Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya<x id="w" /> serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu.<x id="x" />"

Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya,<x id="v" /> maka ia ditegor<x id="w" /> oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu<x id="x" /> sampai ke tanah?"

Tetapi Onan<n id="1" /> tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.

Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita<n id="1" /> terhadap adik kita<x id="d" /> itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan<x id="e" /> ini menimpa kita."

Katanya kepada saudara-saudaranya: "Uangku dikembalikan; lihat, ada dalam karungku!" Lalu hati mereka menjadi tawar<x id="t" /> dan mereka berpandang-pandangan dengan gemetar<x id="u" /> serta berkata: "Apakah juga yang diperbuat Allah terhadap kita!<x id="v" />"

lalu bawalah kepadaku saudaramu yang bungsu itu, maka aku akan tahu, bahwa kamu bukan pengintai, tetapi orang jujur;<x id="d" /> dan aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu,<x id="e" /> dan bolehlah kamu menjalani negeri ini<x id="f" /> dengan bebas."

Jawab mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah<x id="a" /> ayahmu? Adakah adikmu lagi?<x id="b" /> Dan kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke mari<x id="c" /> adikmu itu."

Ketika Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia,<x id="c" /> lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?<x id="d" />" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih karunia kepadamu,<x id="e" /> anakku!"

Tetapi jawab kami: Kami tidak dapat pergi ke sana. Jika adik kami yang bungsu bersama-sama dengan kami, barulah kami akan pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik kami yang bungsu tidak bersama-sama dengan kami.<x id="v" />

Kemudian berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya dan kepada keluarga ayahnya itu: "Aku mau menghadap Firaun dan memberitahukan kepadanya: Saudara-saudaraku dan keluarga ayahku, yang tinggal di tanah Kanaan,<x id="t" /> telah datang kepadaku;<x id="u" />

Selanjutnya dilahirkannyalah Habel,<x id="c" /> adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.<x id="d" />

Maka sekarang, terkutuklah<x id="q" /> engkau<n id="1" />, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.

Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya;<x id="u" /> dari segala binatang<x id="v" /> Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.<x id="w" />

Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan.

Maka berkatalah Abram kepada Lot:<x id="h" /> "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku<x id="i" /> dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.<x id="j" />

Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya<x id="n" /> tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih,<x id="o" /> yakni mereka yang lahir di rumahnya,<x id="p" /> tiga ratus delapan belas orang<n id="1" /> banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.<x id="q" />

Dibawanyalah kembali<x id="t" /> segala harta benda<x id="u" /> itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya.

Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai<x id="j" /> liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua<n id="1" /> saudaranya.<x id="k" />"

Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku?<x id="l" /> Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus<x id="m" /> dan dengan tangan yang suci.<x id="n" />"