tetap taat pada visi Tuhan untuk mengabarkan Injil. Masih banyak suku, etnis, dan bangsa yang belum mendengar Injil. Jangan sampai karena keterbatasan dana, fasilitas, dan organisasi, maka Gereja tidak mengabarkan Injil. Ingatlah bahwa ini merupakan perintah Tuhan bagi umat-Nya. Renungkan: Visi Tuhan mendahului program dan organisasi gereja. Visi Tuhan memimpin program dan organisasi gereja sehingga gereja taat pada pimpinan Roh Kudus. |


