(0.35349021505376) | (Yoh 17:19) | (jerusalem: menguduskan diriKu) Yesus menguduskan diriNya dengan menghadap Bapa supaya bersatu denganNya dan dengan memperkenalkan diri kepada manusia sebagai pewahyuan utuh lengkap. Ia memohon, agar murid-muridNya hidup dalam kebenaran Allah, setelah dikuduskan oleh kepercayaan kepada Bapa yang diwahyukan Yesus kepada mereka |
(0.35349021505376) | (1Ptr 5:3) | (jerusalem: atas mereka yang dipercayakan kepadamu) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini. Yesus sendiri sudah memperingatkan murid-muridNya jangan-jangan suka memerintah dan menguasai, Mat 20:25-28 dsj; Mat 23:8; bdk 2Ko 1:24; 4:5; 1Te 2:7. |
(0.35071769892473) | (Luk 9:1) |
(sh: Pelayanan dan harga yang harus dibayar (Jumat, 21 Januari 2000)) Pelayanan dan harga yang harus dibayarPelayanan dan harga yang harus dibayar. Melayani memiliki risiko. Risiko menghadapi orang banyak dengan berbagai latar belakang, tantangan, atau penolakan. Kemungkinan pelayanan membawa kita pada penderitaan karena ditolak. Tuhan Yesus tidak memberikan proteksi khusus agar kita dapat melakukan segala pekerjaan-Nya dengan mulus tanpa tantangan. Ketika Tuhan Yesus memanggil kedua belas murid-Nya untuk diutus, Ia tahu bahwa murid-murid akan menghadapi banyak masalah. Orang-orang yang menderita berbagai penyakit, kerasukan setan, orang-orang yang menolak berita yang mereka kabarkan akan dihadapi mereka. Selain menghadapi tantangan, murid-murid pun perlu menggumuli kebutuhan hidup mereka. Pemenuhan kebutuhan mereka tergantung sepenuhnya dari orang-orang yang menyambut kehadiran dan mempercayai berita mereka. Mencukupkan diri dalam segala kondisi dan situasi adalah hal yang harus mereka atasi. Semua ini adalah harga yang harus mereka bayar sebagai utusan Yesus. Diutus dan diperlengkapi dengan kuasa dan tenaga, itulah yang terjadi atas murid-murid. Medan pelayanan begitu berat, maka Yesus memberikan kepada mereka kuasa dan tenaga. Dengan kuasa dan tenaga dari Yesus, murid-murid mampu mengatasi berbagai masalah dan tantangan. Karena itu tatkala berita Kerajaan Allah disebarluaskan ke seluruh wilayah, orang-orang sakit disembuhkan dan orang-orang yang dirasuki setan dilepaskan. Kuasa dan tenaga yang dikaruniakan kepada murid-murid membuat berita Kerajaan Allah dan pewujudan kuasa Kerajaan Allah dialami oleh banyak orang. Berita ini tersebar ke segala wilayah bahkan sampai ke istana Herodes. Banyak orang bertanya-tanya siapakah Yesus yang menjadi pusat berita murid-murid. Herodes pun sempat mencemaskan ketenaran Yesus dan membuat ia ingin bertemu. Inilah keberhasilan murid- murid. Bukan diri mereka yang diberitakan, bukan ketenaran diri yang mereka cari, tetapi Yesus pusat berita Kerajaan Allah, yang memberi mereka kuasa dan tenaga itulah yang dberitakan. Renungkan: Kekerasan hati manusia, tantangan, rintangan, masalah, penyakit, dan kuasa setan hanya bisa diatasi dengan kuasa dan tenaga dari Kristus Yesus. Sebagai utusan Yesus Kristus, kita perlu diperlengkapi dengan kuasa dan tenaga dari Dia. |
(0.35071769892473) | (Yoh 6:16) |
(sh: Mencari Tuhan (Sabtu, 2 Februari 2008)) Mencari TuhanJudul : Mencari Tuhan Mukjizat pemberian makanan untuk 5000 orang memperlihatkan kebesaran kuasa Yesus. Juga menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan yang peduli dan menyediakan kebutuhan umat-Nya. Namun rupanya hal itu tidak membuat para murid mengalami pengenalan akan Yesus yang semakin dalam. Maka di tengah gelapnya malam dan kuatnya tiupan angin, mereka tidak dapat merasakan kehadiran Yesus. Di tengah laut yang sedang bergelora (ayat 18), sulit untuk memercayai bahwa Yesus sedang berjalan di atas air, menuju perahu mereka. Akibatnya, mereka ketakutan (ayat 19)! Mungkin mereka menyangka telah melihat hantu. Akan tetapi, setelah Yesus menjelaskan siapa Dia, dan setelah Dia masuk ke dalam perahu, laut pun tenang. Perahu itu sampai ke tempat tujuannya (ayat 21). Peristiwa penyelamatan ini menunjukkan bahwa Dia melindungi orang yang percaya kepada Dia. Tindakan-Nya kembali menyatakan bahwa Dia berkuasa atas alam semesta, yang sedang mengamuk sekali pun. Mukjizat pemberian makanan untuk 5000 orang merupakan tanda yang seharusnya membawa orang pada pemahaman tentang keilahian Yesus Kristus. Namun bukan demikian yang terjadi pada orang banyak. Mereka mengira bahwa harapan mereka akan kedatangan Mesias telah terwujud. Sebab itu mereka ingin menjadikan Dia raja (ayat 15), dengan impian dapat menikmati roti gratis setiap hari. Artinya kebutuhan pangan terpenuhi tanpa perlu kerja keras. Itulah sebabnya mereka kemudian mencari-cariYesus (ayat 24). Berpaling pada Tuhan atau mencari Tuhan untuk kepentingan diri sendiri masih dilakukan orang hingga saat ini. Misalnya, agar memiliki kehidupan yang makmur dan penuh damai sejahtera. Atau karena ingin kebutuhan mereka terpenuhi. Kebutuhan yang dimaksud tentu saja kebutuhan material dan bukan kebutuhan rohani. Begitu pulakah kita? Apakah ini menjadi isi doa kita sehari-hari? Kiranya kita mencari Tuhan karena kerinduan untuk mempertuhankan Dia di dalam hidup kita sehari-hari. |
(0.34581230107527) | (Luk 8:22) |
(sh: Jangan takut! (Selasa, 27 Januari 2004)) Jangan takut!Jangan takut! Kami sekeluarga pernah menyewa perahu nelayan ke Pulau Seribu untuk memancing. Sore harinya, kami bermaksud kembali ke Jakarta. Saat itu langit mendung, tidak lama kemudian hujan lebat pun turun dan gelombang silih berganti menerpa perahu yang kami tumpangi. Saat itu kami ketakutan karena merasa tidak berdaya menghadapi kekuatan alam yang menakutkan itu. Bacaan kali ini, menceritakan kepada kita tentang Yesus yang sedang bersama murid-murid-Nya dalam sebuah perahu menuju Gerasa, dan Ia lalu tertidur. Tiba-tiba danau yang tenang bergolak karena angin taufan. Kita dapat membayangkan bagaimana takutnya para murid Yesus menghadapi angin taufan yang datang tiba-tiba dan dengan sikap panik mereka membangunkan Yesus. Mereka takut binasa! Sikap para murid ini berbeda dengan sikap Yesus yang tetap tidur dengan tenang. Mengapa Yesus tetap tenang dan menikmati istirahat-Nya? Hanya ada satu sebab yang membuat-Nya bersikap demikian, yaitu karena Ia adalah Tuhan atas alam semesta. Hanya dengan menghardik saja taufanpun reda dan danaupun tenang kembali (ayat murid-murid&tab=notes" ver="">24b). Luar biasa! Situasipun berubah dari takut yang satu ke takut yang lain. Semula takut binasa kemudian takut kepada sang Guru (ayat 25). Jelas sekarang, bukan murid-murid yang seolah menyadarkan Yesus, tetapi sebaliknya Yesuslah yang menyadarkan murid-murid untuk percaya kepada Yesus bukan hanya sebagai Guru, yang mengajarkan norma-norma spiritualitas tetapi percaya kepada Yesus sebagai Tuhan yang berkuasa atas alam semesta. Yesus menuntut murid-murid-Nya untuk tidak sekadar mengikut kemana Yesus mengajak mereka pergi. Ia menuntut agar murid-murid-Nya tahu siapa pribadi yang mereka ikuti itu dan percaya sepenuhnya kepada-Nya dalam situasi apapun Renungkan: Jangan takut bila bersama Yesus, sekalipun maut mengadang di depan. |
(0.34581230107527) | (Luk 21:5) |
(sh: Penderitaan dan penganiayaan (Sabtu, 27 Maret 2004)) Penderitaan dan penganiayaanPenderitaan dan penganiayaan. Bait Allah adalah tempat ibadah yang menjadi kebanggaan bangsa Yahudi. Kebanggaan yang dibarengi dengan kemegahan Bait Allah memberi kesan bahwa ia akan bertahan selama-lamanya sehingga mustahil untuk runtuh atau diruntuhkan. Tetapi Yesus mengejutkan mereka yang memuji kemegahan Bait Allah (ayat murid-murid&tab=notes" ver="">5). Bait Allah akan hancur (ayat 6). Yesus menyampaikan nubuatan yang akan terjadi pada tahun 70. Jika peristiwa penyaliban Yesus terjadi pada tahun 33, maka kehancuran Yerusalem masih menunggu 37 tahun lagi. Sebelum keruntuhan Yerusalem terjadi pada tahun 70 ada beberapa tanda yang terjadi. Akan muncul mesias-mesias palsu (ayat murid-murid&tab=notes" ver="">8). Ini berarti murid-murid perlu waspada dan tidak disesatkan. Akan terjadi peperangan dan pemberontakan (ayat 9). Akan terjadi gempa bumi, penyakit dan kelaparan serta tanda-tanda alam lainnya (ayat 11). Dengan ringkas, penderitaan menanti di depan. Di samping itu, penganiayaan secara khusus akan dialami murid-murid (ayat 12). Di tengah situasi yang demikian, murid-murid tidak perlu cemas, gentar, dan tawar hati. Semua penderitaan dan penganiayaan berada di bawah kendali dan kuasa Allah. Murid-murid harus terus melakukan tugas dan tanggung jawabnya yakni bersaksi bagi Kristus (ayat 13). Allah akan memelihara mereka. Rambut orang yang percaya pada Yesus tidak akan hilang sehelaipun dari kepalanya (ayat 18). Ini menunjukkan perlindungan yang sempurna. Namun tidak berarti bahwa mereka tidak mungkin kehilangan nyawa seperti yang dikatakan dalam ayat murid-murid&tab=notes" ver="">16. Yesus membukakan kepada murid-murid hal-hal yang akan terjadi di masa depan. Ketika hal yang dikatakan Yesus terjadi mereka tidak perlu gentar dan kecewa. Mereka tahu hal-hal itu telah dikatakan Yesus sebelumnya. Renungkan: Penganiayaan merupakan bagian tidak terpisahkan dari menjadi murid Yesus. Namun serentak dengan itu penghiburan dan penyertaan Yesus menjadi sisi lain dari penganiayaan. |
(0.34581230107527) | (Luk 22:14) |
(sh: Perjamuan terakhir (Rabu, 31 Maret 2004)) Perjamuan terakhirPerjamuan terakhir. Rencana pembunuhan sudah digelar. Apakah Yesus mengetahui rencana tersebut? Ya. Tetapi mengapa masih mengadakan perjamuan Paskha? Bukankah lebih baik menyingkir saja ke Galilea? Yesus tahu kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk mati di kayu salib. Yesus tetap berdaulat dan berkuasa. Ancaman kematian tidak menyurutkan semangat hidup-Nya atau membuat-Nya gentar dan putus asa. Yesus tidak dikuasai oleh situasi yang terjadi. Situasi dan keadaan tetap di bawah kendali dan kuasa-Nya. Buktinya? Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk mempersiapkan perjamuan Paskha (ayat murid-murid&tab=notes" ver="">22:7-13).
Saat persiapan murid-murid tepat mendapati semua yang dikatakan Yesus
sebelumnya. Yesus mengetahui dengan pasti bahwa penderitaan sedang
menanti-Nya. Namun kerinduan-Nya untuk me-rayakan Paskha bersama
dengan murid-murid-Nya tidak terhalang (ayat 15). Perjamuan Paskha
ini adalah yang terakhir dilakukan bersama murid-murid-Nya.
Menarik untuk dicatat bahwa Lukas begitu memperhatikan soal
perjamuan makan. Di dalam Injil Lukas sedikitnya tercatat sembilan
kali perjamuan makan (ayat Perjamuan merupakan wujud persekutuan yang intim. Dalam suasana perjamuan Paskha, Yesus mengungkapkan makna Paskha secara baru. Makna Paskha menjadi baru karena berkaitan dengan kematian-Nya di kayu salib. Roti perjamuan Paskha diberi arti baru. Roti Paskha menerima makna baru sebagai lambang tubuh Kristus yang diserahkan bagi murid-murid (ayat 19). Demikian juga dengan cawan Paskha. Cawan Paskha diberi makna baru sebagai tanda perjanjian baru karena tercurahnya darah Kristus di kayu salib (ayat 20). Renungkan: "Bukalah mata rohani kami melihat kedalaman makna kematian-Mu ya Yesus"! Jadikanlah ini doa sepanjang hidup Anda. |
(0.34581230107527) | (Luk 22:24) |
(sh: Melayani (Rabu, 13 April 2011)) MelayaniJudul: Melayani Padahal jauh sebelum itu, model kepemimpinan yang melayani sudah diajarkan oleh Yesus kepada para murid-Nya (26). Hal ini terlihat dengan jelas ketika Yesus menanggapi perdebatan di antara para murid mengenai siapakah yang paling hebat di antara mereka (24). Sungguh memprihatinkan! Di tengah situasi menjelang perpisahan dengan Tuhan Yesus karena peristiwa salib yang akan terjadi, para murid justru memperdebatkan hal yang tidak pantas. Bukan hak mereka mempersoalkan siapa yang terbesar dan layak menjadi pemimpin di antara mereka.Kristus telah memberikan teladan kepada mereka dengan memposisikan diri sebagai pelayan (27). Dialah yang memiliki otoritas dan hak untuk itu (29). Dalam kehidupan pelayanan, terkadang kita tergoda untuk membandingkan diri dengan orang lain dalam masalah keberhasilan melayani. Atau kita lebih suka memilih pelayanan dengan hierarki yang tinggi agar dapat menyuruh dan bukan disuruh. Atau kita lebih mengerjakan hal-hal besar, yang bakal dikagumi orang dibandingkan mengerjakan hal-hal yang dianggap remeh. Padahal justru di situlah letak kegagalan kita, seperti yang diingatkan Yesus kepada Petrus (31). Tuhan Yesus mengingatkan para murid bahwa saat krisis menimpa mereka, adalah penting memperlengkapi diri dengan senjata rohani (36-37). Sayang sekali para murid memahaminya sebagai senjata jasmani (38). Semua itu terjadi karena mereka terjebak pada model kepemimpinan duniawi. Sebagai pengikut Kristus, mari kita mengevaluasi diri. Adakah kita menerapkan prinsip pelayanan yang meneladani Tuhan Yesus, atau terjebak pandangan modern yang mengutamakan hak dan kuasa? Kiranya kita meneladani Kristus, memimpin melalui melayani. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.34581230107527) | (Yoh 2:1) |
(sh: Bertumbuh dalam kemuliaan (Jumat, 28 Desember 2001)) Bertumbuh dalam kemuliaanBertumbuh dalam kemuliaan. Jika kita berbicara tentang iman yang semakin dalam dan kuat, apakah sebenarnya yang kita maksudkan? Apakah hanya sebatas semakin banyaknya informasi yang kita serap dan kuasai? Hari ini kita akan merenungkan apa artinya iman yang semakin bertumbuh. Jika pada peristiwa sebelumnya kesaksian disampaikan melalui perkataan, maka dalam teks hari ini kita melihat bahwa kesaksian juga disampaikan melalui perbuatan. Dalam sebuah pesta pernikahan di Kana, Yesus menyatakan kemuliaan-Nya (ayat 11). Yesus bersaksi melalui perbuatan, yakni dengan mengubah air menjadi anggur (ayat 9). Ia bersaksi kepada pelayan-pelayan dan juga orang-orang yang hadir dalam pesta perkawinan. Tetapi, tidak dinyatakan bahwa mereka, sebagai akibatnya, menjadi percaya pada Yesus dan kemudian melihat kemuliaan-Nya. Mereka gagal melihat kemuliaan Yesus. Apakah artinya melihat kemuliaan Yesus? Jika kita mengingat janji Yesus seperti tertera dalam murid-murid&tab=notes" ver="">1:50-51, maka dapat dikatakan bahwa melihat kemuliaan Yesus identik dengan mengalami hadirat Allah. Melihat surga terbuka dan melihat malaikat- malaikat Allah turun-naik kepada Yesus merupakan pernyataan kehadiran Allah. Pada peristiwa sebelumnya, dinyatakan bahwa murid-murid telah percaya pada Yesus (ayat murid-murid&tab=notes" ver="">1:35-51). Mengapa dalam ayat murid-murid&tab=notes" ver="">11 dikatakan murid-murid percaya pada Yesus? Peristiwa di Kana bukanlah awal kelahiran iman murid-murid pada Yesus. Peristiwa ini memperlihatkan pendalaman iman. Iman murid-murid bertumbuh semakin dalam melalui dan oleh peristiwa di Kana. Ini sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sebelumnya (ayat murid-murid&tab=notes" ver="">1:50-51). Melihat kemuliaan Yesus menyebabkan iman murid-murid bertumbuh. Mereka yang percaya pada Yesus selanjutnya akan menikmati persekutuan bersama- Nya, mengalami hadirat Allah. Melihat kemuliaan Yesus berarti mengalami hadirat Allah. Inilah artinya iman yang bertumbuh. Renungkan: Setiap manusia yang percaya pada Yesus akan melihat kemuliaan-Nya (ayat murid-murid&tab=notes" ver="">1:14). Belajarlah peka melihat kemuliaan- Nya dalam hidup Anda. Ucapan syukur Anda bisa jadi merupakan tanda bahwa iman Anda bertumbuh. |
(0.31244415053763) | (Yoh 13:5) |
(full: MEMBASUH KAKI MURID-MURID-NYA.
) Nas : Yoh 13:5 Peristiwa yang dramatis ini terjadi pada malam terakhir sebelum Yesus ditangkap dan disalibkan. Yesus melakukannya
|
(0.31244415053763) | (Yoh 1:10) | (jerusalem: dunia) ada kalanya kata dunia berarti: jagat raya atau bumi; ada kalanya artinya ialah umat manusia; atau: seluruh manusia yang menolak Allah dan benci mengejar Kristus dan murid-muridNya, Yoh 7:7; 15:18,19; 17:14. Dengan arti terakhir ini Yohanes melanjutkan pertentangan antara "dunia ini, Yoh 8:23 dll., yang dikuasai oleh Iblis, Yoh 12:31; 14:30; 16:11; 1Yo 5:19, dan oleh yang jahat dan "dunia yang akan datang" (yang mungkin dimaksudkan Yohanes dengan istilah "hidup kekal" dalam Yoh 12:25) bagaimana yang lazim dalam alam pikiran Yahudi. Untuk sementara waktu murid-murid harus tinggal di dalam "dunia ini", meskipun bukan "dari dunia", Yoh 17:11,14 dst. Bdk "bumi" yang mendapat arti jelek dalam Wah 6:15; 13:3,8; 17:2,5,8. Bdk juga Rom 8:16+ |
(0.30930394623656) | (Mat 16:23) |
(ende) Memang sukar bagi murid-murid membajangkan apa jang dinjatakan Jesus tadi. Hardikan Jesus kepada Petrus tentu sadja demikian keras, hanja untuk menekankan kesungguhan pernjataanNja itu dan untuk menginsjafkan Petrus setegas-tegasnja akan salah paham dan salah sikapnja. |
(0.30930394623656) | (Luk 21:7) |
(ende: Bilamana hal-hal itu akan djadi) Murid-murid hanja bertanja tentang kerobohan kenisah, tetapi Jesus tidak memberi djawaban jang langsung melainkan menggunakan kesempatan ini untuk memberi nasehat-nasehat kepada muridNja mengenai hari-hari depan, Jesus mentjampurkan dalam pembitjaraanNja kedjadian-kedjadian sebelum dan sementara kerobohan Jerusalem dengan jang akan dialami dalam masa mendjelang achir zaman. Kesimpulan nasehat-nasehatNja ialah: harus tetap bersiap untuk menghadapi segala kesukaran. Bdl. Mat 24 dan Mar 13. |
(0.30930394623656) | (Yoh 14:3) |
(ende: Datang kembali mendjemput mereka) Barangkali ini dimaksudkan terutama tentang kedatangan Jesus pada hari kiamat. Tetapi tentu sadja Jesus datang mendjemput murid-muridNja, jaitu segala orang beriman jang setia kepadaNja djuga pada ketika mereka itu meninggalkan dunia, untuk mengantar mereka ketempat jang telah disediakan olehNja bagi mereka. Lih. Yoh 14:2. Anggapan ini agak njata terkandung dalam utjapan Paulus Fili 1:23; 2Ko 5:8-9. Bdl. pula 2Ti 4:6-8. |
(0.30930394623656) | (Kis 2:1) |
(ende: Pentekosta) Artinja menurut kata ialah: "jang kelimapuluh", maksudnja hari kelimapuluh sesudah Paska. Sebagai hari raja agung dirajakan oleh orang Jahudi terutama sebagai peringatan akan pemberian hukum taurat di Sinai. Murid-murid jang hadir dalam ruangan ini, tentu mereka jang disebut dalam Kis 1:14; tetapi diduga sekalian 120 murid jang berkumpul waktu pemilihan Matias mendjadi rasul jang keduabelas, menggantikan Judas Iskariot. Lih. Kis 1:15. |
(0.30930394623656) | (Im 23:15) |
(full: GENAP TUJUH MINGGU.
) Nas : Im 23:15 Hari Raya Tujuh Minggu (bd. Ul 16:10), juga dikenal dengan Hari Raya Pentakosta, dirayakan pada akhir panen gandum, 50 hari ("Pentakosta" artinya "lima puluh") setelah Hari Raya Buah Sulung (ayat Im 23:16). Pada hari ini umat Allah bersyukur atas berkat makanan berkelimpahan dan segala sesuatu yang menopang mereka. Pada hari raya Pentakosta itulah Allah mencurahkan Roh Kudus atas murid-murid Yesus (Kis 2:1-4). |
(0.30930394623656) | (Mrk 2:23) |
(full: HARI SABAT.
) Nas : Mr 2:23 Lihat cat. --> Mat 12:1 [atau ref. Mat 12:1] |
(0.30930394623656) | (Luk 6:1) |
(full: SABAT.
) Nas : Luk 6:1 Lihat cat. --> Mat 12:1 mengenai Sabat. [atau ref. Mat 12:1] |
(0.30930394623656) | (Yoh 8:31) |
(full: JIKALAU KAMU TETAP DALAM FIRMAN-KU.
) Nas : Yoh 8:31 Yesus tidak pernah mendorong murid-murid-Nya agar berharap kepada iman dan pengalaman yang lampau. Keselamatan hanya terjamin apabila kita "tetap dalam Firman-Nya". Murid Kristus yang sejati akan senantiasa taat kepada perkataan-Nya (Luk 21:19; lihat cat. --> Yoh 15:6) [atau ref. Yoh 15:6] |
(0.30930394623656) | (Pkh 11:1) | (jerusalem: Lemparkanlah rotimu...) Maksud ayat (peribahasa?) ini kurang jelas. Ada yang mengartikannya sehubungan dengan penangkapan ikan: melemparkan umpan ke dalam air, yang kembali berupa ikan yang ditangkap. Lain ahli menghubungkan dengan pelayanan: modal yang ditanam dalam perusahaan semacam itu kembali berupa untung. Nasehat untuk mengambil risiko itu menyatakan bahwa Pengkhotbah tidak bermaksud mematahkan semangat murid-muridnya. Tetapi ia mau memberi peringatan jangan-jangan murid-murid mengharapkan terlalu banyak; nanti akan kecewa saja. |