(0.31099044444444) | (Mzm 41:1) | (jerusalem: Doa minta penyembuhan) Doa ini adalah doa seseorang yang sakit keras. Setelah prinsip umum ditetapkan, Maz 41:2-4, pemazmur mengaku dosanya yang menurut keyakinannya menyebabkan penyakitnya, Maz 41:5. lalu ia menceritakan sikap munafik musuh-musuhnya yang bergembira atas kemalangan pemazmur yang mereka katakan selayaknya menimpa pendoa; bahkan sahabat-sahabat tidak setia lagi, Maz 41:6-10. Maka pemazmur memanjatkan permohonannya kepada Tuhan, satu-satunya kepercayaannya, Maz 41:11-13. |
(0.31099044444444) | (Mzm 123:1) | (jerusalem: Berharap kepada anugerah TUHAN) Mazmur yang berupa permohonan ini agaknya diciptakan setelah Israel kembali dari pembuangan dan tengah membangun dirinya kembali sebagai bangsa dan umat di zaman Nehemia. Mereka terancam permusuhan, serangan dan ejekan dari pihak orang Samaria yang kaya dan sombong. Umat membandingkan diri dengan seorang hamba, Maz 123:2, yang penuh kepercayaan minta tolong pada majikannya, yaitu Tuhan Maz 123:1, supaya dibebaskan dari penghinaan, Maz 123:2-4. |
(0.31099044444444) | (Mzm 141:1) | (jerusalem: Doa dalam pencobaan) Di beberapa tempat naskah Ibrani mazmur ini sangat sukar dimengerti, sehingga terjemahannya dikira-kirakan saja. Sajak ini berupa doa minta tolong, Maz 141:1-2, terhadap godaan untuk meniru orang-orang berdosa, Maz 141:3-4. Diminta juga supaya diberi semangat untuk mendengarkan dan menuruti nasehat-nasehat orang benar, Maz 141:5-6. Lagu ditutup dengan permohonan semoga musuh dihukum, Maz 141:8-10; bdk Maz 5:11+ |
(0.26932561904762) | (Mat 7:7) |
(sh: Minta, cari, ketok! (Jumat, 14 Januari 2005)) Minta, cari, ketok!Minta, cari, ketok! Apakah yang membuat permohonan doa kita dijawab? Kesungguhan kita berdoakah, atau kebaikan Allah yang ingin memberikan yang terbaik untuk kita? Tuhan Yesus mengajar kita bahwa keduanya tidak bertentangan tetapi saling menunjang. Kita berdoa dengan penuh kesungguhan bukan karena Allah perlu "dipaksa" oleh klaim-klaim kita, tetapi karena kita percaya Allah baik adanya. Tuhan Yesus menegaskan kesungguhan dan ketekunan berjalan seiring dengan keyakinan bahwa doa kita disambut oleh Bapa Surgawi yang baik. Ia melukiskan hal berdoa itu dengan tiga kata kerja: minta, cari, ketok (ayat 7). Melalui ketiga kata kerja itu Ia menegaskan dua hal penting tentang doa. Pertama, posisi pendoa ada dalam posisi orang yang berkebutuhan sedangkan Tuhan dalam posisi penjawab dan pemenuh kebutuhan. Dalam posisi demikian, yang menentukan bukan pendoa tetapi sang Penjawab doa. Kedua, ketiga kata kerja itu menekankan keserasian antara kegiatan berdoa dan sikap bersungguh serta bertekun dalam doa. Kesungguhan dan ketekunan berdoa itu lahir dari keyakinan bahwa Allah baik adanya dan pasti akan menjawab doa-doa kita sesuai dengan sifat baik sempurna-Nya sebagai Bapa Surgawi. Yesus mempertentangkan Bapa Surgawi dengan bapak duniawi. Bila bapak duniawi yang jahat saja tahu memberi yang baik kepada anak-anaknya, alangkah lebih baik lagi sikap dan tindakan Bapa Surgawi kita (ayat 11). Keyakinan akan kebaikan Allah bukan saja berdampak pada kehidupan doa kita, tetapi juga berdampak pada sikap sosial kita (ayat 12). Seperti Bapa Surgawi memberikan yang terbaik untuk kita, kita juga mau memberikan yang terbaik untuk sesama kita. Ingat: Berdoa berarti menundukkan diri kepada kehendak Allah. Jangan menjadikan doa alat untuk mengatur atau memaksa Tuhan. Yakinlah bahwa Allah baik dan akan memberi yang terbaik bagi kita. Jangan berdoa asal-asalan sebab itu berarti menyepelekan kebaikan Tuhan. |
(0.26932561904762) | (Mat 20:17) |
(sh: Kamu tidak tahu apa yang kamu minta (Minggu, 25 Februari 2001)) Kamu tidak tahu apa yang kamu mintaKamu tidak tahu apa yang kamu minta. Ketika seorang anak kecil meminta sebuah palu sebagai mainan, maka dengan tegas kita melarangnya dan mengatakan bahwa ia belum tahu apa yang dimintanya. Apakah pernyataan ini hanya diberlakukan kepada anak- anak? Ternyata Yesus mengatakan hal ini kepada murid-murid-Nya yang tidak mengerti apa yang mereka minta. Ketika penderitaan Yesus semakin dekat, Ia kembali mengatakan tentang penderitaan dan kebangkitan- Nya. Mereka tidak sedih seperti respons pertama, mereka justru mempersoalkan kedudukan dalam Kerajaan Sorga dimana Yesus bertakhta. Kita dapat membayangkan betapa hancur hati Yesus melihat ketidakmengertian mereka tentang konsep Kerajaan Sorga, padahal Yesus telah menyatakan berulang kali konsep yang benar melalui pengajaran dan beberapa perumpamaan. Ibu Zebedeus yang memikirkan anak-anaknya, datang dan sujud kepada Yesus serta memohon agar Ia menempatkan mereka di sebelah kanan dan kiri-Nya. Ibu, anak-anaknya, dan murid- murid-Nya yang lain tidak tahu arti sesungguhnya `duduk di sebelah kiri atau kanan Yesus'. Mereka hanya menginginkan kedudukan dan tidak tahu bagaimana seseorang harus sampai ke takhta itu. Sesungguhnya hanya Yesus yang akan duduk di sebelah kanan Allah, karena Dialah satu-satunya pengantara Allah dan manusia. Ia harus mengalami penderitaan yang memalukan, menyakitkan, merusak hubungan-Nya dengan Bapa ketika Ia menanggung murka Allah atas dosa manusia. Inilah cawan penderitaan amat pahit dan mengerikan yang harus diminum-Nya, dan tidak seorang pun lainnya yang memenuhi syarat meminumnya (ayat 22), karena hanya Dialah Anak Allah dan Manusia sejati. Renungkan: Tak ada pilihan lain, kemuliaan hanya dicapai melalui penderitaan memikul salib dan mencurahkan darah tebusan dosa. Bacaan untuk Minggu Sengsara 1 Lagu: Kidung Jemaat 157 PA 8 Matius 19:16-30 Penilaian `orang itu baik' dapat berdasarkan beberapa alasan. Misalnya: orang baik adalah orang yang senantiasa cepat tanggap terhadap kesulitan orang lain, orang baik adalah orang yang senantiasa membuka telinganya bagi pergumulan orang lain, orang baik adalah orang yang ringan tangan memberi bantuan terhadap kaum lemah, orang baik adalah orang yang mau merendahkan hati memikirkan dan memperjuangkan kepentingan rakyat jelata, dan masih banyak lagi alasan lainnya. Namun bila kita mengamati semua alasan ini, maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa orang baik adalah orang yang melakukan sesuatu bagi sesamanya. Pemuda kaya yang menemui Yesus menganggap diri sempurna, karena telah menaati seluruh perintah Allah. Mungkin tepat bila ia menyandang pujian `pemuda yang baik' karena ia telah melakukan kebaikan bagi orang-tua dan sesamanya. Benarkah demikian? Kita akan lihat dalam bagian ini apakah standar kesempurnaan menurutnya sama dengan standar sempurna menurut Yesus. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1. Mengapa banyak orang beranggapan bahwa hidup kekal dapat diperoleh melalui perbuatan baik? Apakah pendapat ini muncul karena manusia memikirkan kehidupan kekal menurut standar neraca dunia: dosa dan kebaikan? Mengapa demikian? Sampai titik manakah pendapat ini akan gugur?
2. Ketika pemuda ini menanyakan: apa yang masih
kurang?, bagian manakah dari 2 hukum utama yang
Yesus tanyakan kepada pemuda ini (lihat 3. Ketika Yesus menuntut untuk menjual harta dan membagikannya kepada orang miskin, bagaimana responsnya? Mengapa hal ini sulit baginya? Ketika ia melakukan seluruh perintah Allah, bagi siapa ia melakukannya: Allah atau diri sendiri? Apakah yang menduduki posisi tertinggi dalam hidupnya, sehingga ia tidak mau kehilangan hartanya? 4. Bagaimana pemahaman Anda tentang hidup kekal? Dapatkah Anda menaati seluruh perintah Allah bukan dalam rangka mewujudkan hukum yang terutama dan yang pertama? Apakah yang seharusnya Anda tanggalkan agar Allah menjadi prioritas dalam hidup Anda? |
(0.26656322222222) | (Mzm 27:1) |
(ende) Dalam mazmur ini seorang, jang penuh kepertjajaan (Maz 27:1-6) minta pertolongan Jahwe terhadap orang2 jang menuduhnja tanpa alasan (Maz 27:7-12). Kesukaan jang tertinggi untuk orang ini ialah tinggal dalam Bait-Allah (Maz 27:4) dimana ia pasti akan mendapat perlindungan dan kerelaan Jahwe. Agaknja lagu ini dinjanjikan oleh dua golongan penjanji (Maz 27:1-6,7-13) sedang suatu kurban dipersembahkan untuk membajar nadar (Maz 27:6). |
(0.26656322222222) | (Mzm 51:1) |
(ende) Doa tobat ini adalah jang terindah dalam Perdjandjian Lama, hingga sudah mendekati Perdjandjian Baru. Dosa disini nampak se-mata2 sebagai penghinaan Allah. Dengan terus terang pengarang mengakui kedjahatannja (Maz 51:5-8), minta pengampunan dan pembaharuan batinnja (Maz 51:3-4,9-14). Lalu ia berdjandji ia akan mengadjar kepada orang2 lain jang menjesal dan, dengan memakai kurban2, akan memuliakan dan memudji Tuhan dengan hati murni dan bersih (Maz 51:15-19). Ajat2 20-21(Maz 51:18-19) boleh dianggap sebagai tambahan untuk keperluan ibadat. |
(0.26656322222222) | (Mzm 143:1) |
(ende) Pengarang lagu ratap ini tahu, bahwa ia seorang pendosa (Maz 143:2). Namun kendati dosanja ia berseru kepada Allah (Maz 143:1), agar ia dilepaskanNja dari musuh2, jang mengedjarnja, hingga hampir putus asa dan mati (Maz 143:3-4,7). Mengingat, bahwa Tuhan dahulu telah menolong (Maz 143:5), ia tetap kepertjajaan (Maz 143:6-8) dan bermohon untuk dilepaskan dari musuh2 (Maz 143:9), jang akan binasa, dihukum oleh Tuhan (Maz 143:11-12) dan minta, agar supaja ia sendiri boleh hidup menurut perintah2 Allah (10.8c). |
(0.26656322222222) | (Mat 6:12) |
(ende: Hapuskanlah utang kami) Inilah terdjemahan tepat menurut teks Mt. Menurut teks Lk. "ampunilah dosa kami". Maksud pada dasarnja sama tetapi utang lebih luas dan dalam artinja. Bila dosa sudah diampuni, masih tinggal "utang", jaitu kewadjiban, memulihkan kehormatan Allah jang diperkosa dan akibat-akibat buruk jang lain, ataupun masih tertinggal siksa rohani atau djasmani, sebab tobat tidak tjukup sempurna. Mengingat bahwa kita tidak mampu membajar seluruh utang, maka kita minta Allah, supaja Ia menghapusnja. Hal itu tergambar dalam perumpamaan Mat 18:21-35. |
(0.26656322222222) | (Kel 22:25) |
(full: JIKA ENGKAU MEMINJAMKAN UANG.
) Nas : Kel 22:25 Allah melarang minta bunga atas uang yang dipinjamkan kepada mereka yang kekurangan untuk menyediakan kebutuhan pokoknya (bd. Im 25:25,35,39,47). Allah ingin mencegah orang miskin diperas oleh golongan kaya. Akan tetapi, hukum ini tidak melarang peminjaman uang dengan bunga yang wajar kepada orang bukan Israel dengan tujuan komersial (bd. Ul 23:19-20; Hab 2:6; Mat 25:27; Luk 19:23). |
(0.26656322222222) | (Mzm 86:1) |
(full: SENGSARA DAN MISKIN AKU.
) Nas : Mazm 86:1 Doa yang terbit dari kerendahan hati, penderitaan dan kebutuhan besar adalah doa yang akan didengar dan dijawab Allah. Ia secara khusus mempedulikan umat-Nya yang patah hati dan miskin (bd. Mazm 35:11; 74:21; Mat 6:25-34; lihat cat. --> Luk 11:3). [atau ref. Luk 11:3] |
(0.26656322222222) | (Mzm 143:1) |
(full: DENGARKANLAH DOAKU.
) Nas : Mazm 143:1-12 Seperti mazmur sebelumnya, mazmur ini melukiskan seorang percaya yang menghadapi berbagai kesusahan besar dan merasa sudah kehabisan daya tahannya (ayat Mazm 143:3-4,7; bd. Mazm 104:29). Yang tertinggal hanyalah harapan dalam doa bahwa Allah akan menghidupkannya kembali dan membebaskannya dari pencobaan besar itu (ayat Mazm 143:10-11; lihat cat. --> Mazm 142:2 sebelumnya). [atau ref. Mazm 142:2] |
(0.26656322222222) | (Yes 44:6) |
(full: BEGINILAH FIRMAN TUHAN.
) Nas : Yes 44:6-20 Allah menyingkapkan kebodohan membuat berhala dari bahan atau logam dan kemudian berdoa kepada benda itu minta tolong (ayat Yes 44:12,17); bahkan dewasa ini orang membuat berbagai patung dan berhala serta tunduk kepadanya di dalam doa dan penyembahan, sambil berharap bahwa roh yang dilambangkan patung itu akan menolong dan membebaskan mereka (ayat Yes 44:17). |
(0.26656322222222) | (Ef 3:20) |
(full: JAUH LEBIH BANYAK.
) Nas : Ef 3:20 Allah akan melakukan bagi kita bukan saja lebih dari apa yang kita minta daripada-Nya di dalam doa, tetapi bahkan juga melebihi apa yang dapat kita pikirkan. Janji ini tergantung dan ditentukan oleh tingkat kehadiran, kuasa, dan kasih karunia Roh Kudus yang bekerja di dalam hidup kita (Ef 1:19; 3:16-19; Yes 65:24; Yoh 15:7; Fili 2:13). |
(0.26656322222222) | (Mzm 25:1) | (jerusalem: Doa mohon ampun dan perlindungan) Mazmur ini tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Ams 31:10+; tiap-tiap ayat mulai dengan huruf abjad yang berikut (huruf Bet, Waw dan Kof tidak ada dalam naskah Ibrani). Dalam doa tobat dan permohonan ini seseorang yang terpencil dan dikejar meminta ampun atas dosanya yang menyebabkan penderitaannya, Maz 25:1-7. Kemudian dengan hangat dan penuh kepercayaan minta terang perlindungan, belas kasihan dan ampun atas dosa, Maz 25:8-21. Maz 25:22 nampaknya suatu tambahan demi keperluan ibadat umum. |
(0.26656322222222) | (Mzm 39:1) | (jerusalem: Doa minta tolong) Ini ratapan berdekatan dengan Maz 88. Nada Maz 39 ini agak pesimis. Pendoa tidak mengharapkan banyak dari Tuhan. Pendirian pesajak berdekatan dengan pendirian kitab Pengkhotbah. Ia merasa sedih hati menyaksikan kesejahteraan kaum fasik dan kefanaan hidup manusia, Maz 39:2-7; dalam tekanan batinnya ia menyerah saja kepada Tuhan dan memohon belas kasihanNya, Maz 39:7-13. |
(0.26656322222222) | (Mzm 85:1) | (jerusalem: Doa mohon Israel dipulihkan) Doa permohonan ini diucapkan kaum buangan yang sudah kembali ke tanah air berkat karunia Allah, Maz 85:2-4. Tetapi keadaan di tanah air jauh dari memuaskan sehingga umat mengeluh dan minta doa kepada Tuhan, Maz 85:5-8. Maka ia diberi janji kenabian bahwa damai sejahtera, rohani jasmani, akan terujud di masa mendatang Maz 85:9-13, di masa Mesias, sesuai dengan nubuat Yesaya, Maz 45:8; 51:5; 58:8 dan Zakharia, Zak 8:12; 9:10. Isi mazmur ini mirip dengan isi Maz 126. |
(0.26656322222222) | (Mzm 116:1) | (jerusalem: Terluput dari belenggu maut) Ini nyanyian syukur mengiringi korban syukur yang dipersembahkan untuk membayar nazar, Maz 116:12-14,17-19. Tuhan telah mengabulkan doa minta tolong, Maz 116:1-2, dari seseorang yang terancam bahaya maut (sakit?), Maz 116:3-4 dan yang sudah putus asa, Maz 116:10-11. Namun dalam keadaan itupun ia tetap percaya pada Tuhan dan begitulah ia dibebaskan dari bahaya, Maz 116:5-9,15-16. Dalam terjemahan Yunani dan Latin mazmur ini dengan kurang tepat dibagikan menjadi dua (Maz 114:1-115:18) |
(0.26656322222222) | (Yes 7:1) | (jerusalem: Rezin) Dalam terjemahan Yunani (di sini dan di lain tempat) dan dalam dokumen-dokumen Asyur nama itu berbunyi: Razon. Perang yang disinggung ayat ini ialah perang dengan negeri Yehuda yang dilancarkan raja Damsyik dan Samaria bersama, 2Ra 16:5-16, dengan maksud memaksa negeri Yehuda turut bersekutu melawan kerajaan Asyur. Kendati peringatan yang diberi nabi Yesaya, raja Yehuda, Ahas, minta tolong pada Tiglat Pileser. Raja Asyur itu menyerang Damsyik dan Samaria, tetapi menjadikan raja Ahas raja taklukan. Ahas sendiri membuka pintu negerinya bagi Asyur. |