(0.8705743956044) | (1Kor 2:5) | (jerusalem: kekuatan Allah) Perkataan yang disampaikan oleh "hikmat manusiawi" dari sendirinya memang meyakinkan (1Ko 2:4). Tetapi keyakinan yang dihasilkan pada para pendengar juga hanya keyakinan manusiawi belaka (1Ko 2:5). Dan itulah yang ditolak Paulus. Memang pemberitaan Injil juga meyakinkan (1Ko 2:4) oleh karena menyatakan karya Roh Kudus. Hanya pemberitaan itu perlu diterima dengan cara lain dari pada "perkataan hikmat manusiawi" diterima, yaitu dengan Roh Kudus. |
(0.8705743956044) | (1Kor 6:13) | (jerusalem) Dalam ayat ini Paulus melawan pendapat bahwa percabulan adalah sebuah kebutuhan alamiah sama seperti makan-minum. Paulus menandaskan bahwa kebutuhan makan-minum terkait pada dunia ini, sehingga akan lenyap bersama dengannya (1Ko 6:13; tetapi bdk 1Ko 10:31), sedangkan hidup seksuil menyangkut persekutuan dengan Kristus, sehingga harus sesuai dengan orang yang menjadi anggota Kristus, 1Ko 6:15-17; bdk Efe 5:21-33+. |
(0.8705743956044) | (1Kor 5:1) |
(sh: Berdukacitalah! (Minggu, 24 Agustus 1997)) Berdukacitalah!Berdukacitalah! Basmi Dosa! Bila dibiarkan, dosa akan seperti ragi yang berpengaruh cepat ke seluruh jemaat. Dosa bukan hanya membinasakan pelakunya tetapi seluruh jemaat juga akan tercemar. Mereka akan terbiasa dengan dosa sehingga akhirnya tidak takut lagi berbuat dosa. Karena itu dosa harus dibenci, orang yang berdosa harus didisiplin. Disiplin yang dijatuhkan kepada orang berdosa itu adalah bukti bahwa jemaat mengasihinya. Disiplin gerejawi dijalankan demi menjaga kekudusan warga jemaat secara pribadi dan seluruh jemaat. Tidak mudah memang menjalankan disiplin, terlebih masa kini, tetapi tindakan itu harus karena penting. Tuhan menghukum bukan untuk menghancurkan tetapi untuk memulihkan dan memurnikan orang yang dikasihi-Nya. Renungkan: Hanya hidup yang tanpa ragi dosa yang bisa mengalami suasana pesta rohani dalam hadirat Allah yang kudus, murni, tanpa cela. Doa: Tuhanku, tolong kami untuk saling memperhatikan dan mengasihi sedemikian rupa hingga kami berani menolak dosa sahabat kami dan membawa mereka balik kepadaMu. |
(0.8705743956044) | (1Kor 9:19) |
(sh: Kerelaan demi Injil (Minggu, 31 Agustus 1997)) Kerelaan demi InjilKerelaan demi Injil Berjuang dan menguasai diri. Sikap dan prinsip pelayanan Paulus ini membutuhkan perjuangan yang berat dan penguasaan diri yang kokoh. Untuk itu ia mendisiplin dirinya. Ia menggambarkan dirinya seperti seorang pelari. Dalam perlombaan semua berlomba, bertanding, tetapi hanya seorang yang akan keluar sebagai pemenang. Itu sebabnya bukan saja perlombaan itu saja harus ditempuhnya sebaik mungkin, tetapi persiapan sebelumnya pun harus sangat matang. Paulus menguasai dirinya supaya tidak diperbudak oleh keinginan-keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Paulus tidak ingin hidupnya menjadi sia-sia, karunia dan panggilan pelayanan yang Allah percayakan kepadanya tidak sampai sasaran. Tujuan Paulus ialah memperoleh mahkota abadi yang akan Tuhan karuniakan hanya bagi yang setia dan menang. Renungkan: Tugas menyaksikan Injil bukan saja tugas para hamba Tuhan, tetapi tugas atau panggilan untuk setiap orang beriman. Sudahkah Anda menujukan seluruh potensi Anda untuk mencapai sasaran ilahi itu dalam hidup ini? |
(0.87012269230769) | (1Kor 7:17) |
(sh: Seperti semula. (Kamis, 28 Agustus 1997)) Seperti semula.Seperti semula. Singkatnya waktu. Karena peka akan daruratnya waktu hidup di akhir zaman, Paulus mengingatkan akan singkatnya waktu. Paulus tentu tidak memberi kesan bahwa ia tahu kapan Tuhan akan datang kedua kali. Namun yang ingin ditekankannya di sini ialah bahwa kita harus hidup dengan tingkat kemawasdirian dan kewaspadaan yang amat tinggi. Tiap orang memiliki batas tertentu bagi hidupnya masing-masing, karena itu wajib menggunakan waktu dengan baik selagi masih ada kesempatan. Nasihatnya juga bukan menghalangi orang dari kebebasan, tetapi untuk mengarahkan kebebasan itu bagi tujuan tertinggi. Doa: Tolong kami melihat tujuan hidup dari-Mu dengan jernih. |
(0.87012269230769) | (1Kor 10:14) |
(sh: Tidak bisa ikut menyembah berhala. (Selasa, 2 September 1997)) Tidak bisa ikut menyembah berhala.Tidak bisa ikut menyembah berhala. Sikap Kristen dalam masyarakat kafir. Dengan melarang Kristen menyembah berhala, Paulus bukan sedang mengakui bahwa berhala sungguh hidup. Percaya kepada berhala adalah sia-sia dan mengundang murka Allah sebab berhala hanya patung yang mati yang diperalat roh-roh jahat untuk mengalihkan iman manusia yang seharusnya ditujukan kepada Allah. Itu sebabnya, Kristen boleh membeli daging bekas persembahan yang dijual di pasar. Hal itu lain dari ikut serta menyembah berhala. Tetapi bila orang lain terganggu nuraninya, lebih baik tidak. Renungkan: Lakukan apa saja asal membangun iman. |
(0.87012269230769) | (1Kor 14:1) |
(sh: Kejarlah kasih! (Senin, 8 September 1997)) Kejarlah kasih!Kejarlah kasih! Tentang karunia bahasa Roh. Paulus melihat berbagai masalah pada minat jemaat Korintus akan karunia bahasa Roh. Pertama, itu bukan karunia yang terutama sebab lebih berdampak pada kepentingan diri sendiri dibandingkan kasih atau nubuat yang berdampak pada pembangunan orang lain (ayat 1-5). Kedua, bahasa Roh akan membuat orang yang tidak biasa atau tidak seiman merasa ada sesuatu yang tidak waras pada orang yang berbahasa roh (ayat 6-9). Ketiga, Paulus melihat bahaya bahwa yang mereka katakan "bahasa" bukan bahasa tetapi bunyi-bunyi tanpa makna (ayat 10-17). Renungkan: Paulus sendiri berbicara bahasa roh lebih banyak dari orang lain. Tetapi ia lebih suka berbahasa yang dimengerti demi kepentingan orang banyak. Doa: Tolonglah kami menilai karunia dengan benar. |
(0.86467412087912) | (1Kor 15:35) |
(sh: Kebangkitan tubuh rohani (Jumat, 3 Oktober 2003)) Kebangkitan tubuh rohaniKebangkitan tubuh rohani. Masih ada orang yang belum memahami tentang arti kebangkitan orang mati. Persoalannya, apa substansi tubuh kebangkitan itu. Andai saja orang mati tenggelam di laut, jatuh dari pesawat terbang, atau terbakar api, bukankah tubuh mereka akan rusak, tak berbentuk bahkan terpecah-pecah? Akankah tubuh mereka dibangkitkan tidak sempurna? Mengerikan! Tetapi 'bodoh' orang yang berandai-andai demikian. Untuk menjawab kebingungan jemaat tentang kebangkitan, Paulus menjelaskan bahwa kebangkitan orang mati yang adalah kebangkitan tubuh rohaniah dari kematian tubuh alamiah, harus dipandang dari dua sudut yang berbeda. Pertama, Paulus menjelaskan dengan perumpamaan. Kebangkitan tubuh rohaniah diibaratkan seumpama menabur biji, tetapi yang tumbuh adalah tubuh tanaman. Tubuh duniawi, tubuh sorgawi, matahari, bulan, bintang-bintang mempunyai kemuliaan masing-masing yang berbeda. Daging manusia lain dari daging binatang. Kebangkitan orang mati ditabur dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan; ditabur dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditabur dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan; yang ditabur tubuh alamiah, yang dibangkitkan tubuh rohaniah (ayat 35-44). Kedua, Paulus menggunakan analogi. Tubuh alamiah analog dengan Adam pertama yang berasal dari debu tanah, bersifat jasmaniah, menjadi makhluk hidup. Tubuh rohaniah analog dengan Adam terakhir yang berasal dari sorga: bersifat rohaniah, menjadi roh yang menghidupkan. Kita telah memakai rupa dari yang alamiah, kita juga akan memakai rupa dari yang sorgawi, yaitu tubuh rohaniah (ayat 45-49). Memahami bahwa yang akan binasa, daging dan darah tidak mendapat bagian dalam yang tidak akan binasa yaitu Kerajaan Allah (ayat Tetapi+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">50), seyogyanya kita menjadi manusia baru di dalam Kristus Yesus. Renungkan: Tak perlu takut karena meski tubuh alamiah akan mati, tetapi tubuh sorgawi akan dibangkitkan bersama Kristus. |
(0.8642828021978) | (1Kor 5:7) |
(ende) Mendjelang perajaan Paska orang Jahudi berwadjib membuang segala ragi lama dan selama 7 hari perajaan itu makan roti tak beragi. Roti beragi memang lebih enak, tetapi dianggap kurang murni. Paska Jahudi dirajakan sebagai peringatan akan pembebasan mereka dari perhambaan Mesir dan demikian perajaan Paska didalam Perdjandjian Baru adalah peringatan akan pembebasan dari perhambaan dosa oleh Anakdomba Allah. Umat Kristus hendaklah selalu insjaf akan pembebasan itu, dan sebab itu selalu hidup dalam suasana kegembiraan Paska dan sebab itu pula selalu hidup "takberagi", jaitu hidup sutji tanpa tjampuran dengan kedjahatan, sisa dari hidup kekafiran mereka dahulu. |
(0.8642828021978) | (1Kor 7:21) |
(ende) Tentu sadja dapat timbul persoalan ini: patutkah seorang saudara jang tinggi tingkatannja dalam Kristus, dibiarkan tetap tinggal dalam kedudukan terendah seperti budak-belian? Paulus mendjawab: djangan kedudukan kemasjarakatan dipentingkan; jang penting hanjalah kedudukan didalam keradjaan Allah, dan dalam keradjaan itu semua orang sama kebebasan dan martabatnja. |
(0.8642828021978) | (1Kor 5:12) |
(full: MENGHAKIMI MEREKA YANG BERADA DI DALAM JEMAAT.
) Nas : 1Kor 5:12 Orang percaya tidak boleh terlibat dalam kritik dangkal atau tidak benar akan orang percaya lainnya (bd. Mat 7:1-5). Akan tetapi, di sini Paulus menunjukkan bahwa gereja harus menghakimi para anggotanya menurut Firman dan standar Allah apabila terlibat dosa serius, kebejatan atau perilaku yang tidak benar. Tindakan jahat semacam ini menuntut penghakiman dan disiplin demi kepentingan orang yang terlibat itu, kemurnian jemaat dan kesaksian Kristus di dunia (lihat cat. --> 1Kor 5:1). [atau ref. 1Kor 5:1] |
(0.8642828021978) | (1Kor 1:7) | (jerusalem) Pada saat pewahyuan rencana-rencana Allah yang rahasia, Rom 16:25+, yang memuncak, maka Kristus menyatakan diri dalam kemuliaanNya di akhir zaman, waktu "kedatanganNya" (parusia), 1Ko 15:23+, atau waktu Ia "menyatakan diri", 1Ti 6:14+; bdk Luk 17:30; Rom 2:5; 8:19; 2Te 1:7; Ibr 9:28; 1Pe 1:5,7,13; 4:13; Wah 1:1. Sebelumnya manusia durhaka akan "menyatakan diri", tetapi dibinasakan oleh Kristus, 2Te 2:3-8. |
(0.8642828021978) | (1Kor 7:8) | (jerusalem: orang-orang yang tidak kawin) Dalam golongan itu termasuklah semua orang yang tidak mempunyai teman hidup, juga suami-isteri yang bercerai, bdk 1Ko 7:11, di mana dalam naskah Yunani dipakai kata yang sama (agamos, terjemahan; hidup tanpa suami) |
(0.8642828021978) | (1Kor 15:52) | (jerusalem: nafiri yang terakhir) Sejak cerita tentang peristiwa di gunung Sinai, Kel 19:16,19, nafiri (atau: sangkakala) termasuk lambang yang lazim dipakai untuk menggambarkan penampakan Allah, Mat 24:31; 1Te 4:16+. Bunyi nafiri itu menyertai tiap tahap dari rencana Allah di akhir zaman, bdk ketujuh sangkakala yang disebut dalam Wah 8:6-11:19 |
(0.86212395604396) | (1Kor 12:10) |
(ende: Kurnia bernubuat) Terdjemahan sebenarnja kurang tepat. Maksudnja berbitjara sebagai nabi, tetapi jang dinamakan "nabi" didalam geredja purba, ialah mereka jang atas dorongan Roh Kudus mengadjar dalam perkumpulan-perkumpulan umat, dan dengan ilham Roh Kudus memberi peringatan-peringatan dan nasehat-nasehat, kadang-kadang djuga menjatakan hal-hal jang tersembunji. Menilik ajat Tetapi+AND+book%3A46&tab=notes" ver="ende">28 (1Ko 12:28), "nabi" merupakan suatu pangkat jang tetap djuga, sedjadjar dengan "rasul" dan "pengadjar". |
(0.86212395604396) | (1Kor 13:2) |
(full: AKU SAMA SEKALI TIDAK BERGUNA.
) Nas : 1Kor 13:2 Mereka yang hidupnya dipenuhi dengan "kegiatan keagamaan" belum tentu menyenangkan hati Allah; bahkan, bisa jadi mereka itu sama sekali bukan orang percaya. Misalnya, mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh, bernubuat, mempunyai pengetahuan atau melakukan pekerjaan-pekerjaan iman yang besar, namun pada saat yang sama kekurangan kasih dan kebenaran yang seperti Kristus, maka mereka itu "sama sekali tidak berguna" di pemandangan Allah. Menurut pertimbangan Allah, kerohanian dan pernyataan iman mereka itu hampa (ayat 1Kor 13:1), dan mereka tidak memiliki tempat yang sesungguhnya dalam kerajaan-Nya (bd. 1Kor 6:9-10). Mereka tidak saja berkekurangan dalam kepenuhan Roh, tetapi diri mereka juga tidak didiami oleh Roh. Manifestasi rohani melalui mereka tidak berasal dari Allah tetapi dari roh yang lain, yaitu roh jahat (lihat cat. --> Kis 8:21; lihat cat. --> 1Yoh 4:1; [atau ref. Kis 8:21; 1Yoh 4:1] lihat art. KRITERIA UNTUK BAPTISAN DALAM ROH). Yang penting bagi iman Kristen yang sejati ialah kasih yang diungkap melalui suatu etika yang tidak menyakitkan orang lain dan yang bertekun dalam kesetiaan kepada Kristus dan Firman-Nya (juga lihat cat. --> 1Kor 13:13). [atau ref. 1Kor 13:13] |
(0.86212395604396) | (1Kor 5:5) | (jerusalem) Sering kali ayat ini diartikan begitu rupa sehingga berkata tentang "pengucilan" (ekskomunikasi). Hanya istilah itu tidak terdapat dalam Kitab Suci (kutuk yang disebut dalam Yos 6:17, dll; 1Ko 16:22+, tidak sama dengan pengucilan). Memanglah pengucilan sebagai hukuman dikenal dalam Perjanjian Lama, dalam agama Yahudi dan pada jemaat di Qumran. Dalam Perjanjian Baru terdapat beberapa contoh hukuman itu, tetapi alasan dan pelaksanaan hukuman itu tidak selalu sama. Ada kalanya orang yang bersalah itu untuk sementara waktu tidak boleh ikut serta dalam hidup jemaat, 1Ko 5:2,9-13; 2Te 3:6-14; Tit 3:10; bdk 1Yo 5:16-17; 2Yo 10; ada kalanya ia "diserahkan', 1Ko 5:5; 1Ti 1:20, kepada Iblis; ia tidak lagi didukung Gereja orang-orang kudus, sehingga terancam kekuasaan yang dibiarkan Allah dimiliki lawanNya, 2Te 2:4; bdk Ayu 1:6. Tetapi kalau halnya sudah sampai ke situ, pertobatan dan keselamatan akhir masih diharapkan juga, 1Ko 5:5; 2Te 3:15, dll. Ketertiban macam itu mengandaikan bahwa ada beberapa anggota jemaat yang berwenang, bdk Mat 18:15-18+. |
(0.86212395604396) | (1Kor 16:22) | (jerusalem: terkutuklah ia) Kata Yunani ini (anathema) dalam Perjanjian Lama (LXX) biasanya menterjemahkan kata Ibrani "herem", bdk Yos 6:17; Ima 27:28-29. Kata "herem" itu berarti: rampasan perang seluruhnya diserahkan kepada Allah: manusia dan ternak dibunuh dan barang berharga menjadi milik Tempat Suci. Dalam Perjanjian Baru kata "anathema" sekali berarti: barang persembahan yang ditempatkan di Bait Allah, Luk 21:5. Tetapi lazimnya kata itu berarti; kutuk yang akan menimpa orang yang mengucapkannya, seandainya tidak menepati suatu janji suci, Kis 23:12-21; Rom 9:3, ataupun kutuk yang menimpa orang lain yang dihukum karena suatu kesalahan besar. Demikian artinya dalam 1Ko 16:22 ini dan 1Ko 16:22; Gal 1:8-9; bdk 1Ko 12:3; Kis 22:3 |
(0.86212395604396) | (1Kor 9:1) |
(sh: Menghargai hamba Tuhan. (Sabtu, 30 Agustus 1997)) Menghargai hamba Tuhan.Menghargai hamba Tuhan. Tidak menuntut. Jemaat Korintus adalah buah pelayanan Paulus. Seharusnya Paulus berhak menuntut dukungan mereka. Tetapi karena ada penginjil lain, jemaat itu agaknya lupa akan Paulus. Sebagai pelayan Tuhan yang baik, Paulus tidak undur karena kecewa, walau itu tentu menyakitkan. Apa kunci ketahanan Paulus? Ia memandang pelayanannya adalah bagi Tuhan dan demi perkembangan jemaat-Nya. Hanya satu obat penawar racun kekecewaan dalam pelayanan: pandanglah Kristus yang empunya pelayanan dan yang berhak menerima pengabdian terbaik kita. Doa: Ajarkan kami, para hamba-Mu dan jemaat-Mu, tahu meniru teladan kasih-Mu dalam sikap kami satu kepada yang lain. |
(0.86212395604396) | (1Kor 10:1) |
(sh: Allah menghukum umat-Nya. (Senin, 1 September 1997)) Allah menghukum umat-Nya.Allah menghukum umat-Nya. Gereja harus kudus. Kisah buruk Israel harus menjadi pelajaran bagi Gereja. Gereja bukan saja pada zaman Paulus tetapi juga kini harus belajar untuk teguh berdiri dalam iman. Pencobaan memang akan menghadang tetapi bukan alasan untuk kita jatuh ke dalam dosa. Sebab pencobaan yang Tuhan izinkan adalah pencobaan biasa. Lagi pula, Tuhan Allah selalu setia memberikan kita kekuatan dan keluputan. Lawanlah pencobaan, dan Anda akan menemui Allah yang setia yaang beri kekuatan. Renungkan: Apa gunanya status bila kondisi nyata tidak serasi mendukungnya? Doa: Ingatkan kami, di dalam-Mu kami bisa menang atas pencobaan. |