Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 7881 - 7900 dari 8028 ayat untuk dari [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.088503557142857) (Why 6:1) (sh: Sang Anak Domba menghakimi (Kamis, 11 Agustus 2005))
Sang Anak Domba menghakimi

Sang Anak Domba menghakimi Yohanes telah menguatkan Gereja yang sedang menderita bahwa Kristus sudah memerintah di atas para penguasa dunia (pasal 1-2). Dalam pasal 4-5, Gereja dikuatkan bahwa melalui penderitaan Kristus menang dan karena-Nya Gereja menerima kemenangan. Kini Kristus yang menang itu, bertindak membuka keenam meterai pertama yang berisi berbagai hukuman atas dunia ini. Akibatnya terjadi kekacauan dalam dunia yang diungkapkan dengan "saling gigit" dan membinasakan sebagai dampak pemerintahan dan hukuman Kristus.

Keempat meterai pertama dilambangkan oleh empat ekor kuda pembawa berbagai malapetaka. Keempat malapetaka itu bisa terjadi serempak atau berurutan. Kuda keempat yang menyimpulkan semua malapetaka itu adalah Maut yang datang menimpa penduduk dunia. Kuda pertama dan terakhir memberitahukan bahwa manifestasi hukuman dari Allah itu adalah malapetaka alam dan manusia pengikut sebagai alat si jahat. Sebagai Raja, Kristus kini memurnikan orang beriman dan menghukum mereka yang tidak tunduk kepada-Nya melalui alat-alat penyebar petaka tersebut.

Seperti pemimpin mereka yang telah dibantai (Why. 5:6), para martir telah dibunuh karena iman mereka akan firman Allah dan kesaksian hidup mereka (Why. 6:9). Bagi-Nya, penderitaan umat-Nya bernilai mulia bagaikan kurban di mezbah. Penderitaan karena iman adalah jalan menuju kemenangan dan ungkapan kurban untuk kemuliaan Dia yang lebih dulu berkorban bagi kita. Dia yang telah menang dan memerintah dalam kemuliaan, mendengar doa-doa umat-Nya dan membela mereka. Dia tidak membiarkan begitu saja pengurbanan umat-Nya yang tekun dalam iman dan penderitaan, tetapi Ia bertindak menghukum kejahatan para penyebab penderitaan itu (ayat 12-17). Dia yang telah mencurahkan darah-Nya untuk umat-Nya, akan membela mereka yang karena iman kepada-Nya rela mencurahkan darah mereka.

Responsku: __________________________________________________________________________________________

(0.088503557142857) (Why 9:1) (sh: Bertutur tentang kekuasaan (Senin, 4 November 2002))
Bertutur tentang kekuasaan

Bertutur tentang kekuasaan.
Sangkakala kelima dan sangkakala keenam bertutur tentang kekuasaan (terbatas) yang Allah izinkan untuk Iblis (ayat 11), dan roh-roh jahat miliki untuk mendatangkan malapetaka bagi umat manusia di sepanjang zaman. Belalang-belalang ganjil merupakan potret PL khususnya Nabi Yoel, untuk menggambarkan betapa ganasnya kehidupan yang sarat dengan kenikmatan yang palsu lagi mematikan (ayat 7-10). Dalam waktu terbatas, belalang-belalang ganjil itu akan menggocoh dan menyesakkan orang-orang yang menghabiskan waktu untuk mengejar kenikmatan duniawi dan terus- menerus bersikap anti terhadap Kristus dan umat-Nya. Gocohan dan kesesakan yang diakibatkan oleh kebuasan hidup itu menyudutkan sekian banyak orang untuk mengakhiri hidup yang dipandang sia- sia. Iblislah yang rupanya berada di balik kehidupan yang ganas dan pola hidup yang memikat itu.Sangkakala keenam bertutur tentang peperangan-peperangan dahsyat yang melanda umat manusia. Menjelang kembalinya Kristus sebagai Raja, intensitasnya semakin tinggi. Ini mengingatkan kita pada kisah purba Kitab Daniel tentang malaikat bangsa-bangsa, Yohanes berkata-kata tentang keempat malaikat yang terpenjarakan di Sungai Efrat. Yang dimaksud adalah semangat jahat dan kekerasan yang tertanam dalam-dalam di benak setiap orang. Sifat yang merupakan bagian dari kemanusiaan yang telah jatuh ke dalam dosa, acap kali dibatasi oleh Allah yang berkarya melalui anugerah umum-Nya. Namun tak jarang sifat ini dibiarkan-Nya demi memberi pelajaran bahkan hukuman bagi umat manusia (bdk. ayat 15). Peperangan antarbangsa terjadi tanpa ampun dengan perlengkapan tempur yang dahsyat dan jumlah penempur yang sedemikian besarnya. Bagi sebagian orang, perang dipandang sebagai malapetaka bagi kemanusiaan dan merupakan peringatan serta panggilan supaya manusia bertobat.

Renungkan:
Tuhan Allah mengizinkan manusia mengikuti kecenderungan hatinya yang berdosa. Tetapi insyafilah bahwa kecenderungan itu akan menuntun manusia pada kesia-siaan hidup dan kebencian terhadap kehidupan.

(0.088503557142857) (Why 10:1) (sh: Tugas kenabian (Senin, 15 Agustus 2005))
Tugas kenabian

Tugas kenabian Yohanes melihat kemenangan dan kedaulatan Kristus. Banyak persamaan antara malaikat yang Yohanes lihat ini dengan penampakan Kristus di pasal 5 juga pasal 1 dan 2. Semua ciri Kristus ada pada malaikat ini: kuat, berselubungkan awan (bdk. Dan. 7:13), pelangi di atas kepala, wajah seperti matahari, dan kaki bagaikan tiang api. Ia memegang gulungan kitab yang tidak lagi tertutup (Why. 5). Ia berdiri di atas laut dan darat yang melambangkan pemerintahan dan penghakiman Kristus atas seisi ciptaan. Suaranya seperti singa yang mengaum (ayat 5:5; bdk. Am. 1:2). Bedanya gulungan kitab dalam pasal ini kecil ukurannya, mengisyaratkan kitab ini adalah intisari kitab di Wahyu pasal 5.

Tujuh guruh itu masih dalam rangkaian tujuh tulah Allah untuk dunia ini. Tujuh meterai, sangkakala, dan bokor dibukakan, tetapi tujuh guruh itu harus dirahasiakan. Penampakan Allah yang sangat dahsyat terdengar sebagai guruh (Yoh. 12:28-29). Yohanes diminta untuk tidak mencatat suara tujuh guruh itu (Why. 10:7), namun hal itu segera akan terjadi. Maksudnya ialah bagaimana murka Allah itu terjadi tak dapat manusia ketahui sekarang, namun itu pasti terjadi.

Kitab yang dibuka oleh Singa Yehuda itu, kini dibawa malaikat itu turun ke bumi (ayat 1). Kitab yang berisi keselamatan dan hukuman Allah itu kini harus dimakan oleh Yohanes. Nabi sejati harus menerima firman bagi dirinya dulu, baru ia beritakan (Yeh. 2:8-3:3). Dampaknya, sang nabi merasakan manis dan pahitnya firman. Manisnya firman bagi orang yang taat dan manisnya Injil bagi orang yang merespons; juga pahitnya konsekuensi negatif firman dari orang yang menolak taat, harus dirasakan oleh sang nabi. Kita pun harus memiliki visi jelas tentang Kristus dalam segala derita dan kemenangan-Nya, menaati perintah Allah dengan segala konsekuensinya, dan menghayati segenap firman dalam hidup agar kita boleh menjalankan tugas kenabian kini.

Responsku: __________________________________________________________________________________________

(0.088503557142857) (Why 11:1) (sh: Dua Saksi Allah dan Sangkakala Ketujuh (Rabu, 6 November 2002))
Dua Saksi Allah dan Sangkakala Ketujuh

Dua Saksi Allah dan Sangkakala Ketujuh.
Dalam perikop ini, Yohanes diajak untuk merenungkan keberadaan Gereja, umat Allah, yang di dalamnya Allah hadir bersemayam. Gereja yang berjuang, tertindas dan teraniaya. Tetapi waktu perjuangan itu dibatasi ( 42 bulan) — dan telah ditentukan sendiri oleh Allah. Itulah masa di antara kedatangan pertama Tuhan dan kembali-Nya sebagai Raja. Sepanjang masa itu (ayat 1260 hari=42 bulan) Gereja bernubuat sambil berkabung. Artinya, Gereja memberitakan Injil sambil terus berprihatin dengan kondisi dunia. Ungkapan tentang dua saksi Allah, yang berakar dalam Kitab Zakaria, sesungguhnya mengungkapkan kualitas kesaksian Gereja. Maksudnya, kesaksian Gereja, karena memberitakan Injil Tuhannya, sepenuhnya dapat dipercaya. Dalam kesaksiannya, Gereja mendapat perlawanan hebat, namun tidak dapat dipatahkan. Bahkan malapetaka menanti setiap pihak yang berusaha membungkam kesaksian Gereja. Meskipun demikian, ada saat-saat di mana kelihatannya Gereja terpukul kalah oleh badai aniaya, yakni dengan gugurnya para martir dalam jumlah besar. Kekalahan tersebut disambut gembira oleh masyarakat dunia, yang memang memusuhi Kristus dan Kerajaan-Nya. Kendati demikian datang pula waktunya ketika Gereja bangkit kembali untuk menerima kemuliaan dari Allah (ayat 11-12) yang di saat yang sama juga merupakan penghakiman bagi dunia, yang terus-menerus menindas Gereja (ayat 12).

Sangkakala ketujuh akhirnya dibunyikan pula, disusul dengan koor di sorga tentang ketuhanan Allah oleh makhluk-makhluk sorgawi. Isinya adalah perayaan atas kekuasaan Allah dan ucapan syukur atas pelaksanaannya. Dalam pujian tersebut, terungkap pula pemberontakan bangsa-bangsa terhadap Allah, namun Allah akan menindak mereka dengan tegas. Ia akan menjatuhkan hukuman atas mereka, sementara Ia juga mengganjari semua orang yang takut akan Dia (ayat 18).

Renungkan:
Allah mengenal siapa milik kepunyaan-Nya. Ia juga tahu membedakan siapa yang bukan milik-Nya. Ia mengizinkan umat-Nya berada dalam tekanan sampai kedatangan Putra-Nya sebagai Raja yang penuh kemuliaan.

(0.088503557142857) (Why 13:1) (sh: Binatang-binatang yang mengerikan (Jumat, 8 November 2002))
Binatang-binatang yang mengerikan

Binatang-binatang yang mengerikan.
Dalam upaya memerangi umat Allah, sang naga menggunakan berbagai cara. Wahyu 13 menuturkan skenario besarnya, yakni dengan memperalat negara dan agama. Kelihatannya hal itu sangat kena- mengena dengan keadaan umat manusia pula.Di tengah kekacauan bangsa-bangsa (laut), keluarlah sosok binatang yang sangat kuat lagi mengerikan. Berkepala tujuh yang bertuliskan nama-nama hujat dengan tanduk sepuluh, bermahkota, dan bersosok mirip macan tutul, beruang, dan singa. Tak pelak lagi kekuasaan politik dan para penguasanyalah yang sedang digambarkan di sini. Di zaman Yohanes, ini menunjuk kepada Kekaisaran Romawi, terutama dengan raja-rajanya yang antikristen. Iblis berada di balik kekuasaan politik dan para penguasanya, sehingga mereka berani meninggikan diri di hadapan Allah (Domitianus menuntut diakui sebagai Tuhan dan disembah sebagai Allah), menuntut penyembahan rakyat, dan menganiaya para pengikut setia Kristus.

Bukan hanya itu, Iblis juga bekerja dalam lingkup yang kelihatan lebih halus, yakni wilayah rohani. Binatang ganjil keluar dari dalam bumi, dengan dua tanduk seperti anak domba dan berbicara laksana sang naga. Ia menjadi pelaksana kuasa binatang yang pertama dan dengan itu ia mengajak seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang yang pertama. Melalui pengaruhnya yang sangat luar biasa, ia menyebabkan hampir semua orang menerima tanda sang binatang pertama di dahi mereka. Orang-orang itu menyediakan diri menjadi pengikut dan penyembah kekuasaan politik bersifat tirani dan memusuhi Allah. Namun demikian, penglihatan yang seram ini diimbangi dengan ungkapan bahwa bilangan binatang itu enam ratus enam puluh enam adalah suatu kiasan tentang penolakan dan pemberontakan manusia kepada Allah yang sempurna dan kegagalan tuntutannya untuk menjadi sama dengan Allah.

Renungkan:
Negara maupun agama bisa berperan sebagai sarana anugerah umum demi mengekang penyebarluasan dosa tetapi juga bisa menjadi alat Iblis untuk melawan Kristus dan umat-Nya.

(0.088503557142857) (Why 15:1) (sh: Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad (Senin, 11 November 2002))
Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad

Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad.
Di pasal 15 ini—melalui penglihatan Yohanes—kita diingatkan kembali tentang sifat Allah yang adil dan benar; Allah yang menghukum dan memulihkan; Allah yang dalam segala perbuatan-Nya, selalu mengingatkan umat akan perbuatan-perbuatan-Nya terdahulu. Dalam penglihatan Yohanes, kita melihat dua hal. Pertama, penglihatan Yohanes yang sangat serupa dengan keadaan yang terdapat di kitab Keluaran pasal 14 dan 15 (ayat 2). Penglihatan ini memaparkan kepada kita tentang ungkapan syukur orang-orang Israel kepada Allah ketika menyeberangi Laut Merah, dan diselamatkan dari kejaran orang-orang Mesir, yang tewas dalam laut. Ungkapan syukur bagi Allah tersebut mereka kumandangkan lewat nyanyian pujian di tepi laut itu. Dalam nyanyian tersebut terungkap pengakuan kekal sepanjang masa bahwa Allahlah yang membebaskan mereka. Bahkan dalam setiap upacara pengorbanan domba Paskah, nyanyian ini yang terus-menerus dinyanyikan. Hal menarik untuk kita perhatikan, yaitu mengenai dua nyanyian: nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba (ayat 3-4) – dalam Perjanjian Baru, Anak Domba adalah sebutan untuk Yesus Kristus. Mengapa kedua nyanyian tersebut saling terkait? Pembebasan yang Allah demonstrasikan melalui Musa di Perjanjian Lama, yang adalah fakta sejarah, mengarahkan kita pada fakta pembebasan yang sempurna dan sejati dalam Perjanjian Baru, yaitu pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

Kedua, Yohanes melihat sesuatu yang menakutkan (ayat 5-8). Dia melihat tujuh malaikat yang menampakkan kekudusan Allah sambil membawa tujuh malapetaka (ayat 6). Ketujuh malapetaka ini masih merupakan perwujudan murka Allah yang terakhir (ayat 1,7). Penglihatan ini mengingatkan umat bahwa benar ini adalah hukuman yang terakhir, yang mengakhiri murka Allah. Tetapi, justru dalam penghukuman terakhir inilah, Allah mencurahkan penghukuman yang sebenar-benarnya, dan sepenuh-penuhnya.

Renungkan:
Orang Kristen yang bijaksana adalah orang Kristen yang memiliki sikap takut kepada Tuhan.

(0.088503557142857) (Why 20:1) (sh: Para martir memerintah bersama Kristus (Senin, 18 November 2002))
Para martir memerintah bersama Kristus

Para martir memerintah bersama Kristus.
Beberapa waktu belakangan ini pertanyaan sekitar masalah penderitaan menjadi sangat relevan bagi orang Kristen di Indonesia. Pergumulan itu muncul seiring dengan terjadinya peristiwa-peristiwa seperti perusakan bangunan gereja, pelarangan penyelenggaraan ibadah, bahkan juga sampai kepada penganiayaan dan pembunuhan yang diderita saudara-saudara seiman kita.Bagian ini menyingkapkan penilaian dan janji yang dialami oleh para martir di dalam Kristus. Dalam bagian yang kita renungkan kemarin, orang-orang yang mengizinkan semangat hidup duniawi menanamkan pengaruhnya dalam hidup mereka akan dihukum Allah. Kini orang-orang beriman yang menolak pengaruh dunia (Babel, binatang buas) yang berasal dari si Satan (ular tua), bisa jadi harus mati karena sikap imannya itu. Mereka dibenci oleh Satan dan para pengikutnya. Mereka menjadi para martir, sebab mereka mati karena sikap iman mereka kepada kebenaran sebagai pengikut Kristus yang setia. Di mata dunia, para martir itu kalah, kehilangan nyawa mereka. Di dalam penilaian Allah, para martir itu menang, sebab mereka memiliki "nyawa ganda"—mereka akan dihidupkan kembali—bahkan memerintah sebagai raja bersama Kristus (ayat 4).

Kemarin kita diperingatkan untuk tidak mempertaruhkan nasib kekal kita untuk suatu keuntungan yang sementara, di bagian ini kita diajak berani mengorbankan hal-hal yang sementara demi hal-hal yang kekal. Penderitaan karena iman yang harus kita tanggung di dunia ini hanya "sepuluh hari saja" lamanya (ayat 2:10), sementara kemenangan orang yang menderita demi Kristus akan "seribu tahun" lamanya (ayat 4) (Bdk. Rm. 8:18). Firman ini juga menyimpulkan bahwa orang yang menderita sampai menjadi martir demi Kristus, sesungguhnya beroleh hak istimewa yang tidak dialami oleh yang bukan martir (ayat 5).

Renungkan:
Ketika orang Kristen melalui masa penganiayaan, sesungguhnya proses pemurnian dan pemuliaan iman sedang berlangsung. Kita perlu berdoa bukan saja agar berani tetapi juga agar berhikmat menilai situasi sulit kini dengan tepat.

(0.088503557142857) (Why 22:6) (sh: Setia sampai akhir (Sabtu, 23 November 2002))
Setia sampai akhir

Setia sampai akhir.
Kehidupan iman bagaikan sebuah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Menyelesaikan sebuah perjalanan tidak semudah yang kita kira. Mengakhiri dengan baik menuntut konsistensi dan kewaspadaan penuh agar apa yang selama ini telah kita upayakan tidak luput justru menjelang garis finis.Masih ada peringatan terakhir yang harus kita hayati di bagian penutup kitab Wahyu ini. Peringatan tersebut berkenaan dengan penerimaan seluruh pesan yang selama ini sudah kita terima. Kita diminta untuk tidak menambah ataupun mengurangi apa yang tertulis di dalam kitab ini (ayat 18-19)! Ucapan dalam ayat 18-19 kelihatannya mengacu ke Ulangan 4 dan 29:19-20. Bagian dalam Wahyu dan Ulangan ini sejajar karena sama-sama berbicara mengenai penyembahan berhala, ganjaran yang setimpal untuk ketaatan/ketidaktaatan, juga ancaman "tulah" kepada mereka yang tidak setia.

Kita melihat bahwa bagian dalam Ulangan berbicara mengenai ajaran- ajaran palsu. Maka, dalam bacaan kita hari ini, "mengambil" dan "mengurangi" kata-kata sama-sama mengacu ke penerimaan ajaran sesat yang tidak sesuai dengan iman kepada Kristus. Hukuman terhadap orang-orang yang melakukan ini disampaikan dengan ironis: kepada yang menambahkan perkataan kepada buku ini, akan ditambahkan tulah yang ada dalam buku ini. Kepada yang mengambil perkataan dari buku ini, akan diambil berkat yang dijanjikan dalam buku ini. Inti peringatan ini adalah panggilan untuk ketaatan mutlak kepada kebenaran Allah bagi mereka yang sedang dianiaya.

Peringatan itu juga perlu dipatuhi karena Yesus akan segera datang. Dengan kedatangan Kristus yang mulia, seluruh rencana Allah digenapi. Kitab Wahyu bukan hanya berbicara mengenai pentingnya orang-orang percaya bertahan untuk setia, namun terlebih berbicara tentang kemuliaan Allah dan Kristus yang telah menang. Kemuliaan itulah yang perlu terus ditatap oleh orang-orang percaya. Kasih karunia Tuhan Yesus pasti menyertai semua yang berharap kepada-Nya!

Renungkan:
Jangan berhenti di tengah jalan. Selesaikan pertandingan iman sampai akhirnya. Jadilah seorang penakluk kehidupan!

(0.087595803571429) (Why 20:4) (full: TAKHTA-TAKHTA DAN ORANG-ORANG YANG DUDUK DI ATASNYA. )

Nas : Wahy 20:4

Mereka yang duduk di atas takhta-takhta itu barangkali adalah pemenang-pemenang dari semua jemaat sepanjang masa (bd.

lihat cat. --> Wahy 2:7),

[atau ref. Wahy 2:7]

mungkin termasuk orang kudus PL (lih. Yeh 37:11-14; Ef 2:14-22; 3:6; Ibr 11:39-40). Mereka yang dihidupkan setelah kedatangan Kristus kembali disebut sebagai orang-orang setia yang mati selama masa kesengsaraan (Wahy 6:9; 12:17). Yohanes tidak menyebut kebangkitan orang kudus gereja yang telah mati, karena hal ini terjadi ketika Kristus memindahkan jemaat-Nya dari bumi dan mengangkatnya ke sorga (yaitu, keangkatan gereja;

lihat cat. --> Yoh 14:3;

lihat cat. --> 1Kor 15:51;

[atau ref. Yoh 14:3; 1Kor 15:51]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

(0.076646332142857) (Kis 12:5) (full: JEMAAT. )

Nas : Kis 12:5

Baik dari kitab Kisah Para Rasul maupun nas lainnya dalam PB kita memperoleh pengertian mengenai norma atau patokan-patokan yang diterima gereja PB.

  1. 1) Yang pertama dan utama ialah bahwa suatu gereja akan terdiri atas orang-orang yang dibentuk dalam jemaat setempat dan dipersatukan oleh Roh Kudus, yang dengan tekun mencari suatu hubungan pribadi dengan Allah dan Tuhan Yesus Kristus (Kis 13:2; 16:5; 20:7; Rom 16:3-4; 1Kor 16:19; 2Kor 11:28;

    lihat cat. --> Ibr 11:6).

    [atau ref. Ibr 11:6]

  2. 2) Melalui kesaksiannya yang berkuasa, orang berdosa akan diselamatkan, dilahirkan kembali, dibaptiskan dalam air dan dijadikan anggota jemaat; mereka akan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus dan menantikan kedatangan Kristus (Kis 2:41-42; 4:33; 5:14; 11:24; 1Kor 11:26).
  3. 3) Baptisan dalam Roh Kudus akan diberitakan dan disampaikan kepada orang percaya yang baru

    (lihat cat. --> Kis 2:39)

    [atau ref. Kis 2:39]

    serta kehadiran dan kuasa Roh akan dinyatakan.
  4. 4) Karunia-karunia Roh Kudus bekerja (Rom 12:6-8; 1Kor 12:4-11; Ef 4:11-12), termasuk tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat serta penyembuhan (Kis 2:18,43; 4:30; 5:12; 6:8; 14:10; 19:11; 28:8; Mr 16:18).
  5. 5) Allah memberikan kepemimpinan rangkap lima kepada gereja "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan" (Ef 4:11-12;

    lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).

  6. 6) Orang percaya akan mengusir setan (Kis 5:16; 8:7; 16:18; 19:12; Mr 16:17).
  7. 7) Akan ada kesetiaan penuh kepada Injil, yaitu, ajaran asli Tuhan Yesus dan para rasul (Kis 2:42;

    lihat cat. --> Ef 2:20).

    [atau ref. Ef 2:20]

    Umat akan dengan tekun mempelajari dan menaati Firman Allah (Kis 6:4; Kis 18:11; Rom 15:18; Kol 3:16; 2Tim 2:15).
  8. 8) Pada hari pertama dari setiap minggu (Kis 20:7; 1Kor 16:2), jemaat lokal akan bertemu untuk berbakti serta membangun diri bersama melalui Firman Allah dan penyataan-penyataan Roh (1Kor 12:7-11; 1Kor 14:26; 1Tim 5:17).
  9. 9) Gereja akan berada di hadapan Allah yang kudus dengan kerendahan hati, kegentaran, dan kekaguman (Kis 5:11). Umat akan sangat memperhatikan kesucian gereja, sambil mendisiplinkan anggota yang berdosa dan guru-guru palsu yang tidak setia kepada iman alkitabiah (Kis 20:28; 1Kor 5:1-13;

    lihat cat. --> Mat 18:15).

    [atau ref. Mat 18:15]

  10. 10) Mereka yang bertekun dalam sifat kesalehan dan patokan-patokan kebenaran yang ditetapkan para rasul akan ditahbiskan sebagai penatua untuk menilik jemaat-jemaat lokal sambil memelihara kehidupan rohani mereka

    (lihat cat. --> Mat 18:15;

    [atau ref. Mat 18:15]

    1Kor 5:1-5; 1Tim 3:1-7; Tit 1:5-9;

    lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).

  11. 11) Demikian pula, gereja akan mempunyai para diaken yang bertanggung jawab atas berbagai urusan sekular dan jasmani

    (lihat cat. --> 1Tim 3:8).

    [atau ref. 1Tim 3:8]

  12. 12) Di antara anggota-anggota jemaat akan tampak kasih dan persekutuan dalam Roh (Kis 2:42,44-46;

    lihat cat. --> Yoh 13:34),

    [atau ref. Yoh 13:34]

    bukan saja dalam jemaat lokal, tetapi juga antara jemaat-jemaat lain yang percaya Alkitab (Kis 15:1-31; 2Kor 8:1-8).
  13. 13) Gereja akan menjadi gereja yang berdoa dan berpuasa (Kis 1:14; Kis 6:4; 12:5; 13:2; Rom 12:12; Kol 4:2; Ef 6:18).
  14. 14) Orang percaya akan memisahkan diri dari pendapat dunia dan roh duniawi yang berlaku dalam kebudayaan di sekitarnya (Kis 2:40; Rom 12:2; 2Kor 6:17; Gal 1:4; 1Yoh 2:15-16).
  15. 15) Akan ada penderitaan karena dunia serta cara hidupnya (Kis 4:1-3; Kis 5:40; 9:16; 14:22).
  16. 16) Gereja akan menolong secara aktif mengirim misionaris ke negara lain (Kis 2:39; 13:2-4). Tidak ada satu pun gereja lokal yang berhak menyebutkan dirinya gereja menurut norma PB kecuali ada usaha untuk menjalankan keenam belas sifat ini dalam sidangnya.

    Lihat art. GEREJA

    untuk pembahasan selanjutnya mengenai doktrin alkitabiah gereja.
(0.075860196428571) (Kej 32:22) (ende)

Intisari tjerita jang berikut ini ialah: keterangan nama Israel, dan "bertobatnja" Jakub. Tentang arti menerima nama baru, dalam hubungan dengan suatu tugas baru, lihat tjatatan pada Kej 17:5.

Hingga kini kita mengenal Jakub sebagai seseorang, jang mentjapai maksud=maksudnja sendiri dengan ketjerdasan dan siasat-siasatnja sendiri. (lihat hubungan antara "Jakub" dan "'aqab": Kej 25:26 dan Kej 27:36).

Tetapi bukan ini djalan jang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendjadi agung dalam pandangan Tuhan, dan mendjadi perantara keselamatan.

Jakub dimaksudkan oleh Tuhan mendjadi alat-pelaksana Rentjana Tuhan, dan Bapa bangsa Israel. Sikapnja harus diubah. Ia hanja akan dapat memenuhi panggilan ini, kalau ia bukannja pertjaja akan kemampuan sendiri, melainkan berpegang pada Tuhan. Manusia lama Jakub harus berubah mendjadi manusia baru Israel.

Untuk mengikuti panggilan ini seutuhnja ia harus mengalami pertentangan dahsjat dalam diri sendiri. Pengarang disini menggunakan tradisi kuno jang mentjeritakan pergulatan rahasia Jakub. Dalam hubungan ini nama Israel diartikan: "Ia adalah kuat dihadapan Tuhan: (ajat 29)(Kej 32:29).

Asal tradisi ini agak kabut, akan tetapi dalam konteks tjerita mentjerminkan pertentangan batin Jakub. Disini Jakub berhasil membebaskan diri dari rasa takut dan mendjadi kuat djustru karena ia menjerahkan diri dengan kepertjajaan seutuhnja kepada Tuhan. Begitulah ia mendjadi pewaris iman-kepertjajaan Ibrahim, dan mendjadi bapa bangsa Israel.

Mungkin djuga tjerita tradisi J jang plastis ini pada pokoknja menggambarkan pengalaman perubahan batin seperti terbatja dalam ajat 10-14(Kej 32:10-14).

Disana pula Jakub mengungsi kepada Tuhan,dan terkenang akan panggilannja dan djandji-djandji Tuhan (ajat 13)(Kej 32:13). Ditjeritakan peristiwa pada malam jang sama (lihat ajat 14(Kej 32:14) dan Kej 32:23), pun jang terdjadi ditepi sungai, jang disana disebut sungai Jarden (ajat 11)(Kej 32:11). Tetapi tjara menggambarkannja lebih abstrak: pertentangan batin dan tobat terdjadi dalam doa. Disamping itu terdapat perubahan nama seperti difasal #TB Kej 35:9-10, ditjeritakan menurut tradisi P.

Mungkin pengarang menghubungkan Jabbok dengan nama "Jakob".

(0.075860196428571) (Dan 12:13) (ende)

Oleh sebab pada achir djaman pasti bangkit kembali akan keselamatan, maka Daniel boleh meninggal dengan tenang hati, meskipun tidak melihat keselamatan terlaksana.

(0.075860196428571) (Kej 1:26) (full: BERFIRMANLAH ALLAH, "BAIKLAH KITA". )

Nas : Kej 1:26

Ungkapan ini mengandung suatu implikasi awal mengenai Allah tritunggal. Penggunaan bentuk jamak "kita" menunjukkan adanya kejamakan di dalam diri Allah (bd. Mazm 2:7; Yes 48:16). Penyataan mengenai ketritunggalan Allah baru menjadi jelas dalam PB

(lihat cat. --> Mat 3:17;

lihat cat. --> Mr 1:11).

[atau ref. Mat 3:17; Mr 1:11]

(0.075860196428571) (Bil 20:12) (full: KAMU TIDAK AKAN MEMBAWA JEMAAH INI MASUK KE NEGERI. )

Nas : Bil 20:12

Musa dilarang memimpin umat Allah memasuki Kanaan karena ia tidak mengikuti perintah Tuhan dengan cermat (bd. ayat Bil 20:8 dengan ayat Bil 20:11). Musa merupakan pemimpin rohani umat Allah, yang dipakai Allah ketika memberikan Taurat-Nya. Tanggung jawabnya untuk menaati perintah Tuhan lebih besar karena kedudukan dan pengaruhnya lebih besar (bd. Yak 3:1).

  1. 1) Musa berdosa dalam dua hal. Pertama, ia berbicara dengan gegabah seakan-akan kemuliaan dan kuasa Allah tinggal di dalam dirinya dan Harun (ayat Bil 20:10; bd. Mazm 106:33). Kedua, kemudian ia bertindak dengan gegabah ketika ia dengan marah memukul batu karang itu dua kali dan bukan dengan berbicara kepadanya sesuai dengan perintah Allah (ayat Bil 20:11).
  2. 2) Dengan berbicara dan bertindak secara gegabah, Musa menunjukkan bahwa ia tidak mempercayai Allah (ayat Bil 20:12) dan dengan demikian "memberontak" terhadap perintah Allah (ayat Bil 20:24). Pada saat yang kritis itu, Musa kehilangan iman dan ketaatannya, yang selalu menjadi tanggapan yang tepat atas firman Allah yang dinyatakan (bd. Ul 9:23; 1Sam 12:15; 1Raj 13:21; 2Raj 17:14; Mazm 106:33). Lagi pula, Musa tidak memperlakukan Allah sebagai Allah yang kudus dan layak, serta memilih untuk tidak takut kepada-Nya, dan tidak menaati perintah-Nya.
  3. 3) Melalui ayat-ayat ini Allah mengingatkan semua pelayan Injil bahwa tanggung jawab mereka untuk menaati firman Allah adalah lebih besar karena kedudukan dan pengaruh mereka. Sama seperti Musa menjadikan dirinya tidak layak menuntun bangsa Israel memasuki Kanaan, demikian pula dengan sikap tidak setia kepada perintah Allah maka hamba-hamba Allah dewasa ini dapat menjadikan diri tidak layak untuk selamanya dari bagian kepemimpinan tertentu (1Tim 3:1-7;

    lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).

(0.075860196428571) (1Raj 17:1) (full: ELIA. )

Nas : 1Raj 17:1

Elia menjadi nabi kerajaan utara sementara pemerintahan Raja Ahab dan putranya Ahazia. Nama Elia, yang berarti "Tuhan adalah Allahku," menggambarkan keyakinan kokoh dalam kehidupan Elia (1Raj 18:21,39). Kisah-kisah utama kehidupannya terdapat dalam pasal 1Raj 17:1-19:21; 1Raj 21:17-29; 2Raj 1:1-2:25.

  1. 1) Kehidupan Elia berkisar di sekitar pertentangan di antara penyembahan terhadap Tuhan dan penyembahan Baal. Tugasnya ialah menyadarkan bangsa Israel terhadap kemurtadan mereka dan memanggil mereka untuk taat kembali kepada Allah Israel (1Raj 18:21,36-37). Jadi, Elia menjadi seorang pemugar dan pembaharu yang berusaha menegakkan kembali perjanjian itu.
  2. 2) PL diakhiri dengan nubuat bahwa Elia akan datang kembali "menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu" (Mal 4:5); nubuat ini tergenapi sebagian ketika Yohanes Pembaptis muncul (Mat 11:7-14; Luk 1:17) dan mungkin akan digenapi sebelum Kristus datang kembali (bd. Mat 17:11; Wahy 11:3-6;

    lihat cat. --> Wahy 11:3).

    [atau ref. Wahy 11:3]

  3. 3) Pengabdian Elia yang kokoh kepada Allah dan perjanjian-Nya menjadikannya teladan iman, keberanian, dan kesetiaan kepada Allah di tengah-tengah pertentangan dan penganiayaan yang amat hebat dan juga teladan ketekunan yang setia dalam menentang agama dan nabi-nabi palsu.
(0.075860196428571) (Mzm 2:1) (full: MENGAPA RUSUH BANGSA-BANGSA. )

Nas : Mazm 2:1-12

Mazmur ini terdiri atas empat pemandangan yang berbeda.

  1. 1) Pemazmur mulai dengan membicarakan bangsa-bangsa dan raja-raja dunia yang menentang Yang Diurapi Allah (ayat Mazm 2:1-3; bd. Kis 4:25-27;

    lihat cat. --> Mazm 2:2 berikutnya)

    [atau ref. Mazm 2:2]

    -- suatu gambaran menyedihkan mengenai pemberontakan congkak umat manusia terhadap Allah, hukum-Nya, penebusan-Nya, Mesias-Nya, dan ajaran moral penyataan-Nya. Para penulis PB juga melihat dunia sedang menentang Kristus, orang percaya, dan iman alkitabiah (Yoh 15:19; Ef 6:12).
  2. 2) Allah menanggapi mereka dengan mencemooh usaha bodoh dari dunia yang berusaha menyingkirkan Dia (ayat Mazm 2:4-6). Saatnya akan tiba ketika Ia akan mengakhiri pemberontakan manusia dan menegakkan kerajaan-Nya di atas muka bumi ini (lih. Rom 1:18; 1Tes 5:1-11; 2Tes 2:8; Wahy 19:11-21).
  3. 3) Allah Bapa berjanji untuk mengutus Anak yang dikasihi-Nya (ayat Mazm 2:7-9), puncak warisan bangsa-bangsa (lih. Kis 13:33; Ibr 1:5; Ibr 5:5; bd. Mat 3:17; 17:5; 2Pet 1:17), untuk mengalahkan semua pihak yang menentang pemerintahan-Nya. Jadi, janji ini akan digenapi ketika Kristus datang ke dunia pada akhir zaman dan membinasakan semua musuh Allah (lih. Wahy 12:5; 19:15). Ketika itu semua orang percaya yang setia akan ikut memerintah bangsa-bangsa bersama dengan Dia (Wahy 2:26-27).
  4. 4) Melalui pemazmur, Roh Kudus menasihati umat manusia untuk bersikap bijaksana di hadapan Allah Yang Mahakuasa dan berlindung pada-Nya sebelum hari penghakiman yang dahsyat itu tiba (ayat Mazm 2:10-12; Ibr 3:7-19).
(0.075860196428571) (Mat 17:20) (full: IMAN ... TAKKAN ADA YANG MUSTAHIL. )

Nas : Mat 17:20

Yesus sering mempercakapkan sifat dari iman yang sejati. Ia berbicara tentang iman yang sanggup memindahkan gunung, mengadakan mukjizat dan penyembuhan serta melakukan hal-hal besar untuk Allah. Apakah sebenarnya iman ini yang disebut oleh Yesus?

  1. 1) Iman yang sejati adalah iman efektif yang memberikan hasil: akan "memindahkan gunung".
  2. 2) Iman yang sejati bukanlah percaya kepada "iman" sebagai suatu kekuatan atau kuasa, tetapi "percaya kepada Allah" (Mr 11:22).
  3. 3) Iman yang sejati adalah karya Allah di dalam hati orang percaya (Mr 9:24; Fili 2:13). Iman meliputi kesadaran yang diberikan oleh Allah ke dalam hati kita bahwa doa-doa kita dikabulkan (Mr 11:23). Iman itu diciptakan oleh Roh Kudus di dalam diri kita; kita tidak dapat menghasilkannya dalam pikiran kita (Rom 12:3; 1Kor 12:9;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  4. 4) Karena iman yang sejati adalah suatu karunia yang dianugerahkan kepada kita oleh Kristus, sangat penting untuk mendekat kepada Kristus dan Firman-Nya serta memperdalam penyerahan dan keyakinan kita kepada-Nya (Rom 10:17; Fili 3:8-15). Kita bergantung pada-Nya dalam segala hal; "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5; juga lih. Yoh 3:27; Ibr 4:16; 7:25). Dengan kata lain, kita harus mencari Kristus sebagai pencipta dan penyempurna iman kita (Ibr 12:2). Kehadiran-Nya yang dekat dan ketaatan kita kepada Firman-Nya merupakan sumber dan rahasia iman (Mat 9:21; Yoh 15:7).
  5. 5) Iman yang sejati berada di bawah pengawasan Allah. Iman dianugerahkan berdasarkan kasih, hikmat, kasih karunia, dan maksud Kerajaan Allah. Iman itu dianugerahkan untuk melaksanakan kehendak-Nya dan untuk mengungkapkan kasih-Nya kepada kita. Itu tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan diri kita sendiri (Yak 4:3).
(0.075860196428571) (Yoh 5:29) (full: MEREKA YANG TELAH BERBUAT BAIK. )

Nas : Yoh 5:29

Menurut Alkitab, penghakiman senantiasa berdasarkan perbuatan karena perbuatan menunjukkan iman dan keadaan batin seseorang. Ini berarti bahwa kita akan dihakimi bukan berdasarkan pengakuan iman dalam Kristus tetapi berdasarkan kehidupan kita (Mat 12:36-37; 16:27; Rom 2:6-10; 14:12; 1Kor 3:13-15; 2Kor 5:10; Ef 6:8; Kol 3:25; Wahy 2:23; 20:12; 22:12).

(0.075860196428571) (Kis 1:1) (full: )

Penulis : Lukas

Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui

Kuasa Roh Kudus

Tanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.

Latar Belakang

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

  1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
  2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

  1. (1) keempat Injil dan
  2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

Tujuan

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

  1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
  2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

Survai

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

  1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
  2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
  3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Ciri-ciri Khas

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

  1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
  2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
  3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
  4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
  5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
  6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
  7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
  8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
  9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA