Hal itu dipandang baik oleh orang Israel, sehingga orang Israel memuji Allah<x id="i" /> dan tidak lagi berkata hendak maju memerangi mereka untuk memusnahkan negeri yang didiami bani Ruben dan bani Gad itu.

Anak-anak Ruben,<x id="v" /> anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran<x id="w" /> ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf,<x id="x" /> anak Israel<x id="y" /> juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung.<x id="z" />

Dari bani Ruben, orang Gad dan setengah suku Manasye ada empat puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh orang yang sanggup berperang,<x id="s" /> orang-orang yang tangkas, yang dapat memanggul perisai dan pedang dan melentur busur panah, yang terlatih dalam bertempur.

Maka pulanglah bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu dan mereka pergi meninggalkan orang Israel, keluar dari Silo<x id="e" /> di tanah Kanaan untuk pergi ke tanah Gilead,<x id="f" /> tanah milik mereka yang didiami mereka sesuai dengan titah TUHAN dengan perantaraan Musa.

Kemudian berkatalah imam Pinehas bin Eleazar kepada bani Ruben, bani Gad dan bani Manasye: "Sekarang tahulah kami bahwa TUHAN ada di tengah-tengah kita,<x id="g" /> sebab tidaklah kamu berubah setia terhadap TUHAN. Dengan demikian kamu telah melepaskan orang Israel dari hukuman TUHAN."