Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 881 - 900 dari 1198 ayat untuk rohani [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.19248352941176) (Yes 64:1) (sh: Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah (Selasa, 4 Mei 1999))
Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah

Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah. Umat Israel telah berdosa di hadapan Allah, mereka tidak setia pada ikatan perjanjian dengan Allah. Mereka telah memberontak sejak dahulu kala, tidak seorang pun yang memanggil nama Allah. Sesungguhnya dosa membuat umat najis di hadapan Allah, sehingga mereka terpisah dari anugerah Allah. Yesaya sebagai hamba Allah mengakui dosa umat-Nya di hadapan Allah yang Maha Dahsyat, yang tidak dapat disamakan dengan allah mana pun. Yesaya melibatkan dirinya bersama umat-Nya dengan mengatakan: "'kami sekalian' seperti seorang najis, kesalehan kami seperti kain kotor, kami sekalian menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami" (ay.6). Demikianlah dosa telah membuat manusia hina, kotor, layu, dan sia-sia

Doa bagi pemulihan bangsa. Yesaya mengajak umat-Nya mengingat Allah yang Maha Dahsyat yang telah memimpin sejarah perjalanan umat-Nya dan mengajak mereka untuk merendahkan diri. Berdasarkan pengenalan ini, Yesaya meyakini bahwa Allah segera akan memulihkan keadaan umat-Nya yang sedang menderita dalam pembuangan. Pengenalan dan persekutuan kita dengan Allah memberikan kepekaan rohani untuk meyakini rencana dan tindakan Allah dalam dunia. Bagaimana dengan Anda? Teladanilah Yesaya!

(0.19248352941176) (Hos 5:1) (sh: Jangan lari. Bertobatlah! (Senin, 17 Oktober 2011))
Jangan lari. Bertobatlah!

Judul: Jangan lari. Bertobat!
Apa yang biasa dilakukan orang ketika dituduh bersalah? Dia bisa mengakuinya dan menerima hukuman dengan tidak melawan. Dia bisa saja berkelit, dan/atau melemparkan kesalahan kepada orang lain. Dia bisa melarikan diri untuk mengelak konsekuensi kesalahannya. Bagaimana kalau tuduhan itu sudah terbukti? Dia masih bisa menolak kalau memang keras kepala, namun yang pasti, ia tidak akan dapat menghindar dari konsekuensinya.

Israel jelas tidak dapat mengelak tudingan dosa dari Tuhan lewat nabi Hosea. Tuhan kenal mereka luar-dalam, tidak ada gunanya sembunyi ataupun pura-pura tidak ada masalah. Justru karena mereka dan Tuhan ada relasi yang hidup, mereka tidak dapat melarikan diri dari tangan Tuhan. Hukuman Tuhan pun mereka tidak dapat elakkan.

Akan tetapi, sejarah Israel menunjukkan kebebalan mereka. Bukan hanya mereka masih menyombongkan diri, merasa tidak akan ada apa-apa, mereka malah mencoba mencari jalan keluar, pertolongan dari bangsa lain (13). Artinya mereka berkeras kepala untuk tidak mengakui dosa mereka di hadapan Tuhan, dan bersikukuh untuk membenarkan diri mereka sendiri. Akibat yang mereka alami adalah kehancuran akan menimpa mereka tanpa dapat mereka elakkan (11). Pada saat itu jangan harap mereka dapat selamat (4-7, 14)!

Kita tidak dapat menghindar dari Allah yang mahakuasa, mahaada, dan mahatahu! Semakin mencoba menghindar, semakin kacau hidup kita. Jangan coba-coba melawan, bahkan menggunakan kuasa lain untuk menangkis hukuman Allah. Semakin melawan, semakin Tuhan akan menghajar kita. Jalan satu-satunya adalah mengakui kesalahan kita, bertobat dan mohon pengampunan-Nya. Memang konsekuensi kesalahan harus kita tanggung di dunia ini akan tetapi ingat, Kristus sudah menanggung hukuman fatal dosa kita. Jadi, bersikaplah jantan! Jangan lari menghindari akibat dosa, hadapi dengan terbuka di hadapan Allah dan minta belas kasih-Nya agar, kita dapat menanggungnya dengan besar hati, orang lain pun melihat sikap kita pun dibangun imannya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/10/17/

(0.19248352941176) (Hag 1:12) (sh: Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya (Jumat, 17 Desember 1999))
Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya

Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya. Itulah yang dilakukan oleh bangsa Yehuda setelah 18 tahun mempunyai iman dan prioritas yang salah sebelum mereka berada di jalur yang benar. Sikap dengar-dengaran dimulai dari pemimpin, yaitu bupati dan imam besar, kemudian diikuti oleh seluruh bangsa. Memang sudah menjadi budaya manusia dalam suatu masyarakat dan bangsa, bahwa perubahan dapat terjadi bila ada teladan pemimpin dan respons umat untuk meneladani. Tindakan seperti inilah yang harus ada juga di dalam jemaat masa kini: dengar-dengaran kepada Tuhan dan hamba-Nya yang dimulai dari para pemimpin umat.

Tuhan tahu kebutuhan umat-Nya. Setelah hal-hal rohani dan praktis diungkapkan dan umat Tuhan terbuka matanya untuk membangun Bait Allah, mereka masih memerlukan "sesuatu". "Sesuatu" ini memegang peranan penting dalam mengendalikan motivasi dan dorongan, serta mendukung keadaan umat di tengah-tengah situasi yang tidak mendukung yaitu semangat. Allah memberikan semangat kepada orang-orang yang tepat.

Renungkan: Perkembangan gereja Tuhan harus didukung oleh dua hal: (1) Kehidupan spiritualitas perorangan maupun spiritualitas bersama; (2) Prioritas dan keseimbangan.

(0.19248352941176) (Mat 5:17) (sh: Kristus kontra Farisi, bukan kontra Taurat. (Jumat, 2 Januari 1998))
Kristus kontra Farisi, bukan kontra Taurat.

Kristus kontra Farisi, bukan kontra Taurat.
Tujuan kedatangan Yesus bukan untuk membatalkan hukum Taurat tetapi menggenapinya menurut hakikat dan semangatnya terdalam. Sebaliknya para ahli Taurat dan Farisi lebih mementingkan hal-hal lahiriah yang diatur Taurat. Akibatnya mereka tidak sungguh menghormati Allah dan menghargai manusia. Tuhan Yesus menolak perilaku dan interpretasi salah tersebut. Hukum Taurat diberikan Tuhan supaya manusia hidup bermutu, dan kemanusiaannya terangkat, bukan sebaliknya.

Kristus penggenap Taurat. Sejarah bangsa Israel membuktikan, manusia tidak berdaya menaati Allah. Kristus datang untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa dan memulihkan kembali kemanusiaannya. Hidup, ajaran dan karya penebusan Kristus adalah penggenapan hukum Taurat. Hanya Kristus yang dapat membebaskan manusia untuk hidup benar di hadapan Allah dan dalam hubungan yang benar dengan sesama manusia. Dia mampu menghasilkan orang yang hidup lebih benar karena menghayati kehendak Tuhan dari hati yang diperbarui-Nya (ayat 21-26).

Renungkan: Hidup kekal karunia Tuhan akan membuat kita memenuhi hukum-hukum kekal Allah.

Doa: Janganku jadi pemain sandiwara rohani, tetapi pelaku firman yang sejati.

(0.19248352941176) (Mat 6:9) (sh: Doa yang benar. (Selasa, 6 Januari 1998))
Doa yang benar.

Doa yang benar.
Doa Bapa Kami bukan sekadar hafalan. Tuhan Yesus mengajarkan doa ini agar nafas, semangat dan prinsip di dalamnya ditaati. Semua orang yang berdoa harus sungguh menyadari siapa dirinya dan siapa Tuhan. Sebagai ciptaan berdosa, kita menggantungkan diri kepada sifat-sifat agung Allah. Sebagai orang yang telah diampuni dan diperdamaikan Kristus, kita mempercayakan diri penuh kepada-Nya. Di dalam tekad meninggikan Allah dan menyaksikan Kerajaan-Nya terwujud di bumi inilah seharusnya seluruh kebutuhan rohani dan jasmani kita kita pertaruhkan kepada Tuhan Allah.

Hidup Kristiani. Doa Bapa Kami memadukan: Pertama sikap tidak egois. Allah bukan milik dirinya sendiri, tetapi Allah dari semua orang beriman. Yang jadi bukanlah pemerintahan manusia, sebab Allah berdaulat penuh di surga dan di bumi. Kedua, arah hidup ke masa depan (ayat 9,10). Ketiga, kebutuhan manusia, seperti pengampunan dosa, bimbingan agar dijauhkan dari semua pencobaan yang menjatuhkan pada kejahatan, dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Renungkan: Gereja dan orang beriman yang berdoa menempatkan diri di dalam arus tak terbendungkan dari pewujudan kehendak dan Kerajaan Allah.

Doa: Mampukan kami memenuhi seluruh elemen doa Bapa kami, ya Bapa dalam Kristus Yesus.

(0.19248352941176) (Mat 6:19) (sh: Harta yang sejati. (Rabu, 7 Januari 1998))
Harta yang sejati.

Harta yang sejati.
Adalah wajar, manusia perlu harta dan tertarik menyimpan barang yang indah, menarik, tahan lama. Namun benda dan harta hanya memenuhi sebagian kebutuhan segi jasmani manusia sebab sifatnya fana, terbatas, bisa dimakan karat dan ngengat. Yesus mengemukakan bahwa harta sejati yang harus dikejar tiap orang adalah Tuhan sendiri dan berbagai bentuk pelayanan kemanusiaan yang mempertegas sifat murah hati.

Berpikir dan melihat yang tepat. Mata gunanya untuk melihat. Penglihatan mempengaruhi pikiran. Apa yang terlihat dan terpikir akan menggerakkan manusia untuk bertindak dan mengambil keputusan dan bertindak konkrit. Salah pikir dan salah pandang sesuatu akan berakibat fatal. Mata yang kabur tidak dapat melihat benda dengan jelas, demikian juga kalau mata rohani kita kabur akan berakibat fatal. Tuhan Yesus realistik sekali. Ia tahu banyak orang kuatir tentang apa yang akan dimakan dan dipakai esok. Kekuatiran seolah wajar, namun tidak perlu dan tidak boleh menjadi ciri orang beriman. Orang beriman melihat jelas bahwa Tuhan setia dan pemurah memenuhi kebutuhan semua makhluk ciptaan-Nya, apalagi manusia!

Renungkan: Tuhan akan memperlakukan kita lebih daripada kita memperlakukan hal yang paling berharga untuk kita.

(0.19248352941176) (Mat 7:12) (sh: Hidup Kristiani dan kewajibannya. (Jumat, 9 Januari 1998))
Hidup Kristiani dan kewajibannya.

Hidup Kristiani dan kewajibannya.
Kristus merumuskan kembali semua sikap kewajiban dan kehidupan Kristiani. Dari cara-cara merumuskan yang negatif, diubah menjadi positif. Sikap yang Tuhan tuntut pun diubah dari pasif, masa bodoh menjadi aktif dinamis. Bukan saja Kristen tidak boleh merugikan orang lain, tetapi harus mengasihi sebagaimana ia ingin orang lain berbuat itu pada dirinya. Tekanannya adalah memberikan diri pada sesama bukan menuntut.

Hidup Kristen berat. Tuhan memperhadapkan para pengikut-Nya kepada fakta hidup Kristen yang berat. Harus: memilih jalan hidup yang sempit, bukan yang lebar populer dan kebanyakan orang inginkan; membangun di atas batu karang kokoh ketaatan, bukan di atas sikap kerohanian yang santai; berjaga-jaga bukan saja terhadap para pengajar sesat yang siap berbulu domba bersifat serigala, tetapi terhadap sifat sesat hati sendiri yang hanya beribadah sejauh bibir.

Sikap gereja. Gereja masa kini cenderung mementingkan jumlah daripada mutu. Dan, tidak segan mengorbankan prinsip firman, melacurkan diri dengan prinsip dan cara duniawi.

Renungkan: Khotbah di Bukit memaparkan sikap Kepala Gereja yang mengorbankan hidup-Nya demi beroleh Gereja yang berkualitas.

Doa: Lepaskan kami dari segala jerat kedangkalan rohani.

(0.19248352941176) (Mat 12:1) (sh: Hormati hari perhentian. (Rabu, 21 Januari 1998))
Hormati hari perhentian.

Hormati hari perhentian.
Jika ditanyakan pada setiap orang, Apa saja yang mereka lakukan pada hari Minggu? kebanyakan akan menjawab, berkumpul bersama keluarga. Apakah hanya itu? Kalangan Kristen meyakini bahwa pada hari Minggu semua ciptaan Allah dengan syukur melimpah menyembah dan menghormati Allah Sang Pencipta; menghayati lawatan Allah melalui firman-Nya, menikmati persekutuan dengan seluruh umat, menikmati kemeriahan pesta rohani dalam puji dan doa. Sejenak berhenti bekerja merupakan pengakuan iman, bahwa hidup kita bergantung penuh pada kemurahan Allah, bukan pada materi dan karier.

Sabat: menghidupkan, bukan mematikan. Jalinan kisah ini memaparkan prinsip salah tentang Sabat yang dianut orang Farisi dan ahli Taurat. Sabat yang menghidupkan diubah menjadi Sabat yang mematikan. Maknanya mereka putarbalikkan. Yesus mencela prinsip tersebut. Ia mengatakan bahwa pekerjaan mewujudkan kasih Allah pada hari Sabat adalah kudus dan menghidupkan.

Renungkan: Hari-hari bersama Tuhan bukanlah hari yang penuh penderitan, melainkan hari penuh kesukaan. Nikmati dan hayati persekutuan kudus itu bersama-Nya.

Doa: Ajar kami menghargai hidup dalam karunia-Mu.

(0.19248352941176) (Mat 16:1) (sh: Perlukah tanda? (Sabtu, 14 Maret 1998))
Perlukah tanda?

Perlukah tanda?
Orang bebal datang kepada Tuhan Yesus acapkali bukan untuk menyerahkan diri pada kebenaran yang dijanjikan, tetapi semata-mata untuk mencobai kebenaran tersebut. Seringkali pula mereka minta tanda, agar Tuhan Yesus memperlihatkan tanda yang spektakuler dari sorga. Mungkinkah mereka sudah melupakan tanda-tanda ajaib yang Yesus lakukan kepada orang banyak? Seandainya pun Tuhan Yesus memberikan tanda yang mereka minta, apakah mereka mengakui-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan dan sudah hadir di tengah-tengah mereka? Kemungkinan itu sangat kecil. Hati mereka sudah tertutup oleh kebebalan dan kejahatan. Hanya jika terjadi pertobatan sajalah hati dan pikiran mereka akan diperbarui!

Waspadalah! Banyak Kristen baru percaya pada kemuliaan Tuhan bila sudah menikmati tanda mukjizat Tuhan. Akibatnya Kristen terjerumus pada Kekristenan karena tanda-tanda bukan karena kesungguhan percaya pada Tuhan. Waspadalah! Apakah dengan tanda-tanda itu hati kita semakin dekat dengan-Nya? Waspadalah juga terhadap pemimpin rohani yang sering mengumbar kata dan mengobral tanda-tanda ajaib untuk menarik jiwa datang kepada Tuhan! Iman Kristen adalah iman yang sepenuhnya percaya dan bergantung penuh pada Tuhan yang adalah kehidupan kekal.

(0.19248352941176) (Mrk 8:1) (sh: Kuriositas (Minggu, 16 Maret 2003))
Kuriositas

Kuriositas. Kita bertemu lagi dengan sebuah teks yang menjabarkan tentang pemberian makan para pengikut Yesus. Kali ini ada empat ribu orang yang diberi makan. Mereka lapar setelah tiga hari mendengarkan pengajaran Yesus. Beberapa di antaranya mungkin berpuasa, dan sebagian lagi sudah kehabisan persediaan makanan. Belas kasihan Yesus membawa-Nya melakukan mukjizat lagi. Mereka yang telah setia mencari makanan rohani dari Yesus, kini diberikan makanan jasmani.

Ucapan syukur dinaikkan kepada Allah sebelum roti dan ikan dibagikan, sebuah tanda bahwa Allahlah yang beranugerah untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Orang-orang Farisi muncul lagi sebagai kontras (ayat 11-13). Mereka ingin meminta tanda, baru mau percaya bahwa Yesus mempunyai otoritas kenabian. Sebaliknya, orang-orang di atas percaya dulu, baru melihat mukjizat. Tanda yang diminta orang-orang Farisi kemungkinan bukan mukjizat, tetapi suatu nubuat yang perlu digenapi dalam waktu dekat.

Ini bisa kita simpulkan karena mereka tetap meminta tanda setelah melihat Yesus melakukan mukjizat pengusiran setan. Sayang, bagi mereka, tidak ada tanda!

Renungkan: Keingintahuan adalah sesuatu yang baik. Namun, hidup ini memiliki sisi misteri. Di sanalah iman kita melompat ke dalam terang-Nya yang mahabaik (Ibr. 11:1).

(0.19248352941176) (Luk 1:67) (sh: Inti Injil Yesus Kristus (Jumat, 24 Desember 1999))
Inti Injil Yesus Kristus

Inti Injil Yesus Kristus. Nubuatan Zakharia merupakan inti Injil Yesus Kristus. Injil berarti perwujudan janji Allah yang pernah diberikan kepada leluhur bangsa Israel - Abraham. Injil adalah masuknya Allah dalam sejarah manusia. Injil memberikan dampak pada pembebasan umat manusia yang meliputi rohani dan sosial. Injil mempunyai kekuatan untuk mentransformasi (mengubahkan) manusia, sehingga ia dapat beribadah kepada Allah dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidupnya.

Sukacita orang-tua. Malaikat Allah pernah mengatakan kepada Zakharia bahwa "engkau akan bersukacita dan bergembira" (14). Dari nubuatan yang diucapkan Zakharia dan kenyataan hidup Yohanes, ia adalah orang-tua yang bersukacita karena anaknya dipakai untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya dan memberitakan kabar sukacita kepada umat manusia. Yohanes Pembaptis hanya ada satu, namun orang-tua yang mempunyai sukacita yang luar biasa tidak hanya Zakharia. Banyak orang-tua yang mengalami sukacita seperti itu ketika anaknya bertumbuh dalam iman dan dipakai Allah bagi kemuliaan-Nya.

Renungkan: Sukacita terbesar dalam kehidupan kita adalah saat kita menyadari bahwa Allah melibatkan/memakai seluruh keberadaan kita dalam rencana-Nya.

(0.19248352941176) (Luk 4:1) (sh: Manusiawi Yesus Kristus (Jumat, 31 Desember 1999))
Manusiawi Yesus Kristus

Manusiawi Yesus Kristus. Setelah menekankan kemanusiaan Yesus, Lukas memaparkan kemanusiaan yang sesungguhnya dikehendaki Allah yaitu manusia yang mampu untuk tidak berdosa, mampu menolak godaan yang seringkali membuat manusia jatuh yaitu keangkuhan (ingat Hawa!), kekuasaan, dan kekayaan. Yesus sebagai manusia mampu melakukan itu. Memang itulah seharusnya manusia itu. Kristen tidak boleh mempunyai konsep bahwa orang yang jatuh dalam godaan adalah manusiawi. Itu justru bukan manusiawi. Manusiawi yang sesungguhnya adalah seperti yang didemontrasikan oleh Yesus.

Firman tertulis yang berkuasa. Sebagai manusia, Yesus mampu menolak godaan dan cobaan karena Ia menggunakan firman Tuhan sebagai perisai dan pedang untuk menghancurkan segala serangan. Dari ucapan yang Yesus katakan "sebab ada tertulis ..." menyatakan bahwa tulisan-tulisan itu mempunyai sifat yang sakral (kudus), artinya mempunyai suatu otoritas yang berasal dari Allah. Kegagalan kita melakukan godaan adalah karena kita tidak menggunakan firman Tuhan sebagai perisai.

Renungkan: Firman Allah yang tertulis mempunyai kuasa bagi kita dalam peperangan rohani. Kristen harus mampu hidup seperti Yesus yang berhasil menangkis segala godaan iblis, sehingga tidak berdosa.

(0.19248352941176) (Yoh 1:14) (sh: Rahasia iman. (Sabtu, 26 Desember 1998))
Rahasia iman.

Rahasia iman.
"Firman" sebagai gelar penjelmaan-Nya dalam diri manusia; sempurna tanpa dosa, adalah salah satu rahasia iman Kristen. Sebagian orang, sulit menerima fakta bahwa Allah yang kudus dan mulia itu mau datang menjadi manusia dan hidup bersama dengan manusia berdosa. Di sinilah letak harapan satu-satunya bagi manusia berdosa untuk memperoleh kembali hubungan intim dengan Allah, Penciptanya. Rahasia iman yang ajaib yang melampaui logika keterbatasan berpikir manusia. Dia yang kekal dan tak terbatas, tetapi mau masuk ke dalam keterbatasan manusia agar rencana kekal-Nya tergenapi.

Kontras: Taurat dan kasih karunia. Apa yang dikatakan Yohanes merupakan jawaban atas pemaparan tuntutan Taurat yang digenapi di dalam Kristus. Kehadiran Kristus itu bukan meniadakan hukum Taurat atau pun mengesampingkan tuntutannya, sebaliknya kasih karunia Kristus itu meneguhkan, sehingga di dalam Dia kebenaran Allah yang dinyatakan berlaku kekal sepanjang masa.

Renungkan: Benarkah peristiwa yang ajaib ini menjadi bagian hidup untuk membuka diri terhadap kebenaran Allah yang terus disingkapkan kepada kita.

Doa: Tuhan, celikkanlah mata kami, agar dapat melihat hal-hal rohani yang telah Tuhan kerjakan dalam kehidupan kami.

(0.19248352941176) (Yoh 1:35) (sh: Murid-murid pertama. (Senin, 28 Desember 1998))
Murid-murid pertama.

Murid-murid pertama.
Pertemuan Yesus dengan para murid-Nya terjadi dengan tak disangka-sangka. Andreas, hanya dengan mendengar ucapan: "Lihatlah Anak Domba Allah". Simon Petrus, dihampiri-Nya; dan dinamakan "Kefas" (=batu karang). Filipus diajak-Nya: "Ikutlah Aku!" Natanael, hanya dengan dilihat oleh-Nya saat berdiri di bawah pohon ara mengakui-Nya sebagai Raja orang Israel. Tahap-tahap pemilihan para murid dalam bacaan ini membuktikan bahwa setiap orang yang datang kepada-Nya karena Allah telah terlebih dahulu berinisiatif memanggil, membuka jalan dan kesempatan.

Kesaksian sebagai alat Allah. Kesaksian kebenaran firman Tuhan merupakan cara Allah membawa orang mengenal Yesus Kristus. Mulai dari kesaksian hidup-Nya, karakter, sikap tindak-tanduk dan kepribadian-Nya yang istimewa sampai kepada pengajaran-pengajaran-Nya. Dari sinilah Allah berkenan memanggil manusia untuk menjadi murid-Nya melalui cara di luar mimbar formal, dan metode-metode tertentu. Pelajaran penting dari inisiatif Allah ini adalah bahwa pengenalan kita kepada Kristus akan mendorong kita untuk bersaksi tentang Dia dan karya-Nya.

Renungkan: Bukan manusia yang mulai mencari Allah, tetapi Allah yang menjumpai manusia dan membangkitkan kerinduan rohani untuk berjumpa dengan Dia.

(0.19248352941176) (Yoh 9:24) (sh: Si buta melihat (Senin, 25 Januari 1999))
Si buta melihat

Si buta melihat. Ketika si buta dibuka matanya oleh Sang Pencipta, ia bersaksi "aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." Tetapi ketika ditanya proses kesembuhannya, ia mengatakan bahwa mereka tidak akan mau mendengar penjelasannya. Karena itu, ketika ditanya oleh mereka tentang mukjizat yang dialaminya, ia menegaskan bahwa hanya seorang yang berasal dari Allah yang berkuasa memelekkan mata orang yang lahir buta. Orang itu melihat kebenaran, namun Tuhan Yesus mengatakan mereka buta. Sebaliknya, si buta yang dibukakan matanya, mampu melihat kebenaran yang sejati di dalam Dia.

Yang melihat si Buta. Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Manusia, yang membuka mata buta dan yang menghakimi mereka yang menganggap diri melihat, tetapi sebenarnya mereka "buta." Mata yang dibukakan hingga dapat melihat terang adalah karya ilahi. Tak seorang pun dapat melihat kebenaran melalui Taurat Musa dengan usahanya sendiri. "Mata buta yang terbuka adalah mukjizat Tuhan, Sang Pemberi Hukum, yang berkenan membukakan diri-Nya untuk dilihat si buta." Apa yang dimengerti orang Farisi tentang "buta" dan "melihat" adalah dalam pengertian hurufiah, sedangkan yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah makna rohani.

(0.19248352941176) (Yoh 11:45) (sh: Percaya karena mukjizat (Senin, 01 Februari 1999))
Percaya karena mukjizat

Percaya karena mukjizat. Banyak orang percaya kepada Yesus karena Dia melakukan banyak mukjizat. Lebih lagi ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian setelah empat hari dikubur. Namun, di antara orang yang percaya, masih ada orang yang tidak percaya. Tidak hanya sampai pada tidak percaya saja, melainkan juga menghasut orang lain untuk tidak ikut-ikutan percaya. Ironisnya, tindakan ini justru dilakukan oleh orang-orang yang menyebut dirinya para imam dan orang Farisi. Sebagai pemimpin rohani umat, seharusnya mereka mengajak pengikutnya untuk memahami fakta kebenaran yang nampak dengan kasat mata, bukan sebaliknya menghasut untuk tidak percaya.

Nubuat Imam Besar. Sikap tidak percaya akan karya Allah bagi bangsa-Nya ini mengakibatkan para imam tiba pada kesepakatan untuk membunuh-Nya. Karena saat-Nya belum tiba, Ia menyingkir dari tempat-tempat umum dan tinggal bersama murid-murid-Nya. Suatu kebenaran tidak secara otomatis dapat diterima baik oleh semua pihak. Segala sesuatu terletak pada tujuan kebenaran itu sendiri. Hanya mereka yang dicelikkan matanya sajalah yang sanggup menerima kebenaran dengan sukacita dan mau hidup menurut kebenaran itu.

Doa: Tuhan Yesus, celikkanlah mata kami, agar dengan sukacita kami menerima dan hidup dalam kebenaran-Mu.

(0.19248352941176) (Yoh 16:1) (sh: Saksi kebenaran (Senin, 08 Maret 1999))
Saksi kebenaran

Saksi kebenaran. Sesuai fungsinya, seorang saksi dituntut untuk jujur dalam menyatakan apa yang diketahui sesuai kebenarannya. Menjalani tugas sebagai saksi bukanlah hal mudah, karena, pertama, saksi harus mempertanggungjawabkan kebenaran yang disaksikan; kedua, saksi harus siap menanggung risiko ditentang dan dibenci. Namun, demi keselamatan diri, sering orang menolak menjadi saksi kebenaran. Akibatnya, banyak saksi-saksi palsu yang muncul menyatakan kebenaran palsu pula. Sebagai orang percaya sebenarnya yang kita lakukan setiap hari haruslah menyaksikan kebenaran itu. Roh Kudus, yakni Roh Kebenaran itu akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran.

Tidak sendiri. Dalam menjalankan tugas sebagai saksi-Nya, kita tidak sendiri. Roh kudus memimpin kita dalam pengenalan akan kebenaran yang perlu kita miliki (13) dan bekerja serta mencelikkan mata rohani setiap orang yang belum mengenal kebenaran (8-11). Untuk itu, bukan hanya semangat dan keberanian saja yang kita butuhkan untuk menjadi saksi-Nya, tetapi juga disiplin belajar firman Tuhan dan terus berusaha meningkatkannya dalam kehidupan setiap hari merupakan hal yang mutlak bagi setiap saksi-Nya

Doa: Ku rindu hidupku Kau pakai untuk memuliakan-Mu, karena Roh Kebenaran-Mu yang memampukanku.

(0.19248352941176) (Kis 2:14) (sh: Bersaksi dengan berani (Senin, 24 Mei 1999))
Bersaksi dengan berani

Bersaksi dengan berani. Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita.

Dasar-dasar kesaksian. Kesaksian Petrus mengacu pada beberapa hal penting. Pertama, tentang apa yang difirmankan Tuhan. Kedua, tentang keMesiasan Yesus. Ketiga, berita Injil yang berpusat pada Yesus Kristus. Yang pertama dan kedua berkait dengan apa yang diketahuinya, yang ketiga, berhubungan dengan pangalamannya sendiri. Itu sebabnya Petrus berani berkata, bahwa "kami semua adalah saksi" (ay. 32). Dari Petrus, kita belajar tentang dasar-dasar kesaksian Kristen.

Renungkan: Mempelajari firman-Nya penting; tetapi pengalaman pribadi bersama Yesus merupakan hal yang terpenting.

(0.19248352941176) (Kis 3:1) (sh: Kebutuhan utama (Rabu, 26 Mei 1999))
Kebutuhan utama

Kebutuhan utama. Menjelang waktu sembahyang, Petrus dan Yohanes menuju Bait Allah. Di depan pintu gerbang, seorang laki-laki lumpuh duduk meminta sedekah kepada setiap orang yang hendak masuk ke Bait Allah; termasuk kepada Petrus dan Yohanes. Bagaimana respons Petrus? Dengan jujur dikatakan bahwa ia tidak mempunyai emas dan perak (baca= uang), namun ia tahu kebutuhan yang sesungguhnya dari orang yang lumpuh ini. Maka Petrus menyembuhkannya dalam nama Yesus. Karena terlalu bergembira, orang itu melompat-lompat kegirangan seraya memuji-muji Allah. Itulah reaksi spontan yang tak dapat dibendung oleh siapa pun yang mengalami kuasa Ilahi.

Pertolongan yang tepat. Pengemis yang lumpuh itu memang membutuhkan uang. Tetapi Petrus melihat bahwa sesungguhnya yang paling dibutuhkannya adalah kesembuhan. Dalam "nama Yesus" Petrus memenuhi kebutuhan tersebut. Apa yang sudah pernah kita lakukan bagi orang-orang yang menderita dan minta pertolongan? Dari kisah ini kita belajar memiliki kepekaan memahami kebutuhan orang-orang yang menderita di sekitar kita. Mereka bukan hanya membutuhkan materi, tetapi juga kesembuhan rohani. Doakanlah mereka.

Doa: Tuhan Yesus, berikanlah kepada kami kepekaan terhadap kebutuhan jiwa orang lain, dan bukan hanya memenuhi kebutuhan material.

(0.19248352941176) (Kis 9:19) (sh: Berbalik dan menjadi murid Kristus (Sabtu, 12 Juni 1999))
Berbalik dan menjadi murid Kristus

Berbalik dan menjadi murid Kristus. Baik orang Kristen, maupun non-Kristen percaya bahwa selama seseorang itu hidup, selama itu pula berbagai perubahan dimungkinkan terjadi. Berbeda dengan orang Kristen dan Yahudi zaman itu, yang justru bingung mendengar pertobatan atau perubahan yang terjadi dalam diri Saulus. Meskipun dengan penuh semangat Saulus meyakinkan melalui pemberitaannya, tetapi ada yang menerima dan ada yang mengubah kebingungan menjadi kebencian. Adakah kesulitan yang dialami Saulus sehubungan dengan perubahan itu?

Tantangan baru sebagai murid Kristus. Kini, Damaskus tertutup bagi Saulus. Yerusalem sebagai tujuan pengungsiannya pun secara rohani tertutup baginya karena saudara-saudara seiman di sana curiga dan takut kepadanya. Saulus yang baru mengambil sikap menjadi murid Yesus segera menghadapi tantangan baru. Kesaksian Saulus, bahwa Yesus Kristus adalah Mesias telah menghancurkan keyakinan dan pengharapan orang-orang Yahudi yang masih menantikan kedatangan Mesias. Orang-orang yang dulu sekelompok dengannya, berbalik ingin membunuhnya. Saulus siap menghadapi segala risiko sebagai murid Kristus. Adakah risiko yang harus kita tanggung karena kita menjadi murid Kristus dan siapkah kita menanggungnya?



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA