| (0.49485496296296) | (Ams 21:1) |
(full: HATI RAJA ... DI DALAM TANGAN TUHAN.
) Nas : Ams 21:1 Ayat ini tidak berarti bahwa segala sesuatu yang dirindukan atau dilakukan seorang pemimpin nasional datang langsung dari Tuhan; pasti Allah bukan penyebab aneka kejahatan yang dilakukan para pemimpin (Yak 1:13-15). Sebaliknya, Allah mempunyai kekuasaan tertinggi atas semua pemimpin di dunia ini dan kadang-kadang berkenan mempengaruhi keputusan mereka sehingga menunjang maksud penebusan-Nya dalam sejarah (bd. Kel 10:1-2; Ezr 7:21; Yes 10:5-7; 45:1-6). PB mengajarkan bahwa doa umat Allah mempengaruhi Tuhan untuk mengarahkan keputusan para pemimpin sehingga lebih sesuai dengan kehendak-Nya (1Tim 2:1-3). |
| (0.49485496296296) | (Yer 1:5) |
(full: SEBELUM AKU MEMBENTUK ENGKAU ... AKU TELAH MENGENAL ENGKAU.
) Nas : Yer 1:5 Sebelum Yeremia lahir, Allah sudah menetapkan bahwa dia akan menjadi nabi. Sebagaimana Allah memiliki rencana bagi hidup Yeremia, demikian pula Dia mempunyai rencana bagi setiap orang. Sasaran-Nya ialah agar kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya sambil membiarkan Dia menggenapi rencana-Nya di dalam diri kita. Seperti halnya Yeremia, hidup sesuai dengan rencana Allah bisa meliputi penderitaan; sekalipun demikian, Allah senantiasa bekerja untuk mendatangkan yang terbaik bagi kita (lihat cat. --> Rom 8:28). [atau ref. Rom 8:28] |
| (0.49485496296296) | (Yer 30:1) |
(full: FIRMAN YANG DATANG DARI TUHAN.
) Nas : Yer 30:1-33:26 Pasal Yer 30:1-33:26 berisi nubuat-nubuat Yeremia tentang pemulihan di masa depan dan penebusan baik Israel (kerajaan utara) maupun Yehuda (kerajaan selatan). Nubuat-nubuat Yeremia mencakup pemulihan orang Yahudi dari Babel yang akan terjadi pada waktu dekat dan berbagai peristiwa yang jauh di depan yang berkaitan dengan Mesias pada akhir zaman, saat Kristus akan memerintah atas umat-Nya. Yeremia meyakinkan para buangan Yahudi yang menghadapi masa depan yang rupanya tanpa harapan bahwa umat pilihan Allah tidak akan musnah; suatu sisa akan tetap ada dan melalui mereka Allah akan melaksanakan kehendak-Nya bagi dunia. |
| (0.49485496296296) | (Mi 6:8) |
(full: APAKAH YANG DITUNTUT TUHAN DARI PADAMU?
) Nas : Mi 6:8 Mikha memberikan definisi lipat tiga mengenai standar kebaikan menurut Allah dan apa yang diperlukan dalam pengabdian kita kepada-Nya:
|
| (0.49485496296296) | (Hab 2:4) |
(full: ORANG YANG BENAR ITU AKAN HIDUP OLEH PERCAYANYA
) Nas : Hab 2:4 (versi Inggris NIV -- hidup oleh imannya). "Orang benar"lah yang akhirnya akan muncul sebagai pemenang.
|
| (0.49485496296296) | (Mrk 5:36) |
(full: PERCAYA SAJA.
) Nas : Mr 5:36 Putri kepala rumah ibadat itu sudah meninggal dunia (ayat Mr 5:35). Tanggapan Yesus ialah membangun iman sang ayah, bahkan dalam situasi yang tampaknya tak berpengharapan. Sepanjang sejarah penebusan, orang percaya telah menempatkan kepercayaan mereka kepada Allah sekalipun kelihatannya seakan segala sesuatu tidak memberi harapan lagi. Pada saat-saat seperti itu, Allah menganugerahkan iman yang diperlukan dan melepaskan umat-Nya sesuai dengan tujuan dan kehendak-Nya (bd. Mazm 22:5; Yes 26:3-4; 43:2). Hal ini berlaku bagi Abraham (Kej 22:2; Yak 2:21-22), Musa (Kel 14:10-22; 32:10-14), Daud (1Sam 17:44-47), Yosafat (2Taw 20:1-2,12), dan Yairus (ayat Mr 5:21-23,35-42). |
| (0.49485496296296) | (Mrk 10:43) |
(full: BARANGSIAPA INGIN MENJADI BESAR.
) Nas : Mr 10:43 Kebesaran yang sejati bukanlah soal kepemimpinan, kekuasaan, atau prestasi perorangan yang tinggi (ayat Mr 10:42), melainkan sikap hati yang dengan sungguh-sungguh ingin hidup bagi Allah dan bagi sesama manusia. Kita harus sedemikian mengabdi kepada Tuhan sehingga kita menyatu dengan kehendak-Nya di dunia tanpa menginginkan kemuliaan, kedudukan atau pahala kebendaan. Melaksanakan kehendak Allah, menuntun orang kepada keselamatan di dalam Kristus serta menyenangkan hati Allah merupakan upah dari mereka yang betul-betul besar (lihat cat. --> Luk 22:24-30; [atau ref. Luk 22:24-30] mengenai kebesaran di Luk 22:24-30). |
| (0.49485496296296) | (Luk 4:4) |
(full: HIDUP BUKAN DARI ROTI SAJA.
) Nas : Luk 4:4 Yesus melawan pencobaan Iblis dengan menyatakan bahwa lebih daripada segala yang lain Ia akan hidup dari Firman Allah (bd. Ul 8:3).
|
| (0.49485496296296) | (Yoh 14:13) |
(full: MINTA DALAM NAMA-KU.
) Nas : Yoh 14:13 Berdoa dalam nama Yesus meliputi setidak-tidaknya dua hal:
|
| (0.49485496296296) | (Kis 23:1) |
(full: DENGAN HATI NURANI YANG MURNI.
) Nas : Kis 23:1 Hati nurani merupakan kesadaran batiniah yang bersaksi kepada kepribadian kita mengenai betulnya atau salahnya tindakan kita. "Hati nurani yang murni" memberikan keputusan bahwa kita tidak berbuat salah kepada Allah atau kehendak-Nya. Pernyataan Paulus ini (tampaknya menunjuk kepada hidupnya di hadapan masyarakat) diucapkan dengan sungguh-sungguh; perhatikan Fili 3:6 di mana ia menyatakan bahwa "tentang kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat." Sebelum bertobat, Paulus bahkan percaya bahwa dirinya sedang menaati kehendak Allah dengan menganiaya orang percaya (Kis 26:9). Penyerahan Paulus kepada Allah, tekadnya yang kuat untuk menyenangkan Allah, dan kehidupannya "yang tak bercacat" sebelum bertobat memalukan dan menghukum orang percaya yang memberi alasan untuk ketidaksetiaan mereka kepada Kristus dengan mengatakan bahwa semua orang berbuat dosa dan mustahil untuk hidup di hadapan Allah dengan hati nurani yang murni. |
| (0.49485496296296) | (Kis 27:31) |
(full: JIKA MEREKA TIDAK TINGGAL DI KAPAL.
) Nas : Kis 27:31 Pernyataan Paulus di sini tampaknya bertentangan dengan ayat Kis 27:22,24. Jikalau Allah berjanji kepada Paulus bahwa Ia akan melindungi nyawa semua orang yang berlayar bersamanya (ayat Kis 27:24) dan Paulus menyatakannya tanpa syarat, "tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa" (ayat Kis 27:22), bagaimana mungkin perginya para awak kapal menyebabkan kematian para penumpang? Jawabannya terdapat dalam kebenaran alkitabiah bahwa janji-janji Allah kepada umat-Nya biasanya tergantung pada ketaatan mereka kepada kehendak-Nya (lih. Kej 1:26-31 dan Kej 6:5-7; Kel 3:7-8 dan Bil 14:28-34; |
| (0.49485496296296) | (1Kor 2:16) |
(full: KAMI MEMILIKI PIKIRAN KRISTUS.
) Nas : 1Kor 2:16 Memiliki pikiran Kristus artinya mengetahui kehendak-Nya serta rencana dan maksud penebusan-Nya (ayat 1Kor 2:9-10). Hal ini berarti menghargai dan memandang segala perkara sesuai dengan cara Allah memandangnya, menilai segala perkara sesuai dengan cara Ia menilainya, mengasihi yang dikasihi-Nya dan membenci yang dibenci-Nya (ayat 1Kor 2:15; Ibr 1:9). Hal ini berarti mengenal kekudusan Allah dan kedahsyatan dosa. Demikianlah, dengan menerima Roh dan menaati Roh itu (ayat 1Kor 2:12) nilai-nilai dan pandangan hidup orang percaya menjadi berbeda sama sekali dari cara dan hikmat zaman ini (bd. Fili 2:5-8). |
| (0.49485496296296) | (Ef 2:18) |
(full: JALAN MASUK KEPADA BAPA.
) Nas : Ef 2:18 Jalan masuk kepada Allah Bapa adalah melalui Yesus Kristus oleh Roh Kudus. "Jalan masuk" artinya bahwa kita yang beriman kepada Kristus memiliki kebebasan dan hak untuk menghampiri Bapa sorgawi kita dengan keyakinan bahwa kita akan diterima, dikasihi dan disambut.
|
| (0.49485496296296) | (Ibr 11:13) |
(full: TIDAK MEMPEROLEH APA YANG DIJANJIKAN.
) Nas : Ibr 11:13 Orang-orang kudus PL mati dengan keyakinan bahwa Allah masih menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi mereka. Mereka tidak melihat berkat terakhir yang dijanjikan kepada orang-orang tertebus pada saat mereka masih hidup. Pengharapan dasar mereka ialah hidup kekal bersama dengan Allah di tanah air sorgawi, dan mereka mengarahkan pandangan mereka pada kewarganegaraan mereka di langit baru dan bumi baru (ayat Ibr 11:13-16; bd. Yes 65:17; 66:22; Fili 3:20; Wahy 21:1). Orang-orang percaya pada dewasa ini juga harus bertekun dalam iman dan percaya pada Allah, bahkan ketika mereka tidak melihat semua janji Allah tergenapi selama hidup mereka. Allah berkenan akan iman yang mampu menyerahkan kembali janji-janji Allah kepada-Nya untuk digenapi sesuai dengan kehendak-Nya. |
| (0.49485496296296) | (Ibr 12:2) |
(full: MATA YANG TERTUJU KEPADA YESUS.
) Nas : Ibr 12:2 Di dalam perlombaan iman ini kita mengarahkan pandangan kepada Yesus sebagai
|
| (0.49485496296296) | (Ibr 12:15) |
(full: AKAR YANG PAHIT.
) Nas : Ibr 12:15 "Akar yang pahit" ini menunjuk kepada jiwa dan sikap yang ditandai oleh kebencian dan kemarahan yang mendalam. Di dalam ayat ini yang dimaksudkan mungkin adalah sikap dendam yang hebat terhadap didikan Tuhan sebagai ganti dari kepatuhan yang rendah hati terhadap kehendak-Nya bagi kehidupan kita. Sikap kepahitan mungkin juga ditujukan kepada orang-orang tertentu di dalam gereja. Sikap seperti ini akan mencemarkan orang yang bersangkutan, maksudnya: menjadikannya tidak layak menghampiri Allah dalam doa. Kepahitan di kalangan orang percaya dapat menyebar dan mencemarkan banyak orang, sambil menghancurkan kekudusan yang "tanpanya tak seorang pun dapat melihat Allah" (ayat Ibr 12:14). |
| (0.49485496296296) | (Yak 4:3) |
(full: BERDOA JUGA, TETAPI KAMU TIDAK MENERIMA.
) Nas : Yak 4:3 Allah menolak untuk menjawab doa mereka yang ambisius untuk dirinya sendiri, mencintai kesenangan, dan menginginkan kehormatan, kuasa atau kekayaan (lihat cat. --> Yak 4:1). [atau ref. Yak 4:1] Kita semua harus memperhatikan, karena Allah tidak akan mendengarkan doa kita kalau hati kita penuh dengan keinginan yang mementingkan diri (lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF). Alkitab memberi tahu kita bahwa Allah hanya mendengarkan doa orang yang benar (Mazm 34:14-16; 66:18-19), mereka yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan (Mazm 145:18), mereka yang sungguh-sungguh bertobat dan rendah hati (Luk 18:14), dan mereka yang meminta sesuai dengan kehendak-Nya (1Yoh 5:14). |
| (0.49485496296296) | (Yak 4:15) |
(full: JIKA TUHAN MENGHENDAKINYA.
) Nas : Yak 4:15 Ketika membuat rencana dan tujuan untuk masa depan, orang percaya harus selalu mempertimbangkan Allah dan kehendak-Nya. Kita jangan bertindak seperti orang kaya yang bodoh itu (Luk 12:16-21); sebaliknya kita harus mengakui bahwa kebahagiaan yang sejati dan kehidupan yang bermanfaat sepenuhnya tergantung kepada Allah. Prinsip hidup yang harus kita anut ialah, "Jika Tuhan menghendakinya". Apabila kita sungguh-sungguh berdoa, "Kehendak-Mu jadilah" (Mat 26:42), maka kita mempunyai kepastian bahwa hidup kita saat ini dan kelak ada di bawah perlindungan Allah, Bapa sorgawi kita (bd. Kis 18:21; 1Kor 4:19; 16:7; Ibr 6:3; lihat art. KEHENDAK ALLAH). |
| (0.48988140740741) | (Pkh 8:9) |
(sh: Takut akan Tuhan hasilnya berkat (Jumat, 8 Oktober 2004)) Takut akan Tuhan hasilnya berkatTakut akan Tuhan hasilnya berkat. Siapa atau apa yang kita takuti? Ada orang yang takut kehilangan hartanya dan ada orangtua yang takut kepada anaknya. Ada yang takut pada penolakan dan ada pula yang takut kehilangan kecantikannya. Jika kita perhatikan baik-baik, ternyata siapa atau apa yang kita takuti memperlihatkan siapa atau apa yang sebenarnya penting bagi kita. Barang siapa takut kehilangan hartanya, ia mementingkan harta; barang siapa takut kepada anaknya, ia terlalu meninggikan anaknya; barang siapa takut pada penolakan, ia mengagungkan orang lain; barang siapa takut kehilangan kecantikannya, ia menyembah dirinya sendiri. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang mengutamakan Tuhan. Mengutamakan Tuhan berarti mementingkan kehendak-Nya di atas kepentingan pribadi dan rela mengorbankan diri sendiri demi melaksanakan kehendak Tuhan. Terlalu sering kita mengedepankan kehendak pribadi daripada firman Tuhan; kadang kita malah memakai nama Tuhan untuk membenarkan tindakan kita. Misalnya: menikah dengan pasangan yang tidak seiman dengan dalih untuk membawanya kepada Tuhan; melakukan korupsi dengan alasan ingin menggunakan uangnya untuk pekerjaan Tuhan. Namun, terkadang niat tulus kita untuk hidup takut akan Tuhan menemui jalan buntu tatkala kita membandingkan diri dengan orang yang hidup tidak takut akan Tuhan. Kita tidak bisa menerima kenyataan mengapa hidupnya bisa lancar, sedangkan hidup kita sering melewati "jalan berbatu" (ayat 10-11). Kendati hidup takut akan Tuhan terkadang menyusahkan, tetapi itu adalah "jalan" yang paling bahagia sebab hal ini menjauhkan kita dari dosa dan menyelaraskan hidup kita pada kehendak-Nya. Ingatlah, Tuhan melihat jerih payah kita dalam melakukan firman-Nya dan Ia akan memberkati setiap orang yang setia kepada-Nya pada waktu-Nya (ayat 12-13). Suatu saat kelak Ia akan bertindak dengan membalas perbuatan orang-orang yang hidup tidak takut kepada-Nya. Doa: Tuhan, tolongku peka bahwa Engkau hadir dalam segala segi hidupku agar aku takut kepada-Mu. |
| (0.48988140740741) | (Yes 45:1) |
(sh: Allah yang berdaulat (Rabu, 13 November 2013)) Allah yang berdaulatJudul: Allah yang berdaulat Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan berdaulat dan berkuasa untuk memakai siapa saja. Sepasti kekuasaan-Nya atas terang dan gelap, atas kemujuran dan malapetaka dan atas seluruh alam semesta ini (7-8) sedemikian pula kekuasaan-Nya atas Koresh. Allah melalui Yesaya memberitahu umat Israel, dan bangsa-bangsa bahwa Koresh adalah alat di tangan-Nya, yang dipakai untuk kebesaran dan kemuliaan-Nya (6). Untuk apa Koresh dipanggil dan diurapi? Allah membangkitkan Koresh dengan suatu tujuan, yaitu untuk membebaskan bangsa Israel (4). Allah memakai raja bangsa Persia ini untuk menggantikan raja-raja adikuasa Babel. Yeremia menubuatkan kehancuran Babel (Yer. 25:12-14).. Koreshlah yang nantinya menjadi "juruselamat" bagi bangsa Yahudi. Hal ini terlihat dari tindakan Koresh di kemudian hari. Ia memberikan kebebasan bagi bangsa Israel untuk pulang ke negerinya serta mengizinkan pembangunan kembali tembok Yerusalem dan Bait Suci (kehendak-Nya&tab=notes" ver="">44:28; 2Taw. 36:22-23; Ezra 1:1-4). Yeremia telah menubuatkan pemulihan umat Israel ini (Yer. 29:10-14) dan Daniel telah mendoakannya sebagai antisipasi ketika saat pembebasan yang dijanjikan itu telah tiba (Dan. 9:1-19). Seringkali kita membatasi kehendak Tuhan sebatas logika kita. Apa yang bagi kita tidak masuk akal, Allah sanggup melakukannya. Jika kita lihat apa yang Tuhan nyatakan pada hari ini, maka kita akan belajar bahwa Tuhan bisa menggunakan siapa saja walaupun itu orang yang tidak seiman, bahkan mungkin musuh kita untuk menjadi alat di tangan-Nya. Percayalah Allah berdaulat dan berkuasa. Diskusi renungan ini di Facebook:
|



. [