(0.14781491666667) | (Kel 11:5) |
(ende) Semua anak sulung mendjadi milik Jahwe (Kel 13:1; 22:28). Namun anak-anak itu tidak boleh dibunuh, melainkan harus ditebus kembali (Kel 13:13). Kini Jahwe menuntut hakNja dari rakjat Mesir djuga. Karena mereka sendiri tidak rela menanti Kehendak Jahwe, maka dalam pengorbanan anak-anak sulung mereka akan terbukti dengan tjara jang njata, bahwa mereka benar-benar tergantung pada Jahwe. Demikianlah achirnya mereka walaupun terpaksa, akan mengakui kekuasaan Jahwe, serta menjerah kepada firmanNja, membebaskan bangsaNja terpilih. |
(0.14781491666667) | (Kel 18:13) |
(ende) Njatalah disini kegiatan Musa sebagai penjusun hukum dan hakim. Bagi umat Israel pengadilan merupakan tugas keagamaan, jang pada djaman keradjaan diserahkan kepada suku Levit (Ula 17:8-11). Hakim berbitjara atas nama Tuhan, Jang mendjadi tudjuan ialah damai dan kesedjahteraan umat (aj.23)(Kel 18:23), jang dalam segala-galanja bertindak selaras dengan kehendak Allah, dan semakin sempurna mendjadi umat Tuhan. Pengadilan ini membajangkan Pengadilan Tuhan jang terachir kelak, jang membenarkan mereka jang saleh. Terutama dalam mazmur-mazmur kerapkali Israel memohon keputusan Tuhan jang menjelamatkan (misalnja Maz 43). |
(0.14781491666667) | (Kel 25:10) |
(ende) Peti Perdjandjian menandakan hadirnja Tuhan sendiri (lihat ajat 22) (Kel 25:22). Kemah-Perdjandjian atau "Kemah Pertemuan" tempat kediamanNja. Demikianlah Jahwe dimanapun djuga berada ditengah-tengah umatNja. Peti Perdjandjian djuga mendjadi pusat pertemuan keagamaan, mendjamin kesatuan suku- suku dan mendjadi lambang perdjuangan melawan bangsa-bangsa asing. Dalam perdjuangan ini Tuhan sendiri memimpin Israel (Bil 14:44). Sehasta kira-kira sama dengan setengah meter. Dalam Kemah sutji terdapat pula benda-benda, jang diluar lingkungan bangsa Israel termasuk perlengkapan tempat-tempat sutji. |
(0.14781491666667) | (Kel 33:11) |
(ende) Pada umumnja dalam Perdjandjian Lama nampak adanja sikap chidmat jang amat mendalam terhadap Kesutjian Tuhan, jang tidak dapat didekati oleh manusia jang berdosa. Maka dari itu tidak mungkinlah manusia setjara langsung melihat Tuhan (aj.20)(Kel 33:20). Namun dalam tradisi ada pula keinsjafan jang sangat mendalam, bahwa Tuhan itu dekat dan mungkin djuga bergaul dengan Tuhan setjara intim. Ini ternjata pada para Bapa Bangsa, para Nabi, dan chususnja pada Musa. Terutama dalam tradisi J Tuhan nampak sangat dekat. Djuga ajat ini mengungkapkan hidup keagamaan jang sangat meresap |
(0.14781491666667) | (Kel 35:1) |
(ende) Fasal-fasal berikutnja mentjeritakan pelaksanaan tugas-tugas jang tertjantum dalam fasal 25-31(Kel 25:1-31:18). Dapat dikatakan: merupakan ulangannja, ketjuali bahwa ada beberapa perubahan ketjil. Dalam terdjemahan junani Septuaginta fasal-fasal ini tidak disalin oleh penterdjemah jang sama seperti fasal 25-31(Kel 25:1-31:18), lagi pula agak banjak menjimpang dari teks hibrani, jang ada pada kita. Mungkin sekali penterdjemah menggunakan teks hibrani jang lain. Seperti peraturan-peraturan ibadat dalam Kel 31:12-17 berachir dengan hukum Sabbat, begitu pula disini Sabbat mendapat tempatnja, tetapi pada permulaan (lihat Kel 31:12 tjatatan). |
(0.14781491666667) | (Im 3:3) |
(ende) Lemak jang ada isi perut mempunjai hubungan chusus dengan kehidupan dan buah pinggang dianggap sebagai tempat kedudukan segala rasa dan pikiran serta pusat kehidupan. Karena itulah bagian-bagian ini dibakar bagi Allah, seperti darahnja mendjadi bagian Allah jang chusus, oleh karena dianggap tempat kehidupan. Allah sadjalah mempunjai hak atas kehidupan dan karenanja bagian ini disampaikan kepadaNja sebagai pengakuan atas hakNja itu. Bagian-bagian lain dimakan oleh para imam dan keluarganja dan (kadang-kadang) oleh kaum awam jang mempersembahkan kurban itu. Pasal ini tidak menggambarkan djamuan kurban. |
(0.14781491666667) | (Im 15:1) |
(ende) Perundangan ini mengenai gedjala seksuil, baik jang sehat dan normal, maupun jang sakit. Gedjala-gedjala itu semua mengakibatkan, orang tidak boleh ikut dalam ibadah. Perundangan jang sedemikian itu terdapat pada banjak bangsa, baik dahulu maupun sekarang. Rahasia kesuburan dan kehidupan mengesankan serta menakutkan orang, jang mengalaminja sebagai sesuatu jang bersifat ilahi. Karena itu segala sesuatu jang bersangkutan dengannja dikelilingi pelbagai aturan dan tabu. Gedjala-gedjala itu mengurangi daja hidup, jang perlu dilindungi atau dipulihkan. Adat-istiadat lama diambil alih oleh kitab Levitika, tapi dihubungkan dengan kekudusan Allah, sumber dan asal-usul segala hidup. |
(0.14781491666667) | (Ul 20:10) |
(ende) Peraturan-peraturan ini lebih bersesuian dengan peperangan-peperangan pada djaman para radja dikelak kemudian hari. Pada waktu itu karena pertimbangan-pertimbangan politik kadang-kadang orang terpaksa mempermaklumkan perang melawan bangsa-bangsa djauh diluar Palestina (aj:15)(Ula 20:15). Mula-mula diusahakan adanja persetudjuan perdamaan. Sikap terhadap bangsa di Palestina ditentukan oleh bahaja penularan agama. Perbedaan dalam menghadapi bangsa-bangsa jang dekat dan jang djauh itu barangkali lebih merupakan suatu hal jang disusun setjara teoretis sesudah terdjadi: daripada berakar pada prinsip-prinsip jang ditentukan sebelumnja. Peringatan terhadap vandalisme (ajat 19(Ula 20:19) sld) barangkali djuga baru merupakan gagasan dari djaman Deuteronomium. |
(0.14781491666667) | (Ul 28:49) |
(ende) Disini gambaran tentang pengepungan dan pembuangan muntjul kembali. Tetapi hal itu tidak perlu merupakan lukisan dari djaman sesudah pembuangan. Antjaman-antjaman itu dilukiskan dengan gambaran-gambaran jang agak berlaku umum. Tema pembuangan itu muntjul pula pada para nabi sebelum pembuangan: mis. Yes 5:13; Amo 5:27; 6:7,14). Lebih-lebih pada aj. 68(Ula 28:68) ternjata bahwa pembuangan itu setjara tematis dipandang sebagai pulang ke Mesir: negeri perbudakan (bdk. Hos 9:3). Adapun maksud dari penulis ialah Jahwe akan meniadakan pertolongan jang dahulu diberikanNja. Karena ketidak-taatan maka djandji-djandji itu batal. |
(0.14781491666667) | (Ul 29:2) |
(ende) Permulaan chotbah penutup jang kedua. Disini sekali lagi dapat kita kenal kembali struktur pembaharuan-perdjandjian. Disini kita djumpai gambaran seakan-akan pada zaman Musa telah terdjadi pembaharuan perdjandjian dinegeri Moab: jang kewadjiban-kewadjibannja ditetapkan didalam kitab Deuteronomium (lih. Ula 29:19; 29:26,28; 30:10). Seperti biasanja rumusan perdjandjian ini dimulai dengan kenang-kenangan terhadap kebaikan-kebaikan jang historis dari Jahwe. Disini ditekankan sekali bahwa jang terdjadi bukanlah hanja kenang-kenangan belaka: melainkan kenjataan perdjandjian sungguh-sungguh terdjadi pada saat itu pula. Lihat betapa banjaknja dipakai utjapan "pada hari ini". Chotbah ini barangkali kemudian ditambahkan sebagai penutup (lih. Ula 29:19). |
(0.14781491666667) | (Ul 30:11) |
(ende) Pengenalan terhadap kehendak Allah dan djalan untuk menghambaNja bukanlah hasil dari adjaran rahasia jang harus ditjari dinegeri-negeri jang djauh ataupun jang didapat melalui djalan jang adjaib dengan menerobos kedalam suasana jang lebih tinggi. Tertjapainja hal itu bukanlah diatas kekuasaan manusia jang beriman. Allah telah mewudjudkan hubunganNja kepada bangsa Israil; diletakkan didalam mulut dan hati orang-orang Israil jang beriman (bdk. Yer 31:33). Bandingkan djuga Yer 30:4: Bangsa Israil dapat bertjerai-berai kenegeri-negeri jang djauh: namun sabda Allah jang menjelamatkan tidak pernah djauh. Mungkin ajat ini harus dipahami djuga dalam situasi pembuangan. |
(0.14781491666667) | (Ul 32:8) |
(ende) Allah adalah Tuhan segala suku bangsa dan menjediakan wilajah bagi mereka masing-masing. Menurut gambaran kuno jang masih ada djedjaknja disini: tiap-tiap dewa mempunjai daerahnja sendiri-sendiri sedangkan disini dititik-beratkan pada kenjataan bahwa semua kekuatan-kekuatan itu ada dibawah Jahwe dan achirnja Dialah jang mengatur segala-galanja. ia telah memilih bangsa Israil sebagai milikNja sendiri. Demikianlah maka bangsa Israil mempunjai djaminan akan mendapat perlindungan dari Jahwe jang berdiri diatas semua kekuatan-kekuatan lainnja. Mungkin djuga disini pengarang berpikir akan hubungan seorang maharadja dengan rakjatnja sendiri: sedangkan bangsa-bangsa lainnja jang tunduk kepadanja dikepalai oleh seorang radja bawahan sebagai wakil daripadanja. |
(0.14781491666667) | (Yos 10:1) |
(ende) Fasal 10 terdiri atas tiga bagian: 1) Persekutuan lima radja lawan Gibe'on.(Yos 10:1-27 bertjorak tambahan); 2) Perebutan enam kota disebelah selatan Kena'an (Yos 10:28-39), jang meringkaskan banjak peristiwa jang untuk sebagian baru terdjadi kemudian dan jang oleh sipenjusun digabung dengan diri Josjua' sebagai pemimpin perebutan pada permulaannja; 3) Penutup karangan si penjusun, jang meringkaskan seluruh perebutan Kena'an selatan (Yos 10:40-42). |
(0.14781491666667) | (Hak 2:22) |
(ende) Tadi (Hak 2:20-21) keadaan malang Israil di-tengah2 bangsa2 kafir diperlihatkan hukuman karena ketidaksetiaan. Disini (djuga: Hak 3:2,4) muntjul maksud lain: Keadaan itu mendjadi sebangsa batu udjian (dan sekolah perang) untuk kesetiaan itu. Adakah ajat2 ini ditambahkan dikemudian hari? Pada masa Josjua' dan sesudahnja bangsa tetap setia (Hak 2:7), namun Josjua' tak berhasil mengenjahkan bangsa2 kafir itu. Demikian muntjul suatu soal, jang mau dipetjahkan dengan tambahan ini. |
(0.14781491666667) | (Rut 4:5) |
(ende) Bo'az menitikberatkan ada dua kewadjiban, jakni: membeli kembali ladang Elimelek, agar tetap dalam pusakanja, dan memperisteri Rut untuk melahirkan anak bagi Elimelek; anak itu akan mewarisi ladang tadi. Inilah dimaksudkan dengan: menghidupkan nama sanak, jaitu Elimelek. Sjarat jang kedua ini tak mau ditepati di penebus. Sebab ia harus menanggung ongkos pembelian, pada hal ladang itu tak masuk pusakanja sendiri, hingga takkan mendjadi milik anak2nja sendiri, melainkan milik anak, jang dilahirkan Rut. Anak ini dianggap sebagai anak Elimelek sadja. Demikianlah anak2nja sendiri akan menderita rugi. |
(0.14781491666667) | (2Raj 17:7) |
(ende) Dalam renungan ini (2Ra 17:7-18) pengarang kitab radja2 memikirkan serta menafsirkan sedjarah Israil, jang membawa keruntuhannja, dari sudut keigamaan. Mereka harus binasa, oleh sebab tidak setia pada perdjandjian Jahwe. Mereka meninggalkan ibadat jang sjah (Jerusalem) dan memudja dewa2 kafir. Demikianlah perdjandjian dibatalkan oleh mereka, meskipun Jahwe setia dan terus memperingatkan umat pilihanNja, supaja berbalik dan demikian mentjegahkan kebinasaannja.Israil tidak mendengar dan karenanja tidak dapat tidak mereka binasa. Ajat2 21-23 bertjorak tambahan dan menerangkan kebinasaan Israil dengan perpisahan Israil dari wangsa Dawud jang terpilih. Tetapi achirnja itupun dikehendaki Jahwe. |
(0.14781491666667) | (1Taw 22:8) |
(ende) Darah dahulu dianggap sebagai daja hidup. Hanja Allah berhak atas darah (hidup). Karena itu menumpahkan darah mendjadi halangan untuk menghadap Allah, seperti djuga terdjadi dalam pembangunan BaitNja. Menurut si pengarang Dawud tidak boleh membangun Bait-Allah, karena perang2nja. Sebenarnja Dawud, karena peperangan2nja tidak ada sempat (dan modal). Tetapi si pengarang harus menerangkan, mengapa radja jang saleh itu tidak membuat Bait-Allah. Nah, itu dilarang sadja oleh Allah dengan alasan tadi. namun Dawud mengambil inisiatip, menjediakan semua, dan Sulaiman hanja melaksanakan rentjana serta perintah ajahnja. Kesemuanja akan keluhuran Dawud. |
(0.14781491666667) | (Ezr 2:1) |
(ende) Daftar ini bukan daftar orang2 jang kembali bersama dengan Sjesjbasar, melainkan orang2 jang ber-angsur2 kembali dipimpin oleh orang2 jang namanja terdaftar dalam aj.2(Ezr 2:2), dan jang sudah menetap di Palestina djuga. Daftar ini berasal dari "surat peringatan Nehemia" (Neh 7:6-72) (perbedaan nama datang dari salah tulis) dan dibubuhkan disini oleh si penjusun, sebagai pendahuluan kisahnja mengenai hal-ihwal kaum jang pulang itu. Daftar ini pada achirnja (68-69) sedikit disadur oleh si penjusun. Nehemia sendiri mengambil daftar itu dari satu dokumen lain. |
(0.14781491666667) | (Neh 9:6) |
(ende) Dalam mazmur ini dilukiskan kebaikan Allah untuk umatNja dalam sedjarah, kebaikan jang dibalas dengan ketidaksetiaan. Pendahuluan (Neh 9:5-6), pemilihan Ibrahim (Neh 9:7-8), pengungsian dari Mesir dan perdjalanan dipadang gurun (Neh 9:9-15), kedegilan untuk jang tak membatalkan kebaikan Allah (Neh 9:16-21), perebutan Kena'an (Neh 9:22-25), masa para hakim dan radja (Neh 9:26-31), beratnja dan hukuman dosa untuk umat (Neh 9:32-37). |