(0.20782042545455) | (Mat 18:1) |
(sh: Seperti anak kecil (Rabu, 20 Februari 2013)) Seperti anak kecilJudul: Seperti anak kecil Berdasarkan konteks ini, mestinya kita heran dengan kata-kata Tuhan Yesus: "... sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga." (3-4). Apa maksudnya? Bacaan hari ini mengaitkan arti kemuridan dengan sosok anak kecil. Para murid mesti menjadi seperti anak kecil dalam arti "merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini" (4). Yang digarisbawahi di sini bukanlah sifat manja ataupun cengeng khas anak kecil, tetapi posisinya yang rendah dan lemah. Tidak seperti raja-raja dunia yang berkuasa memungut pajak dan bea dari orang-orang di bawah kekuasaannya (Mat. 17:25), para murid dipanggil untuk bertindak seperti anak kecil yang tidak memiliki kuasa, sehingga hidup sebagai orang yang berserah dan hanya mengandalkan Allah. Para murid juga diperingatkan agar tidak menyesatkan ataupun menganggap rendah anak-anak kecil (5-11), baik secara harfiah maupun secara khusus sebagai simbol bagi sesama murid. Nasihat di ayat 8-9 memang mengulangi pengajaran Yesus sebelumnya (Mat. 5:29-30), tetapi di sini nasihat tersebut ditempatkan di dalam konteks berbeda: agar kita tidak menjadi batu sandungan bagi saudara kita, kita mesti siap mengurbankan apa pun yang membuat diri kita tersesat. Maka nas ini bertanya kepada kita: adakah kekuasaan atau apa pun selain Allah yang menjadi andalan hidup? Jangan sampai hal itu membuat kita tidak taat kepada Allah, bahkan membuat orang lain di sekitar kita tersesat. Jika itu terjadi, kita harus membuangnya. Mari kita minta kekuatan dari Allah supaya bisa menjadi anak kecil, seperti yang Dia inginkan. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.20782042545455) | (Luk 14:1) |
(sh: Kemunafikan: racun kehidupan (Rabu, 3 Maret 2004)) Kemunafikan: racun kehidupanKemunafikan: racun kehidupan. Orang munafik selalu merasa lebih baik daripada orang lain. Perasaan demikian muncul karena status, prestise, atau juga prestasi yang dilebih-lebihkan. Perasaan pede yang berlebihan ini mengakibatkan mereka lalai untuk memeriksa diri apakah tindakan mereka sesuai dengan status; prestasi mereka sepadan dengan prestise. Mereka juga akan cenderung curiga dan menganggap orang lain yang berhasil sebagai musuh atau saingan. Sekali lagi Yesus mengkonfrontir orang-orang Farisi dengan kemunafikan mereka (ayat 3), mereka bungkam tidak bisa membantahnya (ayat 6). Sabat adalah larangan bagi orang lain, tetapi mereka akan selalu mencari alasan untuk membenarkan diri ketika melanggarnya. Ketidakpekaan terhadap orang lain selain membuat mereka tidak peduli pada orang lain, juga membuat akal sehat mereka tumpul. Yesus menunjukkan bagaimana orang sedemikian akan dipermalukan melalui perumpamaan pesta perkawinan (ayat 7-11). Kerendahan hati adalah kata kuncinya! Rendah hati berarti mengenali diri sendiri dan posisinya secara tepat, baik di mata Allah, maupun di hadapan orang lain. Akhirnya, Yesus juga mengingatkan agar kemunafikan diganti dengan sikap peduli kepada orang lain. Orang munafik cenderung memilih-milih orang untuk dijadikan teman bergaul; pergaulan mereka dilakukan bukan atas dasar kemanusiaan, tetapi atas dasar prestise. Maka, perumpamaan di 12-14 ini sangat tepat untuk menyindir orang-orang munafik. Pergaulan sedemikian tidak menjadi berkat, baik bagi orang yang diundang maupun bagi diri sendiri. Sebaliknya orang yang kemanusiaannya tinggi bergaul dengan tidak memandang golongan, prestise sebagai alat ukur untuk orang lain. Renungkan: Kemunafikan adalah racun kehidupan yang lambat tetapi pasti akan menghancurkan hidup, prestise, dan prestasimu. |
(0.20782042545455) | (Flp 3:12) |
(sh: Mengenal Kristus (Senin, 31 Mei 2004)) Mengenal KristusMengenal Kristus. Apakah Anda sudah mengenal Kristus? Puaskah Anda dengan pengenalan itu? Bila Anda sudah puas, berarti Anda sudah berhenti dari belajar mengenal Dia. Anda sedang mengalami kemandekan, bahkan Anda sedang mundur. Mengapa? Karena Kristus adalah Anak Allah, jauh melampaui segala pengetahuan. Pengenalan dan pengalaman iman kita akan Dia tak akan pernah sempurna sampai kita jumpa Ia kelak. Paulus menilai diri dengan benar, tidak berlebihan. Dia tidak menyatakan dirinya telah sempurna dan memperoleh pengenalan tuntas akan Kristus. Apakah Paulus mengenal Kristus? Ya. Apakah dia telah mengenal-Nya penuh? Paulus mengatakan belum, dan itulah yang terus dia kejar. Memang seorang yang telah mengenal Kristus, ingin mendapatkan pengenalan yang lebih dalam lagi. Ini bahkan lebih lagi daripada keinginan mengenal dan mengasihi lebih dalam orang-orang yang kita kasihi. Keinginan ini membuat ia melupakan apa yang telah di belakangnya. Paulus tidak mengijinkan apa yang sudah dicapainya menjadikannya puas diri, berbangga diri, tetapi pengenalan itu menjadi terhenti. Tidak, melainkan ia mengarahkan dirinya kepada apa yang masih dapat dia peroleh. Orang yang sedemikian akan maju terus, tidak mungkin mandek pertumbuhannya (ayat 12-14). Paulus terus mencari meskipun ia telah mendapatkan. Dia bahkan memberi jaminan bahwa Tuhan akan menyatakan kepada kita jika tentang salah satu hal kita berbeda pandangan. Perbedaan pandangan tidak seharusnya mencegah dan menghambat kita untuk terus bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Setiap orang memiliki tingkat pengertiannya masing-masing dan Paulus mendorong jemaat untuk melanjutkan proses pengenalan yang bersifat progresif tersebut (ayat 15-16). Renungkan: Tak ada gol hidup yang lebih berarti bagi orang yang kenal Kristus selain makin mengenal dan menyerupai Dia. |
(0.20782042545455) | (Kol 4:7) |
(sh: Saling menguatkan, kunci kebersamaan umat kristen (Minggu, 15 Juli 2001)) Saling menguatkan, kunci kebersamaan umat kristenSaling menguatkan, kunci kebersamaan umat kristen. Betapa indahnya persekutuan umat Kristen dimana terjalin saling menyemangati, menguatkan, memperingatkan, menolong, dan bertumbuh bersama melewati suka dan duka. Paulus sebagai rasul yang hebat juga menyadari bahwa di dalam kehidupannya, peran rekan-rekan sepelayanan sangatlah berarti. Pada bagian akhir suratnya, rasul Paulus menyebutkan: nama beberapa rekan sepelayanan yang membantunya (ayat 7-11), salam dari orang-orang yang mengenal jemaat Kolose (ayat 12-14), serta salam Paulus untuk saudara-saudari seiman yang dikenal jemaat (ayat 15-17). Dengan mencantumkan nama dan salam dari orang-orang tersebut, Paulus ingin mengingatkan jemaat bahwa ada orang lain, yang selalu mengingat dan membantu membangun jemaat Kolose (ayat 12). Dalam perjalanan pelayanan Paulus mengalami banyak perubahan dan pembentukan karakter, seorang yang begitu mandiri, keras, dan tegas, tetap menyadari bahwa keberadaan rekan-rekan sepelayanan tidak dapat diabaikan. Sementara nilai pribadi zaman kini mulai diabaikan karena lebih berfungsi sebagai pelengkap sosial ekonomi, Paulus menjunjung tinggi keunikan dan kelebihan masing-masing pribadi. Ia sangat mengenal masing-masing rekan sepelayanannya, maka Ia dapat menyebut mereka dengan asosiasi yang berarti. Peran mereka bukan hanya bagi pribadinya tetapi juga bagi jemaat yang mereka layani. Bentuk keterlibatan mereka lebih kepada kehidupan kasih dan doa yang dibagikan bagi pertumbuhan jemaat. Renungkan: Kristen menilai sesama sebagai pribadi yang berarti dan bukan sebagai fungsi sosial ekonomi saja. Belajarlah mengingat peran rekan-rekan sepelayanan kita dalam kehidupan kekristenan kita dan ingatlah mereka dalam doa-doa kita. Bacaan untuk Minggu Ke-6 sesudah Pentakosta Lagu: Kidung Jemaat 448 PA 2 Kolose 3:5-17 Ketika Paulus menulis surat ini, Ia tahu bahwa iman dan keyakinan Jemaat Kolose sedang berusaha diguncangkan dan diserang oleh orang-orang yang menyebut dirinya kaum intelektual (kaum Gnostik). Ajaran ini sangat tidak puas dengan pengajaran Kristen yang dinilai sangat sederhana, sehingga mereka ingin mengubahnya menjadi suatu filsafat. Dalam usaha mengubah pemahaman iman jemaat, golongan ini memberikan pengajaran yang menjatuhkan Kristus dari jabatan-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat yang satu- satunya. Berhasilkah upaya mereka? Apa yang Paulus lakukan sebagai upaya untuk memperteguh iman dan keyakinan jemaat Kolose? Kita akan mempelajarinya dalam PA di bawah ini. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1. Menurut kaum Gnostik, Yesus hanyalah salah satu dari sekian banyak perantara Allah dengan manusia. Apakah pengajaran ini bertentangan dengan pemahaman kristiani? Apakah yang Paulus lakukan untuk menangkis pernyataan tersebut? Sebutkan tujuh hal penting yang Paulus kemukakan tentang Yesus (ayat 15-18)! 2. Dari penjelasan Paulus tentang keutamaan Kristus, dapatkah Anda menjelaskan tentang: (a) Siapa Yesus Kristus di dalam diri-Nya (ayat 15); (b) Siapa Yesus Krsitus bagi penciptaan (ayat 16-17); (c) Siapa Yesus Kristus bagi gereja (ayat 18); (d) Siapa Yesus Kristus bagi segala sesuatu (ayat 19-20); (e) Apakah tujuan kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia (ayat 21-23)! Mengapa manusia tidak dapat mendamaikan dirinya sendiri dengan Allah? Jelaskan! 3. Uraian Paulus tentang keutamaan Kristus selain telah mementahkan ajaran golongan gnostik, juga meneguhkan keyakinan iman Kristen kepada Yesus Kristus. Menurut Anda, bagaimanakah seharusnya Kristen menyikapi pengajaran-pengajaran miring tentang Kristus dari luar, dan dari dalam kekristenan? Apa yang harus Kristen lakukan? Jelaskan! 4. Apakah yang harus Kristen lakukan, dalam tindakan konkret, sebagai konsekuensi dan tanggung jawab terhadap tindakan pendamaian Yesus Kristus? Jelaskan! Pengantar Kitab Yehezkiel Imam Yehezkiel ikut dalam pembuangan yang kedua bersama-sama raja Yoyakhin dan sejumlah besar masyarakat dari golongan menengah ke atas. Mereka ditempatkan di Tel Aviv -- sekitar sungai Kebar dan diberi hak-hak istimewa. Karena terpengaruh oleh ajaran nabi palsu yang ada di Yehuda, mereka mengharapkan kejatuhan Nebukadnezar dalam waktu dekat supaya dapat segera kembali ke negerinya. Dalam kondisi yang demikian pada tahun 593 s.M. Yehezkiel dipanggil Allah sebagai nabi bagi orang-orang Yehuda dalam pembuangan untuk menyuarakan berita seperti yang disampaikan oleh Yeremia di Yehuda. Setelah kejatuhan Yerusalem, suara nabi berhenti selama 12 tahun. Setelah itu berita pembaharuan dari Allah diwartakan kepada mereka. Karakteristik dan tema-tema utama Kitab Yehezkiel dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu Penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem (ayat 1-24); Nubuat atas bangsa-bangsa lain (ayat 25-32); Berkat untuk Yehuda dan Yerusalem (ayat 33-48). Di dalam kitab Yehezkiel banyak menyampaikan penglihatan, simbol, alegori, dan perumpamaan. Beberapa tema utama: ? Allah yang kudus dan tak terhampiri. Penglihatan yang dilihat Yehezkiel berupa suatu penampilan yang menyerupai Allah namun Ia sendiri tetap tak terhampiri dan tersembunyi (ayat 1:28). Allah adalah kudus. Dosa merupakan pemberontakan terhadap kekudusan-Nya karena itu harus dihukum. Israel adalah bangsa pemberontak namun pembuangan dirancang untuk menciptakan sebuah bangsa yang taat kepada Allah (ayat 6:8); 9:8; 11:12, 13; 12:16; 14:22, 23). ? Anugerah dan kemurahan Allah. Penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem tidak menggagalkan rencana Allah atas pemilihan Israel. Allah akan menunjukkan kemurahan-Nya kepada orang-orang dalam pembuangan. Mereka inilah yang akan menikmati janji Allah yang baru dan mengalami pembaharuan di tanah mereka. ? Kedaulatan Allah. Allah memerintah atas kehidupan bangsa-bangsa lain tidak hanya Israel. Firman Allah melalui nabi-Nya akan terlaksana. ? Tanggung jawab individu. Walaupun dosa suatu bangsa mempunyai dimensi korporate, diantara nabi-nabi lainnya Yehezkiellah yang lebih menekankan konsekuensi individu terhadap ketidaktaatan. |
(0.20782042545455) | (1Tim 5:3) |
(sh: Para janda dalam kehidupan jemaat (Senin, 17 Juni 2002)) Para janda dalam kehidupan jemaatPara janda dalam kehidupan jemaat. Perjanjian Lama telah mengajarkan bahwa umat Allah harus memperhatikan para janda (mis. Ul. 24:19). Prinsip itu tetap berlaku pada masa gereja Perjanjian Baru. Gereja waktu itu, walaupun dalam keadaan yang sulit, tetap mempunyai kewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan mereka yang hidup berkekurangan. Tetapi, masalah timbul. Tidak semua janda layak menerima bantuan jemaat yang jumlahnya terbatas itu. Beberapa janda masih mempunyai sanak saudara yang sebenarnya masih mampu untuk menanggung mereka (ayat 4-8). Lainnya masih cukup muda dan masih dapat menghidupi diri, entah secara mandiri ataupun dengan kembali berkeluarga (ayat 11-14). Lainnya lagi cukup kaya (ayat 6). Jika mereka tetap ikut menerima bantuan, maka banyak janda lain yang "benar-benar janda" (ayat 1), yang "ditinggalkan seorang diri" (ayat 5) dan betul-betul hidup berkekurangan, malah tidak menerima bantuan. Selain masalah ini, Timotius juga harus membereskan masalah dari keteraturan hidup berjemaat karena beberapa dari antara para janda itu hidup tidak disiplin (ayat 12-14), dan beberapa bahkan telah "tersesat mengikuti Iblis" (ayat 15). Tuntunan yang diberikan Paulus kepada Timotius ini memberikan beberapa pengajaran penting tentang kehidupan berjemaat. Pertama, suatu jemaat/komunitas Kristen harus memperhatikan sesama saudara/i yang hidup berkekurangan (mis. para janda). Harus ada kebijakan dan langkah yang jelas dan dapat dilaksanakan. Kedua, tidak teraturnya perhatian jemaat terhadap pelayanan diakonia seperti ini akan memberikan "alasan bagi lawan untuk memburuk-burukkan nama kita" (ayat 14). Ini akan berpengaruh pada kesaksian jemaat bagi orang-orang lain. Terakhir, Paulus menunjukkan bahwa mereka yang berkekurangan juga punya kontribusi bagi kehidupan jemaat sebagaimana yang lainnya. Walaupun mereka dibantu, mereka tetap punya peranan dalam kehidupan jemaat yang saling melayani (ayat 9). Renungkan: Beri penilaian secara jujur tentang keterlibatan Anda di jemaat Anda dengan dan bagi sesama anggota lain yang berkekurangan. |
(0.1781318) | (Kel 20:14) |
(full: JANGAN BERZINAH.
) Nas : Kel 20:14 Hukum ketujuh yang melarang perzinaan (bd. Im 20:10; Ul 22:22) meliputi semua tindakan percabulan dan dosa seksual (Mat 5:27-32; 1Kor 6:13-20). Perzinaan (yaitu, ketidaksetiaan kepada pasangan hidup) demikian keji di hadapan Allah sehingga seluruh Alkitab mengutuknya. Mengenai perzinaan Alkitab mengajarkan:
|
(0.1781318) | (Kis 8:21) |
(full: HATIMU TIDAK LURUS.
) Nas : Kis 8:21 Baptisan dalam Roh Kudus di seluruh Kisah Para Rasul terjadi hanya dalam keadaan kemuridan yang sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus.
|
(0.1781318) | (2Kor 10:5) |
(full: MENAWAN SEGALA PIKIRAN.
) Nas : 2Kor 10:5 Peperangan orang Kristen meliputi tindakan menyesuaikan segala pikiran kita dengan kehendak Kristus; kegagalan untuk melakukan hal itu akan menyebabkan kebejatan dan kematian rohani (Rom 6:16,23; 8:13). Pakailah empat langkah berikut ini untuk menaklukkan pikiran saudara kepada ketuhanan Kristus.
|
(0.1781318) | (Est 3:1) |
(sh: Tuhan di balik dampak-dampak negatif kesalahan manusia (Sabtu, 23 Juni 2001)) Tuhan di balik dampak-dampak negatif kesalahan manusiaTuhan di balik dampak-dampak negatif kesalahan manusia. Sebagai manusia, kita menginginkan adanya rasa aman dan tentram untuk hidup dan masa depan kita, tetapi kita perlu menyadari bahwa tidak ada satu pun yang dapat memberi jaminan kepada kita bahwa kita tidak akan pernah menghadapi kesulitan, krisis, ataupun bahaya. Tidak terkecuali bagi kita, umat Tuhan!
Marilah kita bermain imajinasi.
Seandainya hari ini terdengar kabar: "Orang-orang
Kristen dalam bahaya pembantaian masal yang diresmikan
dan diatur dengan undang-undang negara yang bunyinya:
'Hendaklah semua orang Kristen dipunahkan, dibunuh, dan
dibinasakan, mulai dari yang muda sampai kepada yang
tua, bahkan anak-anak dan perempuan! Juga harta benda
mereka haruslah dirampas!' Undang-undang ini berlaku
untuk seluruh negri, tidak dapat dibatalkan ataupun
diganggu gugat oleh siapa pun!" Bagaimana perasaan
Anda? Hal seperti inilah yang dialami orang-orang
Yahudi (12-14). Realita kehidupan memang seringkali
tidak adil! Mordekhai yang berjasa menyelamatkan raja
dilupakan begitu saja sedangkan Haman, orang Agag
(Amalek) musuh bebuyutan orang Yahudi (10, bdk. Renungkan: Tuhan tidak berjanji bahwa kita tidak akan pernah mengalami kesulitan, tetapi Ia berjanji tidak akan "lepas tangan" terhadap penderitaan kita. Walaupun tak terlihat oleh mata, Dia sedang menjalankan keadilan- Nya. Lihatlah ke depan dan temukan pengharapan-Nya. |
(0.1781318) | (Yer 25:1) |
(sh: Terbatas dan tidak terbatas (Selasa, 10 Oktober 2000)) Terbatas dan tidak terbatasTerbatas dan tidak terbatas. Selama 23 tahun Yeremia memberitakan kepada bangsa Yehuda firman yang sama yaitu bertobatlah maka kamu akan tetap tinggal di tanah yang diberikan Tuhan Allah. Bahkan selain Yeremia, Allah pun mengutus hamba-hamba-Nya untuk memberitakan kepada mereka firman yang sama yaitu panggilan pertobatan (1-6). Allah tak pernah kehabisan cara untuk menegur, menyerukan, dan menyatakan hukuman agar umat-Nya bertobat, tetapi Allah membatasi waktunya. Selama jangka waktu itu, bangsa Yehuda terus menolak untuk taat kepada panggilan-Nya. Karena pemberontakan dan penolakan mereka untuk bertobat, maka Allah akan menghukum mereka melalui tangan Nebukadnezar raja Babel. Mereka akan mengalami pembuangan dan menjadi tawanan bangsa lain (7-11). Apakah pembuangan ini akan berlangsung selama-lamanya? Tidak! Pembuangan ini hanya akan berlangsung selama 70 tahun. Setelah masa 70 tahun berlalu, Allah akan melakukan pembalasan kepada raja Babel dan bangsanya serta negeri orang-orang Kasdim karena kesalahan mereka (12-14). Panggilan atau kesempatan pertobatan, penghukuman Allah, dan penghakiman Allah yang dipaparkan di atas selalu dihubungkan dengan faktor waktu. Allah memberikan kesempatan kepada bangsa Yehuda untuk bertobat selama paling sedikit 23 tahun. Artinya, walaupun 23 tahun adalah waktu yang cukup panjang, kesempatan yang diberikan Allah kepada umatNya untuk bertobat dari dosa-dosanya tetap terbatas. Namun di dalam waktu yang terbatas itu tiada henti-hentinya Allah akan menyerukan pertobatan dengan berbagai cara dan melalui banyak orang. Penghukuman Allah yang dimaksudkan untuk pendisiplinan umat Allah walaupun akan berlangsung selama 70 tahun, juga tetap bermakna terbatas atau tidak selama-lamanya. Adakah yang tidak terbatas? Ada! Penghakiman Allah berlaku tidak terbatas atas semua bangsa. Allah pasti menuntut pertanggungjawaban dari setiap manusia atas apa yang mereka lakukan. Renungkan: Terbatasnya kesempatan dan pendisiplinan serta tidak terbatasnya penghakiman Allah, mencerminkan keadilan dan kasih Allah berjalan beriringan. Karena itu hanya persembahan hidup yang kudus dan tak bercacat yang layak kita berikan kepada-Nya. Pergunakanlah sebaik-baiknya kesempatan anugerah dan pendisiplinan Allah. |
(0.14844317272727) | (Luk 1:17) |
(full: ROH DAN KUASA ELIA.
) Nas : Luk 1:17 Dalam banyak hal, Yohanes akan mirip dengan nabi Elia yang berani itu (lihat cat. --> Mal 4:5). [atau ref. Mal 4:5] Karena dipenuhi Roh Kudus (ayat Luk 1:15), Yohanes akan menjadi seorang pengkhotbah yang memberitakan kebenaran moral (Luk 3:7-14; Mat 3:1-10). Ia akan mempertunjukkan pelayanan Roh Kudus dengan berkhotbah tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman (lihat cat. --> Yoh 16:8). [atau ref. Yoh 16:8] Ia akan membalikkan hati "orang yang tidak taat kepada hikmat orang benar" (lihat cat. --> Mat 11:7). [atau ref. Mat 11:7] Ia tidak akan berkompromi dengan suara hatinya atau membengkokkan prinsip-prinsip alkitabiah hanya demi jabatan atau keamanan pribadi (Luk 3:19-20; Mat 14:1-11). Ia akan taat kepada Allah dan tinggal setia terhadap seluruh kebenaran. Pendeknya, Yohanes akan menjadi seorang "hamba Allah". |