Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 95 ayat untuk (68-26) Di AND book:3 [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.917136484375) (Im 17:1) (sh: Cara yang kudus sebagai cerminan kekudusan Allah (Rabu, 18 September 2002))
Cara yang kudus sebagai cerminan kekudusan Allah

Cara yang kudus sebagai cerminan kekudusan Allah. Permainan politik yang kotor ternyata bukan hanya monopoli politikus negara, karena sering kali juga menjadi bagian dari kehidupan gereja dan pelayanan Kristen. Memang kedengarannya ganjil, namun sudah dimaklumi selama ribuan tahun sejarah gereja.

Tuhan memanggil Israel untuk mencerminkan kekudusan Allah pada setiap aspekdan kebiasaan hidup mereka sehari-hari. Gaya hidup Israel bukanlah ditentukan oleh selera dan keinginan mereka masing-masing, melainkan ditetapkan, diatur dan disesuaikan dengan hukum Tuhan. Tuhan menetapkan waktu dan tempat yang spesifik bagi perngorbanan, serta mengatur tata cara penyembelihan hewan selama mereka dipadang gurun. Baik untuk keperluan kurban ataupun konsumsi ruma tangga, Israel hanya diperbolehkan menyembelih hewan di kemah suci. Tujuan dari semuanya ini adalah untuk menghindarkan Israel dari praktek –praktek penyembahan dan pengobarnan yang dilakukan bagi dewa-dewa asing dengan cara yang tersembunyi (ayat 7).

Melalui pemahaman diatas, kita dapat mempelajari bahwa untuk mencerminkan kehidupan yang kudus di hadapan Allah, maka motivasi yang baik saja belumlah mencukupi. Tidaklah cukup jikalau seseorang dengan motivasi yang baik mencurahkan darah korban di luar Kemah suci, karena hal ini bukannya membuktikan penghormatan kepada Tuhan melainkan sebaiknya suatu perzinahan rohani. Itu merupakan suatu pelanggaran yang menyedihkan, karena selain diperhitungkan sebagai hutang darah (ayat 4), juga memiliki konsekwensi yang berat yaitu hukuman mati (ayat 9).

Tuhan menuntut kita untuk mencerminkan kekudusanNya dalam kehidupan sehari, bukan hanya melalui motivasi yang kudus, melainkan juga melalui cara yang kudus. Di hadapan Tuhan, tidak ada motivasi yang kudus tanpa penerapan cara-cara yang kudus.

Renungkan: Untuk membangun jemaatNya yang kudus, Tuhan tidak membutuhkan intrik-intrik dan cara-cara cemar. Singkirkanlah berbagai strategi kotor, kehidupan yang tidak sepadan dengan Tuhan dan penggunaan uang haram dari gereja dan pelayanan Anda !

(0.916679140625) (Im 11:44) (full: MENGUDUSKAN DIRIMU. )

Nas : Im 11:44

Pengarahan mengenai makanan yang haram dan halal (pasal Im 11:1-47) rupanya diberikan untuk alasan-alasan kesehatan, tetapi juga sebagai patokan untuk menolong Israel agar tetap terpisah dari masyarakat fasik di sekitar mereka (bd. Ul 14:1-2). Pengarahan mengenai makanan ini tidak lagi mengikat orang percaya PB, karena Kristus telah menggenapi makna dan tujuannya (bd. Mat 5:17; 15:1-20; Kis 10:14-15; Kol 2:16; 1Tim 4:3). Akan tetapi, prinsip-prinsip yang terwujud dalam peraturan ini masih berlaku sekarang.

  1. 1) Orang Kristen dewasa ini harus dapat dibedakan dari masyarakat sekitarnya dengan cara makan, minum, dan berpakaian supaya memuliakan Allah dengan tubuh mereka (bd. 1Kor 6:20; 10:31), dan menolak semua kebiasaan sosial yang buruk dari orang tidak percaya. Orang Kristen harus "kudus di dalam seluruh hidup" (1Pet 1:15).
  2. 2) Penekanan terinci pada kesucian seremonial menggarisbawahi perlunya pemisahan moral umat Allah dalam pikiran dan kelakuan dari dunia di sekitarnya (Kel 19:6; 2Kor 7:1;

    lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

    Semua aspek kehidupan harus diatur oleh kehendak Allah (1Kor 10:31).
(0.916679140625) (Im 25:23) (sh: Keadilan dan ibadah social (Minggu, 29 September 2002))
Keadilan dan ibadah social

Keadilan dan ibadah social. Selanjutnya adalah penerapan tahun Sabat dan tahun Yobel kepada kalangan miskin dan umat Israel. Bahkan, jika tahun Sabat berdampak meringankan penderitaan para budak dan orang miskin, maka tahun Yobel bertindak lebih jauh dengan memberikan permulaan baru bagi merek ayang miskin ataupun mengalami kesulitan materi. Mereka yang terpaksa harus menjual ladang-ladang mereka (ayat 23-28), rumah yang ada di daerah pedesaan (ayat 31-34), dan bahkan menjual kemerdekaan dirinya untuk menjadi budak (ayat 35-54), akan menerimanya kembali dan menjadi bebas. Perhatikan alasannya: “semata-mata tanah adalah milik Allah (ayat 23,38), dan karena “pada-Kulah orang Israel menjadi hamba” (ayat 55), bukan kepada orang lain.

Kalimat terakhir pada ayat Di+AND+book%3A3&tab=notes" ver="">55 memberikan penjelasan paling mendalam mengapa umat membutuhkan etika tentang keadilan social seperti ini: karena “Akulah TUHAN, Allahmu.” Jagi, jika suatu komunitas yang menyebut dirinya umat Tuhan tidak melakukan etika social seperti ini, maka sama saja dengan menyatakan bahwa “TUHAN bukanlah Allah kami.” Karena itu, menjalankan keadilan social bukanlah sekadar etika, yaitu aturan hidup antarmanusia. Itulah sebabnya Allah menggerakkan para nabi seperti Yesaya, Yeremia, Amos, dll. Untuk bernubuat dengan keras melawan ketidakadilan social di antara umat yang ternyata masih menjalankan ritus ibadah pribadi kepada Allah (mis. Am. 5:21-24).

Renungkan: Identifikasikan siapa orang miskin, asing dan pendatang di sekitar Anda? Lalu tanyakan apa yang sudah Anda lakukan bagi mereka, dalam rangka menaati perintah Tuhan dan beribadah kepada-Nya?

(0.911161484375) (Im 4:1) (sh: Dosa yang tidak disengaja (Sabtu, 7 September 2002))
Dosa yang tidak disengaja

Dosa yang tidak disengaja. Sebagai umat yang tidak lepas dari dosa dan kesalahan, bangsa Israel dituntut untuk membawa kurban penghapus dosa dan salah, sebagaimana di jelaskan dalam pasal Di+AND+book%3A3&tab=notes" ver="">4 dan 5.

Pasal Di+AND+book%3A3&tab=notes" ver="">4:1-5:13 menjelaskan macam kurban pertama dari 2 macam kurban utama untuk tujuan ini, biasa disebut sebagai kurban penghapus dosa. Tujuannya adalah untuk memurnikan seseorang dari kesalahannya. Dua macam kurban penebus dosa dijelaskan di sini. Pertama, memakai lembu jantan muda, berumumr kira-kira 3 tahun (ayat Di+AND+book%3A3&tab=notes" ver="">4:3-21). Kurban ini disajikan bila Imam besar atau bangsa Israel secara kolektif bersalah. Dalam prosesi penyajian, kurban dibawa masuk ketempat kudus. Ini menunjukan betapa seriusnya pelanggaran tersebut terhadap Allah dan tempat kudusNya. Yang unik lagi, hanya disini darah dipercikkan di dalam “tempat kudus”, bukan dalam pelataran (ayat 6). Tidak ada bagian kurban yang dimakan oleh imam. Kurban bakaran berfungsi untuk memadamkan murka Allah, dan pembakaran sisa kurban menyimbolkan penyingkiran ketidakmurnian.

Kedua, memakai kambing atau domba, namun kadang juga dapat memakai burung atau sajian. Kurban macam ini diharuskan apabila seorang Israel atau kepala suku tanpa sengaja melakukan tindakkan terlarang (ayat Di+AND+book%3A3&tab=notes" ver="">4:22-35) atau gagal melaksanakan suatu tugas (ayat Di+AND+book%3A3&tab=notes" ver="">5:1-13). Tujuannya adalah untuk memadamkan murka Allah dan untuk memberikan upah bagi para imam yang telah melayani umat.

Kita kemudia masuk kedalam kurban yang dimaksudkan untuk kesalahan karena tidak melakukan sesuatu atau melakukan sesuatu secara pasif (ayat Di+AND+book%3A3&tab=notes" ver="">5:1-13). Kesalhan yang dijabarkan bervariasi, dan alternatif penyajian kurban juga disesuaikan dengan kemampuan ekonomisnya. Tidak ada alasan untuk tidak hidup kudus berdasarkan ketetapan Allah.

Renungkan: Untuk menjadi bangsa yang kudus, perhatikan apa yang harus kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Ketidak pekaan terhadap dosa merupakan kebutaan yang membawa kita menuju kehancuran.

(0.911161484375) (Im 20:1) (sh: Dosa dan hukumannya (Minggu, 22 September 2002))
Dosa dan hukumannya

Dosa dan hukumannya. Pasal ini mula-mula menyoroti dosa-dosa agama (ayat Di+AND+book%3A3&tab=notes" ver="">1b-6), kemudian dosa-dosa dalam hubungan seks dalam keluarga (ayat 9-21), di akhiri dengan dosa-dosa agama (ayat 27). Di antara bagian-bagian tersebut Tuhan berulangkali memberikan anjuran dan perintah agar umat-Nya hidup suci (ayat Di+AND+book%3A3&tab=notes" ver="">7,8; 22-26).

Allah menyoroti dosa dalam bidang agama, yaitu bahwa Allah menuntut hukuman terhadap orang yang menyerahkan anak kepada Molokh (ayat 2-3), dan yang mencari roh-roh peramal (ayat 6,27). Dosa-doa telah mengalihkan komitmen hidup dan iman dari Tuhan kepada sesuatu yang lain. Karena itu Allah menuntut agar umat berpihak kepada Tuhan dan melawan siapa saja yang melkaukan dosa-dosa tersebut.

Selanjutnya, Allah menyoroti dosa-dosa dalam hubungan keluarga. Orang yang mengutuki orangtuanya harus dihukum mati (ayat 9). Sikap yang Tuhan inginkan dari orang terhadap orangtuanya adalah menghormati. Tuhan juga menginginkan agar hubungan nikah dihormati. Karena itu orang yang melanggarnya: berzinah, hubungan homoseksual antarpria atau antarwanita, pria menikahi ibu dan putrinya sekaligus, hubungan seks dengan binatang, harus dihukum mati.

Allah ingin agar umat-Nya berbeda dari kebiasaan bangsa-bangsa sekitar mereka. Tanah perjanjian itu untuk umat yang kudus. Itulah sebabnya Ia memusnahkan bangsa-bangsa sebelunya. Hal yang sama pun akan terjadi apabila Israel mengulang kembali kesalahan yang sama.

Renungkan: Dalam Perjanjian Baru, pendosa tidak langsung dihatuhi hukuman mati seperti di Perjanjian Lama, tetapi ancaman maut kekal berlaku bagi yang tidak bertobat.

(0.911161484375) (Im 23:1) (sh: Perayaan-perayaan hari raya (Rabu, 25 September 2002))
Perayaan-perayaan hari raya

Perayaan-perayaan hari raya. Dalam pasa 23 ini disebutkan beberapa perayaan yang penting untuk dirayakan dalam kehidupan umat Allah. Pertama. Hari Sabat (ayat 3). Hari raya pertama yang perlu diperhatikan umat Tuhan adalah Sabat. Hari itu mengingatkan kita akan beradaan kita sebagai makhluk ciptaan Allah. Pada hari ini, kita berhenti bekerja, dan beribadah serta menempatkan seluruh hidup selaras dengan Sang Pencipta. Kedua, hari raya Paskah (ayat 4-8). Perayaan Paskah, mengingatkan Israel akan kasih dan kuasa Allah yang telah melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Kejadian itu terus mereka ingatrayakan setahun sekali selama tujuh hari penuh. Perayaan itu ditandai dengan kesederhanaan makan roti tidak beragi. Ketiga, hari raya Penuaian (ayat 9-14). Pada hari ini seluruh persembahan sebelum kepada Allah, harus ditahbiskan terlebih dulu. Keempat, hari raya Pentakosta atau hari raya Tujuh Minggu (ayat 15-21). Hari itu dilaksanakan sebagai peringatan penyerahan hukum Taurat di Bukit Sinai. Kelima, Hari Pendamaian. Pada hari raya ini, orang-orang tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun, dan harus berpuasa, merendahkan diri. Keenam, hari raya Pondok Daun (ayat 33-44). Bentuk perayaan ini sama prinsipnya dengan perayaan Paskah.

Prinsip asasi dari seluruh perayaan yang dilangsungkan Israel adalah wujud respons umat terhadap Allah yang telah terlibat penuh dalam peristiwa-peristiwa sejarah keselamatan yang menyatakan kasih karunia Allah terhadap bangsa Israel.

Seperti halnya bangsa Israel yang merayakan begitu banyak hari-hari raya dan menempatkannya sebagai bagian yang penting, kita pun demikian. Menempatkan perayaan-perayaan tersebut sebagai bagian hakiki dari dinamika iman kita kepada Allah, dan sekaligus menyadari bahwa memelihara prinsi-prinsip dasar dalam tiap-tiap perayaan, sama artinya memuliakan Allah dengan mensyukuri keberadaan kita, penyelamatan dan pemeliharaan-Nya untuk kita.

Renungkan: Renungkan secara mendalam bahwa hari-hari gerejawi yang Anda lalui, merupakan hari-hari di mana Anda diingatkan akan keterlibatan Allah secara penuh, dan untuh dalam sejarah manusia.

(0.9107653125) (Im 7:20) (full: NAJIS, HARUSLAH NYAWA ORANG ITU DILENYAPKAN. )

Nas : Im 7:20

Orang yang menurut tata cara ibadah tidak tahir, namun ikut mengambil bagian dalam upacara korban dan persembahan harus dihukum Allah dengan keras. Peraturan ini dibuat untuk mengajarkan betapa kejinya bagi seorang yang mengakui berhubungan baik dengan Allah, tetapi secara sengaja dan sadar tetap berpaut pada dosa. Lih. 1Kor 11:27-30, di mana Paulus mengingatkan bahwa semua orang yang mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus dengan cara yang tidak layak akan menerima murka dan hukuman Allah.

(0.9107653125) (Im 15:5) (full: MENCUCI PAKAIANNYA, MEMBASUH TUBUHNYA. )

Nas : Im 15:5

Pasal Im 11:1-15:33 menunjukkan perhatian Allah terhadap kesehatan jasmaniah dan kesejahteraan umat-Nya. Bangsa-bangsa lainnya di sekitar mereka pada zaman itu tidak mengetahui apa-apa tentang higiene, sanitasi, pentingnya pembasuhan dan pencegahan penyakit menular. Mereka juga kurang memperhatikan yang miskin dan sakit. Hukum-hukum Allah meningkatkan perhatian terhadap hal-hal ini dan mendorong umat itu memperlakukan hidup dan Allah mereka sebagai kudus.

(0.9107653125) (Im 19:18) (full: KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA. )

Nas : Im 19:18

"Sesamamu" mengacu kepada setiap orang yang berhubungan dengan kita, bukan sekadar orang yang tinggal di dekat rumah kita. Perintah ini yang mengatur perlakuan orang Israel terhadap orang lain dikutip oleh Kristus (Mat 22:39), Paulus (Rom 13:9), dan Yakobus (Yak 2:8). Ayat Im 19:9-18 menggambarkan cara-cara praktis bagi kita untuk menunjukkan kasih dan perhatian kepada sesama kita.

(0.9107653125) (Im 17:7) (jerusalem: jin-jin) Ibrani yang dipakai di sini berarti: kambing jantan. Tetapi dengan kata yang sama ditunjukkan makhluk-makhluk gaib yang dipikirkan berupa bintang dan dianggap menghantui tempat-tempat sunyi sepi, reruntuhan dsb, Yes 13:21; 34:14. Azazel dipikirkan serupa dengan makhluk-makhluk itu, Ima 16:8+. Tetapi dalam Ima 17:7 ini kata itu dipakai untuk mencemoohkan dewa-dewa kafir; 2Ta 11:15
(0.908579140625) (Im 5:11) (full: TEPUNG YANG TERBAIK MENJADI KORBAN PENGHAPUS DOSA. )

Nas : Im 5:11

Pencurahan darah dalam korban penghapus dosa itu penting karena menunjuk ke depan kepada kematian Kristus dan pencurahan darah-Nya di atas salib untuk dosa-dosa kita. Tetapi bagaimana dengan mereka yang begitu miskin sehingga tidak dapat membeli seekor kambing jantan atau seekor anak domba untuk dipersembahkan sebagai korban? Allah juga menginginkan mereka mengakui dosa-dosa mereka, membawa suatu persembahan dan meminta pengampunan dari Dia. Oleh karena itu, Allah mengatur agar orang miskin dapat mempersembahkan burung tekukur atau anak burung merpati sebagai pengganti kambing jantan atau anak domba. Bila mereka terlalu miskin untuk mempersembahkan burung sekalipun, mereka dapat membawa sepersepuluh efa tepung yang terbaik dan Allah akan menerimanya sebagai korban penghapus dosa (bd. "hampir" dalam Ibr 9:22; juga lih. Ibr 10:1-10). Perhatikan bahwa korban Kristus di salib menjadi satu-satunya korban yang dapat benar-benar menghapus dosa (Ibr 10:4,12,14).

(0.908579140625) (Im 10:2) (full: API ... MENGHANGUSKAN KEDUANYA. )

Nas : Im 10:2

Nadab dan Abihu dibunuh karena, sebagai imam, mereka memberontak kepada Allah dan hukum-Nya dan dengan demikian menajiskan tempat yang kudus (ayat Im 10:3).

  1. 1) Mereka secara tegas telah dilarang untuk mempersembahkan api yang asing kepada Tuhan

    (lihat cat. --> Im 10:1 sebelumnya;

    [atau ref. Im 10:1]

    bd. Kel 30:9-10). Dengan tindakan itu mereka yang ditugaskan untuk mengajarkan hukum Allah menolak untuk menghormati perintah-perintah Allah secara serius. Sekalipun mengaku diri hamba-hamba Allah yang kudus, mereka sesungguhnya melayani keinginan mereka sendiri, dan di dalam diri mereka tidak ada takut akan Allah.
  2. 2) Kedua orang ini merupakan pemimpin umat Allah. Apabila hamba-hamba Allah berbuat dosa secara terang-terangan, perbuatan mereka sangat merugikan Allah dan maksud-maksud penebusan-Nya di bumi. Pelanggaran mereka menajiskan gereja dan seluruh umat Allah serta memalukan Dia. Karena alasan ini Alkitab mengajarkan bahwa hanya mereka yang menunjukkan kehidupan Kristen yang tekun dan setia kepada Allah dan Firman-Nya dapat diangkat menjadi penilik jemaat Allah (lih. 1Tim 3:1-7;

    lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).

(0.904394140625) (Im 10:9) (full: JANGANLAH ... MINUM ANGGUR. )

Nas : Im 10:9

Berpantang minum anggur yang memabukkan dituntut dari semua imam ketika melaksanakan tugas-tugas keagamaan mereka.

  1. 1) Mereka diharapkan menjadi alat-alat kudus di hadapan Allah dan umat-Nya yang harus mereka ajari jalan-jalan Allah secara bijaksana (ayat Im 10:10-11;

    lihat cat. --> Ef 5:18).

    [atau ref. Ef 5:18]

  2. 2) Pelanggaran peraturan ini cukup serius untuk dijatuhi hukuman mati. Prinsipnya jelas -- Allah memandang semua jenis minuman yang memabukkan tidak dapat bersanding dengan standar-standar kesalehan-Nya yang tertinggi dan dengan pengertian yang bijak dan kepekaan kepada pimpinan Roh Kudus (lih. Ams 23:29-35;

    lihat cat. --> 1Tim 3:3;

    lihat cat. --> Tit 2:2).

    [atau ref. 1Tim 3:3; Tit 2:2]

(0.904394140625) (Im 13:3) (full: MENYATAKAN ORANG ITU NAJIS. )

Nas : Im 13:3

Di sini kenajisan harus disamakan dengan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak dan kekudusan Allah. Kenajisan dapat disebabkan oleh proses menjadi orang-tua

(lihat cat. --> Im 12:2 sebelumnya),

[atau ref. Im 12:2]

penyakit (pasal Im 13:1-14:57; dan Bil 5:2; 12:10-14) atau kematian (Bil 5:2; 31:19; 35:33). Semuanya ini menyimpang dari kesempurnaan yang dimaksudkan Allah pada saat penciptaan. Dengan kata lain, hukum-hukum yang bertalian dengan kenajisan senantiasa mengingatkan umat Israel akan dampak-dampak yang menghancurkan dari dosa.

(0.904394140625) (Im 21:6) (full: KUDUS BAGI ALLAHNYA. )

Nas : Im 21:6

Para imam harus terpisah dari semua kebiasaan fasik dan memiliki hidup yang tidak bercacat yang selaras dengan kehendak Allah. Gagal melaksanakan hal ini akan "melanggar kekudusan Allahnya" (kata "melanggar" di sini berarti menajiskan nama Tuhan dan mengurangi kekudusan nama itu). Prinsip kekudusan ini dilangsungkan ke dalam perjanjian yang baru karena Allah menginginkan hanya mereka yang hidup kudus dan benar menjadi penilik-penilik jemaat yang dipilih-Nya (1Tim 3:1-7;

lihat cat. --> 1Tim 4:12).

[atau ref. 1Tim 4:12]

(0.904394140625) (Im 21:7) (full: JANGANLAH ... MENGAMBIL SEORANG PEREMPUAN SUNDAL. )

Nas : Im 21:7

Imam dilarang menikah dengan wanita yang tunasusila atau bahkan yang telah diceraikan oleh suaminya. Mereka hanya boleh menikah dengan perawan atau janda para imam yang lain (bd. ayat Im 21:13-15; Yeh 44:22). Melalui hukum ini Allah menyatakan bahwa para pemimpin rohani-Nya diharapkan menjadi teladan dari norma-norma tertinggi Allah bagi pernikahan dan keluarga. Di dalam PB Allah menuntut agar laki-laki harus merupakan contoh kesetiaan kepada istri dan keluarganya supaya dapat dipilih untuk jabatan penilik jemaat

(lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).

(0.904394140625) (Im 4:1) (jerusalem) Bagian terbesar Tata Upacara Korban (Ima 4:1-6:7) membicarakan korban pendamaian. dibedakan dua macam korban pendamaian, yaitu: korban penghapusan dosa dan korban penebus salah. Tetapi perbedaannya jauh dari jelas. Rupanya "korban penghapus dosa" lebih luas dari pada "korban penebus salah". Yang terakhir terutama mengenai kesalahan-kesalahan yang dianggap merugikan Allah, para imam atau sesama manusia. Tetapi kedua macam korban itu di sini dibebankan bagi kesalahan yang sangat serupa satu sama lain, bab 5, sehingga perbedaan tsb mengabur. Kekaburan hanya bertambah besar kalau juga diperhatikan aturan-aturan khusus yang tercantum dalam Ima 14:10-32; Bil 6:9-12; 15:22-33. Upacara-upacara terperinci yang disajikan dosa tunggal, yang dipersembahkan Yesus Kristus, bdk Ibr 9+.
(0.904394140625) (Im 5:15) (jerusalem) Mana kala hak Allah atau sesama manusia diperkosa, bdk Ima 4:1+, sehingga mereka mendapat rugi yang dapat diganti, maka pada korban penghapusan dosa ditambahkan sejumlah uang sebagai ganti rugi, bdk Ima 16,24. "Uang korban penebus salah" dan "uang korban penghapusan dosa" yang disebutkan dalam 1Ra 12:16 kiranya menyinggung denda berupa uang yang menyertai korban-korban itu. Jadi di zaman sebelum masa pembuangan sudah ada korban semacam itu. Barangkali korban itu disinggung juga dalam Hos 4:8.
(0.904394140625) (Im 9:1) (jerusalem) Para imam mulai bertugas dengan mempersembahkan korban-korban di atas mezbah. Inilah tugas inti mereka, bdk Ima 1:5+. Seluruh jemaat turut serta dalam upacara itu. Bahan yang dibicarakan dalam bab ini sebagiannya sama dengan yang diuraikan pada bab 1-7 (Tata Upacara Korban). Tetapi istilah yang dipakai dalam bab 9 berbeda dan nampaknya kurang maju korban-korban juga tidak seluruhnya sama dengan yang dibicarakan dalam bab 4. Maka bagian ini rupanya termasuk lapisan paling tua dari tradisi Para Imam dan barangkali aslinya melanjutkan Kel 40. Sama seperti dalam Kel 40 kemudian TUHAN datang memiliki Kemah Suci, Kel 40:34, begitu pula kemuliaan TUHAN yang nampak menyatakan bahwa TUHAN berkenan pada korban-korban pertama itu, Ima 9:23.
(0.904394140625) (Im 27:2) (jerusalem: nazar) Bab 27 ini berupa tambahan pada kitab Imamat. Ia berisikan peraturan mengenai penglulusan nazar, Ima 7:16; 22:21; Bil 30:2-16; Ula 12:6-12; 23:21. Peraturan itu dahulu berlaku dalam bait Allah yang dibangun sesudah masa pembuangan. Mungkin sekali aslinya peraturan itu terlepas dan baru kemudian digabungkan dengan kitab hukum yang dikatakan diresmikan di gunung Sinai. Penggabungnya ialah Ima 27:1-2 dan Ima 27:34. Mula-mula sebuah nazar menghasilkan kewajiban berat untuk meluluskannya. Tetapi kemudian kewajiban itu diringankan dan akhirnya dapat diganti dengan bayaran berupa uang, kecuali sehubungan dengan apa yang "diharamkan" (dikhususkan bagi TUHAN), Ima 27:28-29


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA