Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya<x id="h" /> ini: Masih adakah ayah atau saudara<x id="i" /> kamu?

Setelah kami kembali kepada hambamu, ayahku,<x id="r" /> maka kami memberitahukan kepadanya perkataan<x id="s" /> tuanku<x id="t" /> itu.

Kemudian berkatalah hambamu, ayahku,<x id="w" /> kepada kami: Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak<x id="x" /> bagiku;

Maka sekarang, apabila aku datang kepada hambamu, ayahku,<x id="c" /> dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu, padahal ayahku tidak dapat hidup<x id="d" /> tanpa dia,

Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Ayahmu dan saudara-saudaramu telah datang kepadamu.

Yusuf membawa juga Yakub, ayahnya, menghadap<x id="s" /> Firaun. Lalu Yakub memohonkan berkat bagi Firaun.<x id="t" />

karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku.<x id="n" /> Sebab itu angkutlah aku dari Mesir<n id="1" /> dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka.<x id="o" />" Jawabnya: "Aku akan berbuat seperti katamu itu."

Engkau yang membual sebagai air,<x id="f" /> tidak lagi engkau yang terutama<n id="1" />, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya.<x id="g" /> Dia telah menaiki petiduranku!

Yehuda,<x id="q" /> engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk<x id="r" /> musuhmu, kepadamu<x id="s" /> akan sujud anak-anak ayahmu.

Lalu Yusuf merebahkan dirinya mendekap muka ayahnya serta menangisi dan mencium<x id="m" /> dia<n id="1" />.

Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:<x id="r" />

Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun.<x id="f" />

Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.

Abram dan Nahor<x id="t" /> kedua-duanya kawin; nama isteri Abram ialah Sarai,<x id="u" /> dan nama isteri Nahor ialah Milka,<x id="v" /> anak Haran ayah Milka dan Yiska.

Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah<x id="q" /> kita."

Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur<x id="e" /> yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.

Esau menaruh dendam<x id="u" /> kepada Yakub<x id="v" /> karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung<x id="w" /> karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub,<x id="x" /> adikku, akan kubunuh.<x id="y" />"

Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak<x id="w" /> Laban berkata demikian: "Yakub telah mengambil segala harta milik ayah<x id="x" /> kita dan dari harta itulah ia membangun segala kekayaannya."

Inilah riwayat<x id="y" /> keturunan Yakub. Yusuf<n id="1" />,<x id="z" /> tatkala berumur<x id="a" /> tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba,<x id="b" /> bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha<x id="c" /> dan Zilpa,<x id="d" /> kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan<x id="e" /> saudara-saudaranya.

Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya,<x id="v" /> maka ia ditegor<x id="w" /> oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu<x id="x" /> sampai ke tanah?"