Ketika Yusuf melihat Benyamin<x id="a" /> bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya:<x id="b" /> "Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan siapkanlah<x id="c" /> itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada tengah hari ini."

Ketika Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia,<x id="c" /> lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?<x id="d" />" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih karunia kepadamu,<x id="e" /> anakku!"

Tetapi jawab kami: Kami tidak dapat pergi ke sana. Jika adik kami yang bungsu bersama-sama dengan kami, barulah kami akan pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik kami yang bungsu tidak bersama-sama dengan kami.<x id="v" />

Tetapi ketika mereka menyampaikan kepadanya segala perkataan yang diucapkan Yusuf, dan ketika dilihatnya kereta<x id="q" /> yang dikirim oleh Yusuf untuk menjemputnya, maka bangkitlah kembali semangat Yakub, ayah mereka itu.

Ketika Yusuf melihat bahwa ayahnya meletakkan tangan kanannya<x id="i" /> di atas kepala Efraim,<x id="j" /> hal itu dipandangnya tidak baik; lalu dipegangnya tangan ayahnya untuk memindahkannya dari atas kepala Efraim ke atas kepala Manasye.

Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan,<x id="h" /> melihat perkabungan di Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: "Inilah perkabungan<x id="i" /> orang Mesir yang amat riuh." Itulah sebabnya tempat itu dinamai Abel-Mizraim, yang letaknya di seberang Yordan.

Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam<x id="p" /> kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya.<x id="q" />"

Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi<x id="k" /> sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.

Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua<x id="w" /> Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub,<x id="x" /> telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan<x id="y" /> kepadamu di Mesir.

Maka bangkitlah murka<x id="f" /> TUHAN terhadap Musa dan Ia berfirman: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai<x id="g" /> engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya.

Lalu Musa kembali kepada mertuanya Yitro serta berkata kepadanya: "Izinkanlah kiranya aku kembali kepada saudara-saudaraku, yang ada di Mesir, untuk melihat apakah mereka masih hidup." Yitro berkata kepada Musa: "Pergilah dengan selamat."

Firman TUHAN kepada Musa: "Pada waktu engkau hendak kembali ini ke Mesir, ingatlah, supaya segala mujizat<x id="r" /> yang telah Kuserahkan ke dalam tanganmu, kauperbuat di depan Firaun. Tetapi Aku akan mengeraskan hatinya<n id="1" />,<x id="s" /> sehingga ia tidak membiarkan bangsa itu pergi.<x id="t" />

belalang itu akan menutupi permukaan bumi, sehingga orang tidak dapat melihat tanah; belalang itu akan memakan habis sisa<x id="a" /> yang terluput, yang masih tinggal bagimu dari hujan es itu, bahkan akan memakan habis segala pohonmu yang tumbuh di padang.<x id="b" />

Belalang itu akan memenuhi rumahmu,<x id="c" /> rumah semua pegawaimu, rumah semua orang Mesir seperti yang belum pernah dilihat oleh bapamu dan nenek moyangmu, sejak mereka lahir ke bumi sampai hari ini.<x id="d" />" Lalu berpalinglah ia dan keluar meninggalkan Firaun.

Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat<x id="m" /> dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.<x id="n" />

Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya;<x id="e" /> apabila Ia melihat darah<x id="f" /> pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati<x id="g" /> pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah<x id="h" /> masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.

Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.<x id="b" />"

Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu<x id="j" /> apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti<x id="k" /> yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.

Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorangpun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."

Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."