(0.18608019047619) | (Yos 11:20) |
(ende) Disini (dan berulang kali) pembinasaan mutlak penduduk kena'an dihubungkan dengan takdir (kehendak) dan perintah Allah. Menurut pandangan susila si pengarang itupun sudah sewadjarnja. Sebab bangsa2 itu menentang Israil dan dengan demikian mereka menentang Allah, tidak menuruti dan tidak memudja Jahwe, Tuhan semesta alam. Karenanja mereka mesti dihukum. Keadilan Allah dan kekuasaanNja jang mutlak atas segala sesuatu ditekan dengan djalan ini. Selain dari pada itu agama kafir bangsa2 itu merupakan antjaman besar untuk agama Jahwe jang harus dilindungi. Achirnja: membunuh dan membinasakan segala sesuatu termasuk kedalam adat perang djaman itu. Sebenarnja Israil tidak berhasil membinasakan semua penduduk Kena'an. |
(0.18608019047619) | (1Taw 1:24) |
(ende) Pengarang disini mengenakan suatu metodos, jang sudah dipakai oleh Kitab Kedjadian, untuk sampai kepada apa jang lebih2 menarik perhatiannja, jakni: Ia meninggalkan ketiga tjabang umat manusia untuk meneruskan hanja tjabang Sjem (asal-usul bangsa terpilih), dari tjabang2 Sjem diteruskan hanja tjabang jang menudju ke Ibrahim. Dari keturunan Ibrahim lalu diteruskan hanja keturunan Ishak liwat Jakub. Demikian ia sampai kepada umat Jahwe, satu2nja jang menerima djandjiNja, dan itu mau dibitjarakan, dahulu hanja dalam silsilahnja, lalu djuga dalam hal-ichwalnja. |
(0.18608019047619) | (Ezr 2:1) |
(ende) Daftar ini bukan daftar orang2 jang kembali bersama dengan Sjesjbasar, melainkan orang2 jang ber-angsur2 kembali dipimpin oleh orang2 jang namanja terdaftar dalam aj.2(Ezr 2:2), dan jang sudah menetap di Palestina djuga. Daftar ini berasal dari "surat peringatan Nehemia" (Neh 7:6-72) (perbedaan nama datang dari salah tulis) dan dibubuhkan disini oleh si penjusun, sebagai pendahuluan kisahnja mengenai hal-ihwal kaum jang pulang itu. Daftar ini pada achirnja (68-69) sedikit disadur oleh si penjusun. Nehemia sendiri mengambil daftar itu dari satu dokumen lain. |
(0.18608019047619) | (Neh 11:21) |
(ende) Daftar inipun dibubuhi oleh si penjusun, sebagaimana halnja dengan jang berikut Neh 11:25-12:26. Dengan daftar2 ini, jang tidak semua berasal dari djaman Nehemia, si penjusun kitab Nehemia dengan ringkas mau melukiskan keadaan umat jang sudah menetap dan perhatiannja chususnja ditaruh pada kaum imam dan kaum Levita. Untuk orang2 Jahudi pada masa sesudah pembuangan sangat penting untuk mempunjai silsilahnja, jang membuktikan mereka sungguh masuk kedalam umat Allah jang baru itu. Itupun satu daripada beberapa alat untuk memisahkan orang2 Jahudi dari kaum kafir dan kaum tjampuran. |
(0.18608019047619) | (Est 8:12) |
(ende) [12k] Anehnja, bahwa Haman disini disebut "orang Makedonia" (Junani), padahal ditempat lain disebut "orang Agag". Orang2 Makedonia baru didjaman Iskandar Zulkarnain mendjadi musuh Parsi. Karena itu rupanja bagian ini dikarang sesudah djaman itu dan karena permusuhan Makedonia Haman disebut orang Makedonia, musuh bukan dari orang2 Jahudi sadja, tetapi djuga dari radja sendiri. [12p-q] Pikiran2 serta pudjian ini memang anggapan Jahudi, jang ditaruh dalam mulut radja kafir itu. [12u] Dengan ajat itu radja Xerxes sebenarnja sudah membebankan perajaan Purim, jang nanti akan dibebankan dan diatur oleh Mordekai dan Ester. |
(0.18608019047619) | (Mzm 51:1) |
(ende) Doa tobat ini adalah jang terindah dalam Perdjandjian Lama, hingga sudah mendekati Perdjandjian Baru. Dosa disini nampak se-mata2 sebagai penghinaan Allah. Dengan terus terang pengarang mengakui kedjahatannja (Maz 51:5-8), minta pengampunan dan pembaharuan batinnja (Maz 51:3-4,9-14). Lalu ia berdjandji ia akan mengadjar kepada orang2 lain jang menjesal dan, dengan memakai kurban2, akan memuliakan dan memudji Tuhan dengan hati murni dan bersih (Maz 51:15-19). Ajat2 20-21(Maz 51:18-19) boleh dianggap sebagai tambahan untuk keperluan ibadat. |
(0.18608019047619) | (Kid 8:8) |
(ende) Jerusjalem (adik kami) tiada kuat dan berbenteng (buah dada).Bila musuh2 menjerang (melamar), maka orang2 Jahudi (saudara2), pengikut seorang radja jang terlalu berpolitik, mau menguatkannja dengan benteng (katelum, papan kaju Aras)(Kid 8:8-9). Tetapi Israil sedjati tidak membutuhkannja, karena pertjaja pada Jahwe sadja (aku dewala, susuku menara), jang sudah berdamai dengannja (Kid 8:10). Dahulu radja Sulaiman memiliki Palestina, kebun anggur Tuhan, jang diurus oleh pegawai (pendjaga). Tetapi sekarang Israil mau memiliki negerinja sendiri dan tidak mau menjerahkannja kepada siapapun djua, chususnja tidak kepada seorang radja jang tidak setia kepada Tuhan (Sulaiman=radja lain dari Sulaiman tadi itu). |
(0.18608019047619) | (Yes 1:5) |
(ende) Juda dibandingkan dengan orang jang luka dan sakit. Artinja: negeri itu sudah dihukum, mungkin penjerbuan dari pihak Israil dan Aram ditahun 735 (lih. Yes 6:11-12; 8:1-3). Penafsir2 lain lebih suka menghubungkan nubuat ini dengan penjerbuan Sanherib, radja Asjur, dalam th. 701 (bdk.pas. 36-37)(Yes 36:1-37:38) dengan berdasarkan aj. 8 (Yes 1:8). Kendati keadaan buruk Jahwe tidak menolong, oleh karena Juda tetap keras kepala dan tidak mau bertobat. |
(0.18608019047619) | (Yes 24:1) |
(ende) Bagian Kitab Jesaja ini tentu merupakan kesatuan jang padat. Tapi naskah Hibrani seringkali sukar diartikan dan para penafsir djauh dari sependapat dalam tafsirnja. Kami berpendapat, bahwa nubuat ini mengenai kebinasaan semesta alam (kiasan), achir djaman dan pengadilan terachir. Atjap kali nabi berbitjara tentang sebuah kota, besar, angkuh dan djahat. Kota itu kiranja Babel, tapi Babel sudah mendjadi lambang jang menundjuk musuh umat Jahwe pada umumnja. Musuh itu akan diadili dan ditumpas, sedangkan umat Jahwe selamat. Si nabi melihat umat jang selamat, jang berulang kali muntjul dalam teksnja itu, sebagai bangsa jang tertindas dan teraniaja, tapi lalu mengutjap sjukur karena keselamatan jang dikerdjakan Jahwe. |
(0.18608019047619) | (Yeh 3:22) |
(ende) Nabi disuruh Allah untuk berdiam diri dan tidak menjampaikan kabar peringatannja kepada kaum buangan, oleh sebab mereka tidak tersedia untuk menerimanja. Larangan itu digambarkan dengan bahasa kiasan (terkurung dan terikat). Baru dalam Yeh 33:22 nabi itu diidjinkan berbitjara, jakni setelah Jerusjalem sudah binasa. Tidak demikian halnja bahwa Jeheskiel dilarang untuk berbitjara, tapi ia hanja tidak boleh (dapat) mengatakan sesuatu jang akan berhasil pada kaum sebangsa, sehingga mereka bertobat. |
(0.18608019047619) | (Yeh 32:20) |
(ende) Ajat2 ini dalam naskah hibrani agak sukar untuk diartikan. Dengan bersandar pada terdjemahan Junani boleh diterdjemahkan: Ditengah2 orang2 jang ditembusi pedang turunlah mereka dan segenap kekuatannja akan padam Yeh 32:21a Para perwira pahlawan berkata kepadanja dari tengah pratala: 19 Daripada siapa maniskah engkau? Yeh 32:21b Turunlah, berbaringlah beserta dengan orang2 berkulup jang ditembusi pedang. |
(0.18608019047619) | (Mat 6:12) |
(ende: Hapuskanlah utang kami) Inilah terdjemahan tepat menurut teks Mt. Menurut teks Lk. "ampunilah dosa kami". Maksud pada dasarnja sama tetapi utang lebih luas dan dalam artinja. Bila dosa sudah diampuni, masih tinggal "utang", jaitu kewadjiban, memulihkan kehormatan Allah jang diperkosa dan akibat-akibat buruk jang lain, ataupun masih tertinggal siksa rohani atau djasmani, sebab tobat tidak tjukup sempurna. Mengingat bahwa kita tidak mampu membajar seluruh utang, maka kita minta Allah, supaja Ia menghapusnja. Hal itu tergambar dalam perumpamaan Mat 18:21-35. |
(0.18608019047619) | (Mat 6:22) |
(ende: Tubuhmu) Ajat ini sangat kabur dalam bahasa kiasannja. Keadaan "tubuh" disini sudah harus dianggap sebagai ibarat keadaan batin. Kalau "mata-batin" jaitu minat hati mengarah Allah dan harta surgawi, maka mata itu, dan seluruh batin, diterangi dengan tjahaja Ilahi. Tetapi kalau mata batin keruh atau buta oleh tjita-tjita djasmani dan duniawi, maka manusia jang demikian tidak dapat melihat atau mengerti nilai-nilai rohani dan atas kodrati. Mereka seolah-olah meraba-raba dalam gelap, tak bertudjuan pasti dan sebab itu tidak mungkin mentjapai bahagia sedjati. |
(0.18608019047619) | (Mat 23:5) |
(ende: Pita sembahjang) Semua orang laki-laki Jahudi jang sudah dewasa, berwadjib memakai dua pita-sembahjang dalam melakukan sembahjang pagi. Pita-pita itu dibuat dari kulit dengan ditengah-tengahnja tertempel sebuah kotak-ketjil. Didalam kotak itu terdapat empat potong kertas masing-masing bertuliskan satu ajat dari taurat. Satu pita dipasang keliling kepala, demikian rupa, sehingga kotak ketjil terletak ditengah-tengah dahi. Jang lain dibelit pada lengan kiri dan sedang sembahjang tangan kiri itu harus terletak demikian, sehingga kotak ketjil itu rapat dengan djantung. Udjud pemakaian itu, supaja orang tetap ingat dan setia kepada hukum Allah. |
(0.18608019047619) | (Rm 2:25) |
(ende: Ada manfaatnja) Sunat itu dimaksudkan sebagai meterai jang mensahkan "perdjandjian" Allah dengan kaum Israel, lagipun sebagai bukti, bahwa mereka termasuk kaum terpilih. Tanda itu pula harus senantiasa memperingatkan mereka, bahwa mereka berwajib tetap setia akan "djandjian" itu. Tetapi kalau mereka sudah tidak setia lagi, maka tanda sunat tak ada nilainja. Orang-orang Jahudi beranggapan atau berlagak seolah-olah djandji-djandji Allah kepada para leluhur, dengan sendirinja mendjamin keselamatan Keradjaan Allah bagi mereka dan tak mungkin dosa-dosa mereka membatalkannja. Salah-paham itu disini disentuh sadja, tetapi akan dibitjarakan lebih landjut dalam bab 9-11 (Rom 9-11) nanti. |
(0.18608019047619) | (Rm 4:3) |
(ende: Sabda Alkitab) Sabda ini terkutip dari Buku Kedjadian, I Mos. Kej 15:6. "Diperhitungkan sebagai kebenaran". Kebenaran Abraham bukan berwudjud atas-kodrati seperti kebenaran Perdjandjian Baru, melainkan hanja berarti, bahwa ia berkenan pada Allah. Paulus hendak hanja menandaskan, bahwa djalan untuk memperolehnja adalah sama, jaitu kepertjajaan. Lagi pula menurut arti istilah itu didalam Perdjandjian Lama. Abraham sudah "benar" sebelum terdjadinja peristiwa "kepertjajaan" itu. |
(0.18608019047619) | (Rm 9:10) |
(ende) Bukti kedua: bukan sekalian turunan Isaak pula jang dimaksudkan, melainkan hanjalah para turunan Jakub. Ketiga ajat ini kurang djelas dan lengkap kalimat-kalimatnja. Paulus menjentuh beberapa segi sadja dari peristiwa "Jakub dan Esau" hanja jang tepat untuk pembuktiannja. Para pembatjanja sudah tjukup tahu peristiwa dalam keseluruhannja dan mudah dapat melengkapi kalimat-kalimat, dan menjambungkan Rom 9:11 dengan Rom 9:12, sebab susunan dan hubungan asli sukar dapat dituruti agak djelas dalam bahasa kita. Kutipan jang tersisip terdapat dalam I Mos. Kej 25:23. |
(0.18608019047619) | (Rm 9:16) |
(ende: Berlari) artinja mendjadikan atau mengamalkan iman dengan giat dan bersemangat, seperti di lain-lain tempat Paulus menamakan iman "djalan" dan melakukan hidup keimanan "berdjalan". Tidak bergantung pada manusia". Dengan adjaran ini Paulus tidak hendak mengatakan, bahwa kegiatan dalam mengamalkan iman tidak berguna untuk kehidupan abadi bagi orang-orang jang sudah "dibenarkan". Dalam keadaan "kebenaran" (rahmat pengudus) itu kita mengamalkan iman sekerdja dengan Roh Kudus, sehingga pengamalan itu mendjadi bersifat Ilahi dan bernilai ataskodrati, untuk menambahi kemuliaan abadi. Bdl. Rom 6:13-14 dan Kej 18:3. |
(0.18608019047619) | (1Kor 7:12) |
(ende: Orang lain itu) (jang djuga diadjukan persoalannja dalam surat umat kepada Paulus itu), ialah saudara atau saudari, jang sudah kawin sebelum bertobat dan sesudah bertobat pihak lain tetap takberiman. Rupanja ada didalam umat jang ragu-ragu, kalau-kalau perkawinan tjampuran jang demikian mentjemarkan pihak beriman, sehingga patut ia bertjerai sadja. Paulus sebagai rasul jang penuh berwenang menerangkan, bahwa perkawinan jang demikian tidak mentjemarkan, kalau pihak tak beriman suka hidup terus bersama dengan pihak beriman dalam damai, artinja dengan mengindahkan kepentingan-kepentingan keagamaannja. |
(0.18608019047619) | (Gal 2:12) |
(ende: Dari lingkungan Jakobus) Aslinja "dari Jakobus", tetapi itu tidak berarti, bahwa mereka dikirim oleh Jakobus. Itu sudah bertentangan dengan sikap Jakobus dalam Kis 15:24. Mereka adalah anggota umat Jerusalem jang dipimpin oleh Jakobus, dan dalam umat itu masih banjak orang segan melepaskan diri dari hukum dan adat-istiadat Jahudi. |