Maka Mordekhai menuliskan peristiwa itu, lalu mengirimkan surat-surat kepada semua orang Yahudi di seluruh daerah raja Ahasyweros, baik yang dekat baik yang jauh,

Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat,<x id="h" /> telinga tidak puas mendengar.

Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau<x id="v" /> tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau.

Sekalipun engkau mengatakan<x id="h" /> kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan<x id="i" /> perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab<x id="j" /> engkau.

kemudian berangkatlah ke Lembah Ben-Hinom<n id="1" /><x id="r" /> yang di depan pintu gerbang Beling! Serukanlah di sana perkataan-perkataan yang akan Kusampaikan kepadamu!

Pasyhur bin Imer,<x id="z" /> imam yang pada waktu itu menjabat kepala<x id="a" /> di rumah TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu.

Tetapi jika kamu tidak mendengarkan<x id="p" /> perkataan-perkataan ini, maka Aku sudah bersumpah<x id="q" /> demi diri-Ku, demikianlah firman TUHAN, bahwa istana ini akan menjadi reruntuhan.

Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah TUHAN.

Ketika para pemuka<x id="c" /> Yehuda mendengar tentang hal ini, pergilah mereka dari istana raja ke rumah TUHAN, lalu duduk di pintu gerbang baru<x id="d" /> di rumah TUHAN.

"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah<x id="h" /> segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab.

Lalu Mikhaya memberitahukan kepada mereka segala firman yang telah didengarnya, ketika Barukh membacakan kitab itu kepada orang banyak.

Bertanyalah mereka kepada Barukh, katanya: "Beritahukanlah kepada kami, bagaimana caranya engkau menuliskan<x id="q" /> segala perkataan ini!"

Jawab Barukh kepada mereka: "Segala perkataan ini langsung dari mulut<x id="r" /> Yeremia kepadaku, dan aku menuliskannya dengan tinta dalam kitab."

Kemudian pergilah mereka menghadap raja di pelataran, sesudah mereka menyimpan gulungan itu di kamar panitera Elisama. Mereka memberitahukan segala perkataan ini kepada raja.

Baik raja maupun para pegawainya, yang mendengarkan segala perkataan ini, seorangpun tidak terkejut<x id="z" /> dan tidak mengoyakkan pakaiannya.<x id="a" />

Sesudah raja membakar gulungan berisi perkataan-perkataan yang dituliskan oleh Barukh langsung dari mulut<x id="f" /> Yeremia itu, maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:

Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah<x id="w" /> Kitab itu<n id="1" /> sampai pada akhir zaman;<x id="x" /> banyak orang akan menyelidikinya,<x id="y" /> dan pengetahuan akan bertambah."

Bukankah ini firman yang telah disampaikan TUHAN dengan perantaraan para nabi<x id="e" /> yang dahulu, ketika Yerusalem dengan kota-kota yang di sekelilingnya masih didiami orang dan masih sentosa<x id="f" /> dan Tanah Negeb dan Daerah Bukit<x id="g" /> masih didiami?<x id="h" />"

Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan<n id="1" />: Berkatalah benar<x id="k" /> seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum<x id="l" /> yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.<x id="m" />

Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram<x id="q" /> dalam suatu penglihatan:<x id="r" /> "Janganlah takut,<x id="s" /> Abram, Akulah perisaimu;<x id="t" /> upahmu<x id="u" /> akan sangat besar<n id="1" />."