"Haruslah mereka membuat tabut<n id="1" /><x id="v" /> dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di depan tutup pendamaian<x id="q" /> yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.

Kemah Pertemuan,<x id="s" /> tabut untuk hukum,<x id="t" /> tutup pendamaian<x id="u" /> yang terletak di atasnya, dan segala perabotan kemah itu,

Bezaleel<x id="y" /> membuat tabut<x id="z" /> itu dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya, dan satu setengah hasta tingginya.

Kautaruhlah mezbah<x id="s" /> emas untuk membakar ukupan di depan tabut hukum. Kaugantungkanlah tirai pintu Kemah Suci.

Yang harus dipelihara mereka ialah tabut,<x id="t" /> meja,<x id="u" /> kandil,<x id="v" /> mezbah-mezbah,<x id="w" /> perkakas<x id="x" /> tempat kudus yang dipakai untuk menyelenggarakan ibadah, juga tirai,<x id="y" /> termasuk segala pekerjaan yang berhubungan dengan semuanya<x id="z" /> itu.

Kalau perkemahan akan berangkat,<x id="r" /> haruslah Harun dan anak-anaknya masuk ke dalam untuk menurunkan tabir<x id="s" /> penudung, dan menudungkannya<x id="t" /> kepada tabut hukum.

Lalu berangkatlah<x id="m" /> mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN<x id="n" /> berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian<x id="o" /> bagi mereka.

Meskipun demikian, mereka nekat naik<x id="v" /> ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan.<x id="w" />

"Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Pahatlah dua loh batu<x id="w" /> yang serupa dengan yang mula-mula, naiklah kepada-Ku ke atas gunung, dan buatlah sebuah tabut dari kayu;

maka Aku akan menuliskan pada loh itu firman-firman yang ada pada loh yang mula-mula yang telah kaupecahkan itu, kemudian letakkanlah kedua loh ke dalam tabut<x id="x" /> itu.

Maka aku membuat sebuah tabut dari kayu penaga<x id="y" /> dan memahat<x id="z" /> dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula; kemudian aku mendaki gunung dengan kedua loh itu di tanganku.

Lalu aku turun kembali dari atas gunung,<x id="d" /> dan aku meletakkan loh-loh itu ke dalam tabut<x id="e" /> yang telah kubuat;<x id="f" /> dan di situlah<x id="g" /> tempatnya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.

"Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau.<x id="p" />

Maka kauperintahkanlah kepada para imam<x id="i" /> pengangkat tabut perjanjian itu, demikian: Setelah kamu sampai ke tepi air sungai Yordan, haruslah kamu tetap berdiri di sungai Yordan itu."

Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian<x id="v" /> itu berjalan di depan<x id="w" /> bangsa itu.

dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk<x id="u" /> domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.<x id="v" />

Dan orang-orang bersenjata berjalan di depan para imam yang meniup sangkakala dan barisan<x id="b" /> penutup mengikut tabut itu, sedang sangkakala terus-menerus ditiup.

Segera sesudah tabut perjanjian TUHAN sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring,<x id="x" /> sehingga bumi bergetar.

Ia menamai anak itu Ikabod<n id="1" />,<x id="n" /> katanya: "Telah lenyap kemuliaan<x id="o" /> dari Israel" --karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.