Maka Roh itu mengangkat<x id="a" /> aku, dan aku mendengar di belakangku suatu suara gemuruh yang besar, tatkala kemuliaan Allah naik ke atas dari tempatnya,

Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring: "Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!"

dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai<x id="w" /> itu suara manusia yang berseru: "Gabriel,<x id="x" /> buatlah orang ini memahami<n id="1" /> penglihatan<x id="y" /> itu!"

Dengarlah,<x id="l" /> TUHAN berseru<n id="1" /> kepada kota: --adalah bijaksana untuk takut kepada nama-Nya--:"Dengarlah, hai suku bangsa dan orang kota!

Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari menderap, dan kereta meloncat-loncat!

Allah mendengar<n id="1" /> suara<x id="z" /> anak itu, lalu Malaikat Allah<x id="a" /> berseru dari langit<x id="b" /> kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut,<x id="c" /> sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.

Ketika TUHAN mendengar perkataanmu itu, sedang kamu mengatakannya kepadaku, maka berfirmanlah TUHAN kepadaku: Telah Kudengar perkataan bangsa ini yang dikatakan mereka kepadamu. Segala yang dikatakan mereka itu baik.<x id="h" />

Dan orang Filistin yang mendengar bunyi sorak itu berkata: "Apakah bunyi sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani<x id="y" /> itu?" Ketika diketahui mereka, bahwa tabut TUHAN telah sampai ke perkemahan itu,

Hal itu kedengaran kepada Adonia dan kepada semua undangan yang bersama-sama dengan dia, ketika mereka baru habis makan. Ketika Yoab mendengar bunyi sangkakala itu, ia berkata: "Apakah sebabnya kota<x id="q" /> begitu ribut?"

Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya<x id="v" /> kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,<x id="w" />

Sebab aku mendengar suara seperti suara perempuan bersalin,<x id="n" /> suara orang kesesakan seperti suara ibu yang melahirkan anak pertama, suara puteri Sion<x id="o" /> yang mengap-mengap,<x id="p" /> yang merentang-rentangkan tangannya:<x id="q" /> "Celakalah aku, sebab aku binasa di depan para pembunuh!<x id="r" />"

Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, di tempat<x id="b" /> ini, di depan matamu dan pada zamanmu, akan Kuhentikan suara<x id="c" /> kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan.<x id="d" />

Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan<x id="p" /> dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah<x id="q" /> manusia<n id="1" /> dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Maka Yakub mendekati Ishak,<x id="k" /> ayahnya, dan ayahnya itu merabanya<x id="l" /> serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."

Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala<x id="e" /> berbunyi dan gunung berasap.<x id="f" /> Maka bangsa itu takut<x id="g" /> dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.

Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian: "Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus." Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi.

Apabila seseorang berbuat dosa, yakni jika ia mendengar seorang mengutuki, dan ia dapat naik saksi<x id="b" /> karena ia melihat atau mengetahuinya, tetapi ia tidak mau memberi keterangan, maka ia harus menanggung<x id="c" /> kesalahannya sendiri.

Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun<x id="s" /> yang ditiupkan anginpun akan mengejar<x id="t" /> mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.<x id="u" />

Tetapi sekarang, mengapa kami harus mati? Sebab api yang besar ini akan menghanguskan kami. Apabila kami lebih lama lagi<x id="d" /> mendengar suara TUHAN, Allah kita, kami akan mati.

Sebab makhluk manakah yang telah mendengar suara dari Allah yang hidup yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti kami dan tetap hidup?<x id="e" />