Hai perempuan-perempuan<x id="y" /> yang hidup aman<n id="1" />, bangunlah, dengarkanlah<x id="z" /> suaraku, hai anak-anak perempuan yang hidup tenteram,<x id="a" /> perhatikanlah perkataanku!

Dalam waktu setahun<x id="b" /> lebih kamu akan gemetar, hai orang-orang yang hidup tenteram, sebab panen buah anggur sudah habis binasa,<x id="c" /> dan panen buah-buah lain juga tidak ada.

Gentarlah,<x id="d" /> hai perempuan-perempuan yang hidup aman, gemetarlah, hai perempuan-perempuan yang hidup tenteram,<x id="e" /> tanggalkanlah dan bukalah pakaianmu,<x id="f" /> kenakanlah kain kabung<x id="g" /> pada pinggangmu!

Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang dan mendapat malu,<x id="b" /> yaitu orang-orang yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah allah<x id="c" /> kami!"

Tetapi sesungguhnya, kamu percaya<x id="a" /> kepada perkataan dusta<x id="b" /> yang tidak memberi faedah.

Itulah nasibmu, bagianmu<x id="m" /> yang telah Kuukur untukmu, demikianlah firman TUHAN, karena engkau melupakan<x id="n" /> Aku, dan mempercayai dusta.<x id="o" />

Betapa engkau memegahkan dirimu dengan lembahmu, hai puteri<x id="q" /> yang congkak, yang percaya akan harta bendanya<x id="r" /> dan yang berkata: Siapakah yang berani datang menyerang aku?<x id="s" />

Kamu telah membajak kefasikan, telah menuai kecurangan,<x id="o" /> telah memakan buah kebohongan.<x id="p" /> Oleh karena engkau telah mengandalkan diri pada keretamu, pada banyaknya pahlawan-pahlawanmu,<x id="q" />

Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan!<x id="o" /> Jagalah pintu mulutmu terhadap perempuan yang berbaring di pangkuanmu!

Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat<x id="t" /> bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir,<x id="u" /> yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya.

Sesungguhnya, engkau berharap<x id="h" /> kepada tongkat bambu<x id="i" /> yang patah terkulai itu, yaitu Mesir,<x id="j" /><x id="k" /> yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya.

Bani Benyamin melihat, bahwa mereka telah terpukul kalah. Sementara orang-orang Israel agak mundur<x id="r" /> di depan suku Benyamin--sebab mereka mempercayai penghadang-penghadang<x id="s" /> yang ditempatkan mereka untuk menyerang Gibea--

Ia percaya<x id="x" /> kepada TUHAN<n id="1" />, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.

Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja dapat merupakan siasat dan kekuatan untuk perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap, maka engkau memberontak terhadap aku?

Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur satu orang perwira<x id="v" /> tuanku yang paling kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir dalam hal kereta dan orang-orang berkuda!

Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap<n id="1" /> kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah TUHAN akan melepaskan kita; dan kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.

Mereka mendapat bantuan<x id="u" /> melawan orang-orang itu, sehingga orang Hagri itu dengan semua orang yang mengikutinya menyerahkan diri ke dalam tangan mereka, sebab mereka telah berseru<x id="v" /> kepada Allah dalam pertempuran itu. Maka Ia mengabulkan permintaan mereka, sebab mereka percaya<x id="w" /> kepada-Nya.

Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut<x id="a" /> hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya.<x id="b" />

(55-24) Tetapi Engkau, ya Allah, akan menjerumuskan mereka ke lubang<x id="k" /> sumur yang dalam; orang penumpah darah dan penipu<x id="l" /> tidak akan mencapai setengah umurnya.<x id="m" /> Tetapi aku ini percaya kepada-Mu.<x id="n" />

(62-9) Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat,<x id="f" /> curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya;<x id="g" /> Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela