Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 8741 - 8760 dari 10878 ayat untuk dengan [Pencarian Tepat] (0.012 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.13936123333333) (Bil 28:16) (sh: Ibadah dan perayaan Paskah (Rabu, 17 November 1999))
Ibadah dan perayaan Paskah

Ibadah dan perayaan Paskah. Sebagai bangsa yang merdeka di dalam Allah, para imam bertugas untuk memimpin peringatan hari Paskah. Mereka merayakan Paskah selama tujuh hari dengan makan roti tak beragi dan membakar korban setiap hari. Pada hari ketujuh mereka mengadakan perjamuan kudus. Ibadah perayaan Paskah ini benar-benar menunjukkan kemeriahan dan kemegahan yang menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa yang merdeka. Hanya orang merdeka sajalah yang dapat menaikkan syukur dan bersukacita. Ibadah perayaan Paskah Kristen pun dirayakan sebagai wujud kemerdekaan Kristen dari dosa.

Hari Pentakosta. Hari raya memiliki dua fungsi: memperdalam penghayatan umat akan kebaikan Allah dan kesempatan untuk mengungkapkan kasih kepada Tuhan. Setelah merayakan Paskah, lima puluh hari kemudian, mereka merayakan panen hasil pertama. Dalam pesta panen itu mereka bersyukur kepada Allah yang telah memberikan hasil atas tanah ladang mereka (26). Itulah hari Pentakosta dalam tradisi Perjanjian Lama. Kini, dalam tradisi Perjanjian Baru, Kristen merayakan hari Pentakosta dengan arti baru yaitu pencurahan Roh Kudus.

Renungkan: Roh Kudus datang untuk menyertai, memperbaharui, dan menerangi hidup Kristen agar bertekun, beriman, dan berkarya di dalam Kristus, serta menjadi berkat bagi orang lain.

(0.13936123333333) (Bil 29:23) (sh: Beragam jumlah korban bakaran (Jumat, 19 November 1999))
Beragam jumlah korban bakaran

Beragam jumlah korban bakaran. Perayaan hari raya pondok daun sungguh meriah, bahkan tidak sedikit jumlah hewan yang dikorbankan. Apabila dihitung dengan nilai rupiah pada saat ini, mungkin jutaan rupiah terbakar habis dalam api. Apakah ini suatu pemborosan? Bangsa Israel diajar untuk menghitung berkat Allah melalui setiap persembahan yang mereka lakukan, karena berkat Allah melebihi jumlah korban bakaran yang mereka persembahkan. Orang yang mengutamakan harta, sulit menghitung berkat Allah, karena berkali-kali mempertimbangkan berapa besarnya persembahan yang akan diberikan kepada Tuhan. Apabila menyadari betapa besarnya Tuhan sudah memberkati diri mereka, pasti mereka akan belajar bersyukur dan dengan sukacita rela memberikan persembahan kepada Tuhan.

Ketaatan mendorong ibadah yang benar. Pengenalan umat kepada Allah mendorong hati untuk taat. Pengenalan dan ketaatan ini pula yang dapat mendorong umat menyatakan ibadah yang benar.

Renungkan: Ketaatan bersumber pada iman; yaitu percaya dan mau melakukan seluruh firman Allah yang telah didengar. Ketaatan yang benar melahirkan ibadah yang benar. Jadi dapat dikatakan sikap hidup ibadah yang benar bersumber dari pengenalan yang benar kepada siapa kita beribadah.

(0.13936123333333) (Bil 30:1) (sh: Mengucapkan janji (Sabtu, 20 November 1999))
Mengucapkan janji

Mengucapkan janji. Nazar berarti 'janji dan sumpah yang ditujukan bagi Allah bukan manusia'. Dalam nazar ini diungkapkan tentang keinginan untuk melakukan sesuatu bagi Allah. Seringkali seseorang mengucapkan nazar tanpa berpikir panjang, tetapi karena dorongan emosi. Tujuannya mungkin untuk menyatakan bahwa ia bersungguh-sungguh, tapi kenyataannya sulit mewujudkan janji itu. Perlu diingat, nazar ini harus dipenuhi karena merupakan janji kepada Allah. Itu sebabnya, Allah memerintahkan bangsa Israel melalui Musa untuk mengucapkan nazar dengan penuh tanggung jawab.

Tanggung jawab lelaki dan perempuan. Jika seorang laki-laki mengucapkan janji, ia sangat terikat dengan janji tersebut. Sebaliknya, jika perempuan yang mengucapkan janji, lelaki yang mendengarnya (suami atau ayah) berhak membatalkannya. Jika mereka diam, berarti mereka menyetujui dan harus turut memikulnya. Sebagai Kristen - anggota keluarga Allah - kita harus berbicara/menegur, bila melihat kesalahan sesama seiman kita. Jika kita berdiam diri, kita harus turut memikul kesalahan yang mereka lakukan.

Renungkan: Berpikir panjang dan bersungguh-sungguhlah dalam mengucapkan nazar, karena nazar itu akan mempengaruhi tanggung jawab panggilan hidup.

(0.13936123333333) (Bil 32:1) (sh: Iman bani Ruben dan Gad (Selasa, 23 November 1999))
Iman bani Ruben dan Gad

Iman bani Ruben dan Gad. Ketika tugas pengabdian pada negara harus dilaksanakan, maka seorang pejuang harus berani meninggalkan keluarganya. Itulah prinsip seorang pejuang. Bani Ruben dan Gad membangun rumah untuk keluarga dan ternak mereka. Namun karena mereka harus berperang dan bergabung dengan bani lainnya - demi keutuhan dan keamanan bangsa - maka keluarga dan harta benda (ternak) harus mereka tinggalkan tanpa dijaga. Keluarga mereka dipercayakan kepada Allah yang akan melindungi dan memelihara. Mereka mendahulukan tugas dan tanggung jawab bangsa, karena mereka percaya dan bergantung sepenuhnya pada Allah.

Komitmen bukan persetujuan. Keputusan yang diambil bani Ruben dan Gad menimbulkan pertentangan kepentingan. Pada awalnya, Musa tidak menyetujui usul bani Ruben dan Gad, karena itu dianggap sebagai tindakan pemberontakan terhadap Allah. Namun ketika dilihat bahwa mereka tetap berkomitmen atas misi yang Allah berikan, maka Musa mengizinkan. Ukuran kita terhadap sesama Kristen bukan apakah mereka mempunyai pemikiran yang sama persis dengan kita, namun nilai mereka berdasarkan komitmen dan ketaatannya kepada Allah.

Renungkan: Melakukan perintah Allah adalah prioritas utama dalam kehidupan Kristen. Lakukanlah sebagai komitmen hidup.

(0.13936123333333) (Ul 3:12) (sh: Ketika maksud hati tak sampai (Minggu, 27 April 2003))
Ketika maksud hati tak sampai

Ketika maksud hati tak sampai. Dalam perjalanan bangsa Israel di padang gurun, kita sudah melihat bahwa keinginan mereka untuk "lebih baik kami mati" (Bil. 20:3) telah diizinkan Allah terjadi. Generasi padang gurun telah hancur lenyap dari muka bumi. Kita juga melihat bahwa kehendak hati bangsa Israel yang terus-menerus melawan Allah memang terpenuhi, tetapi itu semua merupakan tragedi yang membawa penghukuman belaka.

Setelah wilayah-wilayah taklukkan dari Sihon dan Og didaftarkan, mulailah dilakukan pembagian wilayah-wilayah tersebut di antara dua dan setengah suku Israel, yaitu Ruben dan Gad dan setengah suku Manasye. Namun demikian, ada syarat yang perlu dipenuhi oleh suku-suku itu agar mereka bisa tetap tinggal di sebelah timur Sungai Yordan (ayat 18-20), yaitu semua yang gagah perkasa haruslah ikut berperang.

Musa berbicara kepada Yosua, memberikan semangat kepadanya agar jangan takut dan maju berperang. Yosua telah melihat pekerjaan Allah dengan matanya sendiri -- tidak ada keraguan, dan ia menerima penyertaan yang sama dari Allah. Musa juga berbicara kepada Allah (ayat 23-26a). Ia meminta kepada Allah agar diizinkan menyeberangi Sungai Yordan. Namun, keputusan Allah bulat. Musa tidak mendapatkannya. Sebuah tragedi? Tidak. Kehendak Tuhan tidak pernah merupakan tragedi. Itulah yang terbaik bagi manusia! Dengan ketaatan kepada Tuhan, Musa menjadi teladan bagi seluruh bangsa Israel.

Renungkan: "Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga" (Mat. 6:10).

(0.13936123333333) (Ul 11:1) (sh: Sumber kekuatan (Minggu, 11 Mei 2003))
Sumber kekuatan

Sumber kekuatan. Musa kembali memberikan nasihat agar bangsa Israel mencintai Tuhan dan menaati perintah-perintah-Nya. Mengapa Musa tidak bosan mengulang-ulang hal ini? Mengapa bangsa Israel seperti anak terbelakang mental yang harus diajarkan berulang-ulang kali? Karena perintah ini teramat penting, dan karena memang bangsa Israel sering melupakan hal yang esensial ini.

Musa menyatakan bahwa bangsa Israel perlu menaati hukum-hukum tersebut bukan karena pengalaman generasi terdahulu saja, tetapi karena mereka sendiri telah mengalami pemeliharaan Allah, mengalami kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka juga diingatkan akan hukuman yang keras bagi mereka yang menantang otoritas Tuhan (ayat 6, bdk. Bil. 16).

Perintah-perintah itu akan menjadi kekuatan bagi mereka untuk memasuki tanah yang begitu berlimpah (ayat 8). Tanah Kanaan adalah tanah yang bergantung dari hujan, tidak seperti Tanah Mesir yang bergantung dari Sungai Nil. Ketika bangsa Israel sungguh-sungguh taat maka kebergantungan mereka kepada Tuhan akan sungguh memberikan berkat kepada mereka. Perintah untuk mencintai Allah dengan demikian menjadi sumber kekuatan dan sumber kehidupan. Kehidupan nyata bangsa Israel langsung memancarkan atau tidak memancarkan fakta bahwa mereka umat dari Allah satu-satunya yang sejati.

Renungkan: Dalam kesulitan hidup Anda, ingatlah bahwa itulah kesempatan menyatakan bahwa Anda mencintai Tuhan dengan segenap hati -- dan bahwa Dialah sumber kekuatan dan kehidupan sejati.

Bacaan Untuk Minggu Paskah 4

Kisah Para Rasul 4:8-12; 1Yohanes 3:1-3; Yohanes 10:11-18; Mazmur 23

Lagu: NKB 128

(0.13936123333333) (Ul 21:1) (sh: Menghargai kehidupan (Minggu, 27 Juni 2004))
Menghargai kehidupan

Menghargai kehidupan. Kehidupan kudus adalah anugerah Tuhan. Orang modern kurang menghargai kehidupan manusia. Binatang lebih dihargai daripada manusia. Ada binatang yang disakralkan dan haram untuk dibunuh. Namun untuk aborsi, euthanasia, atau alasan apapun, manusia tak segan membunuh sesamanya. Ironis bukan?

Israel diperintahkan untuk hidup sesuai dengan firman Allah dan lebih utama lagi untuk menghargai kehidupan. Allah tidak membeda-bedakan apakah itu umat pilihan atau bangsa kafir. Kehidupan siapa pun, harus dihargai.

Allah memerintahkan umat Israel untuk peduli kepada mereka yang dibunuh dan ditinggalkan jasadnya (ayat 1-9). Umat Israel harus mencari tahu apa penyebabnya dan apabila itu bukan kesalahan mereka, mereka harus jelas mencuci tangan atas diri orang yang terbunuh itu. Allah memerintahkan umat Israel untuk menghargai tawanan perang (ayat 10-14). Tawanan perang dan wanita harus dilindungi dan dinafkahi. Cara yang biasa dipakai masa itu adalah dengan menikahi wanita tersebut dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidupnya. Jadi orang Israel diperintahkan untuk menghargai kehidupan.

Sebagai Kristen, kita sudah mengalami penebusan hidup oleh Kristus, kita dipanggil menghargai kehidupan orang lain.

Renungkan: Jangan sampai kita kehilangan kemanusiaan kita. Tunjukkan bahwa Anda menghargai hidup dalam sikap kepada orang lain, juga dalam kebiasaan hidup sehari-hari.

(0.13936123333333) (Ul 24:6) (sh: Kasihilah sesamamu manusia (Minggu, 4 Juli 2004))
Kasihilah sesamamu manusia

Kasihilah sesamamu manusia. Mengasihi sesama manusia harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Sebagai anak Tuhan, kita dipanggil untuk mewujudkan kasih itu tanpa memandang bulu. Siapapun dia, tua muda, kaya miskin, berstatus atau tidak adalah sesama manusia.Bacaan hari ini adalah serangkaian peraturan yang kalau disimak baik-baik memiliki beberapa dasar yang penting. Pertama, dasar kesetaraan. Misalnya, seorang yang menghutangi orang lain, ia harus menjaga martabat orang yang berhutang itu dengan tidak mempermalukan dirinya (ayat 10-11). Orang yang menghutangi itu harus memperlakukan orang yang berhutang sebagai sesama manusia di hadapan Allah (ayat 12-13; 25:3).

Kedua, dasar kasih dan kepedulian terhadap sesama (ayat 6,14-15; 17-18; 19-22). Israel dipanggil untuk menyatakan kasih dan kepedulian kepada sesama mereka, karena Allah telah lebih dahulu mengasihi dan mempedulikan kehidupan dan penderitaan mereka ketika masih diperbudak di Mesir (ayat 18,22).

Ketiga, dasar keadilan dan kebenaran. Seorang yang menculik orang lain dan memperlakukannya sebagai budak telah melanggar rasa keadilan masyarakat yang setara (ayat 7). Di hadapan Allah, semua yang berdosa harus dihukum sesuai dengan dosanya (ayat 8-9; 25:1-2), sedangkan yang tidak bersalah harus dibebaskan (ayat 16).

Renungkan: Orang Kristen dipanggil untuk mewujudkan kasih kepada sesamanya, karena ia sudah terlebih dahulu dikasihi Kristus.

(0.13936123333333) (Hak 5:1) (sh: Nyanyian pujian bagi Tuhan. (Selasa, 7 Oktober 1997))
Nyanyian pujian bagi Tuhan.

Nyanyian pujian bagi Tuhan.
Kemenangan Israel adalah dari Tuhan dan oleh Tuhan. Layaklah Debora dan Barak memuji dengan nyanyian pujian dan bermazmur bagi Dia (ayat 3). Debora dan Barak tidak bisa tinggal diam setelah menyaksikan pertolongan Tuhan. Nyanyian pujian yang melimpah dari hati yang menyembah penuh syukur adalah hal yang memperkenan dan menyenangkan hati Tuhan. Menyanyi bagi Tuhan bukan hobbi atau kebiasaan. Bukan juga kebiasaan yang dilakukan ketika umat Tuhan berkumpul berbakti. Menyanyikan pujian adalah ungkapan hati yang meluap dalam suara yang penuh syukur kepada Tuhan.

Seruan untuk memuji Tuhan. Dalam ayat 10-11, Debora menyerukan ajakan untuk menyanyikan perbuatan Tuhan yang adil. Keperkasaan Tuhan, kebaikan dan keadilan-Nya harus diceritakan oleh orang-orang yang sudah mengalami serta mengecapnya. Bagi anak-anak Tuhan, tak ada hari tanpa nyanyian. Nyanyian menjadi ciri khas orang beriman sepanjang masa, sebab pujian adalah ungkapan kasih dan ibadah terdalam bagi Tuhan.

Renungkan: Anak-anak Tuhan memuji Tuhan sebab Tuhan sendiri bersinar sebagai surya hidupnya abadi.

Doa: Tuhan, jadikan kehidupan umat-Mu penuh dengan pujian.

(0.13936123333333) (Hak 5:12) (sh: Tanggapan berbeda. (Rabu, 8 Oktober 1997))
Tanggapan berbeda.

Tanggapan berbeda.
Nyanyian Debora sekaligus adalah kisah pengalamannya ditolong Tuhan dan kisah berbagai reaksi yang ditunjukkan umat Tuhan. Ada dari umat Tuhan itu yang bersemangat, ada yang tak dapat menentukan sikap sebab tiada kesepakatan, ada pula yang sama sekali tidak membantu. Sungguh sedih bahwa dalam perjuangan untuk kepentingan umat bersama, masih juga terdapat ketidaksepakatan. Sebenarnya dalam situasi itu dituntut tiga hal. Pertama, percaya bahwa Tuhan telah memberikan janji kemenangan. Kedua, tanggap dan berbuat. Ketiga, kompak menghadapi musuh. Bermasa bodoh terhadap perintah Tuhan dapat mendatangkan kutuk seperti yang dialami penduduk Meros.

Hanya dengan apa yang ada. Yael seorang ibu tidak pernah dibekali dengan pengetahuan tentang berperang. Juga tidak dipersenjatai. Namun apa yang ada padanya dimanfaatkannya. Pengertiannya bahwa Sisera adalah musuh Israel, kesempatan berada sangat dekat dengannya dan akalnya yang cerdik, tidak disia-siakan. Tuhan dapat memakai siapa saja yang sedia dipakai-Nya.

Renungkan: Allah tidak bergantung pada kehebatan alat, tetapi kepatuhan kepada-Nya yang akan dipakai tangan Allah yang hebat.

Doa: Aku sedia Kau pakai, Tuhan.

(0.13936123333333) (Hak 6:25) (sh: Keberanian tinggi nilainya. (Jumat, 10 Oktober 1997))
Keberanian tinggi nilainya.

Keberanian tinggi nilainya.
Memang untuk melaksanakan tugas dari Tuhan, besar risikonya bagi Gideon. Namun Gideon telah berhasil mengusir "hantu" risiko itu dan menggantinya dengan bayangan kemenangan sebagaimana Tuhan telah janjikan. Gideon yang penakut menjadi pahlawan yang mantap dan berani (ayat 12). Imannyalah yang membuat ia dituntun Tuhan menapaki perubahan tersebut. Keberaniannya itu sangat tinggi nilainya. Ada kalanya kita harus meluruskan sesuatu yang bengkok. Misalnya, adat istiadat yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Tradisi yang sia-sia, dan lain sebagainya. Beranikah kita menanggung risikonya? Berani saja, dengan memperhitungkan penyertaan dan janji Tuhan.

Tuhan memberi tanda. Gideon membutuhkan tanda dan Tuhan memberi. Oleh kebaikan Tuhan, diberikan-Nya tanda sebagaimana Gideon pinta. Tanda itu berfungsi sebagai penguat hati dan pengobar semangat. Hati yang demikian sangat perlu sebelum seorang bertenaga dan menang. Bila Tuhan pun memanggil kita, jangan ragu akan penyertaan-Nya dan akan peneguhan yang dari-Nya.

Renungkan: Keperkasaan dimulai dari keberanian beriman dan mempertaruhkan diri ke tangan Tuhan.

Doakan: Mereka yang gentar menghadapi tugas pelayanan dari-Nya.

(0.13936123333333) (Hak 7:1) (sh: Jumlah atau mutu? (Sabtu, 11 Oktober 1997))
Jumlah atau mutu?

Jumlah atau mutu?
Di medan perang dan di arena politik, biasanya orang berpikir bahwa jumlah adalah hal terpenting. Ternyata tidak! Tiga puluh ribu orang itu disaring berulang kali hingga tersisa tiga ratus orang. Hanya satu persen dari total jumlah semula yang Tuhan pakai untuk menaklukkan orang Midian! Yang penakut, yang bersikap seperti hewan, dan yang tidak siaga pulang kampung saja!(ayat 5-7). Kemenangan tergantung pada kepatuhan kepada kehendak Allah. Allah ingin agar para pelayannya tidak menyombongkan kekuatan maupun sarana perang buatan manusia.

Perang rohani nyata (ayat 15-19). Metode dan strategi terbaik manusia tak laku bagi Allah. Ketiga ratus personalia militer terpilih itu tidak boleh membawa senjata, pedang, tombak, dlsb. Mereka hanya boleh membawa terompet, buyung atau kendi kosong, dan obor. Meski aneh, tugas mereka sebagai pasukan Allah kini adalah taat pada sang komandan. Perang itu adalah perang rohani, maka hanya bisa dimenangkan bukan dengan senjata biasa tetapi dengan iman dan ketaatan!

Renungkan: Mana yang benar? Allah dibatasi oleh sumber daya insani atau sumber daya insani yang tergantung pada Allah?

Doa: Tuhan ajarku untuk taat pada firman-Mu dan bukan banyak tanya terhadap pikiran-Mu.

(0.13936123333333) (Hak 8:22) (sh: Maunya Allah dan maunya manusia (Selasa, 14 Oktober 1997))
Maunya Allah dan maunya manusia

Maunya Allah dan maunya manusia
berbeda, sejauh beda teokrasi dan dinasti. Dalam potensi yang sangat berbeda itu, Gideon, hamba Allah menjadi hakim.

Dinasti serong. Orang Israel minta agar Gideon membuat dinasti. Mereka mengutamakan keamanan diri. Pokoknya aman dan hidup enak. Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan nepotisme dan semacamnya? Keinginan serong rohani itu ternyata manusiawi dan disukai Iblis. Iblis memakai kecenderungan untuk serong itu bagi usaha penyesatan. Baju imam (efod) yang dipergunakan dalam usaha mencari tahu kehendak Allah (1Sam. 14:3,18; 30:7) "diserongkan" menjadi berhala yang disembah (ayat 27).

Teokrasi dan kendali. "Tuhan yang memerintah kamu" (ayat 23b). Ini teokrasi. Masa kini juga, dalam sistem politik bagaimana pun, haruslah kita izinkan Tuhan memerintah secara rohani dan mutlak. Haruslah kita izinkan Kristus dan Allah Bapa memegang pemerintahan (1Kor. 15:25; 2Ptr. 2:10; Why. 11:15, 12:10). Kita harus mau dipimpin oleh Roh Kudus. Pemerintahan Allah harus nyata dalam kehidupan Anda dan saya. Haruslah kita izinkan Allah mengendalikan pikiran, hati, tangan, usaha, pelayanan, sekolah, kota, propinsi, negara kita, juga masa depan kita.

(0.13936123333333) (Hak 9:22) (sh: Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan. (Kamis, 16 Oktober 1997))
Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan.

Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan.
Bukankah orang suka menonton adegan berdarah, dendam kesumat, kekerasan dan sejenisnya?

Kekuasaan manusia ada batasnya. Tiga tahun Abimelekh memerintah sebagai raja. Kemudian muncullah cerita perang yang panjang. Pembangunan ke arah masyarakat sejahtera, adil dan makmur tidak disebut sama sekali. Mungkin pembangunan itu ada, tetapi tidak seberapa. Agaknya yang perlu bagi dia adalah kekuasaan demi kekuasaan, tetapi kurang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Ini peringatan telak bagi saya, Anda dan setiap penguasa. Untuk menopang kekuasaan, diperlukan ketulusan, kejujuran, hikmat ilahi, sistem yang baik.

Pembalasan adalah hak Allah. Allah dapat membiarkan berlakunya hukum sebab-akibat terhadap penguasa dan rakyat. Bukan Allah yang jahat, tetapi dalam hal apa pun selalu ada akibat dari kejahatan. Itu dapat kita simak dengan gamblang dalam kisah Kain yang membunuh Habel. Kisah itu adalah bapa dari semua kisah pembunuhan, pembantaian, dan kekerasan lain. Allah yang membalas kejahatan Abimelekh yang tak menghormati ayahnya dan membunuh saudara-saudaranya, bukan pendendam. Allah bertindak adil, memberi yang setimpal dengan yang telah dipilih Abimelekh sendiri.

(0.13936123333333) (Hak 12:1) (sh: Ancaman dan masalah suksesi (Senin, 20 Oktober 1997))
Ancaman dan masalah suksesi

Ancaman dan masalah suksesi
selalu akan ada. Itu menjadi isu internasional dari segi kawasan, waktu dari abad ke abad.

Ancaman. Masihkah Roh Tuhan menyertai Yefta setelah ia mengalahkan bani Amon? Masihkan begitu ketika ia memulai adat baru di mana dari tahun ke tahun para gadis meratapi putri Yefta? Apakah betul ia menyangkali suku Efraim? (Bdk. ayat 8:1). Apakah betul suku Efraim berniat bekerja sama justru ketika krisis nyawa tiba melanda orang Gilead yang mempertahankan Israel itu? Apakah akibat ancaman terhadap pemimpin yang diurapi Allah? Siapakah yang rugi bila orang mengancam tokoh yang sedang Tuhan pakai?

Suksesi. Tidak disebutkan dalam Alkitab apakah ada persoalan yang dihadapi oleh Yefta sehubungan dengan suksesi atau pergantian penguasa. Tidak ada ribut-ribut! Apakah kelebihan Yefta dibandingkan dengan para penerusnya? Mungkinkah Yefta menunjukkan kepemimpinan rohani lebih dari lainnya? Pada waktu kepemimpinan hakim-hakim Ebzan, Elan, Abdon (ayat 8-15) tidak ada catatan mengenai kekacauan, pemberontakan atau kerusuhan. Mungkinkah para pengganti ini diberkati oleh kehidupan rohani Yefta, hamba Allah itu?

Renungkan: Satu kebijakan kepemimpinan tertentu tidak pasti akan cocok bagi segala keadaan.

(0.13936123333333) (Hak 14:1) (sh: Impulsif. (Rabu, 22 Oktober 1997))
Impulsif.

Impulsif.
Simson jatuh cinta pada pandangan pertama. Wanita yang membuatnya jatuh cinta itu adalah seorang Filistin. Memang dikatakan bahwa "hal itu daripada Tuhan asalnya, sebab memang Simson harus mencari gara-gara terhadap orang Filistin". Namun peristiwa ini menjelaskan ciri khas Simson seterusnya yang lebih digerakkan oleh naluri daripada prinsip. Orang-tuanya pun tidak sanggup menghalangi. Ia mendapatkan yang ia inginkan. Kekuatan Tuhan yang ada padanya membuat ia mampu mengalahkan singa dengan mudah. Ia membuat teka-teki yang baru dapat dijawab sesudah istrinya sendiri membocorkan jawabannya.

Hati-hati menentukan pilihan. Simson mendapatkan wanita itu namun ia tidak bahagia. Sebaliknya ia dikhianati. Simson dipenuhi oleh kekuatan besar dari Allah, namun ia sendiri sesungguhnya amat lemah. Ia tidak dapat mengendalikan kekuatan itu untuk hal-hal yang benar dan mulia. Hidup yang hanya sekali ini akan jauh lebih berguna di tangan Tuhan, bila kita hidup dengan hati-hati dan mengikuti hukum-hukum Tuhan.

Renungkan: Kehendak Allah tidak boleh membuat kita mencari alasan untuk melakukan yang tidak benar. Kehendak-Nya harus dijalani dalam kekuatan dari-Nya sesuai sifat-sifat-Nya.

(0.13936123333333) (Hak 16:23) (sh: Pesta menuju kehancuran. (Sabtu, 25 Oktober 1997))
Pesta menuju kehancuran.

Pesta menuju kehancuran.
Pesta besar diadakan orang Filistin. Si raksasa yang pernah membuat mereka tanpa nyali, kini mereka jadikan pelawak. Kegembiraan mereka adalah kegembiraan yang menginjak-injak harga diri Simson sebagai nazir Allah. Bersama dengan itu mereka juga sedang menghina Israel dan Tuhan Allah Israel. Tetapi Tuhan tidak membiarkan semuanya itu. Siapa sangka bahwa pesta lupa diri itu akan berubah menjadi tamatnya riwayat mereka di dalam kubur puing-puing gedung itu. Tuhan mengabulkan permohonan Simson, memulihkan kembali kekuatannya sesaat untuk meruntuhkan gedung itu.

Jangan rendahkan kebenaran-Nya. Kita semua adalah nazir Allah. Kita perlu ingat diri agar hidup dalam kebenaran, melangkah benar menjalani hari-hari kita dengan mengarahkan mata hati ke hari esok yang penuh berkat. Pastikan bahwa kita ada dalam kebenaran-Nya dan berjalan menuju hal-hal yang membuat Nama Tuhan ditinggikan. Bertekadlah dalan anugerah-Nya untuk hidup hati-hati dan benar di mata manusia dan di hadapan Allah.

Renungkan: Bila kita memuliakan Tuhan dalam hidup kita, Tuhan tidak akan membiarkan kita dipermalukan sesama kita.

Doa: Nyatakanlah kemurahan-Mu atas hidupku, Tuhan.

(0.13936123333333) (Hak 19:1) (sh: Moral bejad. (Kamis, 6 November 1997))
Moral bejad.

Moral bejad.
Dalam pasal sebelum ini, kekacauan terjadi dalam masalah agama. Segera kekacauan itu diikuti oleh kekacauan kehidupan moral seperti yang dibentangkan dalam pasal ini. Bila hati jauh dari Tuhan, pastilah kelakuan pun akan menyimpang dari sifat kudus Allah. Orang Lewi itu tidak bersedia bermalam di wilayah orang Kanaan. Ternyata justru di wilayah suku Benyamin sendiri ia bukan saja tidak diberi tumpangan tetapi hampir dijadikan korban homoseksual sampai akhirnya mengorbankan gundiknya untuk diperkosa.

Hancurnya umat Tuhan. Seorang Lewi seharusnya tahu hukum-hukum Tuhan dan taat melakukannya karena mereka adalah suku yang dikhususkan bagi Tuhan. Namun bukan demikian yang kita jumpai dalam orang Lewi ini. Selain punya gundik, dengan tanpa sedikit pun menunjukkan perasaan ia korbankan gundiknya itu dan pergi begitu saja meninggalkan mayatnya sesudah diperkosa semalaman. Bila para rohaniwan sendiri sudah begitu bejad, apalagi umat.

Renungkan: Kritik terhadap berbagai hal yang tidak benar dalam masyarakat, memang sangat diperlukan. Tetapi lebih penting dari kritik ialah kehidupan yang sesuai dengan kebenaran.

Doa: Tolong kami bukan saja kritis terhadap hal di luar kami tetapi lebih lagi terhadap diri kami sendiri, Tuhan.

(0.13936123333333) (1Sam 1:1) (sh: Keluarga yang bahagia? (Kamis, 20 November 1997))
Keluarga yang bahagia?

Keluarga yang bahagia?
Berulangkali dalam Perjanjian Lama kita jumpai konsekuensi tidak enak keluarga yang poligami. Ketika beribadah di rumah Allah, seharusnya orang memuliakan Allah dan dipenuhi dengan kesukaan. Memang itulah yang dirasakan oleh keluarga Elkana. Setahun sekali seluruh keluarga mempersembahkan korban kepada Allah di Silo. Seusai ibadah, seluruh keluarga mengadakan perjamuan syukur. Namun dalam suasana suka itu, Hana malah sedih dan tertekan. Ia mandul dan madunya, Penina, merendahkan dan menghinanya (ayat 6). Bukankah lebih baik mandul namun setia dalam monogami daripada beroleh anak namun melukai pasangan sendiri?

Allah sumber harapan. Hana pergi berdoa ke rumah Allah (ayat 9). Ia menyapa Allah sebagai Yahwe Zebaoth (Allah semesta alam). Dalam nama itu tertampung pemahaman tentang kekuasaan Allah yang tak terbatas yang mampu mencurahkan berkat tak terbatas pula. Allah mendengarkan doa Hana. Memang saat berdoa belum terjadi perubahan apa pun. Namun tindakan Allah tidak tergantung pada apa yang manusia rasakan atau pikirkan.

Renungkan: Dalam diri orang berdoa terjadi perubahan sebab ia telah berjumpa dengan Allah penguasa seisi langit dan bumi.

Doa: Tolong kami saat berdoa melihat kepada-Mu, bukannya masalah.

(0.13936123333333) (1Sam 2:1) (sh: Berkat terbesar. (Jumat, 21 November 1997))
Berkat terbesar.

Berkat terbesar.
Banyaknya berkat yang Hana terima dari Allah merupakan alasan untuk memuji Allah. Tuhan telah memperhatikannya; Tuhan memberikannya seorang anak, bahkan memakai anaknya itu kelak menjadi hamba-Nya. Tetapi berkat terbesar yang dialami Hana ialah ia makin dekat dan makin jelas mengenal Tuhan. Itu tampak dalam ungkapan doanya yang sarat dengan kebenaran teologis tentang Allah dan perbuatan-Nya. Keesaan dan keunikan Allah dengan jelas disyukuri Hana (ayat 2). Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang menentukan seluruh kehidupan manusia (ayat 6-10).

Hitunglah berkat Tuhan dalam hidup Anda. Bila kita belajar menghitung berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan selama ini, kita akan malu sendiri. Mengapa? Karena kita kurang memuji dan kurang mensyukuri Dia. Kita cenderung mudah bersungut dan meragukan kebaikan Allah. Saat topan keras melanda hidupmu, saat putus asa dan letih lesu, hitunglah berkat Tuhan satu-satu. Niscaya engkau kagum oleh kasih-Nya. Syair Kidung Jemaat No. 439 patut kita endapkan dalam sanubari kita.

Renungkan: Mana lebih Anda utamakan? Memohon berkat agar mengenal Tuhan atau mengenal Tuhan merupakan berkat besar?

Doa: Tolongku memiliki rohani yang benar, Tuhan.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA