<span class="red">Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga<n id="1" /> karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.<x id="x" />"span>

<span class="red">Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala<x id="m" /> yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.<x id="n" />span>

Jawab Tuhan: <span class="red">"Kalau sekiranya kamu mempunyai iman<n id="1" /> sebesar biji sesawi<x id="b" /> saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.<x id="c" />"span>

<span class="red">Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka<n id="1" />. Akan tetapi, jika Anak Manusia<x id="k" /> itu datang,<x id="l" /> adakah Ia mendapati iman di bumi<n id="2" />?"span>

<span class="red">Orang Farisi itu berdiri<x id="p" /> dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;span>

Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: <span class="red">"Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.span>

Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: <span class="red">"Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki<n id="1" /> dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin,<x id="y" /> maka engkau akan beroleh harta di sorga,<x id="z" /> kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."span>

Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: <span class="red">"Sekarang kita pergi ke Yerusalem<x id="f" /> dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi<x id="g" /> mengenai Anak Manusia<x id="h" /> akan digenapi.span>

Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah<x id="e" /> akan segera kelihatan.<x id="f" />

Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun,<x id="s" /> mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat.

<span class="red">dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu<x id="z" /> dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain,<x id="a" /> karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat<x id="b" /> engkau."span>

Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah<x id="g" /> dan memberitakan Injil,<x id="h" /> datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ,

<span class="red">Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.span>

<span class="red">dan katakanlah kepada tuan rumah itu: Guru bertanya kepadamu: di manakah ruangan tempat Aku bersama-sama dengan murid-murid-Ku akan makan Paskah?span>

Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami,<x id="v" /> dan melarang membayar pajak kepada Kaisar,<x id="w" /> dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.<x id="x" />"

Ia berkata kepada mereka: <span class="red">"Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu,<x id="g" /> yakni bahwa harus digenapi<x id="h" /> semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa<x id="i" /> dan kitab nabi-nabi<x id="j" /> dan kitab Mazmur.<x id="k" />"span>

Keduanya adalah benar di hadapan Allah<n id="1" /> dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.<x id="j" />

Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.<x id="k" />

Sebab ketika diundi,<x id="l" /> sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan<x id="m" /> di situ.

Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar<x id="n" /> dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.