Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 8881 - 8900 dari 9318 ayat untuk tidak [Pencarian Tepat] (0.013 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.11297307391304) (Yes 66:5) (sh: Keselamatan dan hukuman (Sabtu, 8 Mei 1999))
Keselamatan dan hukuman

Keselamatan dan hukuman. Peringatan Allah bahwa Ia akan datang untuk membalas perbuatan siapa saja yang mengucilkan umat-Nya dan meremehkan kuasa-Nya bukanlah sekadar gertakan. Bagi mereka yang gentar akan firman Tuhan, peringatan ini justru disambut dengan sukacita dan gembira. Kedatangan Tuhan membawa kemakmuran dan kesejahteraan kepada orang yang gentar akan firman-Nya. Mereka akan dipandang, diperhatikan, dan ditolong Tuhan. Damai sejahtera akan mengalir seperti sungai. Sebaliknya Tuhan akan datang untuk melampiaskan murka-Nya dan hardik-Nya dengan nyala api untuk menimpa dan melenyapkan segala yang tidak murni yaitu orang-orang yang melakukan pelanggaran dan dosa.

Sikap menantikan kedatangan-Nya. Selain menghukum, kedatangan Tuhan juga meminta pertanggungjawaban kepada segenap makhluk ciptaan-Nya atas kehidupan yang dianugerahkan-Nya. Kita pun tak luput dari perhatian Allah untuk dimintai pertanggungjawabannya. Sambil menantikan kedatangan Tuhan, kita harus menentukan sikap: menjadi orang yang gentar akan firman-Nya atau menjadi orang yang meremehkan kuasa-Nya. Yang jelas dan pasti, hanya orang yang gentar akan firman-Nya yang akan menantikan kedatangan Tuhan dengan penuh kesiapan!

(0.11297307391304) (Dan 2:31) (sh: Kuasa yang mengubah (Senin, 19 April 1999))
Kuasa yang mengubah

Kuasa yang mengubah. Dengan hikmat dari Tuhan, Daniel mulai memaparkan mimpi raja Nebukadnezar. Secara keseluruhan mimpi itu menunjuk kepada keadaan sejarah sejak dari pemerintahan Nebukadnezar sampai kedatangan Kerajaan Allah. Ada rasa takut dan takjub luar biasa pada kebesaran Allah dalam diri Nebukadnezar ketika Daniel memaparkan mimpi dan menjelaskan maknanya. Begitu besarnya rasa takut itu sampai-sampai ia merendahkan dirinya menyembah Daniel. Dan, dalam penyembahannya itu keluar suatu pengakuan dari mulutnya bahwa Allah yang Daniel sembah adalah Allah yang mengatasi segala allah, Allah yang berkuasa atas segala raja, dan Allah yang mampu menyingkapkan segala yang tersembunyi. Bukankah Allah Daniel, Allah kita juga?

Rendah hati dan tidak mementingkan diri. Ketakjuban dan kekaguman raja terhadap Daniel, diwujudkan dengan mengangkat Daniel sebagai penguasa atas seluruh wilayah Babel dan kepala atas semua orang bijaksana di Babel. Suatu penghargaan yang luar biasa. Tetapi, Daniel bukanlah tipe orang yang suka mementingkan diri sendiri, sombong dan kemaruk harta. Ia mengingat juga peran teman-teman, yang telah bersama-sama berdoa, memohon pertolongan dan kasih sayang Tuhan.

Doa: Tuhan, tolong saya untuk dapat meneladani Daniel.

(0.11297307391304) (Dan 9:20) (sh: Jawaban doa Daniel (Selasa, 29 Juni 1999))
Jawaban doa Daniel

Jawaban doa Daniel. Tuhan tidak diam. Ia bersabda, mendengar dan menjawab doa. Gabriel diutus untuk memaparkan apa yang akan terjadi kepada Israel selanjutnya. Yerusalem akan dipulihkan dalam masa tujuh puluh tujuh masa setelah Tuhan mengadakan pembersihan terhadap orang-orang Israel. Ini telah terjadi pada zaman Ezra dan Nehemia, setelah Israel dihajar di pembuangan. Enam puluh dua kali tujuh masa kemudian Israel akan membangun kota, namun di dalam kesulitan (25). Ini adalah masa restorasi Israel mempersiapkan kedatangan Kristus di bumi (26). Inilah pengharapan bagi Yerusalem yang segera akan dipulihkan.

Pengharapan yang akan terpenuhi. Nubuatan kepada Daniel tentang pemulihan Yerusalem ini mengundang banyak penafsiran, khususnya tentang arti rinci waktu yang dipaparkan. Namun yang penting ialah bahwa tiap kejadian dalam dunia ini dikendalikan Allah. Apa yang Allah firmankan benar adanya, karena lahir dari sifat Allah yang benar, dan pasti terjadi sebab rencana-Nya pasti. Tuhan pasti akan memulihkan Yerusalem dan pengharapan umat terpenuhi.

Renungkan: Hanya kepada Allah -- yang memberikan pengharapan -- kita patut mempertaruhkan masa depan dan pergumulan kita, sebab Ia terus bekerja dan mengatur waktu.

(0.11297307391304) (Hag 1:12) (sh: Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya (Jumat, 17 Desember 1999))
Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya

Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya. Itulah yang dilakukan oleh bangsa Yehuda setelah 18 tahun mempunyai iman dan prioritas yang salah sebelum mereka berada di jalur yang benar. Sikap dengar-dengaran dimulai dari pemimpin, yaitu bupati dan imam besar, kemudian diikuti oleh seluruh bangsa. Memang sudah menjadi budaya manusia dalam suatu masyarakat dan bangsa, bahwa perubahan dapat terjadi bila ada teladan pemimpin dan respons umat untuk meneladani. Tindakan seperti inilah yang harus ada juga di dalam jemaat masa kini: dengar-dengaran kepada Tuhan dan hamba-Nya yang dimulai dari para pemimpin umat.

Tuhan tahu kebutuhan umat-Nya. Setelah hal-hal rohani dan praktis diungkapkan dan umat Tuhan terbuka matanya untuk membangun Bait Allah, mereka masih memerlukan "sesuatu". "Sesuatu" ini memegang peranan penting dalam mengendalikan motivasi dan dorongan, serta mendukung keadaan umat di tengah-tengah situasi yang tidak mendukung yaitu semangat. Allah memberikan semangat kepada orang-orang yang tepat.

Renungkan: Perkembangan gereja Tuhan harus didukung oleh dua hal: (1) Kehidupan spiritualitas perorangan maupun spiritualitas bersama; (2) Prioritas dan keseimbangan.

(0.11297307391304) (Mal 3:13) (sh: Mayoritas berwawasan dagang. (Selasa, 15 Desember 1998))
Mayoritas berwawasan dagang.

Mayoritas berwawasan dagang.
"Mengapa orang yang tidak mengindahkan Tuhan justru lebih enak hidupnya dibandingkan kami, yang rajin beribadah!". Inilah pergumulan manusia dari zaman ke zaman (bdk. Mzm. 73). Akar pergumulan itu adalah persepsi yang menyamakan hubungan dengan Tuhan sebagai hubungan dagang benarkah Tuhan baik dan adil? Kalau Tuhan baik dan adil, mengapa orang baik menderita, dan orang yang jahat makin hari makin makmur. Setiap orang yang menganut paham ini, akhirnya akan dikecewakan. Hal ini sering menjadi alasan, untuk mencari allah lain, yang dianggap lebih mampu memberikan keuntungan.

Minoritas berwawasan kekal. Dalam suasana perhitungan untung rugi diterapkan dalam hubungan dengan Alah, ternyata terselip minoritas yang masih menghormati Tuhan. Mereka tetap setia mempertahankan penghayatan iman melalui ibadah dan sikap saling mendorong dalam iman (bdk. Ibr. 10:24, 25). Bagi orang beriman, Allahlah yang akan memperhatikan dan menghargai mereka sebagai "milik kesayangan-Nya", bahkan bertindak mengasihi dan mewarisi kekekalan kepada mereka (bdk. Mzm. 73:26, 27).

Doa: Jadikanlah kami ya Tuhan, orang yang berwawasan kekekalan dan menghargai Engkau sebagai Tuhan.

(0.11297307391304) (Mat 1:18) (sh: Perawan hamil. (Rabu, 24 Desember 1997))
Perawan hamil.

Perawan hamil.
Seorang gadis hamil pada zaman ini dianggap biasa. Tetapi di zaman Maria, hal itu suatu aib besar yang dituntut hukum mati (Ul. 22:23,24). Kebudayaan Yahudi mengenal tiga tahap perkawinan. Pertama, kedua pihak keluarga setuju. Kedua, diumumkan kepada orang banyak. Kemudian terjadi pertunangan. Namun keduanya belum bergaul secara seksual. Sekalipun demikian, apabila batal harus dilangsungkan perceraian kecuali terjadi kematian. Ketiga, keduanya hidup bersama.

Yesus Manusia Allah. "Dilahirkan dari perawan Maria" menjadi sangat penting bagi iman Kristen. Yesus, Anak Allah, maka Ia bebas dari kodrat manusia yang berdosa yang diwariskan oleh Adam (Rm. 5:17). Karena dilahirkan Maria, Yesus sungguh manusia. Namun bukan hasil persetubuhan. Yesus manusia yang tidak dicemari dosa sedikit pun. Karena keberadaan-Nya itulah, Dia dapat memahami pencobaan yang kita derita dan pengalaman manusiawi kita tanpa harus ikut berdosa (Ibr. 4:15,16). Karena itu pula Dia menjadi korban yang berkuasa melepaskan kita dari dosa dan maut.

Renungkan: Bila Sang Pencipta sendiri rela menjadi ciptaan, pastilah keadaan ciptaan itu sangat serius dan penting di hadapan-Nya

Doa: Ya Yesus, Bebaskanlah aku dari dosa, dan hidup bagi-Mu.

(0.11297307391304) (Mat 2:13) (sh: Kejutan di balik kehormatan. (Jumat, 26 Desember 1997))
Kejutan di balik kehormatan.

Kejutan di balik kehormatan.
Yusuf dan Maria tidak pernah bermimpi menerima kehormatan menjadi orang tua Anak Allah, Mesias sudah lama ditunggu-tunggu. Maria dikejutkan karena harus hamil sebelum menikah. Yusuf pun tak kurang terkejut atas kehamilan tunangannya. Mereka dikejutkan oleh kunjungan para majusi. Muncul kejutan lagi. Mereka harus ke luar negeri, di malam hari dengan segala ketergesaan. Peristiwa kejutan ironis yang berkebalikan dari peristiwa keluar dari Mesir. Dulu umat Israel diselamatkan dari Mesir, kini Juruselamat dunia harus mengungsi ke Mesir karena kejahatan raja Israel. Natal yang asli bukan saja semarak nyanyian malaikat, tetapi juga sesak ratapan para ibu yang bayi-bayinya dibantai.

Persiapan dan penyediaan ilahi. Manusia terkejut diperhadapkan perbuatan besar Allah. Lebih-lebih peristiwa Natal yang telah Tuhan siapkan dan sediakan sejak kekekalan, dengan mengatur perjalanan sejarah seisi dunia. Tatkala Yusuf dan Maria harus mengungsi, timbul masalah. Bagaimana bekal dan keamanan bagi kedua orang dan bayi tak berdaya ke tanah asing? Allah menyediakan banyak bekal! Dia memimpin para majusi sebagai pemeliharaan-Nya.

Doa: Terima kasih Tuhan Engkau perhatikan kebutuhan sementara dan kebutuhan kekalku.

(0.11297307391304) (Mat 3:1) (sh: Pembuka jalan yang menggetarkan. (Sabtu, 27 Desember 1997))
Pembuka jalan yang menggetarkan.

Pembuka jalan yang menggetarkan.
Tiga puluh tahun telah berlalu ketika tiba-tiba muncullah Yohanes Pembaptis, bak sebuah bintang cemerlang menakjubkan di langit malam. Berita yang dibawanya tidak kurang mengejutkan. Kedatangan Kerajaan sorga dikaitkan bukan dengan agama melainkan dengan perubahan seluruh segi hidup. Kerajaan Allah mulai dengan Allah sendiri yang memasuki sejarah manusia sebagai Manusia! Kini, Kristus memerintah di dalam hati orang-orang percaya, sementara kepenuhan Kerajaan Allah hanya terjadi apabila segala kejahatan sudah diadili dan dihapuskan.

Cara dan pola hidup berbeda. Yohanes Pembaptis berbeda dari pemimpin agama lainnya. Sementara banyak yang rakus, egois dan mencari sanjungan, ia hanya mencari yang memperkenan Allah. Penampilannya berbeda karena hatinya istimewa. Hal itu menjadi daya tarik kuat bagi banyak orang. Apabila orang sungguh menguduskan Tuhan dan rencana-Nya dalam hidupnya, pasti akan unik hidupnya.

Renungkan: Ketika Ia datang sebagai Juruselamat orang dituntut bertobat. Terlebih lagi menjelang kedatangan-Nya sebagai Tuhan dan Raja di atas segala raja!

Doa: Hidupku banyak dipengaruhi dan diwarnai orang lain daripada oleh-Mu, Tuhan. Ampuni dan tolongku untuk bertobat.

(0.11297307391304) (Mat 5:1) (sh: Siapakah saya? (Rabu, 31 Desember 1997))
Siapakah saya?

Siapakah saya?
Pada akhir tahun ini, baiklah kita mencoba mawas diri. Bila sampai saat ini kita masih diberi hidup dan kesehatan, nyatalah besar anugerah dan sayang-Nya atas kita. Dalam pelayanan Yesus, tidak semua orang yang telah menerima pertolongan-Nya akan menjadi murid atau pengikut-Nya. Pengikut Tuhan memiliki ciri yang jelas karena Ia membuat berbagai tuntutan yang tinggi dan harus terjelma dalam hidup orang yang meresponi-Nya.

Pola hidup baru. Tuhan ingin para pengikut-Nya bahagia. Itu pasti! Namun kebahagiaan itu dikaitkan dengan mutu manusianya, bukan apa yang dimilikinya. Kebahagiaan diawali pertobatan, yaitu perpalingan hidup dari perbuatan, kebiasaan, budaya salah dlsb. Kesadaran akan betapa miskinnya kita di hadapan Allah, menjadi titik tolak dari proses pemuridan selanjutnya, yang kelanjutannya masih perlu kita tapaki. Semakin dekat Dia semakin kita mirip Dia dan sifat-sifat-Nya. Lemah lembut bukannya keras, lapar dan haus akan kebenaran bukannya kecemaran, murah hati bukannya kikir atau tamak, berhati murni, juru damai. Itulah jalan bahagia, jalan penuh tuntutan harga namun juga jalan hidup sepenuhnya dalam pembentukan Tuhan.

Renungkan: Anda akan bahagia esok bila meresponi pembentukan Allah atas Anda dengan meninggalkan yang lama.

(0.11297307391304) (Mat 6:9) (sh: Doa yang benar. (Selasa, 6 Januari 1998))
Doa yang benar.

Doa yang benar.
Doa Bapa Kami bukan sekadar hafalan. Tuhan Yesus mengajarkan doa ini agar nafas, semangat dan prinsip di dalamnya ditaati. Semua orang yang berdoa harus sungguh menyadari siapa dirinya dan siapa Tuhan. Sebagai ciptaan berdosa, kita menggantungkan diri kepada sifat-sifat agung Allah. Sebagai orang yang telah diampuni dan diperdamaikan Kristus, kita mempercayakan diri penuh kepada-Nya. Di dalam tekad meninggikan Allah dan menyaksikan Kerajaan-Nya terwujud di bumi inilah seharusnya seluruh kebutuhan rohani dan jasmani kita kita pertaruhkan kepada Tuhan Allah.

Hidup Kristiani. Doa Bapa Kami memadukan: Pertama sikap tidak egois. Allah bukan milik dirinya sendiri, tetapi Allah dari semua orang beriman. Yang jadi bukanlah pemerintahan manusia, sebab Allah berdaulat penuh di surga dan di bumi. Kedua, arah hidup ke masa depan (ayat 9,10). Ketiga, kebutuhan manusia, seperti pengampunan dosa, bimbingan agar dijauhkan dari semua pencobaan yang menjatuhkan pada kejahatan, dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Renungkan: Gereja dan orang beriman yang berdoa menempatkan diri di dalam arus tak terbendungkan dari pewujudan kehendak dan Kerajaan Allah.

Doa: Mampukan kami memenuhi seluruh elemen doa Bapa kami, ya Bapa dalam Kristus Yesus.

(0.11297307391304) (Mat 8:28) (sh: Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan. (Senin, 12 Januari 1998))
Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan.

Jesus membebaskan manusia dari kuasa Setan.
Setan-setan tahu dan mengenal, Yesus adalah Anak Allah. Mereka takut jika ditindak sebelum waktunya, lalu memohon, agar diusir masuk pada kawanan babi.Yesus mengabulkan, karena Dia berkuasa, baik atas manusia, hewan maupun setan. Namun, kini pada zaman iptek yang canggih ini terjadi keanehan. Orang-orang pintar, beragama dan berilmu takluk dan taat kepada setan-setan; dan melakukan perintah-perintahnya, bahkan beribadah, memuja dan menyembahnya. Bagaimanakah usaha orang percaya, untuk memperkenalkan Yesus dan membebaskan mereka dari pemujaan yang membelenggu jiwa mereka?

Yesus lebih mengetahui kebutuhan kita. Tuhan Yesus memuji para sahabat yang membawa seorang lumpuh kepada-Nya, untuk disembuhkan. Yesus melihat kebutuhan terdalam dari si lumpuh, yakni kesembuhan jiwa yang lumpuh, karena dosa yang membelenggu, yang membuat tulang-tulangnya lesu dan sumsumnya menjadi kering (Mzm. 32:34). Pengampunan dosa membebaskan dan memulihkan jasmaninya, sehingga jiwanya menjadi sehat. Marilah kita belajar tidak menyimpan dosa. Segeralah datang kepada Yesus dan bertobat.

Doa: Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau lebih mencintai kami daripada kami mencintai diri kami sendiri. Amin.

(0.11297307391304) (Mat 12:15) (sh: Jangan katakan kepada siapa pun. (Kamis, 22 Januari 1998))
Jangan katakan kepada siapa pun.

Jangan katakan kepada siapa pun.
Tuhan Yesus melaksanakan pekerjaan yang mulia tanpa gembar-gembor. Dia tahu, misi yang diemban-Nya sangat penting bagi dunia. Namun Ia tidak menghendaki diri-Nya diiklankan secara besar-besaran, apalagi jikalau dianggap sekadar menyampaikan slogan yang muluk-muluk, yang hanya untuk menarik simpati pendengar-Nya. Tuhan Yesus lebih mengutamakan hasil karya yang segera dapat dirasakan oleh orang banyak yang dilayani-Nya (ayat 15b). Bukankah tindakan Yesus ini senada dengan pesanNya yang terangkum dalam perumpaan tentang garam dan terang dunia? (Mat. 5:13-16).

Melayani di dalam Yesus. Kristus adalah teladan dalam pelayanan Kristen. Dia mewujudkan pelayanan yang mampu dirasakan dan dinikmati oleh semua orang tanpa harus melalui promosi berlebihan. Tujuan kedatangan-Nya ke dunia adalah memulihkan dan menyemarakkan kembali iman yang hampir padam karena dosa dan tekanan dunia yang terus-menerus (ayat 20). Sebagai rekan kerja Allah, apa yang menjadi tujuan pelayanan-Nya hendaklah juga menjadi tujuan pelayanan kita.

Renungkan: Apakah pelayanan saya selama ini bertujuan sama dengan pelayanan Yesus? Untuk kemuliaan Tuhankah?

(0.11297307391304) (Mat 12:38) (sh: Tanda Ajaib dan keyakinan. (Sabtu, 24 Januari 1998))
Tanda Ajaib dan keyakinan.

Tanda Ajaib dan keyakinan.
Kerap orang berpendapat bahwa semakin banyak tanda ajaib dalam kesaksian Kristen, semakin banyak orang akan dapat diyakinkan. Tuhan Yesus berpendapat lain. Jika si pendengar hanya mau menikmati tanda ajaib, tanpa memiliki keinginan hati untuk mengenal dan menerima Yesus, semua itu akan sia-sia (ayat 39). Kesaksian tersebut tak akan membawa pertobatan baginya (ayat 41b). Tebukti pada orang Farisi. Tanda ajaib tidak selalu dibutuhkan untuk meyakinkan orang. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus sendiri sudah merupakan tanda ajaib terbesar dan paling menentukan!

Penuhilah hidup dengan Roh. Ibarat sebuah bejana kosong dan terbuka yang automatis akan terisi apa saja di sekitarnya, hati yang kosong pun akan dimanfaatkan oleh berbagai roh jahat. Perumpamaan ini memberi peringatan akan kesia-siaan orang yang melakukan pertobatan semu atau perbaikan diri dengan upaya moral dan agama tanpa Yesus Kristus. Tanpa diisi oleh Roh Kristus, akan terjadi hal yang sangat fatal sebab roh-roh yang pernah mengisi hati itu akan kembali. Bahkan bertambah jumlahnya tujuh kali. Sebab itu izinkanlah Roh Kudus memperbarui dan mengisi hati kita penuh.

Renungkan: Hidup dalam Roh memampukan kita menangkis berbagai serangan roh dunia.

(0.11297307391304) (Mat 17:1) (sh: Musa, Elia dan Yesus. (Senin, 16 Maret 1998))
Musa, Elia dan Yesus.

Musa, Elia dan Yesus.
Dalam tradisi Perjanjian Lama, umat Tuhan percaya bahwa tokoh Musa dan Elia termasuk tokoh yang sangat penting. Musa adalah nabi yang menerima hukum Tuhan, dan Elia adalah nabi besar yang memperbarui komitmen umat pada hukum Tuhan. Setelah peristiwa pengakuan Petrus, di atas gunung Hermon, Allah menyuarakan kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Anak-Nya yang dikasihi-Nya dan meneguhkan kepercayaan para murid. Kristen kini sebenarnya lebih beruntung dari para murid dulu. Yesus sekarang sudah kembali dalam kemuliaan-Nya. Kita mengalami kemuliaan-Nya tiap saat, asal hati kita peka dan terbuka.

Janji-Nya digenapi. Kebenaran bahwa Elia akan datang sebelum Mesias datang, sesungguhnya sudah digenapi Allah. Elia yang dimaksud bukan Elia yang sudah mati. Yohanes Pembaptislah yang dimaksud Allah sebagai pendahulu datangnya Mesias. Janji Allah pasti dan teguh! Apa yang Allah telah katakan, Ia pun akan menggenapinya. Ini sesuai dengan sifat Allah. Allah adalah setia, patut dipercaya. Kristen tidak perlu meragukan janji-janji Allah yang dinyatakan oleh-Nya di dalam Alkitab. Percaya, patuh, dan taat adalah sikap yang benar seorang anggota keluarga Allah.

Doa: Ajar kami untuk selalu mempercayai janji-janji-Mu.

(0.11297307391304) (Mat 20:1) (sh: Bukan upah tetapi karunia. (Senin, 23 Maret 1998))
Bukan upah tetapi karunia.

Bukan upah tetapi karunia.
Seperti halnya para pendengar ajaran Yesus, kita bisa berpikir bahwa mengikut Yesus sekian lama membuat kita layak beroleh upah. Upah itu adalah hak masuk sorga dan karunia kemuliaan sorgawi lainnya. Perumpamaan ini kembali menegaskan bahwa hak masuk sorga itu adalah karunia Allah; bukan upah dari Allah atas usaha moral atau agama yang kita lakukan. Panggilan Injil Kristus yang mencari, menemukan dan merubah kita. Orang bisa beriman, bertobat, berubah sifat, semata karena karunia Allah. Karena itu alasan untuk kita taat dan melayani Tuhan hanya satu: bersyukur dan mengasihi Tuhan yang telah lebih dulu mengasihi.

Sama di hadapan karunia Allah. Bagian firman ini menolak anggapan bahwa karunia Allah membuat orang ayal-ayalan. Sebaliknya karunia Allah mengharuskan orang menjalani hidup sebagai murid Yesus yang tulus dan tekun dalam kebaikan serta pelayanan. Namun seluruh kebaikan dan pelayanan itu adalah hasil menerima dan mensyukuri karunia Allah. Di hadapan Allah, baik Kristen asal Yahudi (lebih dulu mengenal Yesus) maupun Kristen asal kafir (kemudian mengenal Yesus), sama tidak dapat membanggakan apa pun dari dirinya.

Renungkan: Allah bukanlah manusia yang tawar menawar dan timbal balik. Allah selalu berprakarsa dan menyelesaikan rencana-Nya

(0.11297307391304) (Mat 21:12) (sh: Berubahkah Yesus? (Kamis, 26 Maret 1998))
Berubahkah Yesus?

Berubahkah Yesus?
Agak sulit kita terima bahwa Yesus yang lemah lembut kini bertindak dengan garang. Yesus yang tadinya menunggang keledai dalam sikap yang menimbulkan kesan damai kini mengusir orang dari halaman Bait Allah, memutarbalikkan meja pedagang, mengutuk pohon ara. Berubahkah Yesus? Apa yang sebenarnya terjadi? Yesus tidak berubah! Kini, Ia sedang menyatakan siapa diri-Nya, segaris dengan sikap dan tindakan-Nya sebelumnya. Ia masih mengasihi orang lemah dan tak berdaya (ayat 14). Tetapi sebagai Yang Kudus, Ia bertindak membersihkan Bait-Nya dari penyimpangan.

Hak dan Kuasa Yesus. Sikap kebanyakan orang Yahudi waktu itu tercermin dalam sikap para pemimpin agama memperlakukan Bait Allah. Dengan mencemarkan Bait Allah sama juga mereka merendahkan Allah Bapa sendiri. Bila dalam Yohanes Ia menyebut "Rumah BapaKu" di sini ia menyebut "Rumah-Ku". Ini berarti Ia menyetarakan diri dengan Allah sendiri. Itu sebabnya Ia punya hak membersihkan Bait Allah itu dari kecemaran. Ia punya wewenang untuk menegur atau mengusir mereka yang salah. Ia punya hak untuk menghukum seperti yang dilambangkan dengan mengutuk pohon ara.

Renungkan: Waspadalah pada semangat dan bentuk ibadah yang berporoskan keinginan manusia dan bukan kehendak Allah.

(0.11297307391304) (Mat 21:28) (sh: Lamban meresponi karunia Allah. (Jumat, 27 Maret 1998))
Lamban meresponi karunia Allah.

Lamban meresponi karunia Allah.
Berulang kali Tuhan menegur orang Yahudi dan para pemimpinnya yang lamban mengakui Yesus sebagai kebenaran. Kini dua perumpamaan yang Tuhan ucapkan, sekaligus menyindir dan menegur keras kelambanan dan kedegilan hati mereka. Dalam perumpamaan dua orang anak, Tuhan menegur sikap keagamaan mereka yang hanya sebatas bibir. Justru orang kafir yang tidak terikat perjanjian Allah ternyata lebih responsif terhadap Yesus. Rupanya mereka itulah yang dalam bagian sebelumnya disebut Yesus sebagai yang terkemudian yang akan menjadi yang terdahulu.

Lamban akhirnya keras hati. Dalam perumpamaan kedua Tuhan bicara lebih tegas. Kini bukan lagi sindiran tetapi peringatan keras. Akan jadi buruk sekali keadaan mereka yang terus saja lamban menerima kebenaran Yesus. Karena dasar dari sikap lamban tersebut adalah penolakan, maka penolakan itu kelak akan memuncak dalam permusuhan. Tentu saja hanya kerugian besar dan kehancuran dahsyat akan menjadi bagian mereka yang menolak dan memusuhi Yesus (ayat 43, 44).

Renungkan: Orang yang telah mendengar tetapi menolak untuk taat kepada panggilan Allah, akan menjadi bebal.

Doa: Tolong kami untuk tanggap dan taat pada tiap kebenaran-Mu, Tuhan Yesus.

(0.11297307391304) (Mat 22:1) (sh: Menolak yang utama karena yang sepele. (Sabtu, 28 Maret 1998))
Menolak yang utama karena yang sepele.

Menolak yang utama karena yang sepele.
Kembali Tuhan mengecam kebebalan orang Yahudi zaman-Nya. Semua orang Yahudi memiliki pengharapan kedatangan Kerajaan Allah. Apa yang mereka nantikan itu kini tiba, yaitu dalam bentuk undangan masuk dalam perjamuan Allah. Jelas yang Tuhan maksud ialah meresponi diri-Nya sebagai penggenap Kerajaan Allah itu. Itulah hal terpenting dan paling berharga yang dapat manusia peroleh dalam hidup ini. Tetapi mereka bukan saja mengabaikan Tuhan Yesus, kelak mereka malah membunuh-Nya karena alasan-alasan yang tidak dapat diterima.

Ajakan keselamatan. Undangan Tuhan Yesus bukan saja bagi mereka, tetapi juga kita. Sikap bodoh dan jahat seperti yang dilukiskan dalam perumpamaan ini bisa juga merupakan sikap dan tindakan kita. Menjadi Kristen bukan sekadar mengaku atau menerima tradisi Kekristenan. Menjadi Kristen berarti menyambut undangan Allah dalam Tuhan Yesus secara sangat pribadi. Selain kesibukan sehari-hari, merasa diri sudah cukup baik pun bisa menjadi alasan untuk mengabaikan tuntutan mutlak Tuhan Yesus atas hidup kita.

Renungkan: Allah akan menuntut pertanggungan jawab kita bila kita menolak pembebasan atas dosa dari-Nya.

Doa: Allah tolong kami meresponi Yesus Kristus dengan benar.

(0.11297307391304) (Mat 24:1) (sh: Akhir Zaman. (Selasa, 14 April 1998))
Akhir Zaman.

Akhir Zaman.
Bait Allah di zaman Yesus adalah bangunan yang kokoh dan megah. Tak seorang pun bermimpi bahwa bangunan itu tinggal puing-puing saja. Ternyata apa yang Yesus katakan itu sungguh terjadi. Kehancuran dahsyat yang orang Israel alami di tahun 70, sungguh menggenapi nubuat tersebut. Tetapi nubuat itu mencakup juga hal-hal yang akan terjadi di akhir zaman kelak. Zaman yang jahat ini akan diakhiri, karena Tuhan akan menerbitkan zaman baru.

Penderitaan menjelang zaman baru. Kedatangan zaman baru itu akan didahului oleh berbagai tanda dan penderitaan. Para pengajar dan nabi palsu (ayat 4, 11) akan bermunculan. Tujuan mereka ialah menyesatkan orang beriman. Dengan tidak segan, mereka bahkan berani menyebut dirinya sebagai orang yang diurapi Allah (Kristus). Selain bertujuan membingungkan dan menyesatkan orang, para nabi palsu itu juga berusaha menjerat orang beriman ke dalam kehidupan tak bermoral. Selain itu juga akan terjadi berbagai peristiwa yang menggoncangkan hati seperti perang, dlsb. (ayat 6, 7). Betapapun beratnya, semua itu barulah tanda awal. Tuhan Yesus ingin kita waspada. Itu sebabnya Ia memberikan peringatan ini

Renungkan: Sungguhkah zaman ini akan berakhir? Jika Anda ragu, ingat bahwa yang bicara itu ialah Yesus yang sudah bangkit!



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA