(0.27033816216216) | (Ul 32:34) |
(sh: Kasih yang tidak berkesudahan (Senin, 19 Juli 2004)) Kasih yang tidak berkesudahanKasih yang tidak berkesudahan. Allah yang menghukum karena cemburu-Nya, Allah juga yang membela umat kepunyaan-Nya. Namun, Ia menantikan saat-saat umat-Nya sadar akan kesalahan mereka, lalu berpaling dan bertobat. Saat itulah Ia bertindak menyatakan penyelamatan-Nya sekali lagi. Bagian terakhir nyanyian Musa ini sekali lagi menunjukkan belas kasih dan kasih setia Allah yang tidak pernah memudar dari umat-Nya. Kalau sepertinya Allah membiarkan mereka menderita di dalam dosa, itu bukan karena Ia membenci mereka. Bukan pula karena Ia sudah habis akal dan habis sabar. Semua penderitaan dimaksudkan agar Israel sadar bahwa mereka sudah berdosa kepada-Nya. Allah sengaja membiarkan mereka 'tenggelam' dalam pergumulan kesesakan dosa-dosa mereka, supaya mereka mencari kelepasan. Tatkala mereka menyadari bahwa kelepasan tidak akan mereka temukan pada ilah-ilah yang mereka sembah, barulah mereka berpaling kepada Dia (ayat 36-37). Saat itulah Ia akan bangkit kembali menebus umat-Nya dari tangan para musuh yang mencengkeram mereka. Dengan keperkasaan Allah menghancurkan lawan-lawan-Nya, supaya umat-Nya dibebaskan, Nama-Nya kembali dipuji bukan hanya oleh Israel, tetapi juga oleh bangsa-bangsa lain yang melihat kebesaran-Nya (ayat 39-43). Dengan berakhirnya nyanyian itu, tuntas sudah segala nasihat yang harus disampaikan Musa kepada umat Israel. Musa akan segera meninggalkan mereka, karena Tuhan tidak mengizinkan Musa masuk ke tanah perjanjian (ayat 48-52). Buat umat Tuhan masa kini, nyanyian peringatan Musa ini seharusnya menolong kita untuk mawas diri. Allah setia dan mengasihi kita, tetapi kita tidak boleh mempermainkan kasih setia-Nya. Mempermainkan kasih setia-Nya akan mendatangkan penghukuman Allah bagi kita. Maukah kita dipukul dahulu oleh tangan penghukuman-Nya agar kita bertobat sungguh-sungguh? Doaku: Tuhan, aku tidak mau bermain-main dengan dosa. Karena aku tahu Engkau membenci dosa. Tolong aku untuk hidup setia kepada-Mu, karena Engkau senantiasa setia dan mengasihiku. |
(0.27033816216216) | (2Raj 14:21) |
(sh: Tuhan menjawab doa umat-Nya (Rabu, 29 Juni 2005)) Tuhan menjawab doa umat-NyaTuhan menjawab doa umat-Nya
Yerobeam merebut kembali seluruh daerah Israel, dari jalan menuju Hamat di utara Israel sampai ke Laut Mati di selatan Israel sesuai nubuat nabi Yunus, orang Gat-Hefer (ayat 25). Keberhasilan Yerobeam memulihkan wilayah Israel ini dapat dikategorikan keberhasilan besar sebab sejak 2Raja 1-14, belum ada raja Israel yang berhasil merebut wilayah Israel seluas ini. Dampaknya keamanan dan suasana politik pemerintahan bangsa Israel menguat pada masa pemerintahannya ini. Kemenangan melawan musuh dalam sejarah bangsa Israel, hanya akan terjadi jika raja takut akan Tuhan atau jika Allah berkenan pada raja itu. Dalam hal ini kemenangan Yerobeam diperolehnya bukan akibat dari kedua faktor tersebut melainkan karena jawaban Allah atas doa umat-Nya (ayat 26a). Sebab pada waktu itu, tidak ada lagi orang yang cukup kuat untuk berperang dan tidak ada lagi penolong seperti yang Allah lakukan pada pemerintahan Raja Yoahas (lihat ayat 13:5; bdk. ayat 14:26b). Meskipun Yerobeam bukan seorang raja yang takut akan Tuhan (ayat 2Raj. 14:24), kepahlawanan Yerobeam tetap dipakai-Nya. Pertama, untuk menyelamatkan Israel dari kepahitan dan kesengsaraan dari tekanan bangsa Aram (ayat 26). Kedua, karena Tuhan mengingat keberadaan umat pilihan-Nya itu (ayat 27; bdk. 1Raj. 14:10). Sebenarnya, pertolongan Tuhan bagi Yerobeam tak layak ia dapatkan sebab ia tidak takut akan Tuhan. Meski demikian, Allah tetap menolongnya bahkan Ia menjadikannya pahlawan Israel. Allah tetap mau menolong Israel yang menyembah berhala karena seruan doa mereka. Apalagi untuk kita, umat-Nya yang hidup benar. Ia akan menjawab doa kita yang berseru memohon pertolongan-Nya! Renungkan: Allah tidak meninggalkan umat-Nya berjalan sendiri meski umat-Nya sering beranjak dari-Nya. |
(0.27033816216216) | (Mzm 76:1) |
(sh: Genapi nazar Anda (Sabtu, 23 April 2005)) Genapi nazar AndaGenapi nazar Anda
Selangkah lebih maju lagi dari pasal 75, Mazmur ini kini melukiskan pengalaman umat Allah. Penyelamatan bukan lagi janji melainkan fakta. Fakta itu sudah menjadi gunjingan sehari-hari seisi kota Allah, bahkan kehadiran-Nya merupakan pengalaman nyata. Wilayah umat yang sempat diduduki kekuatan kebatilan congkak yang mengacungkan kepalnya ke surga, kini telah direbut dan diduduki Allah. Allah telah menjadikan wilayah umat-Nya menjadi pondok-Nya (ayat 2-3; Ibr.: gua singa). Gambaran ini menegaskan salah satu penyataan diri Allah bahwa Ia adalah Singa dari Yehuda, kini kembali bertakhta sebagai Raja di antara umat-Nya (ayat 5). Salem atau Sion sungguh adalah rumah tempat Allah bertakhta dan memerintah! Dari sanalah pancaran kemuliaan Allah keluar. Ketika kedahsyatan Allah memancar meujudkan keadilan, penghakiman, dan pemerintahan-Nya, tak ada kekuatan sehebat apa pun dapat bertahan (ayat 6-10), tak ada kondisi terlalu pelik dari umat- Nya yang tak terubahkan (ayat 11). Nazar atau ucapan syukur seperti apakah yang patut umat Tuhan sepanjang masa panjatkan? Respons tepat bagaimanakah patut kita tunjukkan kepada Dia yang telah menebus kita dari dosa dan yang setia menopang kita dalam segala macam kegelapan hidup? Pertama, pernyataan kesetiaan tunggal kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kedua, kesetiaan melayani yang diujudkan dengan hidup yang memuliakan Tuhan, meninggalkan dosa, serta rajin menyaksikan penyelamatan-Nya seiring dengan perbuatan baik kita kepada banyak orang. Tekadku: Hatiku, tubuhku, potensiku, segenap waktu kehidupanku adalah untuk-Mu, Tuhan, sebab Engkau telah menebusku dengan hidup Yesus Kristus yang tak ternilai harganya. |
(0.27033816216216) | (Mzm 83:1) |
(sh: Menyongsong kemenangan (Senin, 26 September 2005)) Menyongsong kemenanganMenyongsong kemenangan Berbicara tentang kemenangan dalam kondisi sulit, rasanya tidak realistis. Hal yang tidak realistis inilah yang mendominasi doa Asaf ini. Umat Israel sedang terancam persekongkolan jahat bangsa-bangsa yang memusuhi mereka (ayat 8-9). Dalam situasi buruk ini, Perjanjian Allah dan doa yang mengantisipasi kemenangan menjadi dasar umat Israel bersikap sehingga mereka mampu menghadapi persekongkolan jahat itu. Umat Israel menyadari arti perjanjian Allah bagi mereka dan implikasinya terhadap kesulitan yang mereka alami. Dengan mengadakan perjanjian, Allah menempatkan diri-Nya di pihak umat-Nya. Ia menjadi penyelamat, pemilik, dan pelindung umat-Nya, maka para musuh umat Israel akan menjadi musuh Allah sendiri. Atas dasar ini, pemazmur berseru agar Tuhan membuyarkan kekuatan dari persekongkolan jahat itu (ayat 14-16). Hasilnya, doa permohonan berubah menjadi doa menyongsong kemenangan. Asaf mengingat akan perbuatan-Nya di masa lalu saat para hakim satu per satu mematahkan kejahatan bangsa-bangsa zaman mereka (ayat 10-13). Berdoa berdasarkan perjanjian ilahi harus menjadi disiplin rohani kita. Realitas hidup tidak selalu ramah. Kesepakatan jahat dari orang-orang yang berprinsip hidup berbeda dengan kita dapat menekan kita. Hadapilah perilaku dari orang tak beriman itu dengan fakta Perjanjian Allah bagi kita. Kita adalah umat perjanjian karena nyawa Kristus dan meterai Roh Allah. Namun, kita hanya dapat menghayati kekuatan yang datang dari fakta perjanjian Allah itu, jika kita sendiri aktif menautkan diri kita kepada-Nya. Kesadaran tinggi bahwa kita adalah milik-Nya membuat kita memiliki keyakinan teguh bahwa apa pun yang kita alami justru akan membuat pihak lawan mengakui kemuliaan Allah (ayat 17-19). Responsku: ---------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------- |
(0.27033816216216) | (Mzm 96:1) |
(sh: Di balik kemuliaan Tuhan (Senin, 10 Oktober 2005)) Di balik kemuliaan TuhanDi balik kemuliaan Tuhan Pemazmur mengajak umat Tuhan untuk menyanyikan nyanyian baru (ayat 1). Nyanyian baru itu dihubungkan dengan peperangan yang dimenangkan Allah. Kepahlawanan Tuhan itu meliputi keselamatan yang telah dilakukan-Nya bagi umat-Nya pada masa lalu (ayat 2,3), dan kekuasaan-Nya yang telah mengalahkan semua allah dari segala bangsa (ayat 4,5). Kemuliaan Tuhan akan hadir kembali dalam bait suci (ayat 6) serta peribadahan umat-Nya (ayat 8,9). Kini, pemazmur mengajak umat-Nya untuk mengabarkan kemuliaan Tuhan ke seluruh bangsa di bumi. Umat-Nya akan menjadi saksi kemuliaan Tuhan dinyatakan. Kemuliaan Tuhan akan merambah dalam pemerintahan semua bangsa di bumi dan mempengaruhi berbagai kebijakan dan keputusan politis bangsa-bangsa (ayat 10a). Bukan lagi hukum dunia yang akan menjadi standar hukuman melainkan kebenaran Tuhan Allah yang akan menjadi acuannya (ayat 10b). Perubahan acuan itu menyebabkan pemulihan menyeluruh, yakni pemulihan hidup umat Tuhan dan bangsa-bangsa serta alam semesta (ayat 11,12). Kemuliaan Tuhan bagaikan matahari yang bergerak secara perlahan membersihkan langit yang gelap. Sebagaimana matahari membawa pencerahan dan perubahan suasana demikianlah kemuliaan Tuhan menyatakan terang ilahi. Ketika terang ilahi itu datang maka kejahatan di bumi pun akan terlihat dan terbongkar (ayat 13). Penghakiman Tuhan turut menyertai kemuliaan-Nya. Penghakiman Tuhan itu adil, yaitu Ia akan menghakimi yang orang yang berbuat kesalahan dan menyelamatkan umat-Nya yang setia melakukan kebenaran. Bagi orang yang tidak percaya, kemuliaan Tuhan adalah bencana sebab kejahatan mereka akan terungkap. Bagi orang percaya, kemuliaan Tuhan mendatangkan penghakiman yang memunculkan kebenaran ilahi. Ingatlah: Di hadapan Tuhan, tidak ada kejahatan yang dapat tetap tersembunyi. |
(0.27033816216216) | (Mzm 98:1) |
(sh: Kasih setia Tuhan (Rabu, 12 Oktober 2005)) Kasih setia TuhanKasih setia Tuhan Mazmur 98 mirip dengan Mazmur 96 karena kedua mazmur ini mengajak kita menyanyikan nyanyian baru. Perbedaannya, nyanyian baru di Mazmur 98 mengajak kita memuji Allah karena kasih setia-Nya kepada umat-Nya, Israel. Apa isi nyanyian baru itu? Pertama, pujian bagi perbuatan Allah pada masa lalu Israel. Tuhan telah mengerjakan keselamatan bagi umat-Nya (perhatikan kata "telah" di ayat 1-3). Seluruh dunia melihat dan menyaksikan bagaimana kasih setia Tuhan telah memberikan keselamatan bagi umat-Nya, sementara keadilan-Nya dinyatakan bagi bangsa-bangsa lain (ayat 3). Kedua, dampak perbuatan Allah itu dinikmati semua makhluk. Akibat tindakan kasih setia dan keadilan Allah itu bukan hanya dirasakan oleh umat Allah melainkan juga oleh seluruh alam semesta. Itu sebabnya, pemazmur mengajak seluruh dunia dan alam semesta untuk bergembira (ayat 4-8). Akhirnya, pemazmur mengajak Israel memuji Tuhan untuk menyambut kedatangan-Nya kelak untuk menghakimi dunia dan bangsa-bangsa (ayat 9). Pada akhirnya keadilan dan kebenaran Tuhan akan ditegakkan secara tuntas. Jika hal ini terjadi maka era baru akan muncul, masa saat Tuhan memimpin dunia dan bangsa-bangsa dengan keadilan dan kebenaran-Nya. Jadi, nyanyian baru ini ingin menunjukkan kasih setia Tuhan yang mendampingi umat-Nya baik di masa lalu, masa sekarang, maupun masa yang akan datang. Kasih setia Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya, dulu, sekarang, bahkan selama-lamanya. Tengoklah ke belakang, lihatlah bagaimana Ia telah menyelamatkan hidup kita serta memelihara gereja dari teror dan upaya musuh-musuh Injil untuk membinasakannya. Hari ini kita hidup di bawah naungan sayap perlindungan-Nya dengan penuh pengharapan bahwa suatu saat nanti Dia akan datang untuk menjemput kita, umat yang setia kepada-Nya. Responsku: ---------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------- |
(0.27033816216216) | (Mzm 105:1) |
(sh: Pujian dan ketaatan (ayat 1) (Minggu, 21 April 2002)) Pujian dan ketaatan (ayat 1)ujian dan ketaatan (ayat 1). Mazmur 105 ini sering dipahami sebagai mazmur sejarah yang bersifat pengajaran. Maka, penuturan tentang data nama, tempat, dan kejadian dalam sejarah Israel bukan pusat perhatian mazmur ini. Perhatian mazmur ini adalah pujian (ayat 1-6) dan ketaatan (ayat 45). Tujuan pemazmur mengisahkan ulang kisah lama Israel adalah untuk menciptakan rasa syukur dalam kehidupan umat dan respons setia mereka kepada pemilihan Allah (ayat 6), agar mereka setia memelihara hubungan mereka dengan-Nya dalam suatu perjanjian (ayat 8-10). Pujian dan kesetiaan tersebut bersumber bukan pada kekuatan rohani umat sendiri, tetapi di dalam perbuatan-perbuatan Allah yang secara nyata menunjukkan bahwa diri-Nya penuh kasih dan setia pada janji-janji-Nya (ayat 2,5). Pujian dan ketaatan adalah tujuan mazmur ini. Maka, perhatian pemazmur tidak ditujukan hanya pada masa lalu, melainkan juga pada masa kini dan masa depan kehidupan umat. Untuk umat Israel pascapembuangan, juga ke masa kini, tegas pesannya: jangan tidak beriman, namun taatlah kepada Dia yang setia dan berbelas kasih. Karya-karya ajaib Allah (ayat 2b,5a), penghukuman-Nya (ayat 7), kesetiaan-Nya pada perjanjian-Nya (ayat 8-11), yang umat Israel zaman Keluaran alami, patut menjadi pusat perenungan umat Allah seterusnya. Hal-hal tersebut adalah sebagian kecil bentuk nyata kemuliaan Allah yang tak terukur besarnya. Dengan merenungkan perbuatan-perbuatan besar Allah, umat Allah memasuki proses pengenalan lebih dalam akan Allah mereka. Puji-pujian terhadap kemuliaan nama Allah tidak saja akan mewujud dalam kegiatan penyembahan, tetapi juga dalam sikap beriman lebih dalam dan ketaatan lebih sungguh (ayat 1-3). Renungkan: Hakikat dari penyembahan, pujian, dan membesarkan Allah adalah memuliakan Allah dalam kata dan hidup. Bacaan untuk Minggu Paskah 4 Lagu: Kidung Jemaat 293 PA 7 Mazmur 104 Dalam tafsirannya, Calvin menulis bahwa mazmur ini bertujuan mengokohkan keyakinan kita tentang masa depan agar kita tidak hidup dalam keadaan takut dan khawatir terus-menerus dalam dunia ini, sebagaimana yang lazim kita lakukan apabila Allah tidak menyaksikan bahwa Dia telah memberikan dunia ini menjadi tempat kediaman manusia. Lebih lanjut Calvin menulis bahwa Allah memiliki sifat terbaik seorang bapak yang dalam kelembutannya berkenan melimpahi anak-anaknya dengan kebaikan agar mereka bertumbuh penuh kesukaan. Kebaikan kebapaan Allah memberikan dunia ini sebagai kediaman manusia. Dengan indah Katekismus Heidelberg mengungkapkan demikian: Allah memerintah sedemikian rupa agar daun dan rumput, hujan dan kekeringan, tahun-tahun berkelimpahan panen dan berkekurangan, makan dan minum, kematian dan penyakit, kekayaan dan kemiskinan serta segala sesuatu lainnya datang kepada kita bukan karena kebetulan, tetapi dari tangan kebapaan-Nya. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: Telusuri bagaimana pemazmur melihat kebesaran Allah dalam alam (ayat 1-9). Perhatikan lebih rinci hal apa saja dari diri dan sifat Allah nyata dalam unsur-unsur alam tersebut! Bagaimana doktrin penciptaan dan pemeliharaan menganjurkan orang beriman bersikap terhadap alam? Dalam masyarakat purba sekitar Israel, terdapat kepercayaan takhayul dan penyembahan berhala, antara lain tentang laut/air dan bulan serta matahari. Apa kata mazmur ini tentang samudera raya dan air? Tentang bulan dan matahari? Jika Allah mengubah pemahaman tentang unsur-unsur tersebut, hal apa yang kita pelajari tentang kuasa dan kasih Allah? Bila kepercayaan purba diwarnai oleh takhayul yang membuat mereka cenderung menyembah alam, kepercayaan modern diwarnai oleh sikap menolak adanya campur tangan atau unsur Ilahi dalam alam. Apa kata mazmur ini tentang keberadaan dan keberlangsungan alam (ayat 10-26)? Bagaimana sikap kita seharusnya terhadap alam dan kepada Allah dari menyaksikan keberadaan dan keberlangsungan alam (ayat 27-35)? |
(0.27033816216216) | (Mzm 105:1) |
(sh: Kebaikan Allah yang berlimpah (Kamis, 20 Oktober 2005)) Kebaikan Allah yang berlimpahKebaikan Allah yang berlimpah Mazmur sejarah ini unik karena tidak menyebut-nyebut sama sekali Daud dan keturunannya sebagai raja Israel. Mazmur ini ditulis pada permulaan masa sesudah pembuangan, ketika kerajaan Israel sudah hancur, tetapi umat Allah diizinkan oleh penjajah mereka kembali ke Tanah Perjanjian. Ada perasaan ketidakpastian dari umat, apakah Allah akan memimpin mereka pulang ke negeri mereka? Pemazmur mengajak umat yang berada di persimpangan jalan itu untuk mengarahkan hati, pikiran, dan ibadah mereka kepada Allah. Dengan menggunakan berbagai kata kerja yang mengungkapkan aspek-aspek ibadah, seperti bersyukur, mengingat, bermegah, mencari, dst. (ayat 1-5), pemazmur ingin menggugah hati umat kepada perbuatan-perbuatan Allah pada masa lampau dalam hidup mereka. Betapa Allah telah menyatakan anugerah-Nya tak henti-hentinya kepada mereka sejak permulaan sejarah bangsa mereka (ayat 16-45), bahkan sejak cikal bakal mereka, yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub (ayat 7-15). Satu hal yang ditekankan berulang adalah dalam setiap tahapan sejarah hidup umat, Allah terus memberkati, melindungi, dan menyertai mereka (ayat 12-15). Sejak awal, Allah telah mengikatkan diri-Nya dengan perjanjian kekal kepada umat-Nya melalui Abraham, bahwa merekalah pewaris Tanah Kanaan (ayat 7-11). Perjanjian itu menempatkan Israel bukan hanya sebagai umat pilihan, tetapi juga yang diurapi (ayat 15), yaitu yang diutus untuk menjadi agen Allah menyatakan keselamatan bagi bangsa-bangsa. Itu sebabnya, salah satu aspek ibadah adalah memperkenal-kan Allah dan perbuatan baik-Nya kepada mereka (ayat 1b). Melalui penyembahan yang benar, kita diingatkan akan kebaikan dan kemurahan-Nya atas hidup kita. Kita akan di-mampukan untuk menyerahkan seluruh hidup kita kepada tangan Allah yang berkuasa. Tangan yang berlubang paku itulah yang akan terus menopang hidup kita. Responsku: ---------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------- |
(0.27033816216216) | (Mzm 147:1) |
(sh: Allah semesta alam (Minggu, 26 September 1999)) Allah semesta alamAllah semesta alam Mazmur 147 ini merupakan suatu pengakuan iman bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya (ayat 8, 16). Karena itu bagi pemazmur hanya Allah satu-satunya yang patut menerima pujian (ayat 1). Allah adalah penguasa dan penyelamat. Allah tidak sama dengan pembuat arloji. Pembuat arloji biasanya hanya berperan ketika ia membuat arloji, dan setelah itu arloji dibiarkan berjalan sendirian tanpa kontrol pembuatnya. Allah sebagai Pencipta tidak demikian. Setelah langit dan bumi serta segala isinya dijadikan, Allah terus mengontrol, memelihara dan merawat segala yang diciptakan-Nya. Misalnya, Allah menyembuhkan orang yang patah hati (ayat 3), menegakkan kembali orang tertindas (ayat 6). Ia juga memberikan makanan kepada hewan (ayat 9), memelihara keutuhan umat-Nya serta memberkati orang-orang yang takut akan Dia dan mengharapkan kasih setia-Nya (ayat 2, 13, 14). Allah juga tetap mengontrol peredaran alam yang kelihatannya berjalan secara otomatis. Jika bumi masih terus berputar mengelilingi matahari, bukan karena memang harus demikian, tetapi karena ada Allah yang mengontrol dan memeliharanya. Kontrol Allah terhadap alam ini tampak juga pada hal-hal yang menyimpang dari kebiasaannya. Allah mengkhususkan suatu umat. Allah secara khusus memilih suatu bangsa sebagai umat perjanjian-Nya. Untuk tugas itu umat diberi perlengkapan berupa firman, ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum-Nya (ayat 19, 20). Allah memberikan hukum-hukum dan berbagai ketetapan agar umat tetap terpelihara dalam hubungan yang harmonis dengan Allah dan juga dengan sesama. Karena itu umat Allah selalu berada dalam dua hubungan tadi, Tuhan dan sesama. Sikap yang sangat menekankan keselamatan pribadi tanpa memperhatikan hubungan dengan sesama dan lingkungannya adalah sikap iman yang pincang. Sikap iman yang benar ialah menempatkan semua hubungan ini di dalam pengampunan dan karya penyelamatan Allah di dalam Kristus. Doa: Kurindu menjadi umat-Mu yang memiliki iman yang benar kepada-Mu. |
(0.27033816216216) | (Yes 25:1) |
(sh: Derita ada akhirnya. (Minggu, 15 November 1998)) Derita ada akhirnya.Derita ada akhirnya. Bersyukur: hakikat hidup. Banyak orang percaya dewasa ini tidak mampu mengimbangi tindakan-tindakan atraktif Allah yang membebaskan itu. Padahal dalam setiap tindakan tersebut Allah melepaskan umat dari cengkeraman tangan musuh, membungkamkan semarak sorak-sorai musuh. Bahkan di zaman Perjanjian Baru ini, Allah menghancurleburkan gempita kemenangan dosa lewat pengorbanan Yesus Kristus. Tidak cukupkah semua ini membuat hati tergerak? Lihatlah rasa syukur umat karena kelepasan yang dari Allah. Allah yang tidak pernah melepaskan atribut kekekalan-Nya. Allah yang telah berlaku setia sebelum umat meresponi kesetiaan-Nya. Bersyukurlah untuk semua yang telah, sedang dan akan Allah lakukan dalam hidup ini. Anugerah Allah adalah sumber kelepasan. Peristiwa demi peristiwa dalam sejarah umat Allah, telah membuktikan bahwa anugerah Allah dinyatakan bukan hanya pada saat manusia lemah, dan tak berdaya membebaskan dirinya, tetapi anugerah yang tetap ada dalam kelemahan manusia, anugerah yang memampukan manusia bertahan dalam kelemahan, anugerah yang menyatakan keajaiban rencana Allah bagi orang percaya. Inilah hakikat hidup sebenarnya sebagai dasar syukur umat percaya dan itu berlangsung terus hingga saat ini. Doa: Terima kasih Tuhan untuk pembebasan dan penyelamatan dari tekanan kesengsaraan sebagai belenggu dosa. |
(0.27033816216216) | (Yes 55:1) |
(sh: Undangan keselamatan (Selasa, 23 Agustus 2005)) Undangan keselamatanUndangan keselamatan Panggilan Allah kepada Israel untuk bertobat bukan untuk mengurangi kebahagiaannya. Sebaliknya, Allah hendak melimpahi mereka dengan segala berkat yang terbaik agar mereka memiliki hidup yang penuh sukacita, bermakna, dan berpengharapan. Saat penyelamatan sudah tiba. Undangan keselamatan pun sudah diserukan. Tuhan berjanji siapa saja yang menyambut undangan tersebut akan menikmati hidup yang lebih baik daripada yang selama ini mereka alami (ayat 1-2). Tuhan meneguhkan janji-Nya itu memakai perjanjian abadi yang pernah diadakan-Nya dengan Raja Daud. Sama seperti Raja Daud menjadi agen Allah untuk menggembalakan Israel, umat-Nya (2Sam. 7:8), demikian pula kini umat Allah dipang-gil menjadi agen-agen-Nya untuk menyelamatkan bangsa-bangsa (ayat 3-5). Allah menuntut respons segera yang benar dari umat-Nya terhadap undangan tersebut. Umat-Nya harus mencari Allah dan meninggalkan dosa mereka agar pengampunan-Nya berlaku dan pemulihan-Nya dinyatakan (ayat 6-7). Inilah cara Allah menyelamatkan umat-Nya sesuai dengan firman-Nya. Cara Allah ini tidak selalu dimengerti umat-Nya, tetapi pasti efektif karena firman-Nya tidak mungkin gagal (ayat 8-11). Bila umat Allah merespons dengan benar, mereka akan bersukacita serta menikmati kembali berkat-berkat Allah bersama dengan segenap alam dan hidup mereka akan senantiasa memuliakan Allah (ayat 12-13). Apakah yang akan seseorang peroleh tatkala ia menerima undangan keselamatan dari Allah? Pertama, ia akan menikmati hidup yang penuh sukacita dan persekutuan yang intim dengan Tuhan. Kedua, ia akan menjadi berkat bagi banyak orang dan hidupnya memuliakan Tuhan. Ketiga, hidupnya kembali harmonis serta berdamai dengan sesama manusia dan alam. Camkan: Menolak undangan keselamatan berarti menutup diri terhadap anugerah Allah. Siapa Kristen sejati? |
(0.27033816216216) | (Yeh 22:1) |
(sh: Kota berhutang darah (Sabtu, 8 September 2001)) Kota berhutang darahKota berhutang darah. Kota Yerusalem yang awalnya adalah sebuah kota kudus Allah, kini telah berubah menjadi kota yang banyak menginvestasi perbuatan haram. Tingkat kebejatan yang dilakukan oleh warganya sangat memalukan, sehingga kemesuman tersebut telah menjadi tontonan yang penuh ejekan dari negeri-negeri sekitarnya. Kemerosotan moral, etika, dan rohani masyarakat ini berawal dari kehidupan para pemimpinnya yang berlomba di dalam menumpahkan darah (ayat 6). Allah menjadi muak dengan kriminalitas umat-Nya. Di tengah kesemrawutan yang ditimbulkan oleh dosa, Allah tetap dapat mendaftarkan kejahatan yang telah dianggap sebagai sebuah kebenaran. Mereka tidak segan-segan menghina orang tua. Tanpa mendengarkan suara hati, mereka menindas anak yatim dan janda. Tidak ada lagi orang yang mengindahkan hari kudus-Nya. Pemfitnah dan pemerkosa berkeliaran tanpa ditindak. Pekerjaan menerima suap dan penyembahan berhala sudah dihalalkan di mana-mana. Umat-Nya yang kudus telah berubah menjadi umat bejat yang bersiap sedia menumpahkan darah. Allah tidak menahan hamburan murka-Nya lebih lama lagi. Tindakan pembersihan terhadap kenajisan ini bersifat transparans, sehingga orang yang tidak percaya pun dapat melihat disiplin yang dijalankan Allah atas umat-Nya. Melalui uraian ini kita dapat mempelajari : [1] Allah menghendaki kehidupan yang suci dari umat-Nya. [2] Allah dapat melihat benang kusut masalah manusia langsung pada fokusnya, sehingga membentuk suatu daftar dosa dan pelanggarannya. [3] Allah mengecam disintegritas kesaksian para pemimpin umat. [4] Allah menghendaki pembaharuan terjadi setelah umat-Nya membuka telinga terhadap teguran-Nya. Renungkan: Kristen yang hidup seharusnya adalah Kristen yang senantiasa berupaya menjalani hidup dengan integritas jati diri yang baru di dalam karunia Tuhan Yesus. Bila kita pernah berubah setia terhadap Tuhan sehingga hidup kita bejat, selagi matahari masih terbit dari ufuk timur, masih tersedia peluang bagi kita untuk membenahi diri. Namun tak seorang pun tahu kapan matahari tak terbit lagi, oleh karena itu jangan tunda lagi hari penyesalan dosa. Wahai Kristen, hiduplah sesuai identitas barumu di dalam Kristus! |
(0.27033816216216) | (Hos 5:15) |
(sh: Pertobatan sesaat (Jumat, 6 Desember 2002)) Pertobatan sesaat
Pertobatan sesaat. Allah menghendaki pertobatan yang sungguh-sungguh. Kasih Allah kepada umat-Nya kekal, bukan sesaat. Karena itu, mestinya umat perjanjian Allah harus berespons kepada kasih Allah kekal dengan sikap taat yang tidak berkesudahan pula. Seluruh hidup dalam seluruh waktu seharusnya memperlihatkan sikap hidup yang penuh pengenalan dan kasih kepada Allah.
Renungkan: |
(0.27033816216216) | (Luk 1:67) |
(sh: Allah melawat umat-Nya (Sabtu, 27 Desember 2003)) Allah melawat umat-NyaAllah melawat umat-Nya. Pernahkah kita berpikir secara serius bahwa Allah yang Mahatinggi, Mahakudus, Mahamulia itu melawat umat-Nya? Jika kita melihat keberadaan kita di hadapan Allah, rasanya mustahil mengharapkan Allah melawat kita. Tetapi, dalam nyanyian Zakharia ini kita melihat paling sedikit dua hal penting tentang alasan mengapa Allah melawat umat-Nya. Pertama, lawatan Allah menyelamatkan umat-Nya memang merupakan rencana Allah sejak awal oleh karena kesetiaan-Nya terhadap perjanjian-Nya dengan Abraham, nenek moyang Israel (ayat 68-75). Kedua, sekarang lawatan itu berkembang luas, tidak lagi menjadi milik satu bangsa, tetapi sudah melampaui batasan bangsa dan berkat-berkat jasmaniah, karena yang dijanjikan-Nya adalah pengampunan dosa, kelepasan dari naungan maut dan anugerah untuk menikmati damai sejahtera-Nya (ayat 77-79). Supaya lawatan yang sekarang itu tercapai, Yohanes dibangkitkan untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan yang akan datang melawat (ayat 76). Yohanes akan disebut sebagai nabi Allah yang Mahatinggi karena pemberitaan-pemberitaan pertobatannya yang menyadarkan umat akan dosa-dosa mereka dan mengarahkan kepada kebutuhan pengampunan dosa, supaya mereka dilepaskan dari ikatan kegelapan dan dituntun kepada kehidupan yang berdamai dengan Allah. Jadi lawatan Allah akan disambut dengan pertobatan sejati, yang akhirnya dilanjutkan dengan ibadah sejati. Betapa indahnya, jika kita menjadi seperti yang Yohanes maksudkan dalam pemberitaan-pemberitannya. Kita tidak hanya akan menjadi pendahulu dan penyiap jalan bagi Tuhan untuk melawat umat manusia, tetapi kita menjadi alat Allah untuk mewartakan Injil. Renungkan: Hidup yang berguna adalah bila kita boleh dipakai Allah sebagai tim pendahulunya sebelum lawatan Allah itu tiba. Allah memakai orang-orang yang menyiapkan sesamanya agar siap menyambut lawatan Allah. |
(0.27033816216216) | (Ef 2:13) |
(sh: Apa yang Kristus lakukan bagi kita? (Kamis, 10 Oktober 2002)) Apa yang Kristus lakukan bagi kita?Apa yang Kristus lakukan bagi kita? Sekarang Paulus menjelaskan bagaimana Allah telah mendekatkan mereka dengan-Nya dan menjadikan mereka satu umat. Perseteruan Allah dengan mereka dan antara mereka dengan Israel telah dirubuhkan oleh kurban darah Kristus yang tercurah di kayu salib. Perseteruan telah didamaikan. Kristulah kurban damai perseteruan antara manusia dan Allah dan sesama (ayat 14). Tidak hanya tembok pemisah antara manusia dan Allah yang rubuh, tetapi tembok pemisah antara etnis Yahudi dan etnis-etnis nonYahudi pun dihancurkan. Bagaimana Kristus melakukannya? Paulus menjelaskan tiga hal yang dikerjakan Kristus di kayu salib (ayat 15-16). [1]. Yesus membatalkan hukum Taurat (ayat 15). Selain membatalkan hukum-hukum yang memisahkan Yahudi dan nonYahudi seperti hukum sunat dan makanan halal/haram, Yesus juga membatalkan fungsi Taurat sebagai jalan keselamatan. Tetapi fungsi Taurat sebagai hukum bagi umat Allah tetap berlaku sebagai petunjuk hidup baru. [2]. Tuhan Yesus menciptakan satu umat yang baru (ayat 15). Semua etnis Yahudi atau nonYahudi dipersatukan menjadi satu umat di dalam dan oleh Yesus. Namun ini tidak berarti bahwa Yahudi dan nonYahudi bersatu membentuk etnis ketiga atau hilangnya etnis Yahudi dan nonYahudi. Etnis Yahudi tetap Yahudi, etnis nonYahudi tetap nonYahudi. Yang dibatalkan adalah ketidaksetaraan di hadirat Allah. [3].Yesus mendamaikan etnis Yahudi dan nonYahudi dengan Allah (ayat 16). Sekarang umat yang telah didamaikan Kristus disebut sebagai kawan sewarga (ayat 19), dan anggota kerajaan Allah yang hidup di bawah pimpinan dan hukum-hukum Allah. Umat yang didamaikan ini juga disebut keluarga Allah (ayat 19). Sebagai anggota keluarga Allah secara otomatis, relasi antaretnis pun diungkapkan dengan istilah ‘saudara’. Selanjutnya, umat yang didamaikan itu juga disebut sebagai tempat kediaman Allah (ayat 21-22). Renungkan: Jika ada perintang yang kita biarkan menghalangi penghayatan kita sebagai warga kerajaan Allah, sebagai suatu keluarga Allah, kita sedang menghinakan kurban kematian Kristus. |
(0.27033816216216) | (Why 7:1) |
(sh: Allah memberikan jaminan (Sabtu, 2 November 2002)) Allah memberikan jaminan
Allah memberikan jaminan. Dalam pasal ini kita juga membaca tentang 144.000 orang berjubah putih. Mengenai siapa mereka masih menimbulkan perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ke-12 suku bukanlah sebutan untuk keturunan Israel yang sebenarnya, melainkan untuk seluruh gereja Kristen. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan 144.000 orang itu adalah orang-orang dari keturunan Yahudi. Penting untuk kita ketahui—terlepas dari perbedaan pendapat tersebut—bahwa 144.000 orang itu terdiri dari suatu kumpulan besar orang dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah. Mereka adalah Israel sejati, semua umat Tuhan yang hidup di zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya sendiri. Semua yang telah diselamatkan-Nya adalah hamba-hamba-Nya yang mengabdikan segenap hidup untuk melayani Dia. Darah Kristus bukan saja telah meluputkan umat-Nya dari dosa tetapi juga menjaga mereka tetap kudus saat umat-Nya harus melalui ancaman dunia ini.
Renungkan: |
(0.27033816216216) | (Why 12:1) |
(sh: Pergumulan dengan Sang Naga (Kamis, 7 November 2002)) Pergumulan dengan Sang Naga
Pergumulan dengan Sang Naga. Kehadiran Sang Putra membawa kekalahan telak bagi Iblis. Seperti kata Yesus, kedatangan-Nya ke dalam dunia ini laksana seorang yang merampok rumah seorang kuat. Ia menaklukkan Iblis, dan kemudian melalui Injil-Nya, manusia diselamatkan. Meskipun Iblis murka, tetapi ini menjadi pertanda bahwa nasib akhirnya sudah ditentukan dan tinggal menunggu waktu untuk menjalani kekekalan dalam penghukuman ilahi. Itulah sebabnya ia berupaya sekuat tenaga memerangi pengikut setia Kristus. Namun, Allah melindungi umat-Nya, meski mereka tetap harus mengalami berbagai-bagai perjuangan.
Renungkan: |
(0.26314916216216) | (2Taw 7:14) |
(full: UMAT-KU ... MERENDAHKAN DIRI, BERDOA DAN MENCARI WAJAH-KU, LALU BERBALIK.
) Nas : 2Taw 7:14 Hukuman Allah atas umat-Nya pada waktu kemerosotan moral, ketidakacuhan rohani, dan kompromi dengan dunia adalah kekeringan, kemandulan, dan penyakit sampar (ayat 2Taw 7:13). Janji Allah (lih. catatan berikutnya), sekalipun pada mulanya diberikan kepada Israel, juga berlaku untuk umat-Nya pada setiap zaman yang, setelah mengalami hukuman-Nya, memenuhi keempat syarat berikut bagi kebangunan kehidupan rohani dan pemulihan maksud kudus dan berkat Allah bagi umat-Nya (bd. Kis 3:19):
|
(0.262744) | (1Raj 7:27) |
(sh: Kehadiran Allah (Senin, 8 Februari 2000)) Kehadiran AllahKehadiran Allah -- antara anugerah dan dinamis. Peristiwa yang paling utama dalam peristiwa pentahbisan Bait Allah adalah kehadiran TUHAN Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kudus. Hal ini menandakan bahwa Allah berkenan terhadap apa yang telah diperbuat -- pembangunan Bait Allah -- oleh bangsa Israel di bawah pimpinan raja Salomo. Selain itu, peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kehadiran Allah yang digambarkan dalam perikop ini mempunyai makna kebenaran yang hakiki dan sangat berharga bagi umat-Nya. Allah yang transenden dan tak terhampiri di dalam ruang Maha Kudus juga adalah Allah yang berkenan hadir bersama dengan seluruh umat. Hal ini menandakan bahwa kehadiran Allah adalah anugerah bagi umat-Nya dan tidak terjembatani dengan segala ritual keagamaan manusia. Hal itu dibuktikan juga dengan berhentinya para imam dalam menyelenggarakan kebaktian. Anugerah yang demikian tidak dapat diresponi dengan tangan kosong. Begitulah yang dilakukan Salomo dan seluruh umat-Nya, sebagai umat-Nya yang kudus yang memberikan persembahan yang layak dihadapan-Nya. Anugerah Allah terkandung di dalam kehadiran-Nya dan pemerintahan-Nya. Kehadiran Allah berarti adalah bahwa Allah memerintah. Hal itu dilambangkan dengan tabut perjanjian yang berisi loh-loh batu yang memuat hukum-hukum Allah dan perjanjian dengan umat-Nya -- yang merupakan dasar bagi pengaturan pekerjaan Allah, dan yang harus ditaati oleh umat-Nya. Dan, di dalam Kerajaan Allah itu harus ada persatuan umat, karena kehadiran-Nya mempersatukan seluruh umat-Nya -- bukan Salomo yang mempersatukan. Dapat disimpulkan di sini bahwa kehadiran Allah merupakan anugerah semata, bukan manusia yang mengusahakan secara dinamis, artinya mempunyai banyak dimensi seperti menghidupkan, menuntut, mendorong, dan mampu mengikis perbedaan, sehingga persatuan terjadi. Renungkan: Gereja yang menyatakan bahwa kehadiran Allah ada di tengah-tengah jemaat, perlu mengevaluasi apakah fenomena anugerah dan dinamis itu telah dirasakan dan dilihat, baik oleh jemaat maupun orang di luar jemaat? Gereja yang sungguh mewujudnyatakan kehadiran Allah akan bertumbuh dan menjadi berkat. Melaluinya Allah menarik banyak orang kepada-Nya. |
(0.262744) | (1Raj 8:54) |
(sh: Minta dan carilah berkat kelas satu (Sabtu, 12 Februari 2000)) Minta dan carilah berkat kelas satuMinta dan carilah berkat kelas satu. Pada umumnya kita berpendapat bahwa berkat adalah pemberian yang hanya berkaitan dengan apa yang dapat kita nikmati, yang kita kerjakan, atau yang membuat kita aman. Bentuknya bisa material atau non material. Sesunguhnya berkat adalah suatu pemberian Allah yang berhu-bungan dengan identitas kita sebagai umat Allah di dunia. Konsep berkat yang demikian sangat kental mewarnai doa berkat Salomo untuk rakyatnya. Setelah menaikkan pujian kepada Allah atas kesetiaan dan kasih karunia-Nya kepada umat-Nya, Salomo menyampaikan berkat Allah agar Ia mencondongkan hati bangsa Israel hanya kepada-Nya, sehingga umat-Nya tetap hidup menurut perjanjian yang telah dibuat antara Allah dengan nenek moyang bangsa Israel dan kasih karunia Allah tetap menyertai mereka (ayat 57-58). Berkat inilah yang memampukan umat Allah untuk memanifestasikan siapa dirinya di hadapan Allah dan dunia, yaitu umat kesayangan Allah dan yang kudus. Berkat ini pula yang memampukan umat-Nya untuk hidup taat kepada-Nya, sehingga ketaatan ini memimpin dan membawa umat Allah hidup di dalam aliran kasih karunia Allah yang tiada henti (ayat 56). Berkat selanjutnya yang diminta Salomo bagi rakyatnya adalah agar Allah memberikan keadilan menurut kehendak-Nya setiap hari, supaya segala bangsa tahu, bahwa TUHANlah Allah dan tidak ada yang lain (ayat 60). Berkat ini akan memampukan bangsa Israel untuk mewujudnyatakan panggilannya sebagai kerajaan imam, yaitu sebagai perantara antara Allah dan bangsa-bangsa lain. Melalui bangsa Israel bangsa-bangsa lain akan mendapatkan berkat yaitu mengenal Allah yang benar. Berkat yang demikian melebihi segala materi yang diharapkan oleh orang percaya, karena berkat ini sanggup memberikan dampak positif bagi seluruh keberadaan manusia, baik identitas maupun tujuan hidupnya di dunia. Berkat ini juga mempunyai dampak positif dan kekal bagi masyarakat di sekitar orang percaya berada. Dan tentu saja berkat memiliki nilai kekal bagi orang percaya yang bersangkutan. Renungkan: Hai umat Allah, minta dan carilah berkat kelas satu yang bernilai kekal, yang disediakan-Nya bagi kita agar kita mewujudnyatakan identitas kita sebagai umat Allah, supaya setiap orang, setiap keluarga, dan setiap bangsa memuliakan Dia. |