(0.18604666666667) | (Ul 24:1) |
(ende) Disamping hukum-hukum jang apodiktis: dalam Deut kita djumpai banjak hukum-hukum kasuistis: jang menguraikan bagaimana orang harus berbuat pada suatu keadaan tertentu. Disini kita lihat suatu tjontoh jang djelas mengenai hal itu. Adapun pokok persoalannja disini bukanlah bahwa orang boleh mentjeraikan dan memulangkan seorang isteri jang mempunjai tjatjat-tjatjat tertentu (seperti jang dikemukakan oleh kaum Parisi: Mar 10:4; Mat 19:7): melainkan bahwa kelak orang tidak boleh lagi mengambil kembali bekas isterinja jang kemudian telah dikawini oleh orang lain. Djadi djustru merupakan peringatan agar tidak terlalu mudah mengusir isterinja berdasarkan pertjektjokan sesaat. |
(0.18604666666667) | (Ul 28:49) |
(ende) Disini gambaran tentang pengepungan dan pembuangan muntjul kembali. Tetapi hal itu tidak perlu merupakan lukisan dari djaman sesudah pembuangan. Antjaman-antjaman itu dilukiskan dengan gambaran-gambaran jang agak berlaku umum. Tema pembuangan itu muntjul pula pada para nabi sebelum pembuangan: mis. Yes 5:13; Amo 5:27; 6:7,14). Lebih-lebih pada aj. 68(Ula 28:68) ternjata bahwa pembuangan itu setjara tematis dipandang sebagai pulang ke Mesir: negeri perbudakan (bdk. Hos 9:3). Adapun maksud dari penulis ialah Jahwe akan meniadakan pertolongan jang dahulu diberikanNja. Karena ketidak-taatan maka djandji-djandji itu batal. |
(0.18604666666667) | (Ul 32:1) |
(ende) Djaman dari njanjian ini sukar ditentukan. Didalamnja telah dapat dilihat tehnik penjair-penjair kebidjaksanaan seperti tampak djuga dalam beberapa mazmur. Selandjutnja didalamnja muntjul pula tema dan ungkapan-ungkapan jang kita djumpai dalam kesusasteraan nabi-nabi dalam djaman pembuangan. Isinja mengenai kebaikan hati Allah: misteri ketidak-taatan umat dan bagaimana Allah achirnja toh menjelamatkan umat tersebut. Sebagai perbandingan lihatlah mis. Maz 78. Aj.1-3(Ula 32:1-3) merupakan undangan pengantar dari penjair. Ketjenderungan umum untuk mengakui njanjian-njanjian kepada para pemimpin dan nabi-nabi besar djuga nampak disini. |
(0.18604666666667) | (Yos 11:20) |
(ende) Disini (dan berulang kali) pembinasaan mutlak penduduk kena'an dihubungkan dengan takdir (kehendak) dan perintah Allah. Menurut pandangan susila si pengarang itupun sudah sewadjarnja. Sebab bangsa2 itu menentang Israil dan dengan demikian mereka menentang Allah, tidak menuruti dan tidak memudja Jahwe, Tuhan semesta alam. Karenanja mereka mesti dihukum. Keadilan Allah dan kekuasaanNja jang mutlak atas segala sesuatu ditekan dengan djalan ini. Selain dari pada itu agama kafir bangsa2 itu merupakan antjaman besar untuk agama Jahwe jang harus dilindungi. Achirnja: membunuh dan membinasakan segala sesuatu termasuk kedalam adat perang djaman itu. Sebenarnja Israil tidak berhasil membinasakan semua penduduk Kena'an. |
(0.18604666666667) | (1Sam 8:1) |
(ende) Tjeritera jang ditjeriterakan dalam fasal2 jang berikut ini adalah mahapenting untuk sedjarah bangsa Israil. Sampai kini Israil merupakan sekelompok suku sadja jang kadang2 dan terpaksa sadja untuk sementara waktu bersatu lawan musuh jang umum, dan tetap bersatu dalam agamanja. Tetapi suku2 ini djauh dari sebuah "negara" atau "bangsa". Tetapi keradjaan mentjiptakan kesatuan jang perlu, meskipun djuga sekarang kesatuan jang utuh berlaku untuk sementara waktu sadja (Dawud, Sulaiman). Perubahan ini tidak disukai semua orang, lebih2 jang paling beragama. Sebab dalam pandangannja Jahwe sadja adalah radja Israil. Tokoh Sjemuel digambarkan sebagai wakil aliran ini. |
(0.18604666666667) | (Neh 13:4) |
(ende: Sebelum itu) adalah tambahan dari si penjusun, hingga keadaan sempurna tadi merupakan hasil tindakan Nehemia. Demikianpun keadaan itu mendjadi penutup untuk seluruh kisah kitab Nehemia. Imam Eljasjib itu bukan imam agung dari Neh 3:1; 12:10 (Lihat aj. 28)(Neh 13:28) |
(0.18604666666667) | (Mzm 62:1) |
(ende) Mazmur ini merupakan doa seseorang jang pertjaja pada Allah satu2nja (Maz 62:2-3,6-8), walau sangat dianiaja seteru2 jang munafik dan tjedera (Maz 62:4-5). Lalu ia mengadjarkan dan mengadjakpun lingkungannja, agar pertjaja pada Jahwe se-mata2 (Maz 62:9), sebab baik manusia (Maz 62:10) maupun harta-milik jang tak adil (Maz 62:11) tidak dapat mendjadi alas kepertjajaan, melainkan Allah sadja (Maz 62:11-12). |
(0.18604666666667) | (Mzm 76:1) |
(ende) Dalam mazmur ini Allah dipermuliakan oleh sebab Ia telah "menghakimi" musuh umatNja, jakni dengan mengalahkannja dalam perang (Maz 76:2-8). Mungkin lagu ini ditjiptakan sesudah kalahnja radja Assyriah Sanherib (Lih. 2Ra 19; Sir 48:21). Pengarang bersedjarah ini merupakan suatu lambang dan ia barat pengadilan Jahwe atas seluruh bumi untuk menjelamatkan para mursjidNja dan memaksa semua untuk bersudjud dihadapanNja (Maz 76:8-12). Allah betul adalah dahsjat sekali (Maz 76:5,8,12). Lagu ini menjamai Maz 46 dan Maz 48. |
(0.18604666666667) | (Mzm 104:2) |
(ende) Pelukisan pentjiptaan ini berdasarkan anggapan Jahudi tentang susunan alam. Pada awal-mula semuanja adalah air, jang meliputi segalanja (Maz 104:6). Air itu dibagi oleh Tuhan atas dua bagian: air diatas langit - jang merupakan sematjam kubah dari-logam dan air dibawah langit, jang dikumpulkan mendjadi lautan (Maz 104:7-9). Diatas langit terdapat gudang2 untuk air-hudjan, saldju, saldju dsb. (Maz 104:3,4,13). Bumi bersandar pada tiang2 (Maz 104:5). |
(0.18604666666667) | (Mzm 120:1) |
(ende) Lagu ratap ini diutjapkan oleh seorang jang dianiaja dengan fitnah dsb. oleh orang2 sebangsanja (Maz 120:2-4), jang dibandingkan dengan suku2 bangsa kafir jang ganas (Maz 120:5-6). Pengarang sendiri suka berdamai, tetapi tidak diterima (Maz 120:7). Dahulu ia telah ditolong Jahwe (Maz 120:1) dan sekarang pula terdjadi hendaknja (Maz 120:2). |
(0.18604666666667) | (Yes 24:1) |
(ende) Bagian Kitab Jesaja ini tentu merupakan kesatuan jang padat. Tapi naskah Hibrani seringkali sukar diartikan dan para penafsir djauh dari sependapat dalam tafsirnja. Kami berpendapat, bahwa nubuat ini mengenai kebinasaan semesta alam (kiasan), achir djaman dan pengadilan terachir. Atjap kali nabi berbitjara tentang sebuah kota, besar, angkuh dan djahat. Kota itu kiranja Babel, tapi Babel sudah mendjadi lambang jang menundjuk musuh umat Jahwe pada umumnja. Musuh itu akan diadili dan ditumpas, sedangkan umat Jahwe selamat. Si nabi melihat umat jang selamat, jang berulang kali muntjul dalam teksnja itu, sebagai bangsa jang tertindas dan teraniaja, tapi lalu mengutjap sjukur karena keselamatan jang dikerdjakan Jahwe. |
(0.18604666666667) | (Yes 61:1) |
(ende) Si nabi sendiri berbitjara. |
(0.18604666666667) | (Yer 31:33) |
(ende) Allah akan mulai, bukan Israil (34). Perdjandjian baru itu merupakan suatu anugerah belaka. Masih ada "hukum" djuga, sjarat2 perdjandjian. Tapi itu "ditulis dalam hati"; perdjandjian lama membebankan chususnja kewadjiban2 lahir (ibadah), hal mana sesungguhnja mengakibatkan, bahwa agama itu mendjadi lahiriah belaka, meskipun itu bukan maksudnja. Perdjandjian baru menekan pendirian batin terhadap Allah, jang nampak dalam kelakuan lahiriah pula. Agama baru itu akan lebih "susila" daripada perdjandjian lama. Semua akan menerima "taurat" dengan sebulat hati, sehingga terlaksana pula. Perdjandjian baru itu akan diikat "sesudah masa itu", djadi sesudah masa jang mulai dengan pulangnja dari pembuangan (Yer 30:5; 31:32). |
(0.18604666666667) | (Rat 5:1) |
(ende) Lagu kelima ini berupa doa (karenanja dinamakan: doa Jeremia oleh terdjemahan Latin Vulgata). Doa itu merupakan lagu ratap, jang terdiri atas empat bagian. Bagian pertama (Rat 5:1-7) menggambarkan derita Jerusjalem. Bagian kedua (Rat 5:8-16) melukiskan keadaan negeri, dan bagian ketiga menggambarkan keruntuhan Sion (Rat 5:17-18). Lagu ini berachir dengan doa kepada Jahwe, satu-satunja jang dapat menolong (Rat 5:19-22). Dosalah jang mengakibatkan kebinasaan Juda (Rat 5:7) dan Jerusjalem (Rat 5:16), tetapi kendati itu rakjat mengutjap harapannja atas belaskasihan Jahwe (Rat 5:19-22). Malah keadaan bertjelaka mendjadi dasar kerahiman Allah. |
(0.18604666666667) | (Dan 4:4) |
(ende) Surat Nebukadnezar jang dimuat fasal ini merupakan akal sastera sadja, dengan mana si pengarang (orang Jahudi) membentangkan pikirannja sendiri. Chajalan sastera sedjenis itu pada djaman itu agak biasa. Kisahnja menandaskan, bahwa Allah Israil berkuasa atas keradjaan manapun djua. Nebukadnezar terpaksa mengakui kekuasaan Allah itu. Ketjongkakan radja direndahkan. sukar sekali untuk mengatakan apakah kisah itu memuat peristiwa2 sedjarah. Tidak ada dokumen2 lain jang memberitahukan sedikitpun mengenai sakit djiwa Nebukadnezar atau radja lain. Mungkin seluruh kisahnja hanja chajalan belaka, jang bermaksud menjampaikan suatu adjaran, bukan peristiwa. |
(0.18604666666667) | (Za 1:7) |
(ende) Penglihatan pertama ini memuat kabar2 gembira dan pelipur bagi penduduk Jerusjalem. Bangsa2 musuh jang telah menindas Israil dengan keterlaluan, akan dibinasakan pada waktunja, tetapi baitullah di Jerusjalem akan diselesaikan bersama dengan Jerusjalem. Lalu mulailah masa kesedjahteraan. |
(0.18604666666667) | (Mat 10:12) |
(ende: Salam) Orang Jahudi bila bertemu dengan seseorang, biasa menjapa atau menjambutnja dengan mengutjapkan kata "salam". Sama maksudnja dengan mengutjapkan "Selamat" dalam bahasa dan adat kita. Salam berarti "damai", dan utjapan itu sebenarnja merupakan suatu doa, misalnja: hendaknja Tuhan menganugerahkan damai (atau sedjahtera) kepadamu. Rasul-rasul adalah pembawa damai dan utjapan "salam" jang bersifat resmi itu maksudnja menjampaikan damai dan sedjahtera kepada orang atas nama Allah. Menilik tafsiran ini kita dapat mengerti pula apa jang dikatakan dalam ajat Mat 10:13 berikut, jakni: "salam itu akan berbalik kepadamu pula". |
(0.18604666666667) | (Rm 7:8) |
(ende: Membangkitkan segala keinginan) Itu dapat ditafsirkan begini. Segala perintah dan larangan sangat membatasi kebebasan kehendak manusia dan sebab itu menimbulkan pemberontakan dan pelanggaran. Tetapi agaknja lebih djelas, kalau kita tafsirkan, bahwa Paulus disini dan selandjutnja ingin dan hendak mengingatkan akan peristiwa pelanggaran difirdaus, jang memang merupakan tjontoh segala pelanggaran. Tafsiran menurut anggapan itu, ialah: dosa (dalam rupa ular) menggunakan kesempatan larangan Allah untuk memperdajakan Eva, dengan menjalah-tafsirkan larangan itu, lalu membangkitkan keinginan Eva untuk berbuat apa jang terlarang. |
(0.18604666666667) | (Rm 11:30) |
(ende) Kedua ajat ini merupakan suatu landjutan dan pendjelasan dari ungkapan "demi kamu" dalam Rom 11:28 tadi. Penolakan orang Jahudi terhadap Indjil, seperti misalnja pengedjaran mereka terhadap umat di Jerusalem, mendjadi alasan Indjil disebarkan sampai diluar Palestina. Lih. Kis 8 dan Kis 11. |
(0.18604666666667) | (2Kor 6:14) |
(ende) Enam ajat ini merupakan suatu sisipan jang memutuskan arus tjetusan-tjetusan Paulus. Ia rupanja tiba-tiba ingat bahwa kekudusan umat (2Ko 6:1) masih djauh dari sempurna. |