Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya;<x id="c" /> tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang lebih<x id="d" /> elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi<x id="e" /> dari pada setiap orang sebangsanya.

--Dahulu di antara orang Israel, apabila seseorang pergi menanyakan petunjuk<x id="o" /> Allah, ia berkata begini: "Mari kita pergi kepada pelihat<n id="1" />," sebab nabi yang sekarang ini disebutkan dahulu pelihat.<x id="p" /> --

Kemudian berkatalah Saul kepada bujangnya itu: "Pikiranmu itu baik. Mari kita pergi." Maka pergilah mereka ke kota, ke tempat abdi Allah itu.

Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah<x id="z" /> orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku."

Sesudah itu Samuel mengajak Saul dan bujangnya, dibawanya ke pendopo dan diberikannya kepada mereka tempat utama di depan para undangan, yang banyaknya kira-kira tiga puluh orang.

Lalu seorang dari tempat itu menjawab: "Siapakah bapa mereka?" --Itulah sebabnya menjadi peribahasa: Apa Saul juga termasuk golongan nabi?<x id="l" />

Sebab itu ditanyakan<x id="y" /> pulalah kepada TUHAN: "Apa orang itu juga datang ke mari?" TUHAN menjawab: "Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang."

Maka Nahas,<x id="k" /> orang Amon itu, bergerak maju dan berkemah mengepung Yabesh-Gilead.<x id="l" /> Lalu berkatalah semua orang Yabesh itu kepada Nahas: "Adakanlah perjanjian<x id="m" /> dengan kami, maka kami akan takluk kepadamu."

Tetapi kata Saul: "Pada hari ini<x id="g" /> seorangpun tidak boleh dibunuh, sebab pada hari ini TUHAN telah mewujudkan keselamatan<x id="h" /> kepada Israel."

Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit--sebab rakyat memang terdesak--maka larilah rakyat bersembunyi<x id="m" /> di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;<x id="n" />

Kemudian berangkatlah Samuel dan pergi dari Gilgal ke Gibea<x id="f" /> Benyamin. Tetapi Saul memeriksa barisan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu: kira-kira enam ratus<x id="g" /> orang banyaknya.

Jadi semua orang Israel harus pergi kepada orang Filistin untuk mengasah mata bajaknya, beliungnya, kapaknya atau aritnya masing-masing--

Adapun Saul duduk<x id="s" /> di ujung Gibea<x id="t" /> di bawah pohon delima<x id="u" /> yang di Migron.<x id="v" /> Dan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu, kira-kira enam ratus orang banyaknya.

Kekalahan yang pertama ini, yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa senjatanya itu, besarnya kira-kira dua puluh orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari sepembajakan ladang.

Kemudian berkumpullah Saul dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu; dan ketika mereka sampai ke tempat pertempuran, tampaklah setiap orang menikam<x id="s" /> temannya dengan pedang, suatu huru-hara yang sangat besar.

Bahkan, ketika semua orang Israel yang telah bersembunyi<x id="u" /> di pegunungan Efraim, mendengar bahwa orang Filistin telah lari, orang-orang itupun bergabung dengan mereka dalam pertempuran.

Hebat peperangan melawan orang Filistin selama zaman Saul. Dan semua pahlawan dan orang gagah perkasa, yang dilihat Saul, dikumpulkannya<x id="g" /> kepadanya.

Lalu Saul memanggil rakyat berkumpul dan memeriksa barisan mereka di Telaim: ada dua ratus ribu orang pasukan berjalan kaki dan sepuluh ribu orang Yehuda.

Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang<x id="n" /> hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang.<x id="o" />"

Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga,<x id="c" /> dan Daud mendengarnya.