Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 137 ayat untuk (34-22) Kemalangan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Dan 12:2) (ende: negeri debu)

ialah pratala. Disini nampak adjaran mengenai gandjaran dialam baka. Pratala adalah tempat tinggal semua orang mati dengan tidak ada perbedaan antara orang baik dengan jang djahat. Orang akan kembali kepada kehidupan badani: orang martir (aj. 3(Dan 12:3): orang arif) akan kebahagiaan, orang jang murtad akan kemalangan. rupanja semua terlaksana didunia ini. Belum dikatakan, bahwa semua orang akan bangkit, tetapi untuk pertama kalinja dalam Kitab Sutji diadjarkan dengan terang kebangkitan badan.

(0.25) (Yer 2:19) (full: KEJAHATANMU AKAN MENGHAJAR ENGKAU. )

Nas : Yer 2:19

Dosa sering kali mendatangkan hukumannya sendiri. Bila orang percaya meninggalkan Tuhan, mereka kehilangan perlindungan dan berkat Allah sehingga mereka terbuka kepada aneka pencobaan yang bersifat merusak. Dosa memperbudak mereka, dan banyak kemalangan dan kegetiran dapat terjadi pada mereka.

(0.25) (Ayb 31:29) (jerusalem: bersukacita karena kecelakaan pembenciku) Suatu sikap tradisionil bergembira atas kemalangan yang mendatangi musuh seseorang (benar) dan yang dianggap hukuman dari Allah, bdk Maz 52+; Maz 5:11; 58:11, dll. Ada suara lain juga dalam Alkitab, bdk Kel 23:4-5; Ima 19:18; Ams 20:22; 25:21-22. Ayub maju selangkah dengan mencegah diri dari bersukacita atas celaka musuhnya dan dari mengutuknya, Ayu 31:30; bdk Mat 5:43-48.
(0.25) (Mzm 10:1) (jerusalem: Mengapa) Soalnya bagi pemazmur ialah: Mengapa orang fasik mujur dan dapat menindas bangsa dan orang yang takwa, padahal orang benar ditimpa kemalangan, Maz 1:1-11:7. Masalah yang sama diuraikan Maz 37:1-40; 73:1-28; Hab 1:17
(0.25) (Mzm 31:1) (jerusalem: Aman dalam tangan TUHAN) Ratapan yang penuh kepercayaan ini adalah doa seseorang penderita. Ia mencakup tiga bagian, yaitu: doa kepercayaan, Maz 31:2-9, doa ratapan dan permohonan, Maz 31:10-19, dan ucapan syukur, Maz 31:20-24. Penderita dianggap bersalah oleh karena mengalami kemalangan, bdk Maz 35:1-28; 38:1-22; 69:1-36; 71:1-24. Mazmur ini nampak terpengaruh oleh kitab nabi Yeremia dan agak serupa dengan Yun 2.
(0.25) (Mzm 41:1) (jerusalem: Doa minta penyembuhan) Doa ini adalah doa seseorang yang sakit keras. Setelah prinsip umum ditetapkan, Maz 41:2-4, pemazmur mengaku dosanya yang menurut keyakinannya menyebabkan penyakitnya, Maz 41:5. lalu ia menceritakan sikap munafik musuh-musuhnya yang bergembira atas kemalangan pemazmur yang mereka katakan selayaknya menimpa pendoa; bahkan sahabat-sahabat tidak setia lagi, Maz 41:6-10. Maka pemazmur memanjatkan permohonannya kepada Tuhan, satu-satunya kepercayaannya, Maz 41:11-13.
(0.25) (Mzm 130:1) (jerusalem: Seruan dari dalam kesusahan) Ini ratapan dan doa tobat, bdk Maz 6+, terutama mengungkapkan pengharapan pendoa pada Allah, Penyayang dan Pengampunan. Pemazmur insaf akan kedosaannya, Maz 130:1-3, namun tetap menaruh percaya pada Tuhan yang berbelas kasih, Maz 130:4-6. Berdasarkan kepercayaan itu pemazmur mengajak umat supaya juga tetap percaya, kendati dosanya, Maz 130:7-8.
(0.25) (Hos 2:15) (jerusalem: lembah Akhor) Ialah sebuah lembah di dekat Yerikho. Melalui lembah itu orang masuk ke pedalaman negeri. Di lembah itu pernah dilakukan suatu ketidaksetiaan yang dihukum keras oleh Tuhan, Yos 7:24-26. Nama itu berarti: Lembah kemalangan, menurut Yos 7:26+. Lembah itu akan menjadi "pintu pengharapan" oleh karena menjadi tempat masuk ke tanah Suci yang dibaharui
(0.25) (Am 3:3) (jerusalem) Bagian ini bermaksud membenarkan tampilannya nabi Amos di wilayah kerajaan Israel. Tidak ada akibat tanpa sebab, Ams 3:3-5 dan tidak ada sebab tanpa akibat, Ams 5-6,8. Jika nabi bernubuat maka sebabnya ialah: Allah sendiri sudah berfirman. Jika Allah berfirman, nabi tidak dapat tidak bernubuat, Ams 3:7,8. Perbandingan yang dipilih menyarankan bahwa nubuat-nubuat berisikan kemalangan.
(0.25) (Mat 8:17) (jerusalem: Dialah yang memikul...) Menurut Yesaya Hamba Tuhan menanggung penderitaan kita melalui sengsaraNya yang menyilih dosa kita. Matius menafsirkan ayat Yesaya itu begitu rupa, sehingga Yesus "mengambil" penderitaan itu melalui penyembuhan orang sakit. Penafsiran itu nampaknya dibuat-buat saja, tetapi sesungguhnya mengandung suatu kebenaran keagamaan yang mendalam: oleh karena menanggungkan pada diriNya penyilihan dosa, maka Yesus, Hamba Tuhan, dapat juga membebaskan orang dari kemalangan jasmaniah, yang merupakan akibat dan hukuman dosa.
(0.25) (Yoh 11:1) (sh: Perwujudan kasih (Jumat, 29 Januari 1999))
Perwujudan kasih

Kasih Marta, Maria dan Lazarus, kakak beradik, kepada Yesus Kristus terjalin karena mereka pernah mengalami kasih Tuhan yang besar. Itulah sebabnya ketika Lazarus sakit keras, Marta dan Maria membagikan gumulan hati mereka kepada Tuhan yang mengasihi dan yang berkuasa. Bagi mereka, keyakinan akan kasih Tuhan merupakan sumber kekuatan hati. Namun, mengapa Yesus seolah menunda pertolongan-Nya? Bahkan timbul kesan bahwa Yesus menunggu sampai Lazarus mati. Apa sikap dan tindakan kita pada saat kekelaman? Lebih-lebih bila Tuhan seolah menunda pertolongan-Nya dan mengizinkan kemalangan itu semakin menjadi-jadi?

Bergegaslah datang kepada-Nya. Jangan izinkan kemalangan apa pun membuat kita ragu, apalagi undur dari kasih dan mengasihi Yesus Kristus. Bergegaslah mencari pertolongan pada Tuhan Yesus Kristus! Saat Tuhan Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke Betania untuk melihat Lazarus, murid-murid-Nya mungkin berpikir bahwa saatnya telah tiba bagi mereka untuk mati bersama Yesus, sebab orang-orang Yahudi sudah mencoba merajam Tuhan Yesus. Itulah sebabnya salah seorang murid-Nya berkata, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

Renungkan: Ketika kesulitan, kemalangan, kesedihan, kekecewaan dialami, apakah kita meragukan kasih-Nya, atau semakin dekat dengan Dia.

(0.22) (Ayb 1:13) (sh: Tetap saleh (Kamis, 25 November 2004))
Tetap saleh

Babakan berikut dalam kehidupan Ayub lebih lagi membuat kita tidak percaya bahwa ia bisa demikian. Bukan saja saleh dan takut akan Allah bisa seiring terjadi dengan menjadi kaya dan berhasil; saleh dan tetap memuliakan Allah pun bisa seiring terjadi ketika Ayub tidak lagi punya apa-apa. Padahal bila sedikit saja kesulitan muncul dalam hidup orang lain, entah sudah bagaimana reaksi mereka terhadap Tuhan? Protes, sungutan, ancaman, atau apa lagikah biasanya reaksi Anda terhadap Tuhan ketika susah menyapa Anda?

Satu per satu milik Ayub dirampas Iblis darinya dengan menggunakan alat-alat seperti perampokan (ayat 14-15), kecelakaan (ayat 16), dan bencana alam (ayat 18-19). Menurut sang penutur kisah ini, malapetaka-malapetaka itu dan pelaporannya kepada Ayub tidak terjadi dalam selang waktu yang lama tetapi berturut-turut dalam waktu hampir bersamaan. Jika itu terjadi pada kita, kemungkinan besar kita akan mengalami lumpuh perasaan dan gelap pikiran. Bahkan, jika hanya oleh kesulitan kecil saja kita sudah mencak-mencak di hadapan Allah, kemalangan dahsyat seperti yang Ayub alami ini mungkin sekali akan membuat kita murtad.

Betapa menakjubkan gambaran tentang reaksi Ayub dalam penderitaannya itu. Ayub tidak protes, tidak bersungut, tidak menantang Allah, tetapi mengucapkan suatu pengakuan iman dan pujian yang sangat dalam kebenarannya. "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (ayat 21). Bagaimana mungkin terjadi pengakuan dan pujian demikian dalam kemalangan, seandainya Ayub menganggap harta dan anak-anaknya itu adalah miliknya? Bagaimana ia dapat tetap benar merespons kemalangan andaikata ia selama ini menjalani hidup yang tidak benar? Bagaimana mungkin ia bersyukur dalam kesulitan apabila ia tidak pernah mensyukuri kebaikan Allah sepanjang hidupnya? Bagaimana semua ini mungkin bila ia tidak terus menerus belajar meninggikan Tuhan dan tahu diri di hadapan-Nya?

Renungkan: Jangan kaitkan kerohanian dengan kondisi tertentu. Jadikan Allah pusat hidup entah bagaimana pun kondisi Anda.

(0.21) (Kej 3:5) (ende)

Godaan ditjeritakan setjara psikologis, bersandarkan pengalaman manusia. Larangan dari Tuhan, jang pada hakekatnja mendjauhkan manusia dari kemalangan, dilukiskan oleh sipenggoda seolah-olah mengurangkan kebebasannja dan merintangi tertjapainja kebahagiaan. Dalam a. (Kej 3:5) dan Kej 3:6

(0.21) (Rut 4:14) (full: YANG TELAH RELA MENOLONG ENGKAU )

Nas : Rut 4:14

(versi Inggris NIV -- yang tidak meninggalkan engkau). Sekalipun Naomi telah mengalami kesusahan dan kemalangan besar di dalam hidupnya, dia tetap memelihara imannya kepada Allah. Karena imannya yang tekun itu, Allah telah mengatur aneka peristiwa sehingga hidupnya berakhir dengan kebaikan dan berkat. Ia dapat bersaksi pada akhir hidupnya bahwa "Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan" (Yak 5:11).

(0.21) (Pkh 7:8) (full: PERHATIKANLAH PEKERJAAN ALLAH. )

Nas : Pengkh 7:8-14

Salomo meminta agar kita dengan tekun menuju sasaran-sasaran yang ditetapkan Allah (bd. Fili 3:13-14) sambil menerima jalan yang disediakan Allah, baik jalan itu licin maupun kasar. Dengan mengakui bahwa Allah bekerja di dalam kita, kita dapat bersukacita dalam kemakmuran dan belajar mengandalkan Allah dalam kemalangan. Seperti halnya rasul Paulus, kita harus belajar merasa puas -- baik dengan keadaan yang melimpah maupun yang kekurangan (Fili 4:12).

(0.21) (Yos 7:26) (jerusalem: timbunan batu) Begitulah seorang penjahat dikubur, bdk raja Ai, Yos 8:29, Absalom, 2Sa 18:17, kelima raja Kanaan, Yos 10:27
(0.21) (2Raj 19:29) (jerusalem: tanda) Bdk 1Sa 14:10+. Nabi Yesaya berbicara kepada raja Hizkia. Apa tanda yang dimaksudkan itu kurang jelas. Mungkin sbb: selama dua tahun orang tidak dapat menabur. Mula-mula orang dapat makan apa yang dengan sendirinya dihasilkan gandum yang terjatuh selama musim tuaian yang lalu. Tetapi keberatannya ialah: Sanherib bahkan tidak tinggal di Palestina selama satu tahun dan menurut 2Ra 19:35 keselamatan segera akan terjadi. Mungkin bahwa nubuat ini diucapkan nabi dalam keadaan lain atau maksudnya hanya umum dan kabur sbb: habis masa kemalangan datanglah masa kesejahteraan.
(0.21) (Mzm 142:1) (jerusalem: Doa seorang yang dikejar-kejar) Ratapan ini adalah seruan seseorang yang tertimpa kemalangan besar (dipenjarakan, Maz 142:7?) yang diminta tolong pada Tuhan, Maz 142:2-3. Pemazmur melukiskan betapa curang musuh-musuhnya dan betapa ia sendiri putus asa, Maz 142:4-5. Namun ia tetap percaya pada Tuhan, Maz 142:6-7, dan berharap akan dibebankan, Maz 142:6-7. Ia berjanji akan memuji dan bersyukur di depan umum atas pertolongan yang kiranya diberikan Tuhan, Maz 142:7.
(0.21) (Pkh 4:1) (jerusalem) Bagian ini membicarakan kemalangan yang ada dalam masyarakat: yang berkuasa menindas dan memeras dan manusia yang hanya seorang diri percuma saja berjerih payah dan tidak berdaya, Pengk 4:1-12; catur politik yang hampa, Pengk 4:13-16; agama massal yang kosong, nazar yang diremehkan, Pengk 5:1-7; alat negara yang korup dan busuk, Pengk 5:7-8.


TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA