| (0.94802849710983) | (Ibr 4:1) | 
	    					    					(full: DIANGGAP KETINGGALAN ... PERHENTIAN-NYA.
)  Nas : Ibr 4:1 Berhenti bertekun dalam iman dan ketaatan kepada Yesus mengakibatkan kegagalan untuk mencapai perhentian kekal di sorga sebagaimana dijanjikan (bd. Ibr 11:16; 12:22-24). 
  | 
	    		
| (0.94802849710983) | (Ibr 10:19) | 
	    					    					(full: KITA SEKARANG PENUH KEBERANIAN.
)  Nas : Ibr 10:19 Bertentangan dengan orang Israel yang tak dapat menghampiri Allah dengan leluasa, maka Kristus dengan mempersembahkan nyawa-Nya sebagai kurban yang sempurna, telah membuka jalan ke hadapan Allah dan takhta kasih karunia. Oleh karena itu, sebagai orang-orang percaya kita dengan penuh syukur dapat senantiasa menghampiri Allah di dalam doa.  | 
	    		
| (0.94802849710983) | (Ibr 1:3) | (jerusalem: cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah) Kedua ungkapan ini berasal dari teologia mengenai Hikmat dan Firman, Wis 7:25-27, sebagaimana berkembang di Aleksandria. Terungkap di dalamnya bahwa Bapa dan Anak adalah sama menurut hakekatNya, meskipun ada dua Diri yang berbeda. Anak adalah "cahaya" atau "pantulan" dari kemuliaan Allah yang bercahaya (bdk Kel 24:6), "terang dari terang". Iapun "gambar", bdk Kol 1:15+, wujud Bapa dan juga seolah-olah teraan tepat, sebagaimana ditinggalkan sebuah cap, bdk Yoh 14:9. | 
| (0.94802849710983) | (Ibr 8:7) | 
	    					    					(sh: Semua hanya Anugerah-Nya (Jumat, 28 April 2000)) Semua hanya Anugerah-NyaSemua hanya Anugerah-Nya. Anugerah keselamatan Allah bagi kita adalah seumpama seorang Ibu yang akan memberikan hadiah kepada anaknya jika ia dapat melukis dengan bagus. Ketika anaknya sedang berusaha keras untuk melukis dengan bagus, sang Ibu menyadari bahwa anaknya tidak mungkin dapat melukis bagus, karena ia memang tidak memiliki bakat. Karena kasihnya, sang Ibu membimbing anaknya dengan penuh kesabaran sampai lukisan itu selesai, dan memberikan hadiah bagi anaknya. Sesungguhnya anaknya tidak layak menerima hadiah karena hasil lukisannya tidak sebagus yang diharapkan Ibunya, namun itulah "anugerah bagi anaknya". Walau tidak sempurna, cerita di atas dapat menggambarkan betapa besar anugerah-Nya kepada manusia seperti yang diungkapkan dalam firman Tuhan hari ini. Dalam perjanjian yang lama ada dua pihak yang berperan, yaitu manusia yang harus memenuhi hukum Taurat dan Allah yang akan memberikan pahala-Nya jika mereka mampu memenuhinya. Namun Allah melihat bahwa manusia tidak mampu memenuhi bagiannya. Karena itu Allah membuat perjanjian yang baru. Di dalam perjanjian ini hanya ada satu pihak yang berperan yaitu Allah. Kondisi yang tertera dalam perjanjian itu, tidak satu pun menuntut manusia untuk melakukannya (ayat 10-12). Syarat perjanjian itu hanya diumumkan dan Allah yang akan mengerjakan semuanya. Karena itulah perjanjian-Nya tidak akan pernah gagal dan umat-Nya tidak akan pernah ditolak-Nya lagi. Anugerah apa yang terdapat di dalam perjanjian-Nya yang baru? Allah akan menuliskan hukum-Nya di dalam hati manusia (ayat 10). Allah akan memberikan hidup baru, sehingga manusia dapat melakukan tuntutan hukum Taurat. Yohanes menggambarkannya dengan istilah lahir baru. Allah akan memampukan kita untuk mempunyai hubungan dengan Allah secara pribadi, tanpa kita melakukan segala macam peraturan dan upacara agama (ayat 11). Allah akan memberikan pengampunan dosa (ayat 12). Renungkan: Manusia yang sudah menerima hidup baru masih bisa mengalami kegagalan dalam menaati hukum-Nya. Dalam perjanjian baru ada selalu pengampunan-Nya. Karena itulah janji pengampunan-Nya diberitakan setelah janji pembaharuan hidup. Semua sudah tersedia dan sudah dikerjakan buat kita, akankah kita menyia-nyiakan hidup yang dipenuhi dengan anugerah-Nya?  | 
	    		
| (0.94802849710983) | (Ibr 11:17) | 
	    					    					(sh: Kesaksian iman adalah sebuah model kehidupan (Sabtu, 6 Mei 2000)) Kesaksian iman adalah sebuah model kehidupanKesaksian iman adalah sebuah model kehidupan. Iman kristen tidak pernah menjamin kehidupan kristen terbebas dari penderitaan ataupun ujian. Kehidupan para saksi iman kita adalah buktinya (35-38). Sejarah gereja juga sudah membuktikan bahwa banyak Kristen yang sudah secara rela dan sadar memilih untuk menderita bahkan mati karena pilihan iman mereka. Namun karena iman juga, mereka semua akhirnya keluar sebagai pemenang dan menerima kemuliaan dari Allah. Abraham, karena imannya, memberikan anaknya sebagai persembahan kepada Allah ketika Ia menuntutnya. Peristiwa ini merupakan ujian iman yang sangat berat. Ujian yang meminta Abraham untuk menyerahkan keinginan dan apa yang sangat ia cintai kepada Allah. Hanya iman yang 'unik' yang memampukan Abraham memenuhi permintaan Allah dan menyerahkan segalanya kepada Allah. Apa itu iman yang 'unik'? Di dalam kitab Kejadian dikisahkan bahwa ketika Abraham akan naik ke gunung Moria untuk mempersembahkan Ishak, ia justru berkata kepada bujangnya bahwa ia dan Ishak akan kembali (Kej. 22:5). Abraham begitu yakin bahwa Allah yang telah menjanjikan kepadanya keturunan melalui Ishak, pasti juga akan mampu membangkitkan Ishak dari kematian. Iman yang meyakini bahwa Allah di atas segala ketidakmungkinan. Iman yang tidak mati atau goyah ketika diperhadapkan kepada 'musuh' manusia terbesar sekalipun yaitu kematian. Kehidupan Musa pun mendemonstrasikan iman yang luar biasa. Karena iman, Musa rela meninggalkan segala masa depan yang gemilang. Ia adalah calon pengganti Firaun raja Mesir yang agung. Musa rela mengidentifikasikan dirinya dengan umat Allah. Musa rela hidup dalam penderitaan, dalam ketidakpastian, dan dalam perjuangan yang berat untuk menuju tanah perjanjian yang telah disediakan Allah bagi umat-Nya. Karena iman, Musa memilih janji Allah yang belum kelihatan daripada janji Firaun yang sudah jelas terlihat. Renungkan: Kedua pahlawan iman kita memperlihatkan keyakinannya bahwa janji Allah adalah yang terbaik dan bahwa Ia mampu merealisasikannya. Mereka pun yakin akan kepastian hubungan yang akrab dan intim dengan Allah. Inilah yang membuat mereka mempunyai iman yang luar biasa. Inilah juga yang akan memampukan Kristen mempunyai iman yang luar biasa.  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 5:13) | 
	    					    					(ende)  Maksud ajat ini dalam keseluruhan tjukup terang, hanja ungkapan-ungkapan masing-masing agak kabur. Dapat disadur: "belum tjukup terlatih atau matang untuk mengerti lebih dalam dan menikmati kebenaran dan isi sabda Allah.  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 6:1) | 
	    					    					(ende: Perbuatan-perbuatan mati)  ialah jang dilakukan dalam keadaan mati karena dosa, sebelum dibenarkan oleh Allah dalam permandian dan mempunjai hidup abadi. Sebab itu perbuatan-perbuatan itu biarpun baik, tidak berguna untuk hidup abadi.  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 9:2) | 
	    					    					(ende: Kaki pelita)  jaitu kaki emas bertjabang 7 dengan 7 pelita.  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 9:8) | 
	    					    					(ende)  Ruangan jang Mahakudus disini berarti surga tempat Allah bersemajam. Surga itu masih tertutup bagi umat manusia selama "kemah lama", jaitu ibadat dan hukum Perdjandjian Lama, masih ada dan berlaku.  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 9:11) | 
	    					    					(ende: Harta-harta keselamatan kita)  warisan kita jang abadi.  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 9:12) | 
	    					    					(ende: Dengan membawa darahNja sendiri)  Maksudnja: untuk mempersembahkan darah jang dikurbankanNja disalib kepada BapaNja. Dan dengan itu dibukaNja djalan kepada tachta Allah bagi kita.  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 10:12) | 
	    					    					(ende: Tetap duduk)  Duduk, tetapi tetap djuga melandjutkan pengurbananNja disalib sebagai "leiturgos" didalam kemah Allah disurga. Ia tunggu sampai hasil pengurbananNja penuh. Bdl. Ibr 7:24-25; 9-24 dan Rom 8:34.  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 5:14) | 
	    					    					(full: MEMBEDAKAN YANG BAIK DARIPADA YANG JAHAT.
)  Nas : Ibr 5:14 Mereka yang lemah dan tidak dewasa imannya tidak memiliki kepekaan dan kebijaksanaan rohani mengenai apa yang baik dan apa yang jahat dalam hidup ini, dan apa yang memuliakan Allah dan yang tidak memuliakan Allah. Sebaliknya, orang-orang percaya yang dewasa imannya telah melatih indera mereka untuk membedakan dengan teliti antara yang baik dan yang jahat dengan senantiasa mempraktikkan kebenaran dan ketaatan. Setelah belajar untuk mengasihi keadilan dan membenci kefasikan (lihat cat. --> Ibr 1:9), [atau ref. Ibr 1:9] setelah pikirannya dibaharui menurut prinsip-prinsip kebenaran (Rom 12:1-2), dan setelah mendapat kemampuan dari Roh Kudus untuk melihat berbagai hal dari segi pandangan Allah, mereka menjadi mampu untuk menerima makanan yang keras dari Firman Allah dan bertumbuh mencapai kepenuhan Kristus (bd. Ef 4:13).  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 9:4) | 
	    					    					(full: TABUT PERJANJIAN.
)  Nas : Ibr 9:4 Tabut perjanjian merupakan sebuah peti kudus yang berisi sebuah buli-buli manna (suatu peringatan akan pemeliharaan Allah), tongkat Harun (suatu peringatan akan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib) dan kedua loh batu yang bertuliskan Sepuluh Firman (suatu peringatan akan pentingnya hukum-hukum Allah sebagai patokan kekudusan bagi umat-Nya). Tutup tabut ini adalah sebuah lempengan emas yang disebut tutup pendamaian atau takhta kasih karunia yang menyatakan kemurahan Allah yang menebus melalui darah yang tertumpah (lihat cat. --> Ibr 9:5 berikut). [atau ref. Ibr 9:5]  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 13:17) | 
	    					    					(full: TAATILAH PEMIMPIN-PEMIMPINMU.
)  Nas : Ibr 13:17 Ketaatan dan kesetiaan kepada para pemimpin, gembala, dan guru Kristen harus dilandaskan pada ketaatan yang lebih tinggi kepada Allah. Kesetiaan orang percaya dalam urutan ke bawah adalah sebagai berikut: 
  | 
	    		
| (0.94628988439306) | (Ibr 6:18) | (jerusalem: dua kenyataan yang tidak berubah-ubah) Yaitu janji dan sumpah Allah "yang tidak berdusta", Tit 1:2; 2Ti 2:13; Ibr 10:23; 11:11. | 
| (0.94628988439306) | (Ibr 9:12) | (jerusalem: Ia telah masuk) Ialah kenaikan Kristus yang bangkit ke sorga melalui segala tingkat sorga, Ibr 4:14+, (ialah "Tempat Kudus" di dalam kemah sorgawi, Ibr 9:11) sampai di hadirat Allah di "Tempat Mahakudus", Ibr 9:12. | 
| (0.94628988439306) | (Ibr 11:7) | (jerusalem: menghukum dunia) Kepercayaan Nuh kepada firman Allah menghukum kaum sezamannya yang tidak percaya dan bahkan mengejek; sama seperti orang benar menghukum orang fasik, bdk Wis 4:16; Mat 12:41; Ibr 11:17. | 
| (0.94628988439306) | (Ibr 12:18) | (jerusalem) Orang tidak lagi, Ibr 12:18, menghadap Allah, Ibr 4:16; 10:22, melalui penampakan Allah yang menakutkan, seperti dahulu terjadi di gunung Sinai, tetapi, Ibr 12:22, kini orang menghadap Allah dalam sebuah kota yang dibangun Allah dan dirindukan bapa leluhur, Ibr 11:10,16. Kota itu bersifat sorgawi, Ibr 4:14; Wah 21:1+. Bersama dengan malaikat-malaikat semua orang Kristen di situ terkumpul pada PengantaraanNya yang jaya, bdk Luk 10:20; Yak 1:18. Ia sudah menguduskan dan menyempurnakan mereka, Ibr 12:14; 10:14; 11:40+. | 
| (0.94628988439306) | (Ibr 12:26) | (jerusalem) Kegoncangan bumi dan jagat raya seluruhnya adalah kiasan yang lazim dalam sastra apokaliptik. Dengannya dimaksudkan suatu turun tangan Allah yang menegakkan suatu keadaan serba baru, bdk Amo 8:9+; 1Ko 1:8+; Mat 24:1+. | 



  
 pada halaman