Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 144 ayat untuk janji-janji (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.43) (Mzm 106:1) (sh: Kemurahan kekal Allah (ayat 1) (Selasa, 23 April 2002))
Kemurahan kekal Allah (ayat janji-janji&tab=notes" ver="">1)

Meski mazmur ini sekilas terlihat sama dengan mazmur sebelumnya, namun ada perbedaan mencolok: Mazmur 105 menegaskan tentang kebesaran Allah, mazmur ini memaparkan kegagalan umat Allah untuk mengingat perjanjian Allah. Akibatnya mazmur ini juga menegaskan keajaiban kasih karunia Allah yang dengan sabar mengatasi dosa dan pemberontakan umat-Nya. Hanya sebab kasih Allah yang tanpa batas, kisah Israel tak putus di tengah jalan.

Mazmur ini diawali oleh kebenaran teologis hakiki tentang Allah, manusia, dan prinsip kehidupan iman. Hal utama dalam hidup orang beriman adalah memuji dan memuliakan Allah. Pengakuan iman dan undangan untuk meninggikan Allah mengawali mazmur ini (ayat janji-janji&tab=notes" ver="">1). Allah baik dan kasih-Nya kekal, karena itu Ia patut dipuji selamanya. Tetapi, pemazmur menyadari tidak seorang pun sungguh tahu mengingat dan mengutarakan syukur atas semua kebaikan Allah (ayat janji-janji&tab=notes" ver="">2). Kegagalan ini menjelaskan mengapa umat kehilangan sukacita dan kebahagiaan. Kebahagiaan hanya terdapat di dalam hidup orang-orang yang tahu meresponi Allah dalam hidup yang adil dan benar (ayat janji-janji&tab=notes" ver="">3).

Dalam Mazmur ini, permohonan berkat (ayat janji-janji&tab=notes" ver="">4-5) mendahului pengakuan dosa (ayat janji-janji&tab=notes" ver="">6-12). Dengan meminta berkat, pemazmur berpegang pada janji-janji Allah yang pernah dilanggarnya, menyatakan kerinduannya untuk kembali berpegang pada janji-janji Allah. Pengakuan dosa yang benar selalu membuat orang keluar dari keakuannya. Pemazmur tidak saja mengakui dosanya sendiri, tetapi menempatkan diri dalam pemberontakan nenek moyangnya sebelumnya. Bertobat berarti mengakui bahwa kita adalah bagian dari rantai sikap tidak tahu bersyukur, tidak mengingat perbuatan-perbuatan besar Allah, dan akibatnya melakukan pemberontakan terhadap Allah (ayat janji-janji&tab=notes" ver="">6-7). Tetapi, pertobatan juga berarti mengakui dan mensyukuri bahwa Allah tidak berubah. Meski umat-Nya bebal dan memberontak, Dia setia kepada diri-Nya dan pad janji-janji-Nya (ayat janji-janji&tab=notes" ver="">8). Seluruh kisah perjalanan Israel sejak dari Laut Merah seterusnya adalah kisah pemberontakan demi pemberontakan melawan rencana dan hukum Allah, tetapi juga adalah kisah kesetiaan dan kemurahhatian Allah yang tak pernah berubah (ayat janji-janji&tab=notes" ver="">8 dst.).

Renungkan: Berkat terbesar adalah hidup serasi dengan Allah.

(0.42) (Kej 12:4) (full: PERGILAH ABRAM SEPERTI YANG DIFIRMANKAN TUHAN. )

Nas : Kej 12:4

Sejak awal kisah ini menekankan kebenaran bahwa ketaatan kepada Allah perlu untuk suatu hubungan yang menyelamatkan dengan Allah.

  1. 1) Abram menaati Firman Tuhan. Ketaatannya meliputi tindakannya meninggalkan rumah dan negerinya serta percaya pemeliharaan, bimbingan, dan janji-janji Allah

    (lihat cat. --> Kej 12:1;

    lihat cat. --> Yak 2:17;

    lihat cat. --> 1Yoh 2:4).

    [atau ref. Kej 12:1; Yak 2:17; 1Yoh 2:4]

  2. 2) Seperti Abram, semua orang yang percaya kepada Kristus dipanggil untuk meninggalkan "negeri ... sanak saudara ... rumah bapamu" (Kej 12:1) untuk mengikut Yesus dalam pengertian mencari "tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air sorgawi" (Ibr 11:16;

    lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).

(0.42) (Kej 22:5) (full: AKU BESERTA ANAK INI AKAN ... KEMBALI. )

Nas : Kej 22:5

Pernyataan Abraham bahwa dia dan anaknya akan kembali dari upacara persembahan adalah kesaksian akan iman dan keyakinannya bahwa janji-janji Allah akan digenapi melalui Ishak (yaitu, "sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak" Kej 21:12). Di dalam kisah ini Ishak melambangkan Kristus:

  1. (1) dengan merelakan dirinya kepada ayahnya untuk dipersembahkan bahkan sampai mati (ayat Kej 22:16; bd. Yoh 10:17-18), dan
  2. (2) dalam hal diselamatkan dari kematian, suatu tindakan yang mirip dengan kebangkitan Kristus (ayat Kej 22:12; lih. Ibr 11:17-19).
(0.42) (Kej 25:31) (full: HAK KESULUNGAN. )

Nas : Kej 25:31

Hak kesulungan (yaitu, hak yang dimiliki oleh anak sulung) terdiri atas:

  1. (1) kepemimpinan dalam ibadah dan keluarga;
  2. (2) bagian ganda dalam harta warisan (setidak-tidaknya di kemudian hari, bd. Ul 21:17); dan
  3. (3) hak memperoleh berkat perjanjian yang dijanjikan Allah kepada Abraham. Dengan menjual hak kesulungannya Esau menunjukkan bahwa dia memandang rendah berkat-berkat Allah dan janji-janji dari perjanjian. Ia bodoh ketika memilih kesenangan-kesenangan sesaat sebagai pengganti berkat-berkat jangka panjang. Jadi, ia "memandang ringan hak kesulungan" (ayat Kej 25:34; bd. Ibr 12:16). Yakub, pada pihak lain, menginginkan berkat-berkat rohani masa depan, dan dari dialah lahir kedua belas suku Israel.
(0.42) (Kej 47:9) (full: PENGEMBARAANKU. )

Nas : Kej 47:9

Yakub mengacu kepada kehidupannya dan kehidupan leluhurnya sebagai suatu pengembaraan.

  1. 1) Sebagai orang asing dan pengembara di tanah itu, ia mempercayai Allah untuk memiliki tanah yang dijanjikan. Jadi ia hidup dengan iman. Bersama dengan Abraham dan Ishak, ia wafat tanpa menerima janji-janji tersebut; sasaran utamanya adalah suatu negeri yang lebih baik, negeri sorgawi (lih. Ibr 11:8-16).
  2. 2) Semua orang percaya juga merupakan pengembara dan orang asing di bumi ini, hidup dengan iman dan menantikan kota sorgawi "yang direncanakan dan dibangun oleh Allah"

    (lihat cat. --> Ibr 11:10;

    lihat cat. --> Ibr 11:13).

    [atau ref. Ibr 11:10-13]

(0.42) (Kel 23:24) (full: MENIRU PERBUATAN MEREKA. )

Nas : Kel 23:24

Allah memerintahkan umat-Nya untuk tidak menerima agama-agama atau meniru kebiasaan moral dari bangsa-bangsa di sekitar mereka. Israel tidak sepenuhnya memenuhi tuntutan ini; akibatnya mereka tidak dilindungi oleh Tuhan (ayat Kel 23:20-23). Di bawah perjanjian yang baru, orang percaya yang menyesuaikan diri dengan dunia ini juga akan kehilangan janji-janji dan perlindungan Allah (lih. ayat Kel 23:25). Kita tidak mungkin menerima berkat dan kehadiran Allah dan pada saat bersamaan ikut ambil bagian di dalam cara-cara dunia yang berdosa (lih. 2Kor 6:16-18;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.42) (Im 26:14) (full: JIKALAU KAMU TIDAK MENDENGARKAN DAKU. )

Nas : Im 26:14

Pasal Im 26:1-46 menyatakan penderitaan, kesedihan, dan sakit hati Allah ketika Dia meratapi kenyataan bahwa Dia mungkin terpaksa harus menghukum umat yang ditebusnya. Apabila mereka, tanpa merasa terima kasih sama sekali, menolak kasih-Nya dan tidak bersedia menjadikan Dia Allah mereka, maka mau tak mau Ia harus mendatangkan kesusahan dan malapetaka atas mereka. Janji-janji dan peringatan-peringatan Tuhan diucapkan dari kedalaman kasih ilahi dan dengan keinginan yang sungguh-sungguh agar disiplin dan hukuman seperti itu tidak akan pernah perlu dijatuhkan pada umat pilihan-Nya (baca pula pasal Ul 28:1-30:20).

(0.42) (Bil 14:6) (full: YOSUA ... KALEB. )

Nas : Bil 14:6

Yosua dan Kaleb menentang pendapat mayoritas mata-mata itu (Bil 13:25-33). Dengan melandaskan laporan mereka pada komitmen yang kokoh kepada Allah dan keyakinan penuh kepada janji-janji-Nya untuk Israel, mereka menolak untuk menerima keputusan sebagian besar umat Allah -- bahkan dengan risiko nyawa mereka sendiri (ayat Bil 14:6-10). Peristiwa kritis ini dalam perjalanan Israel di padang gurun mengajarkan kepada kita bahwa pendapat mayoritas, bahkan pendapat orang gereja, tidak senantiasa benar. Orang percaya yang setia harus bersedia berpihak pada firman Allah bahkan ketika kelompok mayoritas menentang

(lihat cat. --> 2Tim 1:15).

[atau ref. 2Tim 1:15]

(0.42) (Bil 14:11) (full: TIDAK MAU PERCAYA KEPADA-KU. )

Nas : Bil 14:11

Inti pemberontakan Israel ialah ketidakpercayaan yang tumbuh dari kegagalan mereka untuk mengingat kesetiaan Allah pada waktu lalu, mempercayainya sebagai Tuhan dan mempercayai firman-Nya. Menurut cara berpikir mereka, mereka tidak bisa lagi bersandar kepada Tuhan dalam segala keadaan.

  1. 1) Percaya kepada Allah artinya menerima segala sesuatu yang dikatakan oleh-Nya sebagai benar dan bertindak sesuai dengannya, menambatkan hidup kita pada janji-janji-Nya, dan hidup menurut jalan-Nya, serta mengasihi Dia dengan segenap hati dan jiwa kita (Ul 10:12;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  2. 2) Adanya iman membuat kita diterima oleh Allah dan diperhitungkan benar di hadapan-Nya

    (lihat cat. --> Kej 15:6);

    [atau ref. Kej 15:6]

    ketiadaan iman menghukum kita (Yoh 3:36).
(0.42) (Yos 2:5) (full: AKU TIDAK TAHU, KE MANA ORANG-ORANG ITU PERGI. )

Nas : Yos 2:5

Kebohongan Rahab tidak membenarkan kebohongan oleh orang percaya PB dalam kasus-kasus tertentu (bd. Kel 20:16; Ul 5:20). Pada saat itu, Rahab bukan anggota masyarakat perjanjian dan tidak terikat dengan hukum-hukum moral perjanjian. Kebohongannya tidak pernah dibenarkan dalam Alkitab, hanya iman dan tindakannya (Ibr 11:31; Yak 2:25). Allah sama sekali tidak memerlukan kebohongan untuk memenuhi janji-janji perjanjian-Nya atau melindungi para mata-mata itu (Yos 1:5-6).

(0.42) (2Raj 17:6) (full: MENGANGKUT ORANG-ORANG ISRAEL KE ASYUR. )

Nas : 2Raj 17:6

Pada tahun 722 SM, setelah 210 tahun penyembahan berhala, pemberontakan rohani, dan kemerosotan moral, Allah memutuskan keruntuhan dan pembuangan bangsa Israel (yaitu, kesepuluh suku dari kerajaan utara). Perkembangan pesat dari kejahatan di antara umat Allah telah mencapai titik tidak bisa kembali; dosa mereka telah mencapai puncaknya. Satu-satunya tindakan yang bisa dilakukan Allah sekarang ialah menjatuhkan hukuman yang mencerai-beraikan bangsa itu; hanya kaum sisa yang percaya dan setia yang tertinggal untuk mengalami penggenapan janji-janji Allah (bd. Rom 9:27).

(0.42) (1Taw 3:1) (full: ANAK-ANAK DAUD. )

Nas : 1Taw 3:1

Penulis memberikan perhatian khusus kepada keturunan Daud. Allah sudah berjanji bahwa dari keturunan Daud Dia akan mendatangkan raja Mesias untuk memerintah umat Allah (lih. 2Sam 7:12-17). Penulis ingin menunjukkan bahwa sekalipun kerajaan Daud sudah dihancurkan, keturunannya masih hidup terus. Jadi, Allah dapat dan akan menggenapi janji-janji-Nya.

(0.42) (2Taw 20:6) (full: YA TUHAN, ALLAH NENEK MOYANG KAMI. )

Nas : 2Taw 20:6

Yosafat melandaskan doa dan keyakinannya kepada Allah atas lima kebenaran utama.

  1. (1) Allah berkuasa atas segala orang dan situasi (ayat 2Taw 20:6-7);
  2. (2) Allah telah setia kepada umat-Nya pada masa lampau hingga kini (ayat 2Taw 20:7-9);
  3. (3) umat Allah tidak berdaya tanpa Dia (ayat 2Taw 20:12);
  4. (4) janji-janji Allah merupakan landasan yang kokoh bagi iman (ayat 2Taw 20:14-17,20); dan
  5. (5) kehadiran Allah yang aktif di antara umat-Nya berarti pembebasan dan kemenangan (ayat 2Taw 20:17).
(0.42) (2Taw 36:22) (full: TUHAN MENGGERAKKAN HATI KORESY. )

Nas : 2Taw 36:22-23

Penulis mengakhiri kitab ini dengan menekankan bahwa, kendatipun dosa dan kemurtadan Yehuda, Allah masih bekerja untuk menggenapi janji-janji-Nya kepada kaum sisa umat-Nya yang masih setia. Allah akan menggerakkan para pemimpin perkasa dunia ini untuk melaksanakan maksud-Nya dan menggenapi firman-Nya (bd. Ezr 1:1-3; Yer 25:11-14; 27:22; 29:10; Yer 33:7-10).

(0.42) (Yes 25:8) (full: MENIADAKAN MAUT UNTUK SETERUSNYA ... MENGHAPUSKAN AIR MATA. )

Nas : Yes 25:8

Di dalam Kerajaan Allah yang akan datang, kesedihan, kesusahan, dan kematian yang kini merajalela di atas bumi akan disingkirkan dan tidak akan kembali lagi (lih. ungkapan PB mengenai kebenaran ini dalam 1Kor 15:54; Wahy 21:4). Bagaikan orang-tua yang penuh perhatian, Allah sendiri akan menghapuskan air mata dari mata anak-anak-Nya, dan tidak akan ada lagi alasan untuk menangis atau susah. Berkat-berkat yang mulia ini baru akan terjadi bila Kristus datang kembali ke bumi, mengalahkan kejahatan dan memerintah seluruh ciptaan. Janji-janji semacam itu seharusnya membuat kita melihat kasih dan belas kasihan Tuhan yang besar bagi kita dan menyebabkan kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan tidak berkeputusan untuk penggenapan mulia dari penebusan melalui Kristus (Wahy 22:17,20).

(0.42) (Yes 41:10) (full: AKU MENYERTAI ENGKAU. )

Nas : Yes 41:10-11

Orang percaya PB juga menjadi hamba-hamba pilihan Allah (Ef 1:3-12; 1Pet 2:9). Karena itu kita dapat menuntut janji-janji dari ayat-ayat ini untuk diri kita. Kita tidak perlu takut sesama manusia, karena Allah menyertai kita (bd. Yes 40:9; 43:2,5; Kej 15:1; Kis 18:9-10):

  1. (1) untuk memberikan kasih karunia dan kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi semua situasi kehidupan ini;
  2. (2) untuk menolong kita melewati masa-masa krisis sebagai sumber kesejahteraan kita; dan
  3. (3) untuk menopang kita dan membela kita.
(0.42) (Yer 18:8) (full: MENYESALLAH AKU. )

Nas : Yer 18:8

Allah tetap bebas untuk mengubah keputusan-Nya yang sudah diumumkan dan mengatur tindakan-tindakan-Nya terhadap kita sesuai dengan tanggapan kita kepada tawaran pengampunan atau ancaman hukuman dari-Nya. Hal-hal tidak ditentukan sebelumnya dan bukannya tidak dapat diubah, bahkan di dalam pikiran Allah; Ia senantiasa mempertimbangkan perubahan-perubahan rohani di dalam orang. Sekalipun Allah sendiri tidak berubah (Bil 23:19; Yak 1:17), Ia tetap berhak untuk mengubah pikiran-Nya dan janji-janji serta ancaman yang telah dinyatakan-Nya. Jangan sekali-kali kita menerima teologi yang menyangkal kebebasan ilahi Allah ini (bd. Yeh 18:21-28; 33:13-16).

(0.42) (Dan 9:5) (full: KAMI TELAH BERBUAT DOSA. )

Nas : Dan 9:5

Daniel tidak duduk diam dan secara pasif menunggu pemulihan yang dijanjikan itu

(lihat cat. --> Dan 9:2 sebelumnya);

[atau ref. Dan 9:2]

sebaliknya ia mulai memohon dengan sungguh-sungguh di dalam doa dan puasa (ayat Dan 9:3) untuk penggenapan firman Allah. Daniel memulai doa syafaatnya dengan mengakui kebesaran Allah yang membangkitkan rasa hormat, kasih setia-Nya, dan kemurahan perjanjian-Nya yang ditunjukkan kepada orang yang mengasihi dan menaati-Nya. Kemudian ia membuat pengakuan, menyamakan dirinya dengan umat Israel yang telah berdosa dan memberontak terhadap Allah. Ia meminta pemulihan Yerusalem bukan karena kebenaran di dalam dirinya atau Israel, tetapi demi Tuhan (Dan 9:17-18). Ketika Allah menanggapi, Ia menunjukkan kemurahan dan belas kasihan-Nya yang besar sebagai Allah yang memenuhi janji-janji-Nya.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA