Walaupun demikian, rakyat masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan, tetapi hanya kepada TUHAN, Allah mereka.

Maka terdengarlah keluhan yang keras<n id="1" /> dari rakyat dan juga dari pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi.

Orang-orang memuji setiap orang yang rela menetap di Yerusalem.

Jika orang benar bertambah, bersukacitalah<x id="h" /> rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah,<x id="i" /> berkeluhkesahlah<x id="j" /> rakyat.

(9-15) Sebab orang-orang yang mengendalikan<x id="z" /> bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.<x id="a" />

Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: "Kamu lihatkah orang yang dipilih<x id="a" /> TUHAN itu? Sebab tidak ada seorangpun yang sama seperti<x id="b" /> dia di antara seluruh bangsa itu." Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: "Hidup<x id="c" /> raja!"

(8-10) Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi<x id="q" /> yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!<x id="r" />", karena semua orang itu menangis ketika mendengar<n id="1" /> kalimat-kalimat Taurat itu.

Lalu Abimelekh memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: "Siapa yang mengganggu<x id="s" /> orang ini atau isterinya, pastilah ia akan dihukum mati.<x id="t" />"

Dan tentang rakyat itu, diperhambakannyalah<x id="s" /> mereka di daerah Mesir dari ujung yang satu sampai ujung yang lain.

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati,<x id="d" /> ia menolak membiarkan bangsa itu pergi.

Orang Mesir juga mendesak dengan keras kepada bangsa itu, menyuruh bangsa itu pergi<x id="x" /> dengan segera<x id="y" /> dari negeri itu, sebab kata mereka: "Nanti kami mati<x id="z" /> semuanya."

Lalu bangsa itu mengangkat adonannya, sebelum diragi, dengan tempat adonan<x id="a" /> mereka terbungkus dalam kainnya di atas bahunya.

Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati<x id="d" /> terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi<x id="e" /> orang Mesir itu.

Dengan tidak beralih<x id="k" /> tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.

Kata Musa kepada mertuanya itu: "Sebab bangsa ini datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk<x id="f" /> Allah.

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan<x id="v" /> diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.<x id="w" />

Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah<x id="f" /> kamu bersetubuh dengan perempuan."

Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung.<x id="k" />

Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun<x id="n" /> yang kelam di mana Allah ada.